- Kali ini saya ingin memposting sebuah Makalah Kuliah mengenai Pembelanjaan Perusahaan Peternakan. Secara garis besar, pembelanjaan perusahaan peternakan ialah suatu kegiatan memanajemen keuangan dalam perusahaan peternakan termasuk di dalamnya kegiatan mengumpulkan dana, mengorganisasikan (mengalokasikan dana), dan membelanjakan dana perusahaan. Karena ini cuman prolog, baiknya pribadi saja teman-teman simak "Makalah Kuliah" berikut.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelanjaan merupakan salah satu fungsi perusahaan selain personalia, pemasaran dan produksi. Pengertian pembelanjaan selalu berubah dari waktu ke waktu, sedangkan pengertian usang pembelanjaan ialah menyediakan dana. Pembelanjaan perusahaan mendapat arti penting dalam keberlangsungan jalannya suatu perusahaan mengingat dalam pembelanjaan perusahaan diatur mengenai arus kas suatu perusahaan. Dana atau modal dalam suatu perusahaan ialah motor pencetus dalam maju atau berkembang suatu perusahaan. Pembelanjaan perusahaan mengindikasikan berjalan dan hidupnya suatu perusahaan.
Dalam pembelanjaan perusahaan, diharapkan suatu administrasi keuangan yang baik semoga kas atau modal yang dikeluarkan sanggup digunakan se-efektif mungkin untuk mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai seputar Pembelanjaan Perusahaan dan pengertian-pengertian dasar simpel sehari-hari yang kita jumpai dalam perusahaan
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah dalam penyusunan makalah ini, penulis menyusun rumusan persoalan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian Pembelanjaan Perusahaan ?
2. Bagaimana penggunaan dana dalam suatu perusahaan ?
3. Apa saja sumber dana perusahaan ?
C. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan persoalan tersebut di atas, makalah ini disusun untuk lebih mengetahui perihal :
1. Pengertian Pembelanjaan Perusahaan
2. Penggunaan dana dalam suatu perusahaan
3. Sumber dana perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pembelanjaan Perusahaan
Pembelanjaan ialah suatu perjuangan menyakut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapat dana, bagaimana mendapat dana, dan bagaimana keuntungan perusahaan akan didistribusikan. Kaprikornus pada prinsipnya, pembelanjaan itu menyakut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien. Keputusan perihal sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi menejer keuangan atau pembelanjaan perusahaan. Secara ringkas sanggup dikatakan bahwa manejer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang.
Perusahaan ialah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan aneka macam jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan mencakup kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Perusahaan ialah daerah berlangsungnya proses produksi. Dengan demikian, kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan ialah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga sekaligus memperlihatkan bahwa perusahaan ialah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen
Di dalam perusahaan harus di pelihara adanya keseimbangan keuangan yang menguntungkan untuk untuk mendukung perkembangan keseimbangan tersebut terjadi antara kekayaan (aktiva lancar dan aktiva tetap)disatu pihak dengan utang dan modal (pasiva) di pihak lain baik secara kuantitatif maupun secara kualintatif. keseimbangan kuantitatif ialah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu.Sedangkan keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen utang dan modal perusahaan.
Pembelanjaan perusahaan sanggup diartikan sebagai administrasi keuangan perusahaan. Manajemen keuangan berafiliasi dengan 3 aktivitas, yaitu :
a) Aktivitas penggunaan dana, yaitu kegiatan untuk menginvestasikan dana pada aneka macam aktiva.
b) Aktivitas perolehan dana, yaitu kegiatan untuk mendapat sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
c) Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu sehabis dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin (Anonim, 2012).
Pembelanjaan perusahaan dalam arti luas sanggup didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan perusahaan yang bersangkutan dengan perjuangan mendapat dana yang diharapkan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta perjuangan untuk memakai dana tersebut se-efisien mungkin (Rianto, 2001).
2. Penggunaan Dana dalam suatu Perusahaan
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagai menjadi dua,yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek sanggup ditunjukan sebagai aktiva lancar.Aktiva sanggup diartikan sebagai elemen kekayaan ,dan jangka pendek pertanda bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan sanggup ditukar menjadi uang tunai/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun (Sadrina, 2012).
