Friday, June 30, 2017

√ 5 Alasan Investasi Saham Pilihan Terbaik Untuk Dana Pendidikan Dan Dana Pensiun

Tingginya kenaikkan biaya pendidikan dan inflasi menciptakan kita harus berinvestasi. Investasi kemana ? Saham salah satunya. Simak 5 alasan kenapa investasi di saham yakni pilihan terbaik untuk dana pendidikan dan dana pensiun.


Menurut sejumlah survei, lebih banyak didominasi masyarakat masih menempatkan uangnya di tabungan atau deposito. Alasannya, tabungan dan deposito yakni instrumen yang aman.


Sebenarnya, keduanya yakni instrumen yang merugikan.


Bunga dari tabungan atau deposito tidak cukup untuk menutupi kenaikkan biaya hidup, apalagi menghadapi kenaikkan biaya sekolah yang makin besar tiap tahun. Secara riil, uang Anda di tabungan tergerus; secara riil nilainya merosot.


Perhitungan sebuah forum keuangan terkemuka menunjukkan return riil (setelah dikurangi inflasi, pajak dan lain-lain) yang negatif dari tabungan dan deposito di Indonesia.


Apa pilihannya ?


Selama ini, kami senantiasa mengusulkan Reksadana karena ini yakni instrumen yang memperlihatkan imbal hasil (return) lebih tinggi dan paling penting diatas kenaikkan biaya pendidikan.


Namun, bahu-membahu buat Anda yang ingin imbal hasil lebih tinggi, ada pilihan lain, yaitu: investasi saham.


Sebelum terjun, mari kita lihat apa alasan kenapa perlu berinvestasi di saham.


5 Keunggulan Saham


Saham mempunyai sejumlah keunggulan yang membuatnya lebih baik dari instrumen lain.


#1 Return Saham Tertinggi


Sejarah memperlihatkan bahwa saham memberikan return paling tinggi diantaran investasi lainnya.


Dibawah ini yakni perbandingan total return antara: Tabungan, Deposito, Emas, IHSG, dan beberapa saham unggulan (Astra, Unilever dan Bank BCA) selama 10 tahun terakhir (2005 – 2015).


Return (%) Instrumen Investasi 2005 – 2015


 dan inflasi menciptakan kita harus berinvestasi √ 5 Alasan Investasi Saham Pilihan Terbaik untuk Dana Pendidikan dan Dana Pensiun


Hasilnya terlihat bahwa saham – saham tersebut unggul diatas emas dan IHSG. Bandingkan dengan bunga obligasi yang paling tinggi mencapai 8% per tahun. Apalagi tabungan yang 3% atau deposito yang berkisar dibawah angka 7%.


Supaya lebih terbayang artinya return ini, misalkan, Anda menempatkan uang Rp 5 juta di awal 2005 maka nilai uang tersebut di selesai 2015 akan menjadi sebesar berikut tergantung jenis instrumen yang dipilih:


Berapa Nilai Investasi Rp 5 juta 2005 – 2015


 dan inflasi menciptakan kita harus berinvestasi √ 5 Alasan Investasi Saham Pilihan Terbaik untuk Dana Pendidikan dan Dana Pensiun


Anda sanggup melihat perbedaan yang signifikan lantaran instrumen investasi yang dipilih.


Menanamkan di deposito dari 5 juta akan menjadi 8 juta di 2015, di emas nilai menjadi 14 juta sedangkan di saham unggulan uang Anda akan menjadi mencapai 55 juta (Unilever), 45 juta (BCA) atau 30 juta (Astra).


Yang paling penting yakni keuntungan saham sanggup mengalahkan kenaikkan biaya pendidikan dan biaya hidup.


Biaya pendidikan diestimasi naik 10 sd 15% setahun, sedangkan biaya hidup sekitar 7% setahun. Investasi saham memberikan return diatas 20% setahun.


#2 Modal Kecil Bisa Investasi Saham


Berapa modal untuk memulai investasi di saham ?


Banyak yang enggan bermain di saham lantaran membayangkan tingginya minimum investasi. Bayangan mereka, beli saham butuh dana yang besar. Butuh proses yang ribet.


Ketentuan Bursa Efek Indonesia yakni minimum pembelian saham sebanyak 100 lembar (sudah turun dari sebelumnya 500 lembar). Sehingga jikalau harga saham Rp 500 per saham, total investasi yakni Rp 50,000.


Sangat murah bukan. Lebih murah dibandingkan tabungan atau deposito.


