MOTIVASI, PERSIAPAN DAN PERSYARATAN
MENJADI PENDIDIK
MEMILIH SEBUAH KARIR DALAM PENGAJARAN
Jalan untuk menjadi seorang guru dimulai ketika Anda pertama kali menentukan pengajaran sebagai karir. Pada cuilan ini, kita akan meninjau beberapa alasan untuk menentukan karir pengajaran dan tantangan yang menyertai pilihan ini. Kita juga akan menyidik berkembangnya kekhawatiran bahwa terlalu sedikit mahasiswa minoritas yang akan menjadi guru.
Motivasi untuk Memilih Pengajaran
Kita mempunyai banyak alasa, baik idealis dan praktis, alasannya ialah menentukan karir dalam mengajar. Seringkali, alasan seseorang ingin mengajar berasal dari filosofi pendidikan pribadi nya, topik yang akan kembali kita bahas secara menyeluruh melalui buku ini . Jika Anda berpikir memasuki profesi guru, tanyakan pada diri sendiri mengapa .Alasan Anda mungkin termasuk dari (1) cinta anak-anak, (2) keinginan untuk menyampaikan pengetahuan, (3) minat dan kegembiraan wacana pengajaran, dan (4) keinginan untuk melaksanakan pelayanan yang berharga bagi masyarakat. Mungkin Anda berharap akan keamanan kerja, manfaat pensiun, dan relatif gampang dalam mempersiapkan pengajaran dibandingkan dengan training yang dibutuhkan oleh beberapa profesi lainnya.
Satu studi meminta calon guru yang menjadi sampel representatif dari dari tujuh puluh enam sekolah dan perguruan tinggi pendidikan guru untuk menyatakan alasan mereka untuk menentukan profesi mengajar. 99% dari responden menyebutkan “membantu bawah umur tumbuh dan belajar” sebagai alasan. Tertinggi berikutnya “ sepertinya menjadi bidang yang menantang” (63%), diikuti oleh “menyukai kondisi pekerjaan” (54%), “terinspirasi oleh guru favorit” (53%), dan “rasa panggilan dan kehormatan dalam mengajar” (52%). Alasan-alasan tersebut hampir sama dengan alasan-alasan dari orang-orang yang disebutkan dalam beberapa penelitian lain yang telah dilakukan. Beberapa studi ini juga menyimpulkan bahwa kekaguman guru SD dan Sekolah Menengah Pertama ialah sering membentuk keputusan menjadi guru. Dalam cuilan ini, Dari preservice ke Praktik juga terlihat wacana alasan-alasan orang memutuskan untuk menjadi guru.
Tantangan Mengajar Semua Mahasiswa
Anda mungkin sangat termotivasi untuk bekerja efektif bila Anda menjadi guru, tetapi Anda mungkin menghadapi beberapa kesulitan dalam mencapai tujuan ini ketika Anda mulai mengajar. Seperti yang akan kita tunjukan dibwah dan dalam bab-bab berikutnya : Akan ada banyak pekerjaan terbuka di sekolah-sekolah, tetapi banyak dari mereka perlu mengajar siswa yang kurang beruntung yang hidup dalam situasi yang sulit dimana Anda mungkin merasa tidak familiar.
Banyak pekerjaan ini akan melibatkan bekerja dengan populasi pendidikan khusus, siswa yang gres berguru bahasa Inggris, dan / atau kelompok ras atau etnis minoritas yang berbeda dimana Anda mungkin mempunyai sedikit kontak. Anda mungkin akan dipersiapkan dengan baik untuk mengajar materi pelajaran dalam bidang yang Anda pilih, tapi banyak dari siswa-siswa yang Anda hadapi akan berkinerja jelek dalam membaca pemahaman dan perlu banyak tunjangan untuk meningkatkan pengertian mereka dan berguru bagaimana belajar.
Meskipun kesulitan yang menempel atau tersirat dalam jenis situasi ini, Anda akan diharapkan untuk membantu memastikan bahwa semua siswa bisa memperlihatkan tingkat yang memadai sesuai dengan aturan nasional dan negara, khususnya federal No Child Left Behind Act. Walaupun secara historis ada beberapa sekolah dan ruang kelas dengan jumlah signifikan. Sulit untuk mengajar siswa di mana semua (atau hampir semua) dari mereka memperlihatkan secara memadai, jumlah tersebut telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. kita mencurahkan perhatian terhadap sekolah-sekolah dan ruang kelas dalam materi selanjutnya yang berafiliasi dengan keefektifan mengajar dan dengan sekolah yang luar biasa efektif.
Keanekaragaman Tenaga Pendidikan: Tumbuhnya Sebuah Kepedulian
Meskipun populasi sekolah Amerika Serikat menjadi semakin beragam, pengajaran kekuatan belum sejalan. Misalnya, siswa-siswa berketurunan Amerika- Afrika, Amerika- Asia, dan Amerika-Hispanik membuat hampir 40% dari populasi siswa sekolah umum, tetapi proporsi guru SD dan Sekolah Menengah Pertama dari kelompok-kelompok minoritas umumnya diperkirakan 15 persen atau kurang. Perbedaan tersebut sangat akut di kabupaten kota terbesar, di mana siswa minoritas kadang kala terdiri dari 90% atau lebih dari pendaftaran.
Ketidakrepresentatifan kelompok minoritas ini dalam angkatan pengajaran dikhawatirkan tumbuh bahkan lebih parah di masa mendatang. Saat ini, hanya sekitar 10 % dari jurusan pendidikan guru ialah keturunan Amerika- Afrika atau Latin, namun anggota minoritas kelompok tersebut diperkirakan merupakan persentase masih lebih tinggi dari siswa tingkat dasar dan menengah dalam waktu dekat. Dalam beberapa tahun terakhir kekurangan guru berketurunan Amerika-Asia juga menjadi dilema penting. Amerika Asia kini merupakan hampir 4% dari populasi siswa K-12, tetapi mereka terhitung hanya 2% dari pementingan pengajaran.
Peningkatan keragaman tenaga pengajar untuk lebih mencerminkan populasi siswa ialah dipandang secara luas sebagai tujuan penting. Untuk satu hal, guru dari budaya atau etnis kelompok minoritas yang umumnya berada dalam posisi yang lebih baik daripada guru nonminoritas untuk melayani sebagai model kiprah positif bagi siswa minoritas. Dalam banyak kasus, guru minoritas juga sanggup mempunyai pemahaman yang lebih baik dari ekspektasi siswa minoritas dan gaya berguru (lihat cuilan wacana kelas sosial, ras, dan Prestasi Sekolah dan cuilan Memberikan Peluang Pendidikan yang Sama), terutama kalau guru minoritas bekerja dengan siswa berpenghasilan rendah dibesarkan di kelas pekerjarumah sendiri. Misalnya, Lisa Delpit dan analis lainnya telah memperlihatkan bahwa banyak guru berdarah Amerika-Afrika mungkin kurang rentan daripada guru nonminoritas untuk keliru menganggap bahwa siswa kulit gelap akan merespon dengan baik untuk guru yang terlalu ramah. Selain itu, guru dari keturunan Amerika-asia, Latin, dan kelompok minoritas lainnya di tuntut untuk bekerja dengan siswa yang mempunyai kemampuan berbahasa Inggris terbatas.
Pejabat dari American Association of Colleges for teacher Education (AACTE) telah menyatakan bahwa data pada rendahnya proporsi minoritas guru merupakan sebuah krisis “kehancuran”. Seiring dengan organisasi lain ,AACTE telah mengusulkan dan membantu mengajukan legislasi untuk banyak sekali jadwal gres untuk meningkatkan jumlah guru minoritas: peningkatan tunjangan keuangan bagi calon guru minoritas, meningkatkan rekrutmen dari kandidat-kandidat minoritas, dan memulai jadwal precollegiate untuk menarik siswa -siswa minoritas.
