Jenis-Jenis Media Berdasarkan Ideologinya – Dalam dunia jurnalisme, memang sebuah pers dikekang oleh sebuah forum netral, dalam hal ini Dewan Pers. Tapi dalam praktiknya, tidak ada produk jurnalisme yang betul-betul netral-netral amat.
Pasti ada salah satu manusia pers yang sedikit melenceng dari kaidah etik yang sudah ditetapkan Dewan Pers. Hal ini tidak terlepas dari konsep jurnalisme sendiri, bahwa kegiatan jurnalisme itu mengandung kepentingan dan ideologi.
Sudah banyak bukti, bahwa media-media jurnalisme yang ada di dunia ini niscaya tidak netral. Media akan memihak yang bayar, juga yang sepaham dengan ideologi penguasa. Secara historis, keberpihakan media terhadap faksi kelompok tertentu sudah terjadi berkali-kali.
Misalnya saja pada ketika kerusuhan Ambon meletus. Saat kerusuhan Ambon meletus, Koran Jawapos pecah faksi. Seorang jurnalis dari kubu Muslim membela yang Muslim, sementara seorang jurnalis dari kubu Kristiani membela kubu Kristiani.
Pembelaan sepihak pada kelompok tertentu ini sudah jamak ditemukan dalam dunia jurnalisme. Makannya banyak muncul aliran-aliran jurnalisme menurut ideologi pengusungnya.
Macam-Macam media atau Jenis-Jenis Media Berdasarkan Ideologinya
Lalu ibarat apakah aliran-aliran jurnalisme menurut ideologi pengusungnya. Kami jabarkan sebagai berikut.
Citizen Journalism ( Jurnalisme Warga )
Jurnalisme warga merupakan salah satu pedoman jurnalisme yang proses pencarian beritanya dilakukan oleh warga biasa. Warga yang dimaksud di sini bukan seorang pewartawan profesional, mereka warga biasa yang amatir dalam dunia jurnalisme.
Kendati jurnalisme warga ini kelihatannya netral. Tapi jurnalisme warga ini sebenarnya mempunyai kepentingan. Kepentingan dari jurnalisme ini adalah berupa kritik dari masyarakat kepada pemerintah.
Jurnalisme warga kerap kali dipakai sebagai media pelaporan, kalau dirasa ada pelayanan publik ada yang tidak mengenakan. Misalnya jalanan rusak, jembatan yang tak kunjung diperbaiki, sistem irigasi yang rusak, dan beberapa pelayanan publik jelek lain sering menjadi sasaran empuk jurnalisme warga.
Peace Journalism (Jurnalisme Damai )
Jurnalisme tenang ini salah satu jurnalisme yang pemberitaannya berusaha membentuk opini publik perihal pentingnya perdamaian. Jurnalisme ini memakai gaya bahasa eufemisme, menekankan pentingnya tenggang rasa dan tali persaudaraan antar sesama.
Para pegiat jurnalisme tenang biasannya orang-orang dari pihak sipil, juga adakala para penyintas yang menjadi korban kekejaman perang itu sendiri.
War Journalism
Jurnalisme perang merupakan lawan main dari jurnalisme damai. Jurnalisme ini terperinci memakai gaya bahasa disfemisme. Gaya bahasa disfemisme ini sangaja dibentuk untuk memprovokasi para pembaca.
Jurnalisme ini sering meliput kegiatan perang. Dalam pemberitannya kadang dibumbui adegan-adegan kekerasan.
Kepentingan dari jurnalisme perang ini adalah untuk mengajak para penontonnya ikut andil dalam peperangan. Jurnalisme perang juga mempunyai kepentingan untuk mengkerdilkan nyali lawan.
Jazz Journalism
Jurnalisme Jazz, atau yang kerap kali disebut jurnalisme pendek ini lebih menekankan sensasi pemberitaan. Jurnalisme Jazz sering mengangkat tema-tema yang sedang hangat, dengan paduan gaya bahasa terkenal dan sedikit bumbu-bumbu sarkastik.
Tema utama yang diangkat pada Jazz Journalism adalah yang mengundang rasa ingin tau tinggi. Diantarannya adalah isu-isu skandal sec, kekerasan dalam rumah tangga, dan gaya hidup artis.
Crusade Journalism
Jurnalistime crusade ini salah satu jurnalisme bersifat sindikasi. Jurnalisme ini mengusung nilai-nilai tertentu kemudian disebarkan luas ke masyarakat untuk membentuk opini publik.
Untuk mendukung penggiringan opini yang tepat. Pihak wartawan sengaja mencari narasumber yang seideologi dengan media yang dibangun.
Salah satu media yang masuk dalam jurnalisme Crusade Jurnalism salah satunya ada Indoprogress, dan Pressiwa. Jurnalisme dakwah, ibarat media-media Islam – Nasrani juga termasuk dalam jenis crusade journalism.
Demikian jenis-jenis media menurut ideologinya . Ingat, senetral-netralnya suatu media. Pasti sedikit atau banyak media itu mempunyai kepentingan tersembunyi. Kita harus selektif betul, mana media yang terdapat kepentingan terselubung, dan mana yang tidak.
Sumber https://www.siswapedia.com