Jadi, bahu-membahu tidak ada halangan buat siapapun untuk mulai investasi di saham.


#3 Sistem Online: Jual Beli Saham Kapan, Dimana Saja


Jual beli saham harus dilakukan di bursa saham, yaitu Bursa Efek Indonesia, dan dilakukan lewat perantara, yaitu broker atau disebut Anggota Bursa.


Anda tidak sanggup eksklusif melaksanakan jual beli. Harus memberikan order kepada broker, yang kemudian memberikan di lantai bursa biar investor lain sanggup merespon proposal beli atau jual Anda tersebut.


Ribet ?


Dulu iya lantaran Anda harus nongkrong di kantor broker untuk memberikan order beli atau jual.


Sekarang sudah tidak lagi. Sudah ada akomodasi broker online, yang sanggup diakses dari laptop, komputer atau handphone.


Dengan ini, Anda sanggup jual beli saham secara online. Dimana saja dan kapan saja, pemodal sanggup mengeksekusi investasi sahamnya.


Berikut ini pola salah satu akomodasi jual beli online yang kami gunakan. Sistemnya gampang dipakai dan dipahami. Tidak perlu ilmu khusus untuk menggunakannya.


Pembelian Saham Online


 dan inflasi menciptakan kita harus berinvestasi √ 5 Alasan Investasi Saham Pilihan Terbaik untuk Dana Pendidikan dan Dana Pensiun


#4 Pemilik Perusahaan Besar


Ingin menjadi pemilik perusahaan besar, menyerupai Astra Internasional, Unilever atau Bank BRI ?


Bisa dan mudah. Belilah saham – saham perusahaan ini.


Memiliki saham artinya Anda menjadi salah satu pemilik. Dengan berstatus pemilik, Anda berhak mendapatkan pembagian keuntungan, yaitu deviden, yang dibagikan dari keuntungan perusahaan setiap tahun.


Pembagian deviden diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dihadiri oleh pemegang saham. Para pemegang saham akan mendapatkan pemberitahuan dan ajakan untuk ikut dalam RUPS.


#5 Praktis Dicairkan


Bagaimana jikalau ingin mencairkan investasi di saham ? Praktis dan cepat pencairannya.


Investor harus melaksanakan order jual melalui sistem perdagangan online.


Setelah terjadi  transaksi, dalam waktu 3 hari semenjak transaksi, T+3, dana hasil penjualan akan masuk ke rekening dana investor (RDI).


Atas dana di RDI, investor sanggup memilih: (1) ingin memakai untuk transaksi saham lain, maka dana tetap disitu atau (2) mencairkan dana tersebut, maka perlu menuliskan perintah di sistem kemana dana ditransfer menyerupai dibawah ini.


Syarat Investasi Saham


Mungkin pertanyaan yang paling banyak muncul adalah: apakah investasi saham itu kondusif ? Bagaimana resikonya  ?


Hukum investasi yakni high riskhigh return. Return yang tinggi mempunyai resiko yang tinggi.


Hukum ini berlaku pula dalam investasi saham.


Artinya, tingginya keuntungan investasi saham yang tinggi mendatangkan besarnya risiko.


Namun, tingginya resiko saham tersebut sanggup dikelola dengan melaksanakan sejumlah langkah. Apa saja langkah tersebut ?


#1 Investasi Jangka Panjang


Dalam grafik ini, Anda sanggup melihat pergerakkan harga – harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam 10 tahun terakhir.


 dan inflasi menciptakan kita harus berinvestasi √ 5 Alasan Investasi Saham Pilihan Terbaik untuk Dana Pendidikan dan Dana Pensiun


Anda sanggup melihat bahwa:



  1. Di tahun 2008, harga saham anjlok sangat dalam. Jika ketika itu, Anda panik dan menjual saham, maka sudah niscaya menderita kerugian sangat besar. Nilai saham rontok lebih dari 50pct dalam periode tersebut.

  2. Setelah 2008, harga saham perlahan membaik dan bahkan naik ke tingkat yang lebih tinggi. Yang bertahan dan tidak menjual sahamnya di krisis 2008 akan menikmati keuntungan atas kenaikkan harga saham yang berlipat.


Kesimpulannya: jikalau menjual dalam di tahun 2008, maka kerugian sangat besar diderita oleh pemodal, namun jikalau rentang investasi lebih panjang, artinya tidak menjual ketika itu, keuntungan besar yang akan diraup dalam tahun – tahun berikutnya.