PENAWARAN/PERMINTAAN DAN GAJI
Apakah Anda mencari pekerjaan sebagai guru? Berapa banyak uang yang akan Anda peroleh? Kedua pertanyaan terkait, mengikuti prinsip ekonomi penawaran dan permintaan. Ketika pasokan guru melebihi permintaan, honor cenderung menurun. Sebaliknya, tingginya usul dan rendahnya penawaran cenderung untuk meningkatkan gaji. Sebagaimana dibahas dalam cuilan wacana Profesi Pengajaran, penawaran dan usul juga mempengaruhi status sosial dan prestise yang diberikan untuk pekerjaan tertentu.
Keuntungan-keuntungan pekerjaan
Pada tahun 1960 dan 1970 jatuhnya rata-rata kelahiran menghasilkan kelebihan guru. Sebagai mahasiswa dan guru pendidik mengenali kembali pentingnya persediaan berlebih, registrasi dalam jadwal pendidikan guru telah menurun. Perentase dari mahasiswa freshgraduate yang tertarik menjadi guru meningkat dari 23% pada tahun 1968 menjadi 5% pada tahun 1982. Sejak itu, tren telah berbalik. Persentase mahasiswa tertarik pengajaran meningkat hampir 100 persen selama 1980-an dan 1990-an dan tetap relatif tinggi semenjak saat itu.
Analisator memprediksi banyak kandidat dalam beberapa tahun mendatang, tetapi juga banyak pekerjaan pengajaran. Beberapa juta guru gres akan dibutuhkan dalam dekade berikutnya, alasan-alasannya ialah sebagai berikut:
1 . Ketika pasca-Perang Dunia II generasi ledakan bayi mulai memproduksi anak sendiri, sebuah mini ledakan bayi dikembangkan . Anak-anak kini dalam sekolah K - 12. Selain itu, banyak keluarga imigran telah memasuki Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, registrasi sekolah telah meningkat (lihat Tabel 1.1 ).
2 . Sebuah proporsi yang signifikan dari tenaga pengajar ketika ini akan mencapai usia pensiun dalam dekade mendatang
3 . Reformis pendidikan di banyak lokasi sedang berusaha untuk mengurangi ukuran kelas, memperluas pendidikan prasekolah, menempatkan pementingan lebih besar pada ilmu pengetahuan dan matematika, dan memperkenalkan perubahan lain yang memerlukan lebih banyak guru.
4 . Standar yang lebih tinggi untuk menjadi seorang guru yang membatasi pasokan .
1 . Ketika pasca-Perang Dunia II generasi ledakan bayi mulai memproduksi anak sendiri, sebuah mini ledakan bayi dikembangkan . Anak-anak kini dalam sekolah K - 12. Selain itu, banyak keluarga imigran telah memasuki Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, registrasi sekolah telah meningkat (lihat Tabel 1.1 ).
2 . Sebuah proporsi yang signifikan dari tenaga pengajar ketika ini akan mencapai usia pensiun dalam dekade mendatang
3 . Reformis pendidikan di banyak lokasi sedang berusaha untuk mengurangi ukuran kelas, memperluas pendidikan prasekolah, menempatkan pementingan lebih besar pada ilmu pengetahuan dan matematika, dan memperkenalkan perubahan lain yang memerlukan lebih banyak guru.
4 . Standar yang lebih tinggi untuk menjadi seorang guru yang membatasi pasokan .
5. Banyak sekolah-sekolah gres yang sedang dibangun di banyak sekali lokasi
6. Guru-guru yang telah bekerja terus meninggalkan kelas dan atau profesinya pada kondisi-kondisi tertentu.
Pendidik-pendidik lain, bagaimanapun juga, membantah kekurangan luasan guru disepuluh tahun ke depan. Untuk satu hal, kekurangan terbaru terutama yang terlibat di kabupaten kota besar dan bidang khusus menyerupai matematika dan ilmu pengetahuan, banyak kabupaten telah melaporkan ada kekurangan umum guru potensial. Selain itu, mungkin bahwa lebih sedikit guru meninggalkan profesi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan peningkatan registrasi siswa mungkin berhenti . Peningkatan honor juga sanggup membawa mantan guru kembali ke sekolah dan menarik orang-orang yang dilatih sebagai guru tapi tidak menjadi profesi.
Mengingat argumen di setiap sisi dilema ini, sulit untuk menentukan
apakah kekurangan guru akan meluas pada dekade berikutnya. Meskipun kekurangan harus terus eksis dalam “kebutuhan khusus” bidang-bidang menyerupai pendidikan siswa penyandang cacat, perbaikan pendidikan, pendidikan dua bahasa, ilmu pengetahuan dan matematika, dan bahasa asing. Selain itu, guru akan tetap dalam pasokan pendek di banyak kawasan pedesaan dan dalam beberapa kota dan masyarakat pinggiran kota yang terdaftar signifikan pertumbuhan penduduk, terutama di Selatan dan Barat daya.
apakah kekurangan guru akan meluas pada dekade berikutnya. Meskipun kekurangan harus terus eksis dalam “kebutuhan khusus” bidang-bidang menyerupai pendidikan siswa penyandang cacat, perbaikan pendidikan, pendidikan dua bahasa, ilmu pengetahuan dan matematika, dan bahasa asing. Selain itu, guru akan tetap dalam pasokan pendek di banyak kawasan pedesaan dan dalam beberapa kota dan masyarakat pinggiran kota yang terdaftar signifikan pertumbuhan penduduk, terutama di Selatan dan Barat daya.
Peluang-peluang di Sekolah nonpublik
calon guru sanggup menemukan banyak peluang pekerjaan di sekolah non publik selama dekade berikutnya. Seperti Tabel 1.1 menunjukkan, sekolah swasta mendaftarkan lebih dari 10 persen dari siswa kelas dasar dan menengah. Seperti sekolah-sekolah umum , banyak sekolah swasta yang mengupgrade jadwal pembelajaran mereka, seringkali dengan mempekerjakan lebih banyak guru yang mengkhususkan diri dalam bidang-bidang menyerupai sebagai ilmu, matematika, komputer, pendidikan bawah umur penyandang cacat, dan bilingual pendidikan.
Dalam tiga dekade terakhir, registrasi sekolah Kristen telah menurun, tetapi banyak sekolah non publik lainnya telah ditetapkan. Pendaftaran telah meningkat paling banyak di sektor independen (nonreligius) dan di sekolah-sekolah yang disponsori oleh evangelis dan kelompok gereja fundamentalis. Selain itu, banyak sekolah-sekolah Kristen telah meningkat persentase guru di fakultas mereka, dan tren ini kemungkinan untuk berlanjut.
Terlepas dari apakah kekurangan guru akan meluas atau tidak berkembang dalam sepuluh tahun ke depan, calon guru yang cerdik akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk meningkatkan kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang bermanfaat.
Skala pembayaran dan Tren
Secara tradisional, guru mempunyai honor yang relatif rendah. Pada tahun 1963, misalnya, rata-rata honor guru dalam dolar ketika ini ialah kurang dari $ 36,000. Pada 2005 angka ini meningkat menjadi lebih dari $ 46.000. Hari ini guru yang berpengalaman di sekolah-sekolah kaya di kabupaten sering mendapatkan $ 80.000 hingga $ 100.000. Selain itu, guru mempunyai kesempatan untuk menambah pendapatan mereka dengan mengawasi jadwal setelah sekolah, atletik, drama, dan acara ekstrakurikuler lainnya, dan beberapa guru yang mengajukan posisi administratif dengan honor tahunan lebih dari $ 100.000. Selain itu, perlu diingat bahwa guru sekolah umum biasanya mempunyai manfaat yang sangat baik ( menyerupai pensiun dan asuransi kesehatan ) dibandingkan dengan pekerja-pekerja tahunan.
Pengajaran membayar bervariasi antara dan di dalam negara. Gambar 1.1 memperlihatkan variasi kisaran antara negara-negara. Gaji rata-rata keseluruhan di tiga negara dengan honor tertinggi (California, Connecticut, dan Michigan) jauh lebih tinggi dibandingkan pada tiga negara dengan honor terendah (Dakota Utara, Mississippi, dan Dakota Selatan. Tentu saja, kita harus memperhitungkan komparatif biaya hidup. Hal ini jauh lebih mahal untuk tinggal di New York, misalnya, daripada hidup di dataran negara utara. Gaji sanggup berbeda-beda dalam negara, juga, di mana rata-rata skala honor negara yang tinggi. Rentang honor di kawasan kota umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan rentang honor di cuilan sekolah kabupaten lainnya.
Variasi terbesar dalam honor berkaitan dengan tahun pengalaman dan pendidikan. Guru dengan pengalaman lebih banyak dan pendidikan yang lebih tinggi akan mendapatkan honor yang lebih dari pada mereka yang kurang berpengalaman dan mempunyai pendidikan yang lebih rendah. Tabel 1.2 memperlihatkan kisaran honor menurut tahun pengalaman dan tambahan pendidikan dalam khas rentang honor untuk sekolah umum St Mary County, Maryland. Jadwal honor dinegosiasikan untuk tahun 2007 disediakan $ 40.055 untuk guru tahun pertama dengan sertifikat standar dan $ 77.354 untuk guru dengan tingkat pengalaman dan pendidikan tertinggi. Meskipun angka berubah dari distrik ke distrik dan negara bagian, perbedaan besar antara tingkat upah atas dan bawah cukup umum.
Meskipun seorang guru pada puncak pembagian bisa mendapatkan honor yang menarik (terutama mengingat bahwa tahun akademik kurang dari sepuluh bulan), mulai honor masih cenderung lebih rendah daripada beberapa profesi lainnya. Menyadari ini masalahnya, banyak pemimpin politik dan pendidikan telah bekerja untuk meningkatkan honor guru tahun pertama dan guru yang berpengalaman dalam rangka untuk menarik dan mempertahankan staf yang berkualitas tinggi. Gambar 1.2 memperlihatkan hasil dari upaya tersebut. Selama inflasi 1970, honor guru menurun dibanding inflasi dan dengan rata-rata honor semua pekerja, tapi keuntungan di kedua langkah ini telah terdaftar semenjak tahun 1980.
PERSIAPAN GURU
Selama masa kolonial Amerika Serikat dan juga pada awal masa kesembilan belas, siapa pun yang ingin menjadi seorang guru biasanya memperoleh persetujuan dari menteri lokal atau sebuah dewan kehormatan terkait dengan forum keagamaan. Sebuah sekolah atau perguruan tinggi diploma dianggap tidak perlu. Jika Anda bisa membaca, menulis, dan mantra dan dari abjad moral yang baik, Anda bisa mengajar di sekolah. Pada 1820-an, calon guru telah mulai mendaftar di sekolah normal (dibahas dalam cuilan Pembangunan Sejarah Pendidikan Amerika), meskipun sertifikasi formal tetap tidak diperlukan. Pada akhirnya, sekolah umum menjadi perguruan tinggi guru, dan sebagian besar perguruan tinggi guru kini diversifikasi perguruan tinggi dan universitas. Saat ini, semua guru sekolah umum harus disertifikasi. Kecuali untuk sertifikasi alternatif atau sertifikasi sementara, semua negara memerlukan gelar sarjana atau lima tahun kuliah untuk masuk ke dalam dunia pengajaran.
Sertifikasi
Calon guru yang ingin mengajar di sekolah umum di Amerika Serikat harus disertifikasi oleh negara di bidang studi yang mereka pilih atau tingkat kelas. Pada suatu waktu, sebagian besar negara yang diberikan sertifikasi menurut dokumentasi yang dimiliki kandidat yang mempunyai persiapan profesional dan abjad moral yang baik. Namun, peningkatan ketidakpuasan publik dengan kualitas pendidikan mengakibatkan perubahan dalam praktek sertifikasi.
Dalam dekade terakhir sertifikat mengajar biasanya dikeluarkan untuk sepanjang hayat. kini beberapa dilema sertifikat negara hanya berlaku untuk tiga hingga lima tahun. Meskipun para guru yang ketika ini mempunyai sertifikatsepanjang hayat, mereka biasanya memperbarui sertifikat dengan menyampaikan bukti penilaian positif atau kursus universitas.
.
Variasi Persyaratan Sertifikasi
Persyaratan sertifikasi bervariasi dari negara ke negara . Varians yang dihasilkan dalam jadwal persiapan guru mengarah ke dilema dalam menentukan seberapa baik guru disiapkan. Jam semester yang diharapkan dalam pendidikan umum (yaitu, seni dan ilmu pengetahuan) untuk sertifikat bervariasi dari sekitar tiga puluh jam hingga sekitar tujuh puluh tujuh jam. itu jam minimal yang diharapkan dalam jadwal profesional pendidikan guru dan jumlah jam semester atau kuartal dibutuhkan untuk mengajar mata pelajaran akademis juga bervariasi sesuai dengan persyaratan negara. Tambahan fakta bahwa kursus dengan judul yang sama mungkin mempunyai konten sangat berbeda dari satu institusi ke institusi lain, dan Anda akan melihat mengapa persyaratan negara dan kelembagaan bervariasi, bahkan ketika diambil bahu-membahu , tidak menjamin bahwa guru telah mempelajari satu set seragam keterampilan dan konsep yang sama.
Timbal balik dari sertifikasi guru
Perbedaan persyaratan sertifikasi antara negara juga secara tradisional menghambat pergerakan guru di seluruh negara . Jika Anda telah disertifikasi untuk mengajar di New York, misalnya, Anda mungkin tidak memenuhi persyaratan untuk mengajar di Illinois. organisasi berkaitan dengan kualitas pendidikan umumnya mengkritik kurangnya timbal balik antara negara-negara. Banyak pendidik beropini bahwa mengurangi gerakan interstate guru akan membantu (1) keseimbangan penawaran dan usul guru, (2) meningkatkan peluang bagi para guru, (3) mengurangi inbreeding dan provinsialisme dalam sistem sekolah lokal, dan (4) meningkatkan moral antara guru.
Timbal balik dari banyak sekali keberhasilan didirikan antara beberapa negara pada awal tahun 1900. Dalam beberapa tahun terakhir, perjanjian regional telah dikembangkan untuk mengakui persyaratan persiapan antar negara. Kebanyakan negara telah menandatangani kontrak antarnegara di mana mereka sepakat untuk mengeluarkan sertifikat sebanding atau lisensi kepada guru yang telah menuntaskan jadwal tersebut yang disetujui oleh sebuah institusi terakreditasi. Selain itu, banyak sekali organisasi yang berkembang secara nasional melaksanakan pendekatan untuk meningkatkan mobilitas guru secara geografis.
Sertifikasi Alternatif
Kebanyakan negara telah memperkenalkan jadwal sertifikasi alternatif, sebagian untuk menarik calon yang berbakat untuk mengajar dan untuk mengantisipasi kekurangan dalam bidang pengajaran ketika ini menyerupai sains dan matematika. Program ini membantu calon guru mengejar sertifikasi tanpa mengikuti jalur persiapan tradisional di sekolah dan perguruan tinggi pendidikan. Sebuah jadwal New Jersey, misalnya, berusaha untuk menarik “orang-orang berbakat yang tidak berguru pendidikan di perguruan tinggi”. Nationwide, lebih dari 200.000 guru telah disertifikasi melalui jadwal sertifikasi alternatif. Banyak guru gres dalam grup ini mengejar karir pengajaran setelah meninggalkan militer.
