Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk terus mengalami peningkatan. Hal tersebut didukung oleh peningkatan pembangunan di segala bidang. Untuk meningkatkan dan mendukung segala macam bentuk acara manusia, sudah niscaya perlu pinjaman segala macam pihak untuk sanggup mewujudkannya. Tidak terkecuali di bidang pertambangan. Minyak bumi dan watu bara selama ini keduanya dinilai mempunyai tugas yang amat penting dalam memajukan perekonomian di Indonesia. Namun, masih ada hasil pertambangan lain yang sama – sama mempunyai nilai dan fungsi yang amat penting bagi pembangunan negara, ialah bijih besi.
Hampir semua acara pembangunan tidak terlepas dari kebutuhan akan besi. Besi mempunyai imbas yang amat penting bagi acara manusia, di samping kebutuhan akan minyak bumi dan watu bara. Penggunaan besi sanggup kita lihat penggunaannya dalam konstruksi bangunan, rangka kendaraan, pipa, jalur kereta api dan masih banyak lagi kegunaannya.
Di rumah kita sanggup menemukan barang – barang yang berbahan dasar besi. Tahukah Anda bila benda – benda tersebut awal mulanya berasal dari bijih besi. Bijih besi yang diperoleh dari hasil tambang selanjutnya diolah untuk lalu dicetak membentuk plat, batang ataupun kawat yang nantinya diolah kembali sesuai dengan kebutuhan. Perusahaan pengolahan bijih besi terbesar di Asia Tenggara dan termasuk perusahaan milik negara atau BUMN ialah PT. Krakatau Steel yang berada di kota Cilegon, Banten.
Ternyata biji besi sendiri terbagi menjadi 3 jenis antara lain, bijih besi magnetik hematit (Kalimantan Tengah), bijih besi lateritik (Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah), dan bijih besi titan (Pantai Cilacap, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Aceh, Pelabuhan Ratu, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat). Untuk mendapat besi yang sanggup kita ketahui, bijih besi yang masih mengandung atom oksigen dan besi yang terikat dalam molekul perlu direduksi untuk menghilangkan kandungan oksigen di dalamnya dengan cara dilebur.
Besi yang diperoleh biasanya dalam bentuk magnetit (Fe3O4), limonit atau siderit, hemafit (Fe2O3), dan goethit. Sedangkan untuk bijih besi yang didapat masih banyak dengan besi oksida sehingga mempunyai warna yang cukup banyak menyerupai ungu tua, kelabu tua, kuning muda dan merah karat. Hingga ketika ini persediaan bijih besi masih cukup banyak, akan tetapi seiring bertambahnya kebutuhan akan materi baku bijih besi tidak menutup kemungkinan ketersediaannya akan berkurang.
Di Indonesia persebaran tambang bijih besi hampir sanggup ditemukan di seluruh kepulauan. Namun, sebagian besar pengolahan bijih besi masih dilakukan di luar kawasan penambangan, sebut saja perusahaan spengolahan bijih besi yang nantinya diubah menjadi baja sanggup ditemukan di Cilegon, Banten. Sedangkan kawasan penghasil bijih besi terbesar di Indonesia antara lain:
- Sumatera
Menurut Dudi Nasrudin, pulau Sumatera mempunyai deposit atau cadangan materi tambang bijih besi sekitar 158 juta ton dan juga 62.800 meter kubik terutama di Provinsi Sumatera Barat per tahun 2007. Daerah di Sumatera Barat tersebut sanggup ditemukan di Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Padang Pariaman, Sijunjung, Agam, dan Katiangan Pasaman. Selain di Sumatera Barat, Provinsi Lampung juga terdapat penambangan bijih besi yang sanggup ditemukan di Kabupaten Tanggamus dan juga Gunung Tegak.
- Jawa
Di Pulau Jawa banyak ditemukan banyak sekali macam materi tambang dan salah satunya ialah bijih besi dan pasir besi. Di sepanjang pantai selatan pulau Jawa banyak ditemukan pasir besi. Di Jawa Barat tempat penambangan pasir besi berada di Cipatujuh, Tasikmalaya yang mempunyai kandungan besi mencapai 30% – 40%. Di tempat lain, tempat penambangan pasir besi dan bijih besi terbesar berada di Provinsi Jawa Tengah, tepatnya berada di Cilacap. Pada tahun 1960 – 1972, eksploitasi pasir besi dilakukan oleh PT. Aneka Tambang dan dilakukan di sepanjang panti selatan di Kabupaten Cilacap.
Dari hasil eksploitasi didapatkan hasil berupa pasir besi sebanyak 2.655.236 ton dengan kandungan rata – rata 51,7% Fe. Sedangkan pada tahun 1971 – 1978 telah diproduksi sebanyak 300.000 ton konsentrat biji besi per tahun dalam memenuhi sasaran ekspor ke Jepang. Namun, semenjak tanggal 1 Oktober 2003 acara oprasional penambangan dilarang oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batu Bara – Badan Penelitian dan Pengembangan DESDM.
- Kalimantan
Sumber daya alam di Kalimantan tidak perlu diragukan lagi. Dari sektor pertanian, banyak ditemukan perkebunan kelapa sawit dan beberapa perusahaan minyak goreng di samping terdapat hutan produksi. Tidak hanya pertanian, Kalimantan populer juga akan hasil tambangnya. Selain watu bara dan minyak bumi, Kalimantan juga terdapat penambangan bijih besi. Beberapa kawasan penambangan bijih besi tersebut berada di Kotabaru, Tanah Laut, Tapin, Tanah Bumbu dan Balangan. Sejak dibentuk Undang – Undang Mineral dan Batu Bara, sudah banyak smelter yang dibangun. Undang – undang tersebut dibentuk untuk melarang acara ekspor mineral sebelum dilakukan pengolahan. Pembangnan akomodasi pengolahan hasil tambang atau smelter tersebut untuk meningkatkan kandungan logam pada mineral.
- Sulawesi
Tahukah kalian bila nama Sulawesi berasal dari kata sula yang artinya pulau dan mesi yang berarti logam. Sehingga bila diartikan menjadi pulau yang mempunyai sumber logam di dalamnya. Salah satu logam tersebut ialah bijih besi yang sanggup ditemukan di Kabupaten Bone, Kabupaten Toli – Toli, Dusun Pake, Luwu Timur, Lengkabana dan Pegunungan Verbeek. Di Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Toli – Toli menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Hary Utoyo, kandungan bijih besi di kabupaten tersebut mencapai 61,98%, sedangkan kandungan bijih besi di Pake mencapai 52,35%. Di Palu, tepatnya di Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una – Una, bijih besi sanggup diperoleh sebanyak 50 ribu MT dalam tiga bulan pertama.
- Papua
Sudah dari dahulu bila Papua menyimpan kekayaan materi tambang yang melimpah. Jumlahnya sangat banyak bila dibandingkan dengan cadangan materi tambang di pulau – pulau lain di Indonesia. Bijih besi dan pasir besi sanggup ditemukan di Tembagapura, Sarmi, dan Jayapura. Akan tetapi untuk pasir besi yang terdapat di Papua masih bercampung dengan tanah disekitar sehingga perlu pengolahan khusus untuk memperoleh bijih besi yang berkualitas.
Demikian gosip persebaran kawasan penghasil bijih besi terbesar di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com