LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) KELAS 1 SD TERBARU 2017
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS 1 SDN MEKARASIH 02
KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dasar merupakan awal untuk jenjang pendidikan selanjutnya, dan merupakan kepingan yang tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem pendidikan nasional. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah mencanangkan pendidikan dasar 9 tahun, 6 tahun di tingkat SD dan 3 tahun di tingkat SLTP. Pendidikan dasar menawarkan bekal dasar kepada siswa semoga bisa membuatkan kehidupannya dan siap mengikuti pendidikan selanjutnya. Dengan bekal ini diharapkan anak bisa mewujudkan dirinya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat insan dalam membuatkan kehidupan disekitarnya.
Menurut H.M. Surya (2008:3.4) tujuan pendidikan dasar dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Menanamkan kemampuan baca – tulis – hitung ( calistung ).
Kemampuan baca tulis hitung ( calistung ) merupakan prasyarat utama bagi setiap orang untuk bisa hidup secara masuk akal dalam masyarakat yang selalu berkembang.
2. Memberikan / menanamkan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan perkembangannya.
Tekanan utama dalam tujuan ini yakni pengetahuan dan ketrampilan dasar.
3. Mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SLTP.
Kegiatan yang berkaitan dengan tujuan ini dilaksanakan di kelas tinggi, terutama kelas VI.
Dalam PP No. 19 tahun 2009 ujuan Pendidikan Nasional yakni menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat Sedangkan tujuan pendidikan di SD meliputi dasar pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai insan Indonesia seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya (Agus Taufiq, 2011:1.13). Pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan mempunyai tujuan untuk menawarkan bekal kemampuan dasar kepada penerima didik untuk membuatkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara. Salah satu perwujudannya melalui pendidikan brmutu pada setiap jenjang pendidikan. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menawarkan donasi positif demi tercapainya masyarakat yang cerdas sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Mata pelajaran matematika, merupakan mata pelajaran yang membahas duduk kasus perihal kemampuan menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur dan memahami bentuk geometri, perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari jenjang sekolah dasar guna membekali siswa semoga bisa berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta bisa bekerja sama. Kompetensi tersebut diharapkan semoga penerima didik mempunyai kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan isu di era globalisasi ini.
Dalam pembelajaran Matematika SD, semoga materi pengajaran yang disampaikan menjadi lebih gampang dipahami oleh siswa, diharapkan alat bantu pembelajaran, juga pemilihan strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang menarik dan sempurna sanggup membantu penulis dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Agar siswa sanggup mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pelajaran matematika, penulis dituntut mempunyai kompetensi terhadap tugasnya. Salah satunya yakni penulis harus bisa memakai banyak sekali pendekatan pembelajaran semoga siswa tidak menjadi bosan. Mengajak dan menjaga semoga siswa tetap berguru yakni kiprah penulis dalam rangka menjaga semangat berguru siswa. Tidak hanya terbatas pada seberapa materi yang dikuasainya, hal yang tidak kalah penting untuk dikuasainya yaitu bagimana memakai suatu pendekatan tertentu dalam proses pembelajaran. Memilih pendekatan pembelajaran yang sempurna dalam suatu proses berguru berarti penulis sedang mengatur taktik pembelajaran. Adapaun yang dimaksud dengan taktik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia taktik yakni rencana yang cermat mengenai acara untuk mencapai sasaran khusus. Walaupun demikian masih banyak sekolah atau madrasah yang siswanya tidak sanggup mencapai KKM atau tuntas, meskipun penulis telah memakai taktik pembelajaran dengan baik, dengan memakai metode dan alat peraga yang diharapkan sesuai kebutuhan anak, tetapi hasil belajarnya masih rendah terutama dalam pelajaran Matematika. Demikian juga hasil berguru yang dialami siswa MI di mana penulis menjadi penulisnya juga mengalami hasil yang rendah atau di bawah KKM.
Mengenai rendahnya hasil pembelajaran Matematika perihal pengukuran satuan waktu yang kami lakukan, sehabis dikoreksi hasil tes tertulis dari 20 siswa kelas I yang mengikuti tes, 12 siswa (60%) belum memperoleh hasil yang diharapkan (tuntas). Di MI penulis, Kriterira Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika yakni 70. Sehingga kalau nilai anak kuranng dari 70 dinyatakan belum tuntas. Hal ini perlu menerima perhatian serius dari penulis. Penulis sebagai pelaku pendidikan harus bertanggung jawab untuk memperbaiki semoga pembelajaran sanggup mencapai tujuan dengan baik.
Oleh alasannya itu penulis melaksanakan refleksi, apa yang telah terjadi selama pembelajaran. Sebab materi ini sebagai dasar untuk materi selanjutnya, sehingga bila tidak segera dipecahkan akan semakin tidak baik hasil pembelajaran selanjutnya.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan duduk kasus tersebut di atas, penulis melaksanakan refleksi dan kerja sama dengan sobat sejawat, untuk mencari akar permasalahan. Dari acara tersebut , teridentifikasi permasalahan sebagai berikut :
a. Prestasi berguru rendah, lantaran siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran.
b. Siswa kurang lancar baca tulis, sehingga kesulitan waktu mengerjakan.
c. Siswa masih sering bermain sendiri.
d. Masih banyak siswa yang tidak memperhatikan.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi tersebut, penulis dan sobat sejawat melaksanakan analisa untuk mengatasi masalah-masalah tersebut :
1. Penulis kurang sempurna dalam menentukan media pembelajaran dan alat peraga
2. Penulis kurang sempurna dalam menentukan pendekatan pembelajaran
3. Penulis kurang melatih siswa dalam baca tulis
4. Penulis kurang memberi motivasi
5. Penulis tidak memakai metode yang bervariasi
6. Penulis kurang dalam memberi contoh/latihan.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari hasil identifikasi dan analisis, ditemukan beberapa duduk kasus yang harus dipecahkan. Untuk itu ditentukan alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut sebagai berikut :
1. Menggunakan media dan alat peraga harus sesuai dengan karakteristik siswa kelas 1.
2. Pendekatan pembelajaran yang dipakai ada unsur permainan dan menyenangkan.
3. Metode yang dipakai lebih variatif supaya anak tidak bosan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dipilih alternatif untuk mengatasinya dengan memakai metode demonstrasi. Dengan memakai metode demonstrasi diharapkan bisa meningkatkan hasil berguru siswa kelas I dalam pelajaran Matematika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi duduk kasus tersebut di atas, maka rumusan duduk kasus yang diajukan yakni “Apakah metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika perihal satuan waktu sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa kelas I SDN Mekarasih 02 Kec. Malangbong?
C. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Perbaikan dalam pembelajaran Matematika kelas I SDN Mekarasih 02 Kec. Malangbong bertujuan :
1. Mendeskripsikan cara yang paling efektif dalam pembelajaran Matematika perihal satuan waktu.
2. Meningkatkan hasil berguru siswa dalam pelajaran Matematika
3. Membangkitkan motivasi siswa dalam pelajaran Matematika
D. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Hasil dari perbaikan pembelajaran ini dimaksudkan bermanfaat bagi :
1. Penulis
a. Membantu penulis memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
b. Meningkatkan profesionalisme penulis
c. Meningkatkan rasa percaya diri
d. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan serta sebagai sarana untuk menampilkan pembaharuan pembelajaran
2. Sekolah,
a sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah
b memiliki iklim pendidikan yang senantiasa kondusif
c mempunyai kesempatan besar untuk berubah secara komprehensif dan menyeluruh
3. Lembaga lainnya,
a. Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran, akan cepat sanggup dianalisis dan diperbaiki, sehingga sanggup dijadikan pola untuk pedoman dalam proses pembelajaran selanjutnya.
b. Penulis yang terampil melkasanakan PTK akan selalu kritis terhadap hasil berguru siswa, sehingga merasa diperhatikan penulis terutama hasil belajarnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Meningkatnya kualitas hidup seseorang, tidak lepas bagaimana ia belajar. Belajar merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Tanpa berguru seseorang tidak akan bisa mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih. Belajar tidak dibatasi ruang dan waktu, bisa dilakukan di mana saj dan kapan saja. Dengan berguru diharapkan akan terjadi perubahan dalam diri seseorang ke arah yang lebih baik. Perubahan hasil belajar, terwujud dalam bentuk perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perbaikan kepribadian.
Selengkapnya, silahkan cek disini -> PTK Kelas 1 SD Lengkap Terbaru 2017
Semoga bermanfaat.
share ya jikalau berkenan.
Sumber http://bpiabad21.blogspot.com