Tuesday, April 25, 2017

7 Ilmuwan Islam Di Bidang Astronomi Beserta Temuannya

Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, tidak terkecuali ilmu astronomi. Perlu diketahui kalau astronomi merupakan salah satu ilmu tertua yang pernah diteliti keberadaannya. Sejarah mencatat kalau astronomi telah dipelajari semenjak Zaman Babilonia, Mesir,China bahkan sesudah runtuhnya kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi. Hingga alhasil perkembangan astronomi berpindah pada bangsa Arab. Oleh bangsa Arab astronomi berkembang sangat pesat terutama dikala masa kerajaan Islam sekiter 8 hingga 15 Masehi.


Tidak heran kalau banyak ilmuwan – ilmuwan Islam yang muncul dan mempelajari khususnya ilmu astronomi. Dan berikut ini ialah beberapa ilmuwan atau astronom Islam yang mempunyai tugas penting dalam perkembangan ilmu astronomi di dunia. Siapa sajakah astronom tersebut, berikut daftarnya:



  1. Al – Farghani (805 – 880 M)


Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkemb 7 Ilmuwan Islam di Bidang Astronomi Beserta TemuannyaAl – Farghani atau lebih dikenal dengan nama Alfraganus di dunia barat merupakan seorang astronom Muslim yang berasal dari Persia. Al – Farghani ialah astronom yang sangat terkenal di masa ke – 9 dan juga seorang perintis ilmu astronomi modern. Pada tahun 829, Al – Farghani melaksanakan penelitian yang didirikan oleh seorang khalifah al-Ma’mun yang terdapat di Baghdad. Dengan peralatan yang mendukung dan modren dikala itu Al – Farghani berusaha untuk mengetahui diameter bumi, jarak, dan juga diameter dari beberapa planet lainnya.


Tidak heran kalau rasa keingintahuan yang dimilikinya, ia bergabung dalam projek pengukuran dari derajat garis lintang bumi. Selain itu, beliau juga berhasil menjabarkan jarak serta diameter dari beberapa planet yang merupakan suatu pencapaian luar biasa dikala itu. Al – Farghani menulis seluruh hasil pengamatan dan penelitiannya di dalam sebuah buku yang berjudul “Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum” atau Asas – Asas Ilmu Bintang, buku tersebut menjadi salah satu buku yang kuat bagi dunia astronomi di Eropa. Tidak heran kalau buku tersebut sudah diterjemahkan menjadi beberapa bahasa salah satunya bahasa Inggris dan berubah judul menjadi Elements of Astronomy.



  1. Al – Battani (858 – 929 M)


Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkemb 7 Ilmuwan Islam di Bidang Astronomi Beserta TemuannyaAl – Battani mempunyai nama lain yaitu Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah atau lebih dikenal sebagai Bapak Trigonometri ini mempunyai banya nama latin yaitu Albategnius, Albategni dan Albatenius. Selain sebagai spesialis di bidang matematika, Al – Battani juga merupakan astronom Muslim terbesar di Arab.


Salah satu inovasi terbesarnya selain tabel cotangen yaitu penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Sebelumnya perhitungan tersebut pernah dilakukan oleh Ptolemy dengan hasil tahun matahari yaitu 365 hari, 5 jam, 55 menit dan 12 detik. Selain memperbaiki hasil perhitungan dan menyusun tabel gres matahari dan bulan milik Ptolemy, Al – Battani juga menemukan arah matahari mengalami perubahan.


Tidak hanya itu saja, Al – Battani juga menciptakan sebuah kitab yang sangat terkenal yaitu al – Zih al-Sabi dan kitab tersebut menjadi referensi bagi para hebat astronomi di dunia Barat atau Eropa. Banyak hebat astronomi dari Eropa yang berpedoman pada kitab tersebut, sebut saja Copernicus, Regiomantanus, Kepler, hingga Peubach. Bahkan Copernicus mengaku berhutang kebijaksanaan pada Al – Battani dan hal tersebut tercatat di dalam bukunya yang berjudul “De Revoltionibus Orbium Clestium”.



  1. Al – Sufi (903 – 986 M)


Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkemb 7 Ilmuwan Islam di Bidang Astronomi Beserta TemuannyaSeorang astronom yang mempunyai nama lengkap Abd ar-Rahman bin Umar al-Sufi Abul Husayn. Al – Sufi merupakan penerjemah dari karya – karya astronom Yunani yaitu Almagest yang dibentuk oleh Ptolemaios dan juga melaksanakan koreksi terhadap daftar rasi bintang milik Ptolemy dengan menghubungkan nama – nama bintang menurut pada penelitian Yunani dan bangsa Arab.


Hasil karya terbesar miliknya berupa Kitab dengan judul al-Kawakib ats – Tsabit al – Musawwar yang berisi katalog bintang hasil dari pengamatannya sendiri. Kitab tersebut juga merupakan atlas bintang pertama yang membahas mengenai nebula yang terdapat pada  Galaksi Andromeda. Selain itu, Al – Sufi juga melaksanakan pengamatan dan juga menggambarkan bintang – bintang, posisi atau letaknya, besar hingga warnanya.



  1. Ibnu Haitham (965 – 1039 M)


Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkemb 7 Ilmuwan Islam di Bidang Astronomi Beserta TemuannyaIbnu Haitham melaksanakan percobaan dan penelitian mengenai cahaya dan hasilnya menjadi ide bagi ilmuwan lain menyerupai Bacon, Boger dan Kepler untuk menciptakan mikroskop dan teleskop. Tidak dipungkiri kalau Ibnu Haitham ialah orang pertama yang memeriksa mengenai cahaya dan hasil penelitiannya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Light and On Twilight Phenomena”.


Di dalam penelitiannya banyak membahas perihal senja serta bundar cahaya yang terdapat di sekitar bulan dan matahari termasuk bayang – bayang dan gerhana. Salah satu penelitiannya yaitu mengenai cahaya fajar dimulai dikala matahari berada di garis 19 derajat sebelah timur.


Sedangkan warna merah pada senja akan menghilang kalau matahari ada di garis 19 derajat ufuk barat. Tidak hanya itu saja, Ibnu Haitham melaksanakan percobaan pada beling yang dibakar dan dari sanalah muncul teori lensa pembesar.



  1. Ibnu Yunus (950 – 1009 M)


Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkemb 7 Ilmuwan Islam di Bidang Astronomi Beserta TemuannyaIbnu Yunus mempunyai nama lengkap Abu Al-Hasan Ali abi Said Abd al-Rahman ibnu Ahmad ibnu Yunus al-Sadafi al-Misri merupakan seorang astronom yang lahir di Mesir. Ia menciptakan sebuah kitab yang berjudul Ghayat Al-Intifa yang di dalamnya berisi tabel bola astronomi yang dipakai untuk mengatur waktu Kairo hingga dengan masa ke-19 M.


Menurut sejarah Ibnu Yunus merupakan orang pertama yang memakai bandul sebagai alat ukur waktu di masa ke-10 dengan akurat dan sempurna waktu. Ia juga sanggup menjelaskan mengenai 40 planet, menyaksikan 30 gerhana bulan, serta menjelaskan perihal konjungsi planet Venus dan Merkurius pada rasi bintang Gemini. Tidak hanya itu saja, Ibnu Yunus juga tabel a(h) dikala terjadi equinox di mana h = 1, 2, …, 60 derajat. Untuk mengenang jasanya, nama Ibnu Yunus diberikan pada sebuah kawah yang terdapat di permukaan bulan.



  1. Al – Biruni (973 – 1050 M)


Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkemb 7 Ilmuwan Islam di Bidang Astronomi Beserta TemuannyaAstronom satu ini cukup terkenal di masa Renaissance dan beliau juga yang mengungkapkan bahwa bumi berputar pada porosnya. Di zaman tersebut pulalah, Al – Biruni memperkirakan ukuran dari Planet Bumi serta memperbaiki arah dari kota Mekkah menurut perhitungan saintik dari segala arah di banyak sekali tempat.


Al – Biruni telah melaksanakan banyak sekali macam perhitungan terkait dengan astronomi menyerupai menghitung garis lintang Kath, Khawarazam dengan metode altitude maksimal matahari, menciptakan proyeksi peta kartografi termasuk proyeksi penggalan bumi di bidang datar, dan penelitian mengenai radius Bumi pada 6.339,6 km.



  1. Ibnu Al Shatir (1304 – 1375 M)


Berbagai inovasi yang ditemukan oleh beberapa hebat menunjukkan banyak manfaat bagi perkemb 7 Ilmuwan Islam di Bidang Astronomi Beserta TemuannyaIbnu Al – Shatir merupakan orang yang melaksanakan perombakan dari keseluruhan teori Geosentris yang dibentuk oleh Claudius Ptolemaeus atau Ptolemy (90 SM – 168 SM). Jika dilihat secara matematis, Ibnu Al-Shatir mengenalkan epicycle rumit atau sistem bundar dalam bundar dengan menjelaskan gerak Merkurius dikala Bumi menjadi sentra alam semesta dan Merkurius bergerak mengitari Bumi. Ibnu Al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di masa ke – 14 M.


Jam astrolabe merupakan salah satu instrumen astronomi yang berfungsi sebagai penentu lokasi dan memperkirakan posisi matahari, bulan, planet serta bintang, memilih letak bujur dan letak lintang, survei dan juga triangulasi. Selain jam astrolabe, Ibnu Al-Shatir juga menemukan jam matahari dan merupakan jam dengan polar axis sundial paling bau tanah yang masih ada hingga dikala ini. Kompas juga menjadi barang temuannya dengan menganut dasar jam matahari dan kompas magnetis di awal masa ke 14 M.


Itulah tadi beberapa ilmuwan Islam yang berkontribusi di bidang astronomi. Semoga gosip di atas sanggup membantu.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com