Dari sini, Anda sanggup melihat bahwa resiko saham tinggi, lantaran fluktuasinya, tetapi resiko tersebut sanggup dikelola jikalau rentang investasi yakni jangka panjang.


Saran kami, jikalau kebutuhan Anda yakni investasi dalam periode 5 sd 10 tahun, jangan main saham. Resikonya terlalu besar untuk Anda.


Terjun ke saham yakni untuk investasi diatas 10 tahun. Dalam periode yang cukup panjang tersebut, musim harga saham cenderung meningkat.


#2 Paham Analisa Saham


“Saham apa yang anggun utk dibeli”, itu lontaran yang kerap kami dengar ketika membahas investasi saham.


Kesannya beli saham itu sanggup dengan gampang dan sanggup memakai sembarang informasi yang didapat sambil lalu, yang diberikan oleh sembarang orang.


Istilahnya, “sell on the rumour buy the fact”.


Saran saya, jika tidak paham bagaimana menganalisa saham, sebaiknya jangan berinvestasi di instrumen ini.


Return saham memang menggiurkan tapi resikonya juga tidak kecil. Oleh alasannya yakni itu, Anda wajib mempunyai pemahaman yang solid soal bagaimana cara investasi di saham biar tidak kejeblos.


Saya banyak melihat orang – orang yang kapok bermain di saham lantaran kehilangan uangnya dalam jumlah besar di saham. Setelah didalami, mereka ini rugi lantaran jual beli hanya lantaran informasi dari orang lain – mereka tidak paham kenapa saham tersebut layal dibeli.


They are not doing their homework.


Pastikan Anda memahami dengan benar saham – saham yang akan dibeli sebelum terjun. Jangan hanya ikut-ikutan lantaran jikalau itu yang Anda lakukannya, resikonya sangat sangat besar.


Jika ingin main saham tapi belum paham, sebaiknya gunakan Reksadana. Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi yang memang profesional dan berpengalaman mengelola investasi.


Pernah muncul pertanyaan di blog ini, apa bedanya beli saham dengan Reksadana lantaran berdasarkan si penanya keduanya sama, yang sama – sama sanggup dibeli langsung via online ?


Ini bedanya: beli saham Anda harus menentukan sendiri saham dan itu artinya Anda harus paham bagaimana menganalisa laporan keuangan dan kewajaran harga saham, sementara di Reksadana proses pemilihan diserahkan sepenuhnya kepada Manajer Investasi, investor memasrahkan keputusan saham yang akan dibeli kepada Manajer Investasi.


#3 Diversifikasi Investasi


Dalam dunia investasi tidak ada yang pasti. Segala hal sanggup terjadi.


Siapa yang bakal menyangka harga minyak akan jatuh sedalam sekarang. Dulu perusahaan minyak jadi primadona. Sekarang banyak perusahaan minyak yang terpaksa mem-PHK para pegawainya lantaran kondisi harga minyak yang merosot sangat dalam.


Siapa yang mengira. Tidak ada di dunia ini yang sanggup memprediksi secara akurat.


Bagaimana menghadapi ketidakpastian ini ?


Lakukan diversifikasi, yaitu “don’t put your eggs in one basket”. Karena tidak sanggup memprediksi kondisi kedepan dengan akurat, pilihannya yakni menyebar resiko.


Artinya, Anda tidak sanggup menggantungkan pada investasi saham namun menyebar di instrumen lain menyerupai Reksadana Pendapatan Tetap, Emas atau lainnya. Dalam membeli saham dilarang hanya 1 saham, namun beberapa saham sehingga jikalau satu saham anjlok masih ada saham lainnya.


Apakah dengan diversifikasi return akan lebih kecil ? Ya. Namun resiko investasi juga lebih terkelola.


Diversifikasi melindungi invetasi Anda dari terpaan fluktuasi harga saham yang kadangkala sadis.


Kesimpulan


Sejarah mencatat bahwa Saham memberikan return tertinggi diantara instrumen investasi yang lain. Sebuah instrumen yang selayaknya menjadi salah satu pilihan.


Dana Pendidikan dan Dana Pensiun sanggup dicapai dengan investasi saham lantaran return saham yang tinggi. Namun, Anda harus memastikan sejumlah hal sebelum berinvestasi saham.


Uraian diatas sanggup menjadi langkah awal mulai berinvestasi di Saham.[grwebform url=”https://app.getresponse.com/view_webform_v2.js?u=hGHte&webforms_id=14768805″ css=”on” center=”off” center_margin=”200″/]


GRATIS E-Book Panduan Investasi



Sumber https://duwitmu.com