Wednesday, May 31, 2017

√ Larutan Elektrolit Dan Larutan Non Elektrolit

Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit – Terdapat aneka macam reaksi kimia yang terjadi di lingkungan berair. Sebagai contoh, reaksi dalam badan insan dan lain sebagainya. Dalam hal ini penting sekali untuk memahami konsep larutan. Larutan terbentuk dari zat pelarut dan zat terlarut. Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan mengenai zat terlarut pada zat pelarut berupa air.


Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan sanggup dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Untuk mengetahui sifat penghantar listrik ini sanggup dipakai metode pengujian elektrolit. Metode ini dilakukan dengan serangkaian alat elektrode yang dihubungkan dengan sumber listrik dan lampu pijar.


Cara Pengujian Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit


Untuk mengetahui apakah suatu larutan tergolong elektrolit atau bukan elektrolit, bisa dipakai rangkaian elektrode yang terbuat dari logam yang sanggup menghantarkan arus listrik. Kemudian elektrode tersebut dihubungkan ke sumber arus listrik menyerupai baterai dan lampu pijar. Dua elektrode dipasang terpisah dan dimasukkan ke dalam wadah atau tabung yang telah berisi larutan yang akan diuji.


Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit √ Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit

Cara menguji larutan elektrolit dan larutan non elektrolit


Kemudian proses pengamatan dilakukan. bila sesudah elektrode dimasukkan ke dalam larutan kemudian lampu pijar menyala maka larutan tersebut bersifat elektrolit. Pengamatan lainnya yang akan didapat yaitu adanya gelembung udara di sekitar elektrode. Jika lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung maka sanggup dipastikan bila larutan termasuk non elektrolit.


Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen


Tahukah kau bila beberapa zat padat tidak sanggup mengantarkan listrik namun saat dalam fase cair atau dalam bentuk larutan, zat tersebut bisa menghantarkan arus listrik. Contoh zat padat tersebut yaitu garam dapur. HCl juga akan bisa menghantarkan arus listrik apabila sudah dilarutkan ke dalam air.


Contoh lainnya contohnya air, air murni bergotong-royong bisa menghantarkan listrik namun sangat buruk. Namun bila ke dalam air tersebut dimasukkan padatan garam dapur (NaCl), maka akan ditemukan gelembung udara dan lampu yang menyala pada pengujian elektrolit.


Selain itu juga ada zat padat yang meskipun telah dilarutkan ke dalam air tetap tidak bisa menghantarkan listrik. Sebagai contoh, gula pasir yang dilarutkan ke dalam air. Jika dilakukan uji elektrolit maka tidak akan menyalakan lampu. Inilah yang disebut dengan larutan non elektrolit.


Lalu pertanyaannya, mengapa garam yang padat tidak bisa menghantarkan arus listrik sedangkan garam dalam bentuk larutan bisa menghantarkan arus listrik? Arrhenius menjawab problem ini bahwa yang bertugas menghantarkan listrik di dalam larutan yaitu ion-ion. Ion tersebut bergerak bebas di dalam larutan. Sedangkan pada zat padat, ion-ion terikat satu sama lain sehingga tidak bisa bergerak bebas.


Untuk senyawa kovalen menyerupai HCl, ia tidak mempunyai ion namun molekul HCl itu sendiri. HCl yaitu jenis kovalen polar dimana mempunyai kutub konkret dan negatif alasannya terdapat beda keelektronegatifan. Dalam air, molekul terurai menjadi ion konkret dan negatif dan menghantarkan listrik. Ion konkret akan menuju ke elektrode negatif sedangkan ion negatif akan bergerak ke elektrode positif.


Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah


Berdasarkan uji elektrolit yang telah dibahas, kita bisa menemukan atau mengamati larutan mana yang merupakan elektrolit dan bukan elektrolit. Namun tidak hanya itu, kita juga bisa mengetahui larutan elektrolit besar lengan berkuasa dan elektrolit lemah.


Elektrolit besar lengan berkuasa sanggup diketahui yaitu dengan melihatnya banyaknya gelembung yang ada di sekitar elektrode dan lampu yang menyala terang. Sedangkan untuk elektrolit lemah sanggup diketahui bila gelembung yang dihasilkan sangat sedikit dan lampu menyala redup. Bahkan beberapa elektrolit lemah hanya menghasilkan gelembung namun tidak menyalakan lampu.


Nah, bila ada pertanyaan terkait larutan elektrolit dan non elektrolit bisa disampaikan di bawah ini. Untuk klarifikasi lebih detailnya akan kita bahas pada halaman lain.


Referensi :

Brady, James E. 1990. General Chemistry, (Principles & Structures). New York: John Wiley and Sons.

Chang, R. 2005. Chemistry. 8th ed. New York: Mc-Graw Hill.

Keenan, Charles E. et. al, – Pudjaatmaka. 1999. Ilmu Kimia Universitas (terjemahan). Jakarta: Erlangga.



Sumber https://www.siswapedia.com