Investasi yang besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangaka panjang.ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut mencakup elemen-elemen yang tidak sanggup ditukar dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti: tanah, pabrik, dan peralatan.
2. A. Penggunaan Dana Jangka Pendek
Pengeluaran yang muncul dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Penggunaan dana jangka pendek mencakup dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan materi baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan honor karyawan serta biaya operasi lainnya.
1) KAS
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar honor dan rekening-rekening lainnya. Dari sejumlah kas yang dipegang oleh manejer, tidak seluruhnya berwujud uang tunai,tapi berwujujd cek yang setiap ketika sanggup diuangkan di bank.disamping gampang menyimpannya, resiko memegang cek juga lebih kecil dari pada memegang uang tunai.Karena cek sanggup setiap ketika diuangkan maka sanggup dianggapsebagai uang, sehingga sanggup digunakan untuk membayar rekening-rekening.Dalam pengolahan kas sanggup terdapat suatu prinsip umumyang harus di pegang oleh menejer. Prinsip tersebut ialah meminimumkan jumlah kas yang diharapkan untuk kegiantan perusaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang sanggup menghasilkan bunga.
a. Aliran KAS
Aliran kas pada mulanya itu ditimbulkan oleh adanya penjualan.Tetapi meskipun sebagian dari penjualan itu berupa tunai,kebanyakan ialah berupa kredit sehingga membuat adanya piutang.sebagian kecil piutang kemungkinan tidak tertagih,maka bab tersebut dimasukkan kedalam elemen piutang ragu-ragu. sedangkan bab yang lain akan menjadi kas bilamana telah dilunasi. Pembentukan elemen kas itu sanggup juga dilakukan dengan menjual saham kepada pemilik modal atau sanggup meminjamkan dana dari kreditur yang berupa uang.
b. Anggaran KAS
Tanggung jawab manejer dalam pengolahan anutan kas perusahaan mencakup :
a. membuat kepatian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan.
b. memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
2) Surat-surat Berharga
Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di indonesia dalah akta deposit (cerificates of deposit). Sertifikat deposit merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial. Jumlah uang dan jangka jatuh tempo ddapat berbeda-beda.
3) Piutang
Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang meberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi,bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya sanggup mencapai 20% dari selueuh aktiva.
4) Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi undangan pembeli secara cepat,harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Investasi tersebut sanggup dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persedian bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persedian barang jadi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan sanggup berubah-ubah sepanjang tahun (Sadrina, 2012).
2. B. Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diharapkan untuk mengolah materi menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut sanggup berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
- Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Luas tanah ini tidak akan besar lengan berkuasa pada pajak pendapatan meskipun sanggup dikenai dengan pajak yang lain.
- Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Pada ketika bangunan tersebut habis umurnya, perusahaan sanggup membeli bangunan gres yang sama dengan memakai dana yang sudah berkumpul sekian tahun. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
- Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang digunakan dalam produksi. Semua peralatan tersebut juga perlu disusut alasannya ialah daya gunanya semakin usang semakin berkurang dan penyusutan ini akan besar lengan berkuasa pula pada pembayaran pajak pandapatan.
3. Sumber Dana Dalam suatu Perusahaan
· Macam-macam Sumber Dana
Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapt dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
§ Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi:
a. Penggunaan keuntungan perusahaan
b. Penggunaan cadangan
c. Penggunaan keuntungan yang tidak dibagi/ditahan
§ Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang mencakup :
a. Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham,dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
b. Dana dari utang/pinjaman yang sanggup berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.
· Pemilihan Sumber Dana
o Dari dalam perusahaan
Kebaikannya :
a) Dapat digunakan sewaktu-waktu
b) Tidak ada kewajiban membayar bunga
c) Tidak ada kewajiban mengembalikan
Kelemahannya :
a) Jumlah dana sangat terbatas
b) Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk digunakan sendiri atau digunakan unttuk hal lain yang lebih menguntungkan.
