Wednesday, August 9, 2017

4 Penyebab Terjadinya Bintang Jatuh Dan Proses Terjadinya

Bintang jatuh merupakan fenomena langit yang mengagumkan. Banyak orang yang mengakui keindahannya, bahkan tidak sedikit juga orang yang percaya bahwa menutup mata dan berdoa ketika ada bintang jatuh akan menciptakan doa tersebut sanggup terkabulkan. Mitos ini sudah ada dan berkembang bahkan semenjak dahulu kala. Sebenarnya, apakah bintang jatuh itu benar-benar bintang yang jatuh dan meluncur? Dan apa saja hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya bintang jatuh?


Bintang merupakan benda langit yang mempunyai kemampuan untuk memancarkan cahayanya sendiri. Seperti yang telah kita tahu, bintang di alam semesta mempunyai ukuran yang variatif, mulai dari bintang neutron yang berdiameter 20 hingga 40 km hingga bintang yang berukuran sangat besar ibarat Bintang UY Scuti yang diameternya lebih dari 1000 kali lebih besar daripada diameter matahari. Matahari, yang merupakan bintang paling bersahabat dari bumi, mempunyai diameter sekitar 109 kali lebih besar daripada diameter bumi. Apakah benda-benda langit yang berukuran sangat besar ini benar-benar bisa berjatuhan dari tempatnya? Apakah yang akan terjadi apabila benda-benda langit raksasa ini jatuh dan menimpa bumi?



  • Bintang Jatuh Merupakan Meteor yang Tampak Seperti Bintang Jatuh Jika Dilihat dari Bumi


Rupanya, bintang jatuh bahwasanya bukan benar-benar bintang yang jatuh dari posisinya. Bintang jatuh merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut fenomena benda langit, umumnya meteroid, yang terbakar ketika memasuki atmosfer bumi. Fenomena ini menjadikan adanya kilat cahaya yang meluncur sangat cepat. Cahaya yang bersinar ini terlihat ibarat bintang apabila diamati dari bumi secara langsung, sehingga disebut sebagai fenomena bintang jatuh.


Fungsi atmosfer dan lapisan-lapaisannya yaitu untuk melindungi bumi. Salah satu kiprahnya sebagai pelindung yaitu melindungi bumi dari banyak sekali benda langit yang jatuh atau berusaha untuk memasuki bumi. Umumnya, benda-benda langit tersebut sudah terbakar habis di atmosfer sebelum sanggup memasuki bumi. Apabila benda tersebut berukuran cukup besar, maka ia sanggup tidak habis terbakar dan jatuh ke bumi. Benda ini akan meninggalkan bekas berupa kawah, contohnya kawah Vredefort di Afrika Selatan. Hal ini bahwasