Monday, May 15, 2017

√ Laporan Pendahuluan Depresi Lengkap, Download Pdf Dan Doc

Beragi laporan pendahuluan / LP Depresi lengkap dengan konsep askep doc dan pdf.

Postingan kali ini akan kami share lp dan konsep askep depresi yaitu sebuah kiprah keperawatan jiwa dalam bentuk makalah ihwal suatu keadaan tidak masuk akal seorang insan dalam menghadapi kesedihan.

Lp dan konsep askep ini kami susun dengan sangat lengkap dan kami sediakan dalam format pdf dan doc, dengan tujuan sanggup mempermudah pembuatan kiprah keperawatan jiwa ihwal depresi baik askep, makalah atau lp itu sendiri.

Untuk mend0wnl0ad lp dan konsep askep ini telah kami sediakan link tautan yang bisa dipakai untuk mengunduh.

Laporan pendahuluan depresi

Pengertian

Depresi yaitu suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, frustasi dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.

Depresi yaitu salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alam perasaan, (affective atau mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, frustasi (Dadang Hawari, 2001)

Depresi ditandai dengan perasaan murung yang berlebihan, murung tidak bersemangat, merasa tak berguna, merasa tak berharga, merasa kosong dan tak ada impian berpusat pada kegagalan dan bunuh diri, sering disertai wangsit dan pikiran bunuh diri klien tidak berniat pada pemeliharaan membisu dan acara sehari-hari (Budi Anna Kaliat, 1996).

Berdasarkan pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa depresi ialah gangguan alam perasaan yang disertai oleh komponen psikologik dan komponen somatik yang terjadi akhir mengalami kesedihan yang panjang.


Tingkat Depresi

a. Depresi Ringan

Sementara, alamiah, adanya rasa pedih perubahan proses pikir komunikasi sosial dan rasa tidak nyaman.

b. Depresi Sedang

  • Afek : murung, cemas, kesal, marah, menangis
  • Proses pikir : perasaan sempit, berfikir lambat, berkurang komunikasi ekspresi komunikasi non ekspresi meningkat.
  • Pola komunikasi : bicara lambat, berkurang komunikasi verbal, komunikasi non ekspresi meningkat
  • Partisipasi sosial : menarik diri tak mau bekerja/ sekolah, gampang tersinggung

c. Depresi Berat

  • Gangguan afek : pandangan kosong, perasaan hampa, murung, inisiatif berkurang
  • Gangguan proses pikir
  • Sensasi somatik dan acara motorik : membisu dalam waktu lama, tiba-tiba hiperaktif, kurang merawat diri, tak mau makan dan minum, menarik diri, tidak peduli dengan lingkungan


Etiologi / Penyebab Depresi

Depresi bisa disebabkan oleh banyak factor diantaranya :

a. Kekecewaan.

Karena adanya tekanan dan kelebihan fisik menjadikan seseorang menjadi jengkel tak sanggup berfikir sehat atau kejam pada saat–saat khusus kalau cinta untuk diri sendiri lebih besar dan pada cinta pada orang lain yang menghimpun kita, kita akan terluka, tidak senang dan cepat kecewa, hal ini langkah pertama depresi kalau luka itu direnungkan terus-menerus akan menjadikan kekesalan dan keputusasaan.

b. Kurang Rasa Harga Diri

Ciri–ciri universal yang lain dari orang yang depresi yaitu kurangnya rasa harga diri sayangnya kekurangan ini cenderung untuk dilebih-lebihkan menjadi estrim, lantaran harapan-harapan yang realistis menciptakan ia tak bisa merestor dirinya sendiri hal ini memang benar khususnya pada individu yang ingin segalanya tepat yang tak pernah puas dengan prestasi yang dicapainya

c. Perbandingan yang tidak adil

Setiap  kali kita membandingkan diri dengan seseorang yang mempunyai nilai lebih baik dari kita dimana kita merasa kurang dan tidak bisa sebaik ia maka depresi mungkin terjadi

d. Penyakit

Beberapa faktor yang sanggup mencetuskan depresi yaitu organik rujukan individu yang mempunyai penyakit kronis menyerupai ca. mamae sanggup menjadikan depresi.

e. Aktivitas Mental yang  Berlebihan

Orang  yang produktif dan aktif sering menjadikan depresi.

f. Penolakan

Setiap insan butuh akan rasa cinta, kalau kebutuhan akan rasa cinta itu tak terpenuhi maka terjadilah depresi.


Gejala Depresi

Gejala depresi sanggup dibedakan menjadi 2 yaitu :

  • Gejala Fisik dari Depresi : Gangguan tidur, kelesuan fisik, hilangnya nafsu makan dan penyakit fisik yang ringan.
  • Gejala Emosional dari Depresi : Kehilangan kasih sayang, kesedihan, hilangnya kekuatan, hilangnya konsentrasi, rasa bersalah, permusuhan dan hilangnya harapan.


Patopsikologi

Alam perasaan yaitu kekuatan/ perasaan hati yang menghipnotis seseorang dalam jangka waktu yang usang setiap orang hendaknya berada dalam afek yang tidak  stabil tapi tidak berarti orang tersebut tidak pernah sedih, kecewa, takut, cemas, murka dan sayang emosi ini terjadi sebagai kasih sayang  seseorang terhadap rangsangan yang diterimanya dan lingkungannya baik interenal maupun eksternal. Reaksi ini bervariasi dalam rentang dari reaksi adaptif hingga maladaptif.

Rentang Respon
1. Reaksi Emosi Adaptif
Merupakan reaksi emosi yang umum dari seseorang terhadap rangsangan yang diterima dan berlangsung singkat. Ada  2 macam reaksi adaptif :

a. Respon emosi yang responsif

Keadaan individu yang terbuka mau menghipnotis dan menyadari perasaannya sendiri sanggup menyesuaikan diri dengan dunia internal dan eksternal

b. Reaksi kehilangan yang wajar

Reaksi yang dialami setiap orang menghipnotis keadaannya menyerupai :

  • Bersedih
  • Berhenti kegiatan sehari–hari
  • Takut pada diri sendiri
  • Berlangsung tidak lama.

2. Reaksi Emosi Maladaptif

Merupakan reaksi emosi yang sudah  merupakan gangguan respon ini sanggup dibagi 3 tingkatan yaitu :

a. Supresi

Tahap awal respon maladaptif à individu menyangkal perasaannya dan menekan atau menginternalisasi aspek perasaan terhadap lingkungan

b. Reaksi kehilangan yang memanjang

Supresi memanjang dan mengganggu fungsi kehidupan individu, Gejala : bermusuhan, murung terlebih, rendah diri.

c. Mania/ Depresi
Gangguan alam perasaan kesal dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang jago dan menetap pada individu yang bersangkutan


Pohon Masalah
                                          

Konsep Asuhan Keperawatan                                             

Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Gangguan alam perasaan: depresi

a. Data subyektif:

Tidak bisa mengutarakan pendapat dan malas berbicara.Sering mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak mempunyai kegunaan lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa frustasi dan cenderung bunuh diri.

b. Data obyektif:

Gerakan badan yang terhambat, badan yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan lang¬kah yang diseret.Kadang kadang sanggup terjadi stupor. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis.Proses berpikir terlambat, seolah olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai minat, tidak sanggup berpikir, tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk nalar (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.Kadang kadang pasien suka memperlihatkan sikap bermusuhan (hostility), gampang tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu.

2. Koping maladaptif

a. DS : menyatakan frustasi dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.

b. DO : nampak sedih, gampang marah, gelisah, tidak sanggup mengontrol impuls.


Diagnosa Keperawatan

  1. Resiko mencederai diri bekerjasama dengan depresi.
  2. Gangguan alam perasaan: depresi bekerjasama dengan koping maladaptif.


Rencana Tindakan Keperawatan

  • Tujuan umum : Klien tidak mencederai diri.
  • Tujuan khusus : 
1. Klien sanggup membina hubungan saling percaya


Intervensi

  • Perkenalkan diri dengan klien 
  • Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati
  • Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar tenggang rasa dan lebih banyak menggunakan bahasa non verbal. Misalnya: memperlihatkan sentuhan, anggukan.
  • Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya
  • Bicara dengan nada bunyi yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan gampang dimengerti
  • Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.

2.Klien sanggup menggunakan koping adaptif

Intervensi

  • Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan menyampaikan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien.
  • Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan
  • Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
  • Bersama pasien mencari banyak sekali alternatif koping.
  • Beri dorongan kepada pasien untuk menentukan koping yang paling tepat dan sanggup diterima
  • Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
  • Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menuntaskan masalah.


3. Klien terlindung dari sikap mencederai diri

Intervensi

  • Pantau dengan secama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.
  • Jauhkan dan simpan alat alat yang sanggup dipakai olch pasien untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang kondusif dan terkunci.
  • Jauhkan materi alat yang membahayakan pasien.
  • Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang gampang dipantau oleh peramat/petugas.

4. Klien sanggup meningkatkan harga diri

Intervensi

  • Bantu untuk memahami bahwa klien sanggup mengatasi keputusasaannya.
  • Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu.
  • Bantu mengidentifikasi sumber sumber impian (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal hal untuk diselesaikan).

5. Klien sanggup menggunakan santunan sosial

Intervensi :

  • Kaji dan manfaatkan sumber sumber ekstemal individu (orang orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut).
  • Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, acara keagamaan, kepercayaan agama).
  • Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling  pemuka agama).

6. Klien sanggup menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan:

  • Diskusikan ihwal obat (nama, dosis, frekuensi, pengaruh dan pengaruh samping minum obat).
  • Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu).
  • Anjurkan membicarakan pengaruh dan pengaruh samping yang dirasakan.
  • Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.

Untuk mend0wnl0ad laporan pendahuluan dan konsep askep depresi pdf dan doc, silahkan dibawah :

Link Alternatif
Demikian laporan pendahuluan depresi lengkap dengan konsep askep, d0wnl0ad pdf dan doc kami bagikan, biar bisa menjadi refferensi dan bisa membantu teman- sahabat perawat yang sedang praktik dalam stage keperawatan jiwa. Terima kasih.

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com