· Dari luar perusahaan
Kebaikannya :
a) Jumlah dana tidak terbatas
b) Dapat diperoleh dari beberapa sumber
c) Bersifat fleksibel
Kelemahannya :
a) Perusahaan dikenakan beban ( bunga untuk utang, dividen untuk saham )
b) Ada kewajiban untuk mengembalikan utang.
· Sumber Dana Intern
Cara yang paling gampang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan ialah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini sanggup diinvestasikan pada sector lain menyerupai pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi persoalan menyerupai itu, pemecahannya sanggup dilakukan dengan memakai prinsip opportunity cost, yaitu dengan memperlihatkan beban bunga pada dana milik sendiri yang digunakan sendiri.
· Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern sanggup berasal dari modal sendiri dan kredit. Modal sendiri dalam bentuk saham akan dibahas kemudian. Pada umumnya kredit sanggup digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
· Kredit jangka pendek ialah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Termasuk kredit jangka pendek ini ialah :
o Kredit rekening Koran
o Kredit belening
o Kredit wesel
o Kredit jangka panjang ialah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Termasuk dalam kredit jangka panjang ialah :
Hipotik Obligasi
Kredit bank Kredit dari Negara lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan umum dari suatu perusahaan ialah untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Nah salah satu cara untuk mendapat keuntungan yang maksimal dengan kerugian paling minimal kuncinya terletak pada pembelanjaan perusahaan. Pembelanjaan ialah suatu perjuangan menyakut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapat dana, bagaimana mendapat dana, dan bagaimana keuntungan perusahaan akan didistribusikan.
Manajemen keuangan merupakan merupakan bab kiprah pimpinan dengan tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan prinsip efektif dan efisien. Sumber-sumber pendanaan perusahaan sanggup diperoleh dari dua jalan. Dari dalam perusahaan sendiri dan dari luar perusahaan. Kedua sumber pendanaan perusahaan ini kedua-duanya mempunyai kelebihan dan kelemahan. Pilihan pendanaan tergantung pada manajer keuangan.
B. Saran
Pembelanjaan perusahaan selalu berkaitan dengan dana, oleh alasannya ialah itu untuk mengontrol dana diharapkan pencatatan arus kas dari perusahaan semoga nantinya sanggup dilihat kemajuan suatu perusahaan. Sumber dana perusahaan juga harus diperhatikan betul aspek manajerialnya. Sumber dana dari luar perusahaan biasanya harus lebih dipertimbangkan mengingat untuk mendapat dana dari perusahaan biasanya harus ada bunga yang harus juga dibayarkan. Penting untuk menentukan sumber pendanaan yang kecil atau tanpa bunga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Manajemen Keuangan. www.wikipedia/wiki/manajemen-keuangan. Diakses April 2012. Makassar.
David Monsma, “Equal Rights, Governance, and the Environment : Integrating Environment Justice Principles in Corporate Social Responsibility”, Ecology Law Quarterly (2006), h. 475-478.
Li-Wen Lin, “Corporate Social Accountability Standards in the Global Supply Chain : Resistance, Reconsideration, and Resolution in China”, Cardozo Journal of International and Comparative Law (Fall 2007), h. 361.
Owen E. Herrnstadt, “Are International Framework Agreements a Path to Corporate Social Responsibility”, University of Pennsylvania Journal of Business and Employment Law (Fall 2007), h. 187.
Rianto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Ed.4.
Sadrina, Diana. 2012. Pembelanjaan Perusahaan. aciknadzirah.blogspot.com/search?q=pembelanjaan. Diakses April 2012, Makassar.
Stefano Zamagni and Henry Schawalbenberg, “Religious Values and Corporate Decision Making : An Economist’s Perspective”, Fordham Journal of Corporate and Financial Law, 2006, h. 575-576.
Demikianlah Makalah Kuliah yang sempat saya posting pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. Untuk Anda yang ingin mempunyai makalah kuliah ini sebagai materi acuan pemanis buat Anda, silahhkan d0wnl0ad file ini lewat link d0wnl0ad gambar di bawah ini :