Thursday, June 1, 2017

Penjelasan Proses Terbentuknya Drizzle Dan Jenisnya

Alam menawarkan pesona keindahan yang tidak sanggup digambarkan oleh apapun. Keindahannya sanggup kita nikmati dengan indra penglihatan kita. Baik yang berada di sekitar sampai yang berada jauh di luar planet bumi. Dari sekian banyaknya keindahan tersebut tidak jarang beberapa diantaranya sulit sekali untuk sanggup kita nikmati setiap hari atau hanya terjadi pada waktu – waktu tertentu ibarat gerhana matahari total, gerhana bulan total, fenomena pelangi api, matahari kembar, kemunculan komet Halley dan masih banyak lagi. Keindahan alam yang lain sanggup kita nikmati hanya di tempat – tempat tertentu saja ibarat fenomena caping gunung, fenomena equinox, kulminasi matahari dan masih banyak lagi.


Keindahan serta fenomena alam tersebut tidak serta merta harus terjadi pada dikala khusus atau tempat tertentu saja. Masih banyak insiden lain yang sanggup kita nikmati setiap hari atau sudah sering kita alami sendiri, ibarat pola pergantian siang dan malam, proses terjadinya pelangi sampai proses terjadinya hujan. Berbicara mengenai hujan, mungkin sebagian besar dari kita akan mendefinisikan hujan sebagai butiran air yang jatuh dari langit.


Definisi tersebut tidaklah salah dan hujan sendiri merupakan pecahan dari siklus untuk menjaga kesimbangan pada bumi. Di dalam ilmu meteorologi dan klimatologi hujan dijelaskan sebagai pecahan dari proses presipitasi. Istilah presipitasi mengacu pada semua bentuk dari hasil kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer bumi. Di atmosfer uap air akan selalu tersedia meskipun tidak dalam wujud awan sekalipun. Presipitasi akan muncul ketika terjadi pendingan udara sampai kesannya menjadikan kondensasi.


Setidaknya terdapat 3 faktor yang menjadikan terjadinya presipitasi, pertama uap air mempunyai massa, kedua terdapat inti dari kondensasi ibarat kristal garam, debu dan lain sebagainya, terakhir terjadi pendinginan udara akhir adanya pengangkatan udara secara orografik, siklonik dan konvektif. Proses presipitasi sendiri terbagi menjadi 3 macam, antara lain:



  1. Presipitasi Orografik atau Orographic precipitation, presipitasi akhir adanya udara yang naik dan disebabkan oleh adanya halangan berupa gunung atau pegunungan.

  2. Presipitaasi Siklonik atau Cyclonic precipitation, presipitasi ini terjadi akhir naiknya udara untuk kemudan dipusatkan ke arah yang bertekanan rendah. Jika dilihat menurut pendinginannya, presipitasi siklon dibagi menjadi frontal cyclonic dan non frontal cyclonic.

  3. Presipitasi Konvektif atau Convective precipitation, presipitasi terjadi sebagai akhir adanya udara panas yang bergerak naik menuju lapisan udara yang letaknya berada lebih tinggi dan cukup dingin.


Seperti yang telah disinggung di atas, hujan merupakan salah satu bentuk dari presipitasi dalam bentuk cairan. Sebenarnya presipitasi sendiri sanggup berbentuk padat misalnya ibarat hujan es dan salju dan juga berbentuk gas atau aerosol ibarat kabut dan embun. Lalu apa itu presipitasi?


Presipitasi sanggup dikatakan sebagai cairan atau zat padat yang berasal dari pengembunan uap air atau hasil dari proses kondensasi yang jatuh dari awan sampai kesannya menuju ke permukaan bumi. Bentuk – bentuk dari presipitasi antara lain, hujan dan drizzle, hail, salju, hoar frost, rime, kabut dan lain sebagainya.


Seperti yang kita ketahui jikalau hujan akan terbentuk jikalau terdapat titik – titik air yang berasal dari awan untuk kemudian jatuh ke bumi. Tahukah kalian jikalau tidak semua hujan akan selalu jatuh ke tanah atau bumi, beberapa ada yang kembali menguap dikala jatuh melewati udara kering. hujan jenis ini dikenal dengan sebutan hujan virga.


Jenis-jenis hujan ada beberapa, jikalau dilihat dari ukuran butirannya antara lain:



  1. Hujan gerimis atau drizzle, hujan jenis ini mempunyai diameter titik air kurang dari 0,5 mm.

  2. Hujan kerikil es, hujan ini biasanya berwujud kerikil es yang turun dikala cuaca sedang panas dan kerikil es tersebut berasal dari awan bersuhu di bawah 0 derajat celcius.

  3. Hujan salju, hujan ini terdiri atas kristal – kristal es yang mempunyai di bawah 0 derajat celcius.

  4. Hujan deras atau rain, merupakan hujan yang berasal dari awan bersuhu di atas 0 derajat celcius. Hujan deras ini mempuyai diameter kurang lebih 7 mm.


Untuk pembahasan kali ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai proses terjadinya drizzle atau hujan gerimis. Seperti yang telah disinggung sedikit di atas, drizzle merupakan salah satu bentuk hujan yang terdiri atas tetes air yang berukuran sangat kecil, sebagian besar terlihat sama dan saling berdekatan antara satu dengan yang lainnya, serta mempunyai diameter kurang dari 0,5 mm.


Drizzle disebabkan oleh adanya awan berjenis stratus atau St. Ada pun ciri-ciri dari drizzle antara lain presipitasi atau endapan terlihat hampir melayang di udara serta gerakannya masih sanggup dilihat oleh mata walaupun udara bergerak lemah, drizzle biasa ditemukan di tempat pegunungan atau pantai yang mempunyai suhu dingin, dan laju dari pengumpulan curah hujan tidak kurang dari 1,5 mm per jam.


Drizzle atau hujan gerimis dibagi menjadi 3 macam, yaitu:



  1. Drizzle ringan, dicirikan dengan bentuk dari tetesan air terlihat kecil dan terpisah antara satu dengan yang lain, kumpulan dari endapan atau presipitasinya tidak ada .

  2. Drizzle sedang, mempunyai ciri-ciri endapan yang dihasilkan akan terlihat lebih terang dan tampak teratur jikalau dibandingkan dengan drizzle ringan, dikala jatuh pada permukaan beling akan membentuk sebuah aliran.

  3. Drizzle lebat, ciri-cirinya curah hujan yang turun sanggup dihitung atau ditakar, sanggup berakibat visibility atau daya lihat untuk mata menjadi berkurang.


Proses terbentuknya drizzle diakibatkan oleh awan stratus dan juga awan stratocumulus. Awan – awan tersebut terdiri dari titik – titik atau partikel air kecil yang terdapat di udara. Pada titik tertentu awan tersebut kesannya berubah kembali menjadi partikel – partikel air untuk kemudian jatuh ke permukaan bumi. Akan tetapi tidak semua partikel air tersebut jatuh ke bumi, sebagian besar akan menguap kembali sebelum jatuh ke atas permukaan bumi. Hingga pada kesannya partikel – partikel air tersebut jatuh dengan ukuran yang kecil atau lebih dikenal dengan sebutan hujan gerimis atau drizzle.


Nah itulah tadi klarifikasi mengenai proses terjadinya hujan drizzle. Semoga isu tersebut sanggup bermanfaat untuk Anda.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com