Pada postingan ini kami bagikan patofisiologi dan pathway BPH lengkap yang bisa did0wnl0ad dalam format pdf dan doc.
Bertujuan membantu teman-teman sejawat yang tengah menciptakan kiprah LP ataupun askep terkait penyakit BPH, pada artikel ini kami share Patofisiologi dan pathway BPH yang bisa diedit dan diubahsuaikan dengan diagnosa yang diambil.
Untuk mend0wnl0ad patofisiologi dan pathway BPH pdf dan doc, silahkan gunakan link unduhan yang telah kami sediakan diakhir artikel ini.
BPH Adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh lantaran hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat mencakup jaringan kelenjar/jaringan fibromuskuler yang mengakibatkan penyumbatan uretra pars prostatika (Lab/UPF Ilmu Bedah RSUD Dr Soetomo, 1994 : 193).
Patofisiologi
Sejalan dengan pertambahan umur, kelenjar prostat akan mengalami hiperplasia, kalau prostat membesar akan meluas ke atas (bladder), di dalam mempersempit susukan uretra prostatica dan menyumbat fatwa urine. Keadaan ini sanggup meningkatkan tekanan intravesikal. Sebagai kompensasi terhadap tahanan uretra prostatika, maka otot detrusor dan buli-buli berkontraksi lebih besar lengan berkuasa untuk sanggup memompa urine keluar. Kontraksi yang terus-menerus mengakibatkan perubahan anatomi dari buli-buli berupa : Hipertropi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sekula dan difertikel buli-buli. Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan klien sebagai keluhan pada susukan kencing serpihan bawah atau Lower Urinary Tract Symptom/LUTS (Basuki, 2000 : 76).
Pada fase-fase awal dari Prostat Hyperplasia, kompensasi oleh muskulus destrusor berhasil dengan sempurna. Artinya contoh dan kualitas dari miksi tidak banyak berubah. Pada fase ini disebut Sebagai Prostat Hyperplasia Kompensata. Lama kelamaan kemampuan kompensasi menjadi berkurang dan contoh serta kualitas miksi berubah, kekuatan serta lamanya kontraksi dari muskulus destrusor menjadi tidak adekuat sehingga tersisalah urine di dalam buli-buli ketika proses miksi berakhir seringkali Prostat Hyperplasia menambah kompensasi ini dengan jalan meningkatkan tekanan intra abdominal (mengejan) sehingga tidak jarang disertai timbulnya hernia dan haemorhoid puncak dari kegagalan kompensasi yaitu tidak berhasilnya melaksanakan ekspulsi urine dan terjadinya retensi urine, keadaan ini disebut sebagai Prostat Hyperplasia Dekompensata. Fase Dekompensasi yang masih akut menimbulkan rasa nyeri dan dalam beberapa hari menjadi kronis dan terjadilah inkontinensia urine secara terencana akan mengalir sendiri tanpa sanggup dikendalikan, sedangkan buli-buli tetap penuh. Ini terjadi oleh lantaran buli-buli tidak sanggup menampung atau dilatasi lagi. Puncak dari kegagalan kompensasi yaitu ketidak mampuan otot detrusor memompa urine dan menjadi retensi urine. Retensi urine yang kronis sanggup menimbulkan kemunduran fungsi ginjal (Sunaryo, H. 1999 : 11)
Pathway BPH / Benign Prostatic Hyperplasia
Demikian kami bagikan patofisiologi dan pathway BPH yang bisa did0wnl0ad dalam format dan pdf, supaya bisa membantu teman-teman sejawat dalam melengkapi kiprah LP ataupun askep. terima Kasih.
Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com