Program sertifikasi alternatif meningkatkan pengawasan dan kompresi kursus resmi selama beberapa tahun pertama kiprah mengajar. Program-program tersebut hampir selalu membutuhkan acara pengembangan profesional dan kursus sambil berguru untuk mengajar. Beberapa investigasi sistematis jadwal sertifikasi alternatif telah menyampaikan beberapa indikasi yang menggembirakan bahwa mereka sering menarik individu terdidik dan sering menemukan tujuan mereka melalui pengawasan intens. Namun, beberapa penilaian telah menjadikan pertanyaan. Sebagai contoh, data pada beberapa jadwal sertifikasi alternatif memperlihatkan bahwa banyak penerima mendapatkan sedikit atau tidak ada training atau supervisi yang seharusnya disediakan oleh sekolah kabupaten. Dalam beberapa kasus, penerima mengakuisisi hutang yang besar dan tidak sanggup menemukan pekerjaan mengajar sesudahnya. Selain itu, pendampingan bagi guru bersertifikat alternatif sanggup menempatkan beban berat pada sekolah kabupaten. Mungkin jadwal sertifikasi alternatif yang paling terkenal ialah upaya nasional yang disebut Teach for America (TFA). Dirancang untuk menarik lulusan gres dari perguruan tinggi pada siswa yang mempunyai nilai prestasi tinggi, Teach for America (TFA) telah menghabiskan puluhan jutaan dolar untuk merekrut guru yang potensial, melatih mereka secara intensif selama delapan minggu, dan menempatkan mereka di sekolah kabupaten dengan dilema perkotaan yang parah. Beberapa awal laporan yang menjanjikan. Misalnya, dalam beberapa tahun lebih dari seperempat dari penerima individu minoritas, dan banyak penerima sekolah menengah mempunyai kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam matematika atau sains . Puluhan ribu guru telah dilatih, dan banyak yang masih mengajar atau mempunyai pekerjaan lain di sekolah kabupaten. Beberapa penelitian telah melaporkan hasil yang menjanjikan mengenai bantuan dari penerima TFA. Namun penelitian lain memperlihatkan bahwa banyak guru-guru gres yang potensial merasa frustrasi oleh kondisi di sekolah sulit dan / atau mengundurkan diri sebelum menuntaskan kiprah pengajaran mereka. Meskipun semakin populernya jadwal sertifikasi alternatif, banyak guru yang lebih menentukan mengikuti jadwal pendidikan guru yang lebih tradisional.
Tren Pendidikan Preservice
Pada ketika ini, perkembangan utama dalam pendidikan guru preservice meliputi: pengenalan progam tahun kelima dan jadwal lima tahun , peningkatan pementingan pada memproduksi guru “reflektif”, meningkatnya penggunaan komputer dan teknologi lainnya, persyaratan bahwa masa depan guru berguru wacana metode untuk mengajar siswa penyandang cacat dan populasi “khusus” lain, dan jadwal untuk mempersiapkan calon pengajaran untuk bermacam-macam budaya dan pengaturan etnis sekolah Amerika kontemporer .
Program Tahun Kelima dan Lima Tahun
Selama tahun 1980 beberapa negara dan banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi pendidikan memperkenalkan baik jadwal tahun kelima atau diperluas pendidikan guru lima tahun persiapan. Program tahun kelima termasuk beberapa atau tidak ada komponen studi profesional selama empat tahun di mana calon guru mendapatkan gelar sarjana, persiapan profesional terkonsentrasi pada tahun kelima. Sebaliknya, jadwal lima tahun yang menyebarkan persiapan profesional selama meraih gelar sarjana dan fokus semakin meningkat pada pengalaman klinis dan training.
Pengajaran reflektif
Sesuai dengan pementingan gres pada peningkatan pemikiran siswa dan pemahaman keterampilan, banyak forum menekankan pengajaran reflektif sebagai tema sentral dalam pendidikan guru. Guru reflektif sering mengamati dan berpikir wacana hasil pengajaran mereka dan menyesuaikan metode mereka sesuai. Istilah terkait erat menyerupai penyelidikan berorientasi pendidikan guru, pengambilan keputusan jago , dan tingkat tinggi refleksi diri juga menggambarkan konsep ini. Ratusan sekolah pendidikan telah mereorganisasi jadwal mereka untuk mempersiapkan guru reflektif, namun jadwal yang bermacam-macam dan memperlihatkan sedikit kesepakatan wacana pengajaran reflektif apa.
Penggunaan Komputer dan Teknologi
Kemungkinan besar, Program pendidikan gurumu memperlihatkan kepada Anda beberapa training dan susukan ke laboratorium komputer. Survei nasional jadwal pendidikan guru memperlihatkan bahwa lebih dari 90 persen telah membentuk komputer atau teknologi laboratorium. Laboratorium ini meliputi banyak sekali acara dan tujuan ,seperti orientasi calon guru dalam penggunaan komputer, memperkenalkan perangkat keras dan software yang dikembangkan untuk sekolah dasar dan menengah, dan menguatkan ketertarikan dan kemampuan dalam teknologi untuk pelajaran desain atau pengiriman. Banyak institusi telah mulai untuk meningkatkan pada penggunaan teknologi dan media elektronik untuk membantu guru meningkatkan berfikir kritis siswa, perkembangan sosial, dan literasi digital dan visual. Biasanya satu tujuan dari aspek pendidikan guru ialah untuk mengurangi kemungkinan calon guru mengalami kesulitan ketika menghadapi siswa yang mempunyai literasi teknologi yang sangat bagus.
Persyaratan untuk Mengajar Siswa Cacat
Banyak negara dan forum training guru sekarang, mengharuskan semua calon guru mendapatkan beberapa persiapan dalam bekerja dengan siswa yang mempunyai cacat yang signifikan. Sebagai guru, Anda mungkin akan mempunyai siswa berkebutuhan khusus di kelas Anda. Hukum menuntut biar siswa cacat menjadi diarus utamakan dalam kelas reguler sebanyak mungkin dan layak, dan pertumbuhan tren cenderungan menuju inklusi penuh bagi siswa cacat tidak peduli seberapa luas kebutuhan khusus mereka. ( Lihat cuilan wacana Memberikan Peluang Pendidikan Setara untuk informasi wacana pengarusutamaan, inklusi, dan topik terkait). Sebagai konsekuensinya, banyak guru yang sanggup mengharapkan tanggung jawab tertentu alasannya ialah bekerja dengan siswa berkebutuhan khusus. Persyaratan training guru ialah sebagai berikut:
■ Kerjasama, upaya interdisipliner di mana kedua fakultas pendidikan tinggi dan pendidik bidang berpengetahuan membantu calon guru berguru pendekatan untuk bekerja dengan siswa penyandang cacat.
■ Persyaratan di banyak negara bahwa semua calon guru menuntaskan satu atau lebih jadwal pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus dan / atau jadwal yang ada menggabungkan sejumlah besar materi pada subjek.
Persiapan untuk Mengajar di Beragam setting
Meningkatkan registrasi ras dan siswa etnis minoritas di sekolah-sekolah Amerika Serikat mendorong jadwal untuk mempersiapkan calon guru dengan menambahkan komponen untuk membantu calon berhasil denganbaik di banyak sekali setting. Upaya serupa berlangsung di lisensi guru. Sebagai contoh, Praxis III pendekatan penilaian kinerja guru, yang dikembangkan oleh Educational Testing Service (ETS), memutuskan bahwa calon untuk lisensi pengajaran harus sanggup memperlihatkan “pemahaman yang komprehensif” mengapa penting untuk familiar dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman.
Kecukupan Program Persiapan
Hal ini sulit, kalau tidak mungkin, untuk mengkarakterisasi kecukupan keseluruhan dan efektivitas dari segudang jadwal persiapan guru di Amerika Serikat. mereka berkisar dari sangat besar ke kecil, dari yang dibiayai relatif baik hingga minim finansial, dan dari merek gres untuk hampir satu masa lamanya. Namun demikian, analisator berusaha untuk mengevaluasinya.
Misalnya, sekelompok pemimpin bisnis dan sipil yang disebut Komisi Pengajaran menyidik banyak sekali aspek kualitas guru dan mengeluarkan laporan utama berjudul “Risiko Pengajaran”. Mengenai kebutuhan yang dirasakan untuk menemukan kembali jadwal persiapan guru, Komisi diberi nilai C untuk perjuangan dan nilai D untuk hasil. Diantara temuan lain, menyimpulkan bahwa terlalu banyak guru mempunyai terlalu sedikit pengetahuan matematika, ilmu pengetahuan, dan mata pelajaran lain yang mereka ajar, bahwa jadwal sertifikasi alternatif tidak cukup menyediakan guru yang terampil dan berkemampuan.
Sebuah organisasi berjulukan Proyek Sekolah Pendidikan merilis hasil yang hampir sama dari jadwal studi lima tahun pendidikan guru. Laporannya, berjudul “Mendidik Guru Sekolah”, menyimpulkan bahwa sebanyak seperempat hingga sepertiga melaksanakan pekerjaan sangat baik, tapi calon guru yang sedang dipersiapkan dalam jadwal terlalu sering mempunyai kurikulum yang tidak memadai, standar rendah, dan kecakapan yang tidak berafiliasi dengan sekolah . Laporan itu merekomendasikan (antara lain) bahwa “kegagalan” pendidikan sekolah harus ditutup, “kualitas” jadwal harus diperlua, beasiswa harus disediakan untuk menarik yang “ terbaik dan tercerdas” untuk memasuki dunia pengajaran, dan kualitas kontrol harus dikuatkan.
Sebagaimana ditunjukkan dalam paragraf sebelumnya, kritikus pendidikan guru pada umumnya mengakui bahwa ada banyak jadwal yang sangat baik dan komponen training lebih dari seribu forum yang mempersiapkan para guru di Amerika Serikat. Beberapa deskripsi dan analisis jadwal yang sangat baik dan praktek yang menjanjikan sanggup ditemukan di situs internet National Commission on Teaching and America’s Future (www.nctaf.org/ strategi/meyakinkan/index .htm), Rand Korporasi (www.rand.org/pubs/monographs/MG506), dan Proyek Sekolah Pendidikan (www.edschools.org / pdf / Educating_Teachers_Report.pdf ). Seorang mantan presiden American Educational Research Association telah mengidentifikasi Sepuluh tren menggembirakan, muncul tren yang melambangkan jadwal teladan; ini meliputi: melihat persiapan guru sebagai semua universitas tanggung jawab; mengakui beberapa jalur dalam mengajar; memakai penelitian untuk membimbing kurikulum, dan melalui skor tes untuk mengukur efektivitas program.
PROSPEKTIF GURU: KEMAMPUAN DAN PENGUJIAN
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak diskusi telah berpusat pada peningkatan kualitas Pekerjaan mengajar, terutama pada peningkatan kemampuan calon guru dan pada pengujian kompetensi mereka untuk mengajar.
Kemampuan guru
Diskusi wacana “kualitas” dari pekerjaan mengajar sering fokus pada “kemampuan” skor yang diperoleh dari tes standar menyerupai scholastic Assessment Test (SAT). dan American College Test ( ACT ). Di antara guru-guru potensial, nilai tes tersebut menurun pada 1970-an, menyerupai yang mereka lakukan untuk mahasiswa jurusan bisnis dan banyak subyek lainnya. Sebagai contoh, antara tahun 1973 dan 1981, rata-rata nilai lisan mahasiswa yang bermaksud untuk mengajar jatuh 418-39. Sejak 1982, bagaimanapun, menguji puluhan mahasiswa yang menyampaikan bahwa mereka berniat untuk menjadi guru tidak mengecewakan meningkat dan umumnya menyerupai dengan mahasiswa jurusan bisnis, psikologi, dan profesi kesehatan. Selain itu, beberapa studi terbaru menemukan bahwa rata-rata nilai tes guru yang hampir sama dengan mahasiswa lainnya.
Pengujian Guru
Beberapa upaya untuk meningkatkan fokus pengajaran adalah keterampilan dasar pengujian preservice guru, guru baru, dan kadang kala guru berpengalaman. Argumen bahwa guru rendah dalam membaca, matematika, komunikasi, dan / atau pengetahuan profesional mungkin tidak efektif dalam pengajaran mereka. Banyak negara telah memperkenalkan persyaratan bahwa calon guru harus melewati beberapa bentuk tes keterampilan minimum dalam membaca dan bahasa, matematika, bidang khusus, dan / atau Pengetahuan profesional. Lebih dari empat puluh negara kini memakai tes Praxis yang dikembangkan oleh Layanan Pengujian Pendidikan untuk tujuan ini. Untuk menjadi guru bersertifikat, Anda mungkin akan harus melewati serangkaian ujian Praxis.
Pengujian calon guru dan guru ketika ini tetap menjadi topik kontroversial. Banyak pemimpin politik melihat pengujian sebagai salah satu langkah layak sanggup dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap tenaga pengajar. Para penentang beropini bahwa proses tidak sanggup dibenarkan termasuk orang yang melaksanakan hal jelek ketika ujiantertulis. banyak lawan percaya bahwa tes yang ada bias terhadap kelompok minoritas dan kandidat lainnya tidak dari budaya minoritas. Kritikus juga mengutip data yang memperlihatkan bahwa nilai pada tes standar yang diambil oleh calon guru berkorelasi jelek dengan pengukuran keefektifitasan pengajaran.
Kontroversi pendukung pengujian calon guru menjadi permasalahan nasional pada tahun 1998 Massachusett mendaftar tes untuk tujuan tersebut. Tiga puluh persen dari kandidat gagal tes membaca dan menulis, dan 63 persen kandidat sertifikasi matematika gagal dalam tes subjek - materi di bidang mereka. Setelah ketua dewan pendidikan negara cuilan menyatakan bahwa begitu banyak calon guru sekolah umum gagal dalam tes yang kelas 10 bisa lulus tanpa kesulitan dan bahwa tidak ada orang yang bertanggung jawab wacana guru yang gagal topik ini, legislator dan pendidik di Massachusetts dan di tempat lain memulai perdebatan yang sedang berlangsung dan argumen mengenai tingkat kinerja uji yang sempurna untuk masuk dan keluar dari jadwal program persiapan guru dan untuk memperoleh dan mempertahankan sertifikat pengajaran.
KEPUASAN DAN KETIDAKPUASAN KERJA
Apakah orang-orang yang menjadi guru umumnya puas dengan pekerjaan mereka? kondisi pekerjaan sangat mempengaruhi kepuasan, dan, menyerupai yang akan kita lihat di cuilan ini, kondisi pekerjaan yang berubah dalam menanggapi banyak panggilan untuk reformasi pendidikan. Beberapa dari perubahan ini sepertinya akan meningkatkan kepuasan kerja guru.
Kepuasan guru
Dalam jajak pendapat yang dilakukan untuk Perusahaan Ansuransi kehidupan, guru telah diminta, “Semua dalam semua, seberapa puas Anda akan menyampaikan bahwa Anda puas dengan mengajar sebagai karir ?” Sebagian besar responden menjawab baik “sangat puas” atau “agak puas”. Sekitar 50% telah melaporkan bahwa mereka lebih antusias untuk mengajar daripada ketika mereka gres memulai karir mereka. Selain itu, persentase kepuasan guru telah meningkat dari 33 persen pada tahun 1986 menjadi 56 persen pada tahun 2006. hasil serupa telah didokumentasikan dalam beberapa suara. Informasi tambahan di sediakan pada cuilan Profesi Pengajaran.
Banyak guru lakukan, bagaimanapun, melaporkan ketidakpuasan dengan pekerjaan mereka. Survei nasional memperlihatkan bahwa persentase yang signifikan percaya bahwa mereka mempunyai waktu yang tidak cukup untuk konseling siswa, perencanaan pelajaran, dan fungsi instruksional lainnya. keluhan termasuk ambiguitas dalam cita-cita pengawasan , eksekutif tidak responsif, kemudahan yang tidak memadai, dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam pengembangan staf dirasakan tidak relevan atau tidak efektif, kurangnya pasokan dan peralatan; ekstensif dokumen dan pencatatan, dan masukan yang kurang memadai mengenai keputusan organisasi. Perbaikan honor guru dan kondisi pengajaran sanggup mengurangi aspek-aspek Ketidakpuasan ini.
Standar Negara dan Daerah dan Stres Guru
Mengajar ialah profesi yang sulit yang biasanya melibatkan stres yang signifikan. Pada ketika ini, pengenalan standar negara dan distrik untuk kinerja siswa mempunyai meningkatkan stres guru. Standar sering disertai dengan akuntabilitas prosedur yang melibatkan standar pengujian dan publikasi skor prestasi untuk sekolah dan, kadang-kadang, kelas individu. Semua negara kini memerlukan beberapa derajat seragam pengujian di seluruh wilayah sekolah. Banyak dari tes ini membawa “Taruhan tinggi” menyerupai apakah siswa lulus dari satu kelas ke kelas berikutnya, menjadi layak lulus, atau harus menghadiri sekolah demam isu panas, dan apakah atau tidak mungkin sekolah ditutup atau intens diteliti alasannya ialah nilai ujian yang rendah.
Dengan konsekuensi menyerupai itu, banyak guru mencicipi tekanan berat untuk meningkatkan nilai tes siswa mereka. Reaksi ini sangat lazim di sekolah berperforma rendah , tetapi bahkan juga terjadi di beberapa sekolah berkinerja tinggi di lokasi di mana negara atau kabupaten memutuskan persyaratan yang tinggi untuk meningkatkan kinerja setiap tahun . fakultas di banyak sekolah mengabdikan sebagian besar tahun fatwa untuk mempersiapkan tes dan untuk menekankan materi persiapan tes dalam mendapatkan dan memakai sumber daya pengajaran, praktek dikenal secara kolektif sebagai “mengajar untuk tes”. Seperti kita tunjukan cuilan lain di buku ini, situasi ini telah menjadikan pertanyaan kontroversial mengenai apakah standar Gerakan memfasilitasi atau menghambat peningkatan kinerja mahasiswa, guru mempersempit fokus pembelajaran mereka untuk keterampilan diuji. Meskipun beberapa guru melaporkan, menemukan cara-cara untuk menyampaikan daya tarik, arahan kualitas dalam kerangka kerja yang membutuhkan perhatian terus menerus dengan tujuan yang pembelajaran banyak ditentukan pada negara dan tes kabupaten, bahkan guru ini biasanya mengalami stres tingkat tinggi ketika mereka berguru untuk berfungsi secara efektif menyerupai kerangka kerja.
Mengatasi Stres
Seperti yang kita lihat, pengajaran mempunyai saat-saat sulit dan stres nya. Penelitian juga menunjukkan bahwa pengajaran untuk tingkat dasar dan menengah telah menjadi lebih stres dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tanggapan, banyak organisasi profesi dan sekolah distrik memperlihatkan kursus atau lokakarya untuk mengatasi stres dan pendekatan pengurangan stres lainnya. Dalam survei nasional, sebagian besar guru mengungkapkan kepuasan dengan karir mereka.
Konselor memperlihatkan bahwa olahraga, istirahat, hobi, nutrisi yang baik, meditasi atau teknik relaksasi lainnya, urusan penjadwalan efisien pribadi, dan liburan sanggup membantu individu untuk mengatasi pekerjaan dengan tingkat stres tinggi. Anda juga sanggup mengurangi stres kalau Anda berpartisipasi dalam acara pembaharuan profesional atau kelompok pendukung, memisahkan pekerjaan Anda dari kehidupan rumah Anda, dan menjaga perilaku pikiran terbuka terhadap perubahan. Karena tahun pertama guru mengalami stres khusus ketika mereka memasuki lapangan kerja baru, organisasi profesi, sekolah, dan bahkan Departemen Pendidikan Amerika Serikat memperlihatkan jadwal pendukung.
MEREFORMASI SEKOLAH DENGAN MENINGKATKAN
KUALITAS DAN FUNGSI GURU
Seperti yang Anda lihat, sebagian besar guru termotivasi oleh keinginan untuk bekerja dengan orang-orang muda dan untuk memasuki bidang yang menantang dan terhormat dan paling puas dengan sebagian besar aspek dari pekerjaan mereka . Beberapa ketidakpuasan muncul, bagaimanapun, sebagian besar dengan banyak sekali “nonpengajaran” pertimbangan dan dengan tuntutan yang dikenakan oleh gerakan kontemporer untuk meningkatkan standar kinerja. Seperti yang akan kita lihat selanjutnya, upaya nasional yang untuk mengatasi beberapa kondisi yang sulit dan menemukan guru untuk mereformasi sekolah dengan meningkatkan kualifikasi guru dan fungsi guru.
Laporan nasional
Di antara banyak panggilan untuk reformasi pendidikan selama dua dekade terakhir , yang paling dikenal luas berasal dari serangkaian laporan nasional wacana kondisi pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu upaya reformasi yang paling menonjol ialah federal No Child Left Behind Act. Ini dan upaya reformasi lain yang kita jelaskan di sini telah berubah, dan akan terus berubah, kondisi kerja bagi guru secara mendasar. Sejak pertengahan 1980-an banyak laporan telah berfokus pada dilema pendidikan di Amerika Serikat. A Nation at Risk ( 1983), yang paling dikenal dan paling kuat dari laporan nasional, disiapkan oleh National Commission on Excellent in Education yang disponsori oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Menegaskan bahwa Amerika Serikat ialah “berisiko” dalam arti bahwa “keunggulan” tak tertandingi dalam perdagangan, industri, layanan, dan penemuan teknologi sedang disusul oleh pesaing di seluruh dunia, komisi menyimpulkan bahwa salah satu aspek utama penurunan telah menjadi “meningkatnya gelombang biasa-biasa saja” di sekolah. Di sini, kita harus perhatikan saran laporan untuk membuat profesi mengajar yang lebih bermanfaat dan dihormati.
■ Menetapkan standar tinggi untuk masuk ke profesi
■ Meningkatkan honor guru sehingga mereka profesional kompetitif, marke tsensitive, dan berbasis kinerja , “sehingga membuat mereka cuilan dari sistem yang unggul (dengan kata lain, forum jasa membayar, praktek dibahas dalam cuilan wacana Pengajaran Profesi)
■ Menambah bulan tambahan kerja guru dengan membayar
■ Institut jenjang karir sehingga orang yang memenuhi syarat kemajuan dari guru pemula ke guru yang berpengalaman dan kesudahannya ke tingkat guru master
■ Libatkan guru master dalam mempersiapkan dan mengawasi guru percobaan
No Child Left Behind Act
Pada tahun 2001 acara peningkatan kualitas guru menjadi cuilan integral dari
Gerakan reformasi sekolah nasional dengan disahkannya No Child Left Behind Act ( NCLBA ). Kita akan membahas komponen utama dari NCLB yang berurusan dengan prestasi siswa di tempat lain, khususnya di cuilan Memberikan Peluang Pendidikan yang Sama. Di sini kita meninjau cuilan kunci ya ngberhubungan dengan persyaratan bahwa guru di sekolah distrik yang mendapatkan dana federal harus “sangat berkualitas” Persyaratan di cuilan ini dijelaskan dalam dokumen 2004 Departemen Pendidikan AS (lihat " Sebuah setperalatan untuk Guru”, tersedia di www.ed.gov/teachers/ nclbguide / NCLB - guru - toolkit.pdf ). Dokumen mencatat bahwa NCLBA “ mewakili perbaikan menyapu dari upaya pemerintah untuk mendukung pendidikan dasar dan menengah “dan” memutuskan tujuan setiap anak untuk membuat kelas didefinisikan pada standar pendidikan negara pada simpulan tahun fatwa 2013-2014 . “Sebagai cuilan dari perbaikan NCLB”, menguraikan kualifikasi minimum yang dibutuhkan oleh guru dan para profesional yang bekerja pada setiap aspek dari arahan kelas. Hal ini membutuhkan bahwa negara-negara berkembang berencana untuk mencapai tujuan bahwa semua guru mata pelajaran akademis inti akan sangat memenuhi syarat pada simpulan tahun fatwa 2005-2006.
Dalam NCLB , “guru yang berkualitas” harus mempunyai ( 1 ) gelar sarjana, ( 2 ) sertifikasi dan lisensi penuh negara menyerupai yang didefinisikan oleh negara, dan ( 3 ) " memperlihatkan kompetensi menyerupai yang didefinisikan oleh negara dalam setiap mata pelajaran akademis inti atau apa yang akan ia ajar. “Guru SD gres sanggup memperlihatkan kompetensi dengan” melewati tes ketat negara pada pengetahuan subjek dan keterampilan mengajar dalam membaca atau bahasa seni, menulis, matematika dan area lain dari kurikulum sekolah dasar dasar. “Baru menengah dan guru sekolah tinggi sanggup memperlihatkan kompetensi” baik dengan melalui tes negara yang ketat dalam setiap mata pelajaran yang mereka ajarkan, atau dengan memegang akademis utama atau jadwal kerja sama dengan jurusan akademik, gelar yang lebih tinggi atau sertifikasi lanjutan atau kredensial. Mereka yang sudah bekerja sebagai guru di tingkat manapun sanggup memperlihatkan kompetensi dengan memenuhi persyaratan untuk guru gres atau pertemuan yang ditentukan negara “High, Objective, Uniform State Standart of Evaluation”. Negara telah memutuskan dan mendirikan standar HOUSSE mereka untuk kompetensi antara guru ketika ini. Banyak yang memakai sistem titik yang memungkinkan guru untuk menghitung kombinasi tahun pengalaman kelas yang sukses, partisipasi dalam pengembangan profesional berkualitas tinggi yang mengevaluasi apa yang guru telah pelajari, layanan pada tim pengembangan kurikulum, dan acara lain yang terkait dengan pengembangan pengetahuan dalam bidang akademis. Perkembangan sehubungan dengan pelaksanaan tujuan guru berkualitas NCLB telah meliputi:
■ Pemerintah telah mulai mendistribusikan jutaan dolar untuk acara menyerupai merancang dan melaksanakan jadwal sertifikasi alternatif guru dan eksekutif , membangun jadwal gaji untuk guru berprestasi, menyampaikan bonus bayaran dalam pengajaran subjek berkebutuhan tinggi dan sekolah berkemiskinan tinggi, pengujian guru dalam mata pelajaran mereka, dan membentuk Bantuan Korps Guru untuk membantu negara melaksanakan inisiatif peningkatan kualitas mereka.
■ Pada tahun 2006 Menteri Pendidikan Margaret Spellings mengeluarkan Laporan Tahunan Kelima pada Mutu Guru, di mana ia menyampaikan data upaya negara untuk mematuhi NCBLA tersebut. Dia mengakui bahwa negara belum bisa memenuhi tujuan menyediakan guru yang berkualitas di setiap kelas. Beberapa kutipan dari laporan meliputi: Empat puluh empat negara memerlukan guru gres untuk lulus setidaknya satu penilaian untuk sertifikasi guru.
■ Banyak kontroversi telah timbul wacana kemajuan negara ke arah guru yang berkualitas di semua kelas. Sebagai contoh, meskipun banyak negara telah melaporkan bahwa lebih dari 90 persen dari pelajaran diajarkan oleh guru yang berkualitas, beberapa pengamat telah mengutip banyak sekali data yang memperlihatkan bahwa banyak Staf pengajaran sains, matematika, dan mata pelajaran khusus lainnya bekerja “keluar lapangan” atau mengajar di kawasan di mana mereka tidak memperlihatkan kompetensi ,khususnya di sekolah-sekolah berkemiskinan tinggi. Mereka telah menyimpulkan bahwa baik data negara yang salah atau kriteria untuk mendefinisikan “sangat berkualitas” telah ditetapkan sangat rendah, atau keduanya.
Banyak organisasi dan individu telah menyatakan ketidaksabaran dan / atau skeptisisme wacana pelaksanaan NLCB mengenai kualitas guru. Sebagai contoh, Kepercayaan pendidikan telah mengkritik pemerintah federal untuk melaksanakan sedikit untuk memastikan bahwa guru-guru di sekolah-sekolah perkotaan menjadi benar-benar berkualitas untuk meningkatkan prestasi siswa berpenghasilan rendah dan siswa minoritas. pengamat juga memperlihatkan bahwa banyak kawasan pedesaan menghadapi kesulitan sanggup diatasi dalam pertemuan Persyaratan NCLB untuk guru yang berkualitas, dan tindakan yang melibatkan Implementasi HOUSSE umumnya telah diabaikan atau bahkan mungkin diperbesar dalam perekrutan guru minoritas.
Para NBPTS dan INTASC
Pada tahun 1987, sesuai dengan rekomendasi dari Satuan Tugas pada Pengajaran sebagai Profesi, Carnegie Corporation membantu mendirikan Dewan Nasional untuk Profesional Standar Pengajaran ( NBPTS ), sebuah organisasi nirlaba yang menerbitkan sertifikat untuk guru yang memenuhi standar untuk kemampuan profesional dan pengetahuan. itu standar, yang berfokus pada kedua pengetahuan konten dan metode pengajaran yang efektif, yang jauh lebih ketat dibandingkan untuk tes sertifikasi negara. Penaksiran metode termasuk wawancara , portofolio, simulasi komputer dan video, dan lainnya elemen inovatif. Untuk memenuhi syarat untuk sertifikasi dewan nasional, guru harus mempunyai gelar sarjana , lisensi mengajar negara, dan setidaknya tiga tahun sukses mengajar. Banyak negara menyampaikan embel-embel honor atau bonus kepada guru yang mendapatkan sertifikasi. Lebih dari empat puluh ribu calon telah mendapatkan sertifikasi.
Holmes dan Kelompok Lain
Kami sudah menyebutkan laporan dari Komisi Pengajaran dan Proyek Sekolah Pendidikan. Sejak tahun 1986, reformasi pengajaran juga menjadi perhatian utama dari kelompok Holmes, sebuah konsorsium dekan pendidikan pada penelitian utama universitas. Berganti nama menjadi Kemitraan Holmes pada tahun 1996, Holmes melaporkan seri laporan, Tomorrow’s Teachers ( 1986), Tomorrow’s School ( 1990), dan Tomorrow’s School Of Education ( 1995). Sejalan dengan reformasi ditekankan dalam laporan lainnya, Kemitraan Holmes telah menekankan perlunya bagi siswa pendidikan guru untuk mempunyai pengalaman diawal sekolah . Akibatnya, kelompok ini difokuskan pada terciptanya Professional Development Schools ( PDSs ). Seperti “laboratorium” tradisional sekolah, PDS dirancang untuk menghubungkan sebuah sekolah distrik lokal dengan perguruan tinggi atau sekolah pendidikan, tetapi dengan cara yang lebih komprehensif dan sistematis. perguruan tinggi anggota fakultas berfungsi sebagai guru kelas dan bertindak sebagai penasehat bagi guru baru. Menurut advokat, PDSs memungkinkan guru berpengalaman, guru pemulas ,pendidik guru, dan eksekutif untuk bekerja sama untuk membuat sebuah komunitas penerima didik dan meningkatkan kesempatan pendidikan bagi siswa berprestasi rendah. Sekarang ada lebih dari seribu pengembangan sekolah-sekolah profesional.
Reformasi Sekolah dan Pemberdayaan Guru
Beberapa upaya reformasi secara khusus menangani acara pemberdayaan guru , yang sanggup berkisar dari peningkatan kiprah guru dalam pengambilan keputusan untuk seluruh sekolah, menyediakan guru dengan otonomi yang lebih di dalam kelas. Upaya penting untuk memberdayakan guru meliputi:
■ Manajemen Berbasis Sekolah . Perjanjian administrasi berbasis sekolah dicapai antara asosiasi guru dan dewan sekolah di banyak kabupaten menyampaikan besar guru kiprah dalam menentukan kebijakan dan praktek sekolah. ketentuan tersebut biasanya menyampaikan kesempatan untuk menentukan metode pembelajaran dan materi untuk menentukan bagaimana dana akan dihabiskan di sekolah mereka. (School berbasis administrasi dibahas secara rinci dalam cuilan berikutnya pada Pengajaran Profesi). Sebagai contoh, Florida, sekolah telah mengadopsi Pendekatan pemerintahan sendiri di mana guru dan eksekutif bekerja sama untuk mendesain ulang program-program pendidikan di sekolah mereka. Sampai batas yang signifikan, fakultas sanggup menentukan jumlah staf dan fungsi. Sebagai cuilan dari proyek ini, dewan pendidikan ditangguhkan persyaratan di banyak sekali bidang menyerupai maksimum ukuran kelas, panjang hari sekolah, dan jumlah menit per mata kuliah.
■ Pimpinan Guru . Pengaturan sedang diperkenalkan untuk memperluas tanggung jawab guru. Sebagai contoh, pada tahun 1987 Rochester, New York, sekolah distrik mendirikan posisi “ pimpinan guru” yang bekerja 10 persen jam lebih dan mengabdikan sebanyak setengah waktu mereka untuk melayani sebagai mentor, untuk perencanaan instruksional perbaikan, atau untuk kiprah kepemimpinan lainnya. Pimpinan guru dipilih oleh panel terdiri dari empat guru dan tiga administrator.
■ Komunitas Praktek Profesional. Komunitas Praktek Profesional sedang dibuat dan didukung sehingga guru sanggup membuatkan ide-ide bagus, bekerja bahu-membahu dalam mencari tahu bagaimana untuk meningkatkan pengajaran bagi siswanya, dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pembelajaran di seluruh sekolah dan kelas mereka. Sebagai contoh, sebagian besar training in-service di banyak sekolah kini dirancang dan bahkan disampaikan oleh guru sendiri, dan guru di banyak sekolah dan kabupaten berkolaborasi dalam menentukan standar kurikulum untuk menekankan dan urutan yang harus diikuti dalam rangka untuk mencapai standar yang ditentukan untuk kinerja siswa.Ini terlalu dini untuk mencapai kesimpulan wacana keberhasilan atau kegagalan pengaturan tersebut. Sementara mereka sanggup membantu guru dan kelompok guru meningkatkan efektivitas mereka, tidak terperinci bahwa mereka akan membuat perbedaan besar dalam skala besar. Upaya reformasi ini menghadapi banyak hambatan, dan pendidik yang terlibat di dalamnya masih berguru bagaimana menerjemahkan ke dalam peningkatan pemberdayaan guru kinerja sekolah dan murid.
PENGAWASAN DALAM PENGAJARAN
Sampai gerakan reformasi sekolah tahun 1980-an, mahasiswa jurusan pendidikan dihadapkan pada pasar beli guru, dan banyak mempertanyakan akal ketika memasuki lapangan wacana menurunnya gaji, status, dan daya tarik umum. Sekarang perhatian nasional telah difokuskan pada pendidikan, dan ada kabar baik mengenai prospek guru. Pola kelebihan pasokan guru telah berkurang, dan pemerintah di semua tingkatan bertindak untuk meningkatkan perekrutan dan persiapan guru. Individu yang didedikasikan untuk membantu kaum muda berguru dan tumbuh dalam sekolah harus mempunyai peluang profesional yang cukup untuk menyadari ambisi mereka. Dalam tahun-tahun mendatang, profesi guru harus terus mengalami kegembiraan dan rasa yang lebih besar bahwa pekerjaan tersebut sangat penting untuk masyarakat Amerika.
DAFTAR PUSTAKA
Ornstein, Levine, & Gutek. (2011) Foundation of Education. USA. Macmillan Publishing Solution.
LAMPIRAN
Daftar Pertanyaan
1. Mengapa Gaji guru di wilayah Amerika bervariasi ? (Nadya)
Jawaban: Gaji guru di Amerika bervariasi bergantung wilayahnya, contohnya honor guru di kota New York akan lebih tinggi dari pada honor guru di kota lain. Hal ini terjadi mengingat biaya hidup di kota New York lebih mahal dari pada di daerah-daerah. Sama halnya dengan di Indonesia, honor guru di Jakarta akan lebih besar dari pada di daerah-daerah menyerupai Jawa Timur, Jawa Tengah, tergantung kebijakan daerahnya.
2. Bagaimana balasan anda dengan adanya tingkatan-tingkatan dalam guru menyerupai guru honorer, guru PTT, guru PNS? (Meizuvan)
Jawaban: Setelah menuntaskan studi di pendidikan guru, kita akan menjadi guru yang sebenarnya, karir guru dimulai dari awal, tidak serta merta menjadi guru senior atau guru PNS, ada beberapa tahapan yang musti dijalani untuk mendapatkan honor yang lebih layak, dan meningkatkan taraf hidup. Namun, terkait dengan teknis pelaksanaannya. Harapannya pemerintah lebih memperhatikannya lagi, dimana honor guru honorer yang dirasa terlalu kecil dan lain sebagainya. Hendaknya pemerintah terus melaksanakan penilaian untuk meningkatkan kesejahteraan para guru, baik guru gres ataupun guru yang sudah usang (senior).
3. Apakah Ujian Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan di Indonesia sudah memeberikan feed back kepada guru untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas guru? (Novi)
Jawaban: Ujian Kompetensi Guru (UKG) intinya untuk melihat kompetensi-kompetensi guru di suatu daerah. Makara UKG lebih pada pemetaan terhadap kompetensi para guru di suatu kawasan atau wilayah. Terkait dilema peningkatan kualitas dan kompetensi guru, pemerintah menyediakan program-progam training menyerupai PLPG dan menggandeng Universitas-Universitas Pendidikan untuk bekerja sama meningkatkan mutu dan kualitas guru.
4. Apakah mungkin kita mempunyai siswa berkebutuhan khusus? Bagaimanakah solusinya? (Shelly)
Jawaban: sangat mungkin sekali kita sebagai guru mempunyai murid yang berkebutuhan khusus, ketika ini sudah banyak sekolah-sekolah inklusi dimana siswa berkebutuhan khusus sanggup berguru bersama dengan siswa yang normal. Dalam hal ini sangat diharapkan persiapan terhadap para guru atau calon guru untuk mempunyai kompetensi khusus dalam mendidikan anak berkebutuhan khusus tersebut. Pelatihan-pelatihan untuk guru dan calon guru terkait dilema ini juga sangat penting sekali.
5. Adakah standar moral yang harus dimiliki oleh seorang guru? (Anita)
Jawaban: kode etik guru meliputi banyak sekali aspek salah satunya wacana aspek sosial dimana disitu terdapat beberapa aturan terkait sikap, perbuatan, ataupun moral yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Sumber http://samplingkuliah.blogspot.com