Wednesday, June 14, 2017

√ Judul Dan Tujuan Propaganda

Memahami bagaimana hubungannya antara judul dan tujuan propaganda media


Judul dan Tujuan Propaganda – Dalam arahan etik jurnalistik versi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang lama, terdapat satu pasal yang mengatur perihal penulisan judul berita.


Namun sayang, dalam Kode Etik Jurnalistik Tahun 2003 pasal tersebut dihapus. Begitu juga dalam Kode Etik Jurnalistik tahun 2006. Hal yang sama tidak secara khusus diatur juga. Pasal 9 arahan etik Jurnalistik tahun 2006, hal yang sama juga tidak diatur menyerupai pada pasal 2003 juga.


Di tengah masyarakat yang demokrasinya belum berkembang baik, acap kali media masa berusaha menjual informasi dengan menciptakan judul yang sensasional, provokatif, dan memakai judul yang bisa mengaduk-aduk pembacanya. Seperti disebutkan oleh Mario Garcia, desainer dari kompas.


Ia (Mario) menuturkan bahwa maraknya judul-judul yang provokatif ini disebabkan oleh realita masyarakat sendiri yang lebih menyukai informasi yang simpel. Di tengah hiruk pikuk acara sosial yang sangat padat.


Membaca informasi yang judulnya provokatif bisa mempercepat pembacaan informasi lebih cepat. Hanya lewat judulnya saja pembaca sudah mempunyai awang-awang bagaimana isi dari informasi itu menyerupai apa.


Berbohong dengan Judul


J.S Badudu, seorang pakar bahasa di Universitas Indonesia yang sangat tekun mengamati bahasa jurnalistik pada tahun 1984 pernah menuding secara terang-terangan bahwa media pers di Indonesia sering melaksanakan penipuan melalui judul beritanya. Menurutnya, secara tidak sadar pers sering melaksanakan kebohongan publik melalui judul-judul beritanya.


Beberapa judul pada media informasi yang dianggap berbohong salah satunya sebagai berikut.


“Pinjaman USD200 Juta Diberikan Indonesia”


“Pra-Piala Dunia Gulingkan Hong Kong 2-0”


Kalau kita lihat, kedua judul di atas sangatlah membingungkan. Secara sekilas, judul pertama menciptakan kita beranggapan bahwa Indonesia sudah bisa menjadi donatur atau memberi santunan kepada negara lain dengan santunan mencapai USD200 juta. Indonesia yang selama ini dikenal sebagai negara peminjam ternyata juga sanggup memperlihatkan santunan kepada negara lain. Padahal nyatanya, apa yang dimaksudkan oleh pembaca tidak menyerupai itu.


Pertama, judul informasi yang dibentuk menyerupai di atas didasari atas manipulasi permainan bahasa. Jika ditilik secara kebahasaan, seharusnya sebelum ada kata Indonesia di depanya ada kata “Kepada. Kaprikornus judulnya akan menjadi Pinjaman USD2000 Juta Diberikan Kepada Indonesia.


Judul informasi ini dibiarkan mempunyai ambiguitas supaya para pembaca media masing-masing mempunyai dua persepsi yang berbeda-beda. Nah, lantaran adanya perbedaan persepsi inilah kemudian yang menimbulkan terjadinya benturan antara pihak yang pro dengan pemerintah dengan pihak yang kontra.


Nah, lantaran ada yang pro dan kontra ini kemudian dimanfaatkan oleh media untuk meningkatkan traffick. Kita tahu bahwa judul informasi yang mempunyai ambiguitas itu biasanya akan banyak dibubuhi komentar oleh para pembacanya.


Demikian pada judul kedua, redaksi sengaja menghilangkan kata penghubung “Oleh” supaya judul informasi tersebut mempunyai sifat ambiguitas. Pemilihan judul menyerupai ini bertujuan sama, yaitu supaya bisa menjadikan multi interpretasi pada pembacanya. Sehingga pada akhirnya, kegaduhan pun muncul pada media tersebut.


JS Badudu beranggapan bahwa dua teladan di atas merupakan suatu penggunaan prinsip ekonomi kata (word economy) yang salah kaprah. Contoh tersebut memperlihatkan bahwa semakin tinggi keambiguitasan sebuah informasi itu, maka akan semakin menarik untuk di klik oleh para pembaca.


Di masa digitalisasi yang lebih modern. Media pers kemudian menciptakan berita-berita yang kelihatan aneh, bahkan judul yang dibentuk sangat panjang. Salah satu penggerak media yang paling getol dalam menciptakan judul-judul informasi yang ambigu ialah media Tribunnews. Di media ini, kalian akan banyak temui judul-judul yang panjang juga ambigu. Silahkan pembaca saya cek sendiri kebenarannya.


Memahami bagaimana hubungannya antara judul dan tujuan propaganda media √ Judul dan Tujuan Propaganda

Gambar. Contoh judul dan tujuan propaganda dari media tribunnews dengan cara menciptakan judul informasi yang panjang sehingga menciptakan pembaca ingin tau sehingga pembaca akan meng-klik halaman tersebut sehingga mendatangkan trafik (TribunNews)


Apa yang harus dilakukan supaya kita tidak tertipu terhadap judul dan tujuan propaganda media ?


Menyikapi banyaknya judul dan tujuan propaganda di media masa, kami (siswapedia) sarankan bagi temen-temen supaya lebih berhati-hati lagi dalam membaca berita. Saran dan tips kami susun dalam halaman artikel tersendiri berjudul Memahami Berita Dari Media Elektronik dan Media Cetak.



Sumber https://www.siswapedia.com