Friday, June 2, 2017

Karakteristik Maritim Cina Selatan Dan Konflik Yang Terjadi

 jumlah daratan dan perairan pun lebih banyak perairan dimana perairan ini mencapai  Karakteristik Laut Cina Selatan dan Konflik yang TerjadiLaut atau samudera merupakan tubuh air terbesar di Bumi. Bentuk- bentuk permukaan Bumi terdiri atas perairan dan daratan. Bahkan, jumlah daratan dan perairan pun lebih banyak perairan dimana perairan ini mencapai 2/3 bab dari Bumi. Dan tubuh air yang terbesar ialah maritim atau samudera. Perbedaan air dengan samudera intinya ialah luasnya. Laut cenderung lebih sempit daripada samudera, meskipun keduanya mempunyai air yang asin.


Meskipun apabila kita perhatikan samudera dan maritim bergandengan dan menyatu, namun tetap saja ada batas- batas yang mengakhirinya. Beberapa samudera yang ada di Bumi antara lain ialah Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Samudera Arktik, Samudera Atlantik, dan ada pula Laut Cina Selatan yang akhir- tamat ini diperdebatkan sebagai samudera atau maritim alasannya ialah luasnya. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai maritim cina selatan, yakni mengenai letak, karakteristik dan juga konflik- konflik yang menyertai maritim tersebut.


Letak Laut Cina Selatan


Laut Cina Selatan merupakan maritim yang terletak di sekitar Benua Asia. Hal ini tercermin dari namanya yang menggunakan nama Republik Rakyat Cina yang kini lebih dikenal dengan nama Tiongkok. Laut Cina Selatan merupakan bab tepi dari Samudera Pasifik yang membentang dari Selat Karimata dan Selat Malaka hingga Selat Taiwa. Luas Laut Cina Selatan ini kira- kira 3.500.000 km persegi. alasannya ialah letaknya yang strategis inilah maka Laut Cina Selatan banyak dilintasi oleh kapal- kapal dagang lintas benua atau tingkat internasional dan menciptakan maritim ini merupakan jalur ramai dan penting.


Karakteristik Laut Cina Selatan


Laut Cina Selatan mempunyai ciri- ciri khusus. bekerjsama setiap maritim mempunyai tampilan yang hampir sama antara satu dengan lainnya. Namun setiap maritim pastilah mempunyai ciri- ciri atau karakteristik. Adapun karakteristik yang dimiliki oleh Laut Cina Selatan antara lain sebagai berikut:



  • Memiliki letak strategis

  • Merupakan jalur penting pelayaran internasional

  • Memiliki banyak kekayaan alam yang sanggup dipakai untuk memenuhi kebutuhan insan yang berada di sekitarnya


Nah itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh Laut Cina Selatan, oleh alasannya ialah keistimewaannya yang banyak maka maritim ini menuai cukup banyak sengketa atau konflik. Konflik mengenai maritim cina selatan ini sudah berlangsung bertahun- tahun lamanya antar banyak sekali negara. Untuk mengetahui konflik apa yang bersangkutan dengan Laut Cina Selatan, kita akan bahas di bawah ini.


Konflik yang Terjadi di Laut Cina Selatan


Laut Cina Selatan dalam sejarahnya menuai banyak kotroversi. Pasalnya ada beberapa konflik mengenai maritim ini yang melibatkan beberapa negara. Adapun konflik ini sendiri muncul  semenjak tahun 1947. Bagaimanakah ceritanya? Berikut merupakan  point- point dari kasus konflik maritim ini:



  • Konflik bermula tahun 1947 dimana pada dikala itu Cina menciptakan peta yang mengklaim sebagian besar wilayah maritim tersebut

  • Tahun 1949, Partai Komunis yang pada dikala itu tengah berkuasa di Cina menciptakan garis putus- putus yang jumlahnya sembilan di seputar daerah maritim ini yang mencakup daerah yang tengah disengketakan dengan Vietnam yakni Kepulauan Sratly dan dengan Filiphina yakni Scarborough Reef.

  • Tahun 1994, Filipina mengajukan ke Pengadilan Arbitrase di bawah Konvensi Hukum Laut PBB yang diratifikasi oleh 60 negara.

  • Tahun 1995, Cina semakin berani dengan melaksanakan pembangunan di pulau Mischief Reef dan Filipina mengajukan protes ke ASEAN.

  • Tahun 1997 kapal angkatan maritim Filipina mencegah kapal Cina mendekat Scarborough Shoal yang berjarak 1.000 km dari Cina dan 230 km dari Filipina.

  • Tahun 2009, Cina mengajukan sembilan garis putus- putusnya kepada PBB yang lalu ditentang oleh Vietnam dan Malaysia, dan diprotes oleh Filipina dan Indonesia.

  • Tahun 2003, Filipina membawa sengketa ini ke Pengadilan Arbitrase di Den Haag yang lalu memancing kemarahan Beijing.

  • Tahun 2016 Pengadilan Arbitrase mengambil keputusan bahwa Cina tidak mempunyai dasar aturan untuk mengklaim terotorial Laut Cina Selatan dan dianggap memperburuk sengketa regional. Filipina menyambut baik keputusan ini namun Cina masih tetap menolak mentah- mentah. Dan hingga kini belum ditemukan janji atau titik jelas perdamaian mengenai sengketa ini


Nah itulah beberapa warta yang sanggup kami berikan mengenai Laut Cina Selatan. Laut Cina Selatan memang merupakan perairan yang luas dan juga kaya akan kekayaan alam sehingga sanggup dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan jutaan orang yang berada di sekitarnya. Kekayaan alam yang tiada habisnya ini menciptakan maritim cina selatan begitu penting dan berharga. Semoga apa yang kami sampaikan ini bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com