Wednesday, July 19, 2017

√ Kerangka Berpikir (Pengertian, Teori, Cara Menyusun Dan Contoh)

kerangka berfikir yaitu model konseptual wacana bagaimana teori berafiliasi dengan banyak sekali faktor yang telah diidentifikasi sebagai duduk kasus yang penting (Uma,1992).



Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Makara secara teoritis perlu dijelaskan kekerabatan antara variable independen dan variabel dependen. Bila dalam penelitian ada variable moderator dan intervening. Maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. 

Pertautan antar variable tersebut, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitia. Oleh sebab itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.

Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua veriabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.

Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiyah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka ajaran yang membuahkan hipotesis. Kerangka ajaran ini merupakan klarifikasi sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahan. Kriteria utama agara suatu kerangka ajaran sanggup meyakinkan sesama ilmuan, yaitu alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Makara kerangka berfikir merupakan sintesa wacana kekerabatan antar variabel yang disusun dari banyak sekali teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa yang kekerabatan antar variabel yang diteliti. Sintesa wacana kekerabatan variabel tersebut selanjutnya dipakai untuk merumuskan hipotesis

Contoh dan Cara Menyususn Kerangka Berpikir
Penelitian yang berafiliasi dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh sebab itu dalam menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk kekerabatan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir. Langkah-langkah dalam penyusunan kerangka ajaran yang selanjutnya membuahkan hipotesis yaitu Sebagai Berikut:

#1. Menetapkan Variabel yang diteliti
Untuk memilih kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dahulu variabel penelitian. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap variabel, merupakan titik tolak untuk memilih teori yang akan dikemukakan. 

#2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian (HP)
Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya yaitu membaca buku-buku dan hasil penelitian yang relevan.  Buku-buku yang dibaca sanggup berupu buku teks, ensiklopedia, dan kamus. Hasil penelitian yang sanggup dibaca adalah, laporan penelitian, journal ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi.

#3. Diskripsi Teori dan Hasil Penelitian
Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan sanggup dikemukakan teori-teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Seperti telah dikemukakan, deskripsi teori berisi wacana definisi terhadap masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci, wacana ruang lingkup setiap variabel, dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.

#4. Analisis Kritis Tentang Teori dan Hasil Penelitian
Pada tahap ini melaksanakan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul-betul sesuai dengan obyek penelitian atau tidak, sebab sering terjadi teori-teori yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian didalam negeri.

#5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian   
Analisis dan komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu gengan teori yang lainnya ,dan hasil penelitian satu dengan hasil penelitian yang lainnya melalui analisis komparatif ini peneliti sanggup memadukan antara teori satu dengan teori yang lain ,atau mereduksi bila dipandang terlalu luas .

#6. Sintesa kesimpulan 
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori teori dan hasil penelitian yang relefan dengan semua variabel yang diteliti ,selanjutnya peneliti sanggup melaksanakan sintesa atau kesimpulan sementara perpaduan sintesa antara variabel yang satu dengan  yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya sanggup dipakai untuk merumuskan hipotesis.

#7.kerangka berfikir
Setelah ssintesa atau kesimpulan sementara sanggup dirumuskan maka selanjutnya disusun kerangka berfikir.kerangka berfikir yang dihasilkan sanggup berupa kerangka befikir yang assosiatif /hubungan maupun komparatif /perbandingan. Kerangka berfikri assosiatif sanggup memakai kalimat: kalau begini maka akan begitu; kalau kesepakatan kerja tinggi maka produktivitas forum akan tinggi pula atau kalau pengawasan dilakukan dengan baik (positive), maka kebocoran anggaran akan berkurang (negarive).

#8. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis. Bila kerangka berfikir berbunnyi “jika kesepakatan kerj tinggi, maka produktivitas forum akan tinggi”. Maka hipotesisnya berbunyi “ada kekerabatan yang positive dan signifikan antara kesepakatan kerja dengan produktivitas kerja”. bila kerangka berfikir berbunyi “karena forum A memakai teknologi tinggi, maka produktivitas kerjanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan forum B yang teknologi kerjanya rendah” maka hipotesisnya berbunyi “ terdapat perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara forum A dan B, atau produktivitas kerja forum A lebih tinggi bila dibandingkan dengan forum B”

Demikian Ulasan singkat dan ringkas terkait dengan Kerangka Berfikir Dalam Metodologi Penelitian yang kami rangkum dari buku Sugiono yang berjudul Metodologi peneliti Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Terkait dengan artikel tersebut apakah ada yang dutanyakan?

Sumber http://www.galinesia.com