Saturday, July 29, 2017

√ Apa Investasi Reksadana Saham Cocok Untuk Anda?

Reksadana saham mengatakan laba tertinggi. Banyak yang tertarik. Tapi berdasarkan aku tidak semua orang cocok berinvestasi disini. Bagaimana memilih apakah Anda cocok investasi di Reksadana Saham ?


Tulisan ini bab dari Panduan Investasi Reksadana.


Reksadana saham yaitu favorit saya. Karena mengatakan return tertinggi. Keuntungannya dapat mencapai rata – rata 20% setahun, berdasarkan data 10 tahun terakhir.


Bandingkan dengan tabungan atau deposito yang dibawah 5% per tahun. Siapa yang tidak tergiur.


Tapi, Anda jangan buru – buru berinvestasi disitu dulu. Tidak semua orang cocok.


Kenapa ?


Kinerja Reksadana Saham


Selama tahun 2014 hingga mid 2015, Reksadana Saham mengalami tekanan yang cukup dalam.


Berikut ini yaitu grafik yang memperlihatkan perkembangan harga Reksadana Saham dalam setahun terakhir. Terlihat bagaimana belakangan ini penurunanya cukup tajam.


eksadana saham mengatakan laba tertinggi √ Apa Investasi Reksadana Saham Cocok untuk Anda?


Gejolak Reksadana Saham


Anda harus memastikan bahwa tujuan keuangan yang ingin dicapai cocok dengan profil risiko Reksadana saham.


Apa kriteria tujuan keuangan yang sesuai dengan Reksadana saham ? Berikut Ini petunjuknya.


#1 Periode Investasi Reksadana Saham


Minimum periode investasi 15 tahun keatas. Periode yang panjang ini diharapkan untuk meredam gejolak fluktuasi harga saham.


Meskipun potensi laba tertinggi, tapi saham yaitu instrumen yang harganya sangat fluktuatif, terutama dalam jangka pendek.


Dalam rentang 1 tahun, harga saham itu sangat fluktuatif. Naik turun, bahkan cenderung bergerak tanpa trend.


Tapi kalau horizon observasinya diperpanjangan menjadi 5 tahun atau bahkan 10 tahun, ekspresi dominan kenaikkan harganya akan terlihat jelas. Disitu gres terlihat bahwa return saham tinggi.


Oleh alasannya itu, reksadana saham hanya cocok untuk investasi jangka panjang. Rekomendasinya yaitu periode investasi minimum 15 tahun.


Misalnya, Anda butuh untuk dana pensiun yang gres akan dicairkan 20 tahun lagi, itu dapat dengan reksadana saham.


Saya eksklusif pernah mengalami dana pensiun aku anjlok hampir 80% di tahun 2008 ketika krisis global melanda bursa efek di Indonesia.


Apakah aku khawatir ? Tidak. Apakah aku panik kemudian melepas reksadana saham milik aku ? Juga tidak.


Saya tidak melaksanakan agresi jual apapun ketika itu. Saya bahkan menambah investasi.


Nekad ? Tidak.


Karena tujuan investasi aku masih cukup jauh, 20 tahun lagi pada ketika itu. Sehingga gejolak yang tajam menyerupai itu sama sekali tidak mengganggu. Hanya riak kecil dalam perjalanan investasi saya.


Tapi, kalau tujuan investasinya 5 tahun lagi, sudah niscaya Anda panik sekali ketika dihantam gejolak.


Jadi berapa usang Anda ingin berinvestasi itu yaitu kunci berinvestasi di Reksadana Saham atau tidak.


Yang kerap jadi duduk perkara yaitu orang ingin laba tinggi tapi tidak siap menghadapi gejolak. Misalnya, dana pendidikan untuk 5 tahun lagi, lantaran tidak ingin investasi dalam nominal besar,  reksadana saham jadi pilihan lantaran mengatakan potensi laba yang tinggi.


Ini terang bukan pilihan instrument yang tepat. Risikonya sangat besar. Tapi orang suka lupa dengan risiko ini, terhalang oleh kilauan potensi keuntungan.


#2 Profil Risiko


Berinvestasi itu tidak semuanya berafiliasi dengan logika. Sebagian berkaitan bersahabat dengan emosi.


Logika atau perhitungannya sudah benar tapi keputusan yang diambil dapat berbeda lantaran faktor emosi.


Oleh alasannya itu, pilihan instrumen harus sesuai dengan profil risiko Anda. Profil risiko itu terkait seberapa besar toleransi investor terhadap fluktuasi investasi.


Apakah Anda siap dengan naik turunnya harga saham ? Melihat bagaimana harga – harga rontok dalam hitungan jam atau menit.


Kalau tidak siap, lebih baik jangan beli Reksadana saham.


Karena kalau tidak siap, langkah yang diambil menghadapi gejolak harga saham di pasar yaitu kepanikan, yang justru merugikan Anda sebagai investor dalam jangka panjang.


Saya sering melihat teman – teman yang panik menyaksikan nilai reksadana nya turun drastis, lantaran pasar saham yang merosot, kemudian segera melepas investasinya.


Padahal, gejolak itu tidak selamanya. Pada saatnya, pasar akan pulih dan harga – harga kembali naik.


Teman – teman aku yang sudah terburu – buru melepas reksadananya tadi ketika harga jatuh, seringkali ketinggalan kereta lantaran harga saham sudah keburu naik dan mereka tidak sempat beli.


Jika emosi dan mental siap menghadapi fluktuasi harga, Anda akan cool menghadapi nilai investasi yang turun dan tidak melaksanakan langkah – langkah yang salah. Langkah yang diambil akan terukur dan tidak sembrono sehingga performance portfolio dapat tetap terjaga.


Baca juga: Tabungan Pendidikan Anak Terbaik


Kesimpulan


Reksadana saham sangat menarik lantaran return yang tinggi. Tapi dibalik return yang tinggi hadir pula risiko yang tidak kecil.


Anda sebagai calon investor seharusnya memastikan dulu apakah cocok investasi di Reksadana saham. Kriteria yang disebutkan diatas paling tidak dapat membantu Anda mengevaluasi apakah Anda cocok berinvestasi di instrument ini. Semoga bermanfaat !


Ingin tahu cara investasi Reksadana yang gampang dan murah, silahkan baca Panduan Investasi Reksadana.


GRATIS Daftar 5 Reksadana Saham Terbaik



Sumber https://duwitmu.com