Sunday, June 11, 2017

√ Laporan Pendahuluan Cidera Kepala : Diagnosa Keperawatan V, Vi, Vii Dan Vii

DX V
Perubahan proses pikir (deficit fungsi intelektual, komunikasi, ingatan, proses informasi) b.d cedera otak
Intervensi :
  • Bantu dalam berbagi kembali kemampuan pasien
  • Bantu beberapa disiplin selama fase pemulihan
  • Merencanakan aktivitas therapy atau konseling yang dibentuk untuk menolong pasien bereaksi dengan maksimal
DX VI
Potensial terhadap koping keluarga tidak epektif b.d pasien tidak responsive, hasil yang tidak jelas, periode pemulihan yang lama, sisa kemampuan fisik pasien dan deficit emosi
Tjuamn : koping kluarga Efektif dan mengerti perihal proses penyembuhan dari klien
Intervensi :
  • Anjurkan keluarga untuk mengemukakanhal-hal yang menjadi perhatian perihal keseriusan kondisi
  • Dengarkan pasien dengan penuh perhatian selama pasien mengungkapkan ketidak berdayaannya
  • Anjurkan untuk mengakui perasaannya
  • Berikan penguatan awal terhadap klarifikasi perihal luasnya trauma, planning pengobatan dan prognosisnya
Rasional :
  • Pengungkapan perihal rasa takut secara terbuka sanggup menurunkan ansietas dan meningkatkan koping terhadap realitas
  • Menyatakan perasaannya sanggup bermanfaat alasannya ialah akhir dari pemberian keyakinan
  • Orang terdekat tidak sanggup memahami semua informasi yang disampaikan dan kendala sanggup terjadi sebagai akhir dari emosi atau trauma

DX VII
Kurang pengetahuan perihal proses rehabilitasi
Tujuan : setel;ah dilakukan perawatan klien aham dan mengerti dengan kondisi penyakitnya
Intervensi :
  • Evaluasi kemampuan dan kesiapan untuk berguru dari pasien dan keluarganya
  • Berikan informasi yang berafiliasi dengan proses syok sesudahnya
  • Diskusikan planning untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri
  • Beri arahan dalam bentuk goresan pena dan aktivitas mengenai aktifitas, obat-obatan dll
  • Diskusikan dengan pasien dan orang terdekat perkembangan dari tanda-tanda dan tanda trauma
Rasional :
  • Memungkinkan untuk memberikan materi yang didasarkan atas kebutuhan secara individual
  • Membantu dalam membuat impian yang realistis dan meningkatkan pemahaman pada keadaan dikala ini
  • Berbagai tingkat pinjaman mungkin perlu direncanakan yang didasarkan atas kebutuhan yang bersifat indifidual
  • Memberikan penguatan visual dan referensi setelah sembuh
  • Dapat menjadi tanda adanya eksaseubasi respon pasca traumatic yang sanggup terjadi dalam beberapa bulan
DX VIII
Rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan
Tujuan : seterlah dilakukan perawatan dalam waktu 3x24 jam gangguan rasa nyaman nyeri klien hilang,dengan kriteria : klien tidak meringis, skala nyeri 1 (0-5)
Intervensi :
  • Kaji tingkat nyeri
  • Ajarkan tehnik relaksasi
  • Observasi luka dan ganti balutan 1x24 jam
  • Berikan lingkungan yang hening yang  nyaman pada klien
  • Kolaborasi pemberian analgetik dan anti biotic
Rasional :

  • Dapat mengetahui sejauh mana rasa nyeri yang dialami klien
  • Tehnik relaksasi sanggup mengalihkan perhatian klien terhadap persepsi nyeri juga sanggup merelaksasikan otot-otot yang tegang
  • Perawatan luka dilakukan biar luka klien cepat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi
  • Lingkungan yang hening dan nyaman sanggup mengurangi stimulus terhadap nyeri
  • Analgeik merupakan obat penghulang nyeri dan anti biotok untuk mencegah terjadinya komplikasi, mis: infeksi

Sumber http://macrofag.blogspot.com