Tuesday, April 25, 2017

√ Askep Hirschsprung - Diagnosa Dan Intervensi Pre Operasi


1.      Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a.       Pre Operasi
1)      Pola nafas inefektif bekerjasama dengan distersi abdomen
2)      Kekurangan volume cairan badan bekerjasama dengan status hipermetabolik
3)      Obstipasi atau konstipasi bekerjasama dengan ketidakmampuan colon mengevakuasi feces.
4)      Istirahat tidur kurang dari kebutuhan bekerjasama dengan pengutamaan diafragma
5)      Kurangnya pengetahuan bekerjasama dengan kurangnya sumber informasi.
b.      Post Operasi
1)      Nyeri bekerjasama dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2)      Istirahat tidur kurang dari kebutuhan bekerjasama dengan adanya nyeri luka operasi
3)      Resiko anemi bekerjasama dengan pendarahan pasca operasi
4)      Resiko benjol bekerjasama dengan adanya stoma yang terpajan diluar

2.      Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
NO
No. Dx
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Dx 1
Tupan:
Pola nafas efektif
Tupen :
Dalam waktu 1 x 24 jam jalan nafas efektif dengan kriteria :
- Sesak berkurang
- Distensi abdomen berkurang
- Tidak ada penggunaan otot tambahan

-    Awasi frekuensi kedalaman dan upaya pernafasan



-    Auskultasi suara nafas klien



-    Beri untuk memudahkan pernafasan contohnya peningkatan kepala daerah tidur atau posisi semi fowler





-    Kaji pernafasan selama tidur. Catat adanya apneu tidur atau contoh cheyne stokes










-    Ajarkan pasien pernafasan bibir dikatupkan






-    Berguna dalam mengevaluasi derajat distress pernafasan dan/ atau kronisnya jenis penyakit.
-    Bunyi nafas mungkin redup alasannya ialah penurunan anutan udara
-    Pengiriman O2 sanggup diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas. Depneus dan kerja nafas
-    Selama tidur biasanya terjadi sindrom apneue yang ditandai dengan suara ngorok yang hilang timbul. Keadaan ini bisa mengakibatkan obstruksi jalan nafas kalau tidak dimonitor atau diawasi dengan baik.
-    Membantu pasien memperpanjang waktu ekspirasi. Dengan teknik ini pasien akan bernafas lebih efisien dan efektif

2











Dx 2










Tupan :
Status hidrasi pasien sanggup mencukupi kebutuhan tubuh
Tupen :
Dalam 6 jam keseimbangan cairan terpenuhi dengan kriteria :
-        Turgor kulit kembali cepat
-        Kulit lembab
-        Tidak muntah
-    Kaji intake dan out put






-    Berikan asupan cairan yang adekuat pada pasien
-    Pantau gejala cairan badan yang tercukupi : turgor, intake output,




-    Observasi adanya peningkatan mual dan muntah, antisipasi defisit cairan badan dengan segera

-    Untuk mengetahui keseimbangan cairan dan memudahkan memilih terapi rehidrasi
-    Memenuhi kebutuhan cairan

-    Agar sanggup menilai terjadinya ketidakseimbangan & akan sanggup menilai dampak yang akan ditimbulkan
-    Untuk menggantikan cairan yang banyak keluar

3
Dx 3
Tupan :
Anak sanggup melaksanakan eliminasi dengan beberapa pembiasaan hingga fungsi eliminasi secara normal dan bias dilakukan
Tupen :
Dalam waktu 1 x 24 jam anak sanggup melaksanakan eliminasi dan ada peningkatan contoh eliminasi yang lebih baik dengan criteria :
-    BAB +
-    Kembung berkurang

-    Spooling dengan NaCl 0,9%





-    Pertahankan kesehatan pasien dengan memberi masakan yang bergizi.
-    Awasi keadaan gejala vital dan bising usus

-    Observasi pengeluaran feces per rectal : bentuk, konsistensi, jumlah
-    Observasi intake yang mempengaruhi contoh dan konsistensi feces




-    Anjurkan untuk menjalankan diet yang telah dianjurkan
-    Distensi sanggup berkurang dengan cairan tersebut alasannya ialah fisiologis dengan cairan tubuh
-    Mempertahankan kebutuhan nutrisi tubuh
-    Mengetahui keadaan umun dan pencernaan klien
-    Biasanya feces berbentuk pita dan berbau khas
-    Dapat memperlihatkan terjadinya obstruksi usus alasannya ialah inplamasi oedema dan jaringan
-    Memenuhi kebutuhan nutrisi
4
Dx. 4
Tupan :
Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi
Tupen :
Dalam 2 x 24 jam gangguan tidur teratasi dengan kriteria :
-    Bayi sanggup tidur dengan lelap
-    Bayi tidak sering menangis
-    Tidur kurang lebih 20 jam sehari
-    Hindari mengganggu dikala tidur


-    Hati –hati penggunaan sedatif atau hipnotik




-    Berikan posisi tidur yang nyaman, misal dengan memberi alas di punggun, posisi klien miring.




-    Berikan penghangatan




-    Beri ASI hingga bayi tertidur
-    Klien membutuhkan istirahat yang cukup.
-    Untuk menghindari CO2 yang akan mengakibatkan gangguan pertukaran gas
-    Bila klien diposiskan terlentang, akan menambah rasa tak lezat di abdomen. Posisi miring lebih menciptakan klien nyaman
-    Menghindari adanya hipotermi dan untuk kenyamanan
-    Bayi biasanya minta ASI atau ingin erat dengan ibu sebelum tidur untuk bonding atachment
5
Dx. 5
Tupan :
Pengetahuan keluarga perihal penyakit menjadi bertambah
Tupen :
Keluarga menyatakan pemahaman perihal proses penyakit dan pengobatan dengan kriteria :
-          keluraga mengetahui perihal penyakit  klien
-          Akurat mengikuti instruksi
-    Tentukan persepsi keluarga perihal proses penyakit



-    Kaji ulang proses penyakit penyebab atau imbas relasi faktor yang menjadikan faktor pendukung







-    Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi, takaran dan kemungkinan imbas samping


-    Penuhi kebutuhan penilaian jangka panjang dan penilaian periodik

-    Membuat pengetahuan dasar dan menawarkan kebutuhan berguru individu
-    Pengetahuan dasar yang akurat menawarkan kesempatan keluarga pasien untuk menciptakan keputusan isu atau pilihan perihal masa depan dan kontrol penyakit
-    Meninbgkatkan pemahaman dan sanggup meningkatkan kerjasama dalam program
-    Pasien dengan implamasi beresiko  kanker dan penilaian diagnostik teratur sanggup diperlukan



Sumber http://macrofag.blogspot.com