Thursday, May 11, 2017

√ Teladan Kumpulan Puisi Pendek

Setelah sebelumnya kita membahas ihwal  √ Contoh Kumpulan Puisi PendekSetelah sebelumnya kita membahas ihwal pengertian puisi, periodesasi puisi, jenis-jenis puisi dan tips menciptakan puisi maka di halaman ini kita akan melihat beberapa pola kumpulan puisi pendek karya Muhammad Lutfi.


Baca juga artikel lainnya: Pengertian cerpen dan unsur dalam cerpen.


Contoh Kumpulan Puisi Pendek


Sajak Elang
Karya: Muhammad Lutfi


Angin berlari
Tanda senja mulai kabur
Cakaran di rautmu penuh garam
Sudahi saja pergulatan mautmu
Biar istrimu saja yang berbicara


Solo, 23 Desember 2018


Sajak Belantara
Karya : Muhammad Lutfi


Kaki gajah menginjak kulit macan
Hingga esok datang taring raja gugur
Air di hulu sungai lembab
Hewan dan fauna sudah meninggalkan ekor
Kini tinggal bawah umur bermain di jalan belantara
Tempat hutan semestinya untuk berladang dan berkebun


Solo, 23 Desember 2018


Kamu juga dapat membaca artikel lainnya yang berjudul pengertian pantun, ciri-ciri pantun dan jenis-jenis pantun 


 


Contoh Puisi Panjang


Ketakutan Anak Manusia
Karya : Muhammad Lutfi


Semestinya hidupmu hirau tak hirau saja
Lalu kau gampar itu buku-buku
Atau coretan bekas
Yang membuatmu terasing


Semestinya kau lupakan saja
Minggat jauh dari kamar dan rumah
Dari keluarga dan lingkungan
Atau kubur hidup-hidup saja benda dan temanmu
Daripada kau dungu dan tuli


Semestinya kau loncat saja dari punggung semut
Dan mengecup pantat lebah
Yang beracun atau mengalahkan kalajengking
Dibawah watu sendirian


Sudah kita lihat sama-sama
Rumah dibongkar tanpa perlawanan
Rakyat menipu dan licik
Jabatan jadi ambisi penindasan
Atau menjadi alat penjarahan dan ombak erupsi peradaban


Kalau begini kita sudah menjadi bubuk tanpa api
Menjadi sayur tanpa garam
Atau enyah dari wajahmu sendiri


Hmm suara-suara orang yang dibuang, yang ditipu, yang dilecehkan
Tiada pernah kalian mendapat keadilan
Hingga pantaslah segala bunyi dan demo yang kalian acungkan
Biji pergerakan rakyatku yang senyap
Mulai diancam tepi kegusaran
Saling ejek antar tetangga
Dan mencuri uang tetangga.


Kabut air mata
Menjadi merah penuh kisah kesedihan
Sudah tidak guna apa daya tinggi dan ketinggian
Hidup di dalam tenang kau agungkan
Dan saya mencari ketentraman
Meninggalkan kesepian


Solo, 24 Desember 2018






Sumber https://www.siswapedia.com