Tingkat bunga yakni pertimbangan utama ketika menentukan pinjaman KTA. Biaya manajemen jarang dilihat, padahal bahwasanya biaya ini tidak kalah mencekik. Bagaimana perhitungan biaya admin KTA ? Update 2019 soal pentingnya biaya provisi.
Sebelum itu, apakah perlu berhutang di Kredit Tanpa Agunan (KTA) ?
Secara umum, saya tidak menganjurkan hutang di KTA. Apalagi, meminjam untuk belanja konsumtif, ibarat beli HP, elektronik dan travelling.
Bunga KTA tinggi lantaran segala fasilitas yang ditawarkan.
Sementara, belanja konsumtif tidak urgent. Masuk kategori kebutuhan sekunder atau bahkan tersier, yang keuntungannya tidak kritikal.
Tapi, dalam kondisi tertentu, KTA sanggup mengatakan solusi.
Kebutuhan mendesak atau emergency fund yakni ketika dimana KTA sanggup hadir membantu. Misalnya, Anda butuh biaya untuk berobat atau perlu segera melunasi uang muka sekolah anak.
KTA menjadi pinjaman keuangan yang cepat tanpa proses yang ribet.
Persoalannya, bagaimana menentukan KTA terbaik ?
Jangan Lihat Bunga Pinjaman Bank
Apa patokan calon debitur ketika memilih?
Mayoritas melihat tingkat bunga pinjaman bank. Selain, tentu saja, kecepatan dan kemudahan.
Bunga rendah lebih jadi pilihan dibandingkan yang tinggi. Of course.
Itu pula sebabnya promo KTA senantiasa membahas diskon bunga pinjaman.
“KTA Bank ABC Bunga 0,99%”
Tapi, perlu hati – hati. Ketika debitur hanya memperhitungkan bunga pinjaman bank dalam menentukan KTA.
Karena bunga pinjaman bukan satu-satunya beban biaya yang harus dibayar oleh peminjam.
Peminjam harus juga membayar biaya provisi, biaya manajemen (biaya admin). Biaya yang muncul seiring dengan pengajuan pinjaman.
Masalahnya, biaya admin serta provisi ini jumlahnya tidak kecil. Bahkan kadang mencekik.
Peminjam suka lupa hal ini.Tidak memperhitungkan besarnya beban biaya admin.
Setelah pinjaman berjalan, peminjam gres sadar bahwa besarnya cicilan ternyata bukan hanya dari bunga tetapi juga dari tingginya biaya admin.
Biaya Administrasi Provisi KTA
Penyalur kredit menarik sejumlah biaya manajemen kepada peminjam. Berikut ini daftarnya:
#1 Biaya Provisi
Biaya provisi yakni biaya yang dipotong dari jumlah pinjaman. Akibatnya, debitur tidak mendapatkan plafond pinjaman KTA secara utuh.
Misalnya, biaya provisi rp 250,000; pinjaman disetujui Rp 5 juta. Saat pencairkan, peminjam hanya mendapatkan dana Rp 4.75 juta, yaitu Rp 5 juta – 250rb.
Besarnya biaya provisi cukup bervariasi antara satu bank dengan bank lain. Mulai dari prosentase dari pinjaman, contohnya 2%, hingga jumlah tetap Rp 399 ribu berapa pun jumlah pinjamannya.
Jumlah biaya provisi ini cukup tinggi. Sementara, perhitungan bunga cicilan menurut jumlah pinjaman sebelum dipotong biaya provisi, yaitu Rp 5 juta dalam teladan diatas.
Oleh lantaran itu, perhatikan baik-baik berapa biaya provisi yang dikenakan ketika mengajukan KTA.
Saya pernah melihat sebuah bank berani memperlihatkan promosi bunga sangat murah. Tetapi sehabis diteliti ternyata bank tersebut menarik biaya provisi-nya cukup tinggi, lebih tinggi dari umumnya bank lain.
Update 2019:
Salah satu komponen biaya yang terbesar yakni biaya provisi. Biaya provisi yakni biaya yang dibebankan kepada calon nasabah yang besarnya dihitung dari persentase plafon pinjaman.
Biaya Provisi tergantung dari kebijakan Bank dan forum pembiayaan lainnya, namun berkisar antara 0.5% hingga dengan 1% dari total pagu pinjaman kredit.
Apa itu bahwasanya tujuan biaya provisi ? Provisi yakni imbalan kepada bank dengan ditandatanganinya perjanjian kredit antara bank dan peminjam.
Dengan membayar provisi yakni sebagai pengikat bahwa pihak bank memiliki kewajiban kepada debitur untuk menyediakan sejumlah uang sesuai dengan plafon pinjaman.
Jadi, provisi bukan komisi marketing bank. Tidak ada kekerabatan dengan sales.
Biaya ini dibayar diawal ketika pinjaman disetujui. Biaya provisi ini biasanya eksklusif dipotongkan dari total nilai pinjaman KTA yang disetujui.
Biaya provisi yakni biaya yang nasabah diwajibkan membayar seluruh biaya yang berkaitan dengan pencairan dana KTA dan seluruh biaya lainnya (jika ada). Biaya-biaya provisi tersebut akan ditagihkan dan dipotong eksklusif dari jumlah KTA yang dicairkan oleh Bank.
Jumlah KTA yang dicairkan yakni jumlah pinjaman KTA yang disetujui oleh Bank, dikurangi biaya provisi/administrasi (jika ada), biaya transfer (jika ada), biaya tahunan (jika ada) dan biaya lainnya (jika ada) dari jumlah pinjaman yang disetujui oleh Bank.
Nasabah wajib membayar biaya provisi sesuai ketentuan yang tercantum pada Formulir Aplikasi KTA dari jumlah Pagu Kredit dan biaya manajemen (bila ada), yang pembayarannya wajib dilakukan bersamaan dengan tanggal pencairan KTA.
Nasabah harus oke bahwa jumlah-jumlah tersebut akan diperhitungkan atau dipotong dari jumlah Pagu Fasilitas, sehingga jumlah dana yang akan dikreditkan yakni sebesar jumlah plafon pinjaman sehabis dikurangi dengan biaya provisi dan biaya manajemen (bila ada).
Baca juga: Resiko Penagihan Pinjaman Online
#2 Biaya Pelunasan Dipercepat
Bagaimana jikalau debitur punya uang dan ingin melunasi lebih cepat dari periode pinjaman (tenor) yang sudah disepakati ?
Misalnya peminjam mengambil jangka waktu 12 bulan, kemudian menginjak bulan ke 6 ia ingin melunasi hutangnya.
Tampaknya hal ini kurang disukai oleh bank. Karena bank akan mengenakan denda cukup tinggi.
Contohnya, denda pelunasan dipercepat yakni 5% dari sisa pokok pinjaman.
Andaikan peminjam berhutang plafond 5 juta, kemudian sehabis beberapa waktu sisa pokok tinggal 3.5 juta. Maka, ia wajib membayar pelunasan dipercepat sebesar rp 3.5 juta plus rp 175rb, yaitu Rp 3.75juta.
Biaya pelunasan ini bervariasi antara satu bank dengan bank lain.
Yang terperinci jumlahnya cukup signifikan. Makin besar seiring dengan besarnya hutang.
Baca Juga: 11 Ketentuan Pinjaman KTA, Wajib Anda Ketahui Agar Tidak Terjebak
#3 Biaya Keterlambatan
Penerbit KTA umumnya mengatakan denda keterlambatan cukup besar. Biayanya 225 ribu per keterlambatan atau 3% dari jumlah cicilan.
Meskipun sebagai peminjam tidak ingin telat, tapi realisasinya tidak semudah itu. Telat membayar yakni kondisi yang sangat sanggup terjadi.
Karena itu, penting memperhitungkan besarnya biaya keterlambatan ketika menentukan pinjaman KTA.
#4 Biaya Tahunan
Di tahun pertama, peminjam menghadapi beban biaya provisi. Di tahun kedua dan seterusnya, jikalau mengambil jangka waktu> 1 tahun, peminjam harus membayar biaya tahunan.
Jumlah biaya tahunan cukup kecil, yaitu Rp 50 ribu. Lagipula, tidak semua bank menerapkannya.
#5 Biaya Asuransi
Tujuan biaya ini yakni jikalau debitur meninggal dunia maka pihak asuransi melunasi sisa pinjaman.
Tanpa asuransi, jikalau peminjam wafat, hebat waris harus melanjutkan cicilan atau melunasi pinjaman. Asuransi menciptakan pinjaman tidak membebani hebat waris.
Biaya asuransi bukan hal yang wajib. Ini pilihan. Karena pilihan, tidak semua bank membebankan biaya ini.
Perbandingan Biaya KTA
Saya mengumpulkan informasi biaya manajemen dari aneka macam bank yang memperlihatkan KTA.
Berikut ini yakni ringkasannya.
Terlihat perbandingan biaya administrasi. Kondisinya cukup bersaing antara satu dengan lainnya.
Informasi ini sanggup menjadi tumpuan ketika akan mengambil pinjaman di KTA.
Dari tabel ini, pesannya sederhana. Biaya admin itu tidak kecil, jumlahnya cukup signifikan.
Karena itu, peminjam jangan hingga mengabaikannya.
Bunga penting, tapi biaya admin tidak kalah penting.
Ketika ada yang memperlihatkan bunga rendah, pastikan menghitung biaya admin. Besar kemungkinan penyalur kredit mengkompensasi rendahnya bunga dengan tingginya biaya.
Tentu saja, prakteknya tidak selalu ibarat itu. Tapi lebih baik calon debitur memastikan terlebih dahulu sebelum mengambil pinjaman KTA.
Baca juga: Pilihan KTA Bunga Rendah Terbaik.
Kesimpulan
Dalam kondisi emergency, KTA yakni solusi. Anda sanggup mendapatkan dana darurat dengan cepat dan dengan proses relatif mudah.
Mayoritas fokus pada bunga ketika menentukan pinjaman.
Tapi banyak yang lupa bahwa biaya manajemen tidak kalah pentingnya. Jumlah biaya admin cukup signifikan untuk menambah beban angsuran KTA.
Simak artikel lain mengenai Cara Mengelola Keuangan Keluarga, Investasi Murah Return Tinggi dan Cara Mempersiapkan Asuransi Pendidikan.
Sumber https://duwitmu.com