Saturday, June 24, 2017

Kenapa Bintang Tidak Terlihat Di Kota-Kota Besar?

Keindahan langit sanggup dinikmati ketika malam hari Kenapa Bintang Tidak Terlihat di Kota-Kota Besar?Keindahan langit sanggup dinikmati ketika malam hari. Sebab malam hari yakni waktu yang sangat sempurna untuk sanggup melihat aneka macam macam benda – benda langit meskipun melihatnya tanpa pinjaman alat menyerupai teropong bintang. Melihat benda – benda langit menyerupai bintang yang jumlahnya tidak terhitung, akan terasa lebih indah bila berada di tempat yang jauh dari cahaya. Sehingga tidak heran bila 100 tahun yang kemudian akan lebih gampang menemukan bintang bahkan galaksi bima sakti di langit malam. Alasannya cukup jelas, bahwa dahulu penerangan belum sebanyak ketika ini, hasilnya insan sanggup melihat keindahan langit malam tanpa ada kesulitan.


Lalu bagaimana dengan sekarang? Masih bisakah kita melihat bintang di malam hari?


Bisa, hanya saja butuh tempat yang benar – benar jauh dari tempat yang banyak menghasilkan cahaya, menyerupai perkotaan. Makara jangan heran, bila akan terasa sangat sulit sekali untuk melihat bintang di daerah perkotaan bila dibandingkan di daerah pedesaan. Selain minim pencahayaan, daerah pedesaan juga jarang penduduk dan cukup sulit menemukan kegiatan di malam hari. Saat malam hari tiba, orang yang tinggal di pedesaan sanggup menikmati pemandangan langit malam dengan sejuta keindahan bintangnya. Bagaimana dengan masyarakat di perkotaan? Mengapa bintang sangat sulit di temukan di perkotaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini yakni penjelasannya.


Penyebab Bintang Tidak Terlihat Di Kota


Di kota – kota besar sudah dipastikan bahwa di sana akan dengan gampang ditemukan gedung bertingkat, lampu jalanan, kendaraan, perumahan yang padat penduduk sampai papan iklan memenuhi setiap sudut kota. Ditambah dengan aneka macam macam kegiatan insan yang tidak berhenti meskipun malam telah tiba. Tidak heran, bila malam hari kota akan terlihat “bersinar” akhir cahaya lampu yang berasal dari setiap sudut jalanan sampai bangunan di kota. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya polusi cahaya.


Hasil penelitian menyampaikan bahwa sekitar 90% langit telah terpapar polusi terutama dari cahaya. Sudah dipastikan bila insan akan sulit untuk menikmati keindahan malam. Padahal salah satu keindahan langit malam yang sanggup dinikmati dengan mata telanjang yaitu formasi rasi bintang.


Seiring bertambahnya jumlah penduduk akhir dari arus urbanisasi, populasi insan terus meningkat di perkotaan. Hal tersebut memaksa mereka untuk membangun gedung – gedung pencakar langit yang tinggi. Lampu – lampu yang berasal dari gedung pencakar langit itu juga menjadi salah satu penyebab polusi cahaya di perkotaan.


Selain itu, di daerah perkotaan juga telah dipasang aneka macam macam lampu penerangan. Namun kebanyakan lampu penerangan tersebut dirancang bukan untuk menerangi jalanan, 50% cahaya dari lampu jalanan dipakai untuk menerangi langit. Sehingga penggunaan lampu jalanan terlihat tidak efisien. Akibatnya cahaya tersebut gampang untuk terpantul dan terbiaskan oleh bubuk serta uap air ke langit hasilnya timbul kejadian Skyglow.


Apakah Bintang Menghilang?


