Saturday, April 15, 2017

√ Macam-Macam Atau Jenis-Jenis Makna


Para andal berbeda pendapat terkait jumlah macam-macam atau jenis-jenis makna dalam bahasa. Ada yang membagi menjadi 7macam makna, 12 makna bahkan ada yang hingga 25 makna.





Akan tetapi secara tersusun, pembagian jenis makna berdasarkan Sudaryat (2009:22) terbagi menjadi
menjadi dua bab besar yakni makna leksikal dan makna struktural.





Dari makna leksikal terdiri dari dua makna adalah makna
langsung dan makna kiasan. Sedangkan dalam makna struktural juga dibagi menjadi
dua macam makna adalah makna gramatikal dan tematis.





Dari makna eksklusif masih sanggup dibagi menjadi jenis makna lagi adalah makna umum dan khusus. Sedngkan dalam makna kiasan sanggup dibagi menjadi enam tipe makna yakni konotatif, afektif, stilistik, reflektif, kolokatif dan idiomatikal.





Artikel terkait: Pengertian makna berdasarkan para ahli





Untuk lebih jelasnya, sanggup lihat gambar struktur pembagian macam-macam atau jenis-jenis makna berikut ini.





Para andal berbeda pendapat terkait jumlah  √ Macam-Macam atau Jenis-Jenis Makna
PERHATIAN! Yang akan kita bahas di halaman ini hanya yang diberi tanda merah. Untuk yang lainnya akan kita bahas di halaman tersendiri.




A. Makna Leksikal





Makna leksikal merupakan makna dari unsur bahasa yang dipakai sebagai peristiwa, lambang benda, objek dan sebagainya. Atau lebih mudahnya begini, makna leksikal yakni makna yang sesuai dengan tangkapan indera manusia.





 Jenis makna ini sanggup dibagi menjadi dua
yakni:





1. Makna Langsung atau Konspetual atau Denotatif





Makna eksklusif merupakan makna kata yang didasari atas penunjukan eksklusif pada objek atau suatu hal di luar bahasa. Berdasarkan keluasan cakupan maknanya, sanggup dibagi menjadi dua adalah makna umum dan makna khusus.





Makna umum merupakan kata yang mempunyai makna umum atau lebih luas
sehingga masih sanggup diperinci lagi maknanya. Sedangkan makna khusus merupakan
kata yang mempunyai makna secara khusus atau lebih sempit sehingga tidak bisa
dijabarkan/dirinci lagi.





Contoh:





Budi berangkat ke sekolah (makna umum)





Budi sekolah lagi di Mesir (makna khusus)










Kata “sekolah” pada makna umum sanggup bermakna sekolah TK, SD, Sekolah Menengah Pertama atau
SMA. Akan tetapi, kata “sekolah” pada makna umum sanggup juga bermakna kuliah.





Ratih sedang mengunjungi peternakan binatang (makna umum)





Ratih sedang mengunjungi peternakan ayam (makna khusus)





Kata “hewan” pada makna umum sanggup bermakna ayam, sapi, kambing ataiu yang
lainnya. Tapi kata “ayam” pada makna khusus bermakna binatang ayam saja.





Andi pergi ke pasar untuk membeli bumbu rendang (makna umum)





Garam merupakan bumbu yang penting bagi setiap masakan (makna khusus)





Kata “bumbu” pada makna umum sanggup bermakna macam-macam bumbu. Tapi kata “bumbu”
pada makna khusus hanya merujuk pada satu macam bumbu adalah garam.





Kemarin ada orang yang melihatku (makna umum)





Kemarin ada orang yang melirikku (makna khusus)





Kata “melihat” pada makna umum sanggup bermakna melirik, melotot, memandang,
menengok dsb. Tapi kata “melirik” pada makna khusus mempunyai makna yang lebih
detail.





Maaf jikalau tempatnya kotor, soalnya di rumahku ini ada binatang peliharaan
(makna umum)





Maaf jikalau tempatnya kotor, soalnya di rumahku ini ada peliharaan ayam
(makna khusus)





Kata “hewan peliharaan” sanggup majemuk maknanya contohnya kucing, kambing, ayam dsb. Tapi kata “peliharaan ayam” bermakna lebih detail yakni satu jenis binatang saja adalah ayam.





Artikel lainnya: Makna konotatif, denotatif, gramatikal, leksikal, kias dan lugas





2. Makna Kiasan





Makna kiasan merupakan makna kata yang sanggup menjadikan suatu rasa dari
si penyapa.





Contoh:





Ada perkumpulan sedang mengadakan pertemuan di depan GOR.





Ada gerombolan sedang mengadakan pertemuan di depan GOR.





Kata “perkumpulan” mempunyai nilai rasa yang lebih tinggi daripada kata “gerombolan”
meskipun mempunyai arti yang sama adalah kelompok atau perhimpunan.





Sekarang harus pengiritan alasannya kini tanggal bau tanah





Sekarang harus pengiritan alasannya kondisi keuangan menipis.





Kata “tanggal tua” mempunyai nilai sastra atau rasa yang lebih tinggi
daripada “kondisi keuangan menipis” meski maknanya sama.





Demikian artikel macam-macam atau jenis-jenis makna secara umum. Untuk makna kiasan yang lebih detail dan makna struktural akan kita bahas pada halaman lainnya.




Sumber https://www.siswapedia.com