Bintang tidak menghilang di langit kecuali terjadi supernova. Posisinya tidak akan berubah hanya saja cahayanya terhalangi oleh sinar dari lampu – lampu di perkotaan. Ada kejadian menarik wacana “menghilangnya” bintang yang terjadi pada tahun 1994. Saat itu terjadi gempa bumi di Los Angeles dan mengakibatkan padamnya seluruh sumber listrik di sana. Kota metropolitan tersebut menjadi gelap gulita dan menciptakan warga di sana terlihat panik dan keluar rumah. Saat melihat langit, di sana terdapat awan berukuran raksasa berwarna perak yang asing dan mereka mencoba untuk menghubungi 911. Mereka tidak tahu bila awan tersebut yakni galaksi Bima Sakti dan itu yakni pertama kalinya mereka melihat galaksi.


Sejak ribuan tahun yang lalu, galaksi bima sakti dengan aneka macam macam formasi bintangnya sudah terbentuk dan ada. Hingga ketika ini pun tetap ada di langit malam bersama dengan bintang – bintang. Jika ingin melihat galaksi ini, coba pergi ke tempat yang cukup gelap dan tidak terdapat cahaya. Tempat yang cocok untuk melihat pemandangan langit malam berada di atas gunung atau bukit. Selain tempatnya cukup tinggi, lokasi ini jauh dari polusi cahaya.


Apa Itu Polusi Cahaya?


Saat ini polusi cahaya semakin berbahaya tingkatannya, terutama bagi para astronom. Polusi cahaya merupakan hamburan dari cahaya di daerah perkotaan yang menimbulkan langit akan tampak terang bahkan mengalahkan cahaya bintang. Hasil penelitian menyampaikan bahwa setidaknya sepertiga langit di dunia sudah tidak sanggup lagi melihat galaksi Bima sakti akhir efek dari polusi cahaya. Tidak hanya itu saja, melihat bintang pada malam hari juga akan terasa sulit meskipun telah memakai teropong. Hal tersebut juga dirasakan di Observatorium Bocsha yang terganggu akhir polusi cahaya yang berasal dari kota Bandung. Beberapa pengamatan objek tertentu sangat sulit dilakukan dan beberapa diantaranya sudah mustahil untuk diamati.


Skyglow


Keindahan langit sanggup dinikmati ketika malam hari Kenapa Bintang Tidak Terlihat di Kota-Kota Besar?Seperti yang telah disinggung di awal, bahwa Skyglow juga merupakan salah satu alasannya yakni sulitnya melihat bintang di langit kota. Untuk mempermudahnya, skyglow menyerupai warna langit yang menjadi biru sehingga kita sulit untuk melihat bintang di siang hari akhir dari sinar matahari, tentunya dengan intensitas yang lebih rendah. Meskipun demikian, tetap saja akan sulit untuk melihat cahaya bintang di malam hari seolah – olah bintang hilang dari penglihatan kita.


Dampak dari skyglow tidak hanya dirasakan oleh masyarakat perkotaan saja. Skyglow juga ikut menerangi daerah atau daerah di sekitar sumber skyglow itu sendiri. Oleh lantaran itu, di daerah pinggir kota sekalipun akan sulit menerima pemandangan langit malam. Setidaknya perlu pergi menjauh sekitar 100 km atau 1 jam perjalanan untuk sanggup melihat keindahan langit. Pelajari juga mengenai mengapa bintang tidak terlihat pada siang hari?


Apa Yang Harus Dilakukan?


Tidak menyerupai polusi pada umumnya, polusi cahaya sanggup di-reversibel. Hal pertama yang sanggup dilakukan yaitu dengan mengurangi pemakaian lampu di rumah pada malam hari. Ini sanggup dikatakan sebagai langkah awal dan juga memperlihatkan laba untuk kesehatan.


Di Indonesia LAPAN menetapkan tanggal 6 Agustus sebagai Hari Keantariksaan dan mengkampayekan Malam Langit Gelap. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat biar menyelamatkan kegelapan malam dari polusi cahaya yang telah menghilangkan keindahan langit malam. Kampanye ini hanya berlangsung selama 1 jam saja (20.00 – 21.00) di seluruh wilayah di Indonesia.


Jadi tidak ada salahnya ikut menggerakan agresi ini. Kapan lagi kita sanggup melihat rasi bintang yang membentang dari langit utara sampai selatan dengan mata telanjang?



Sumber aciknadzirah.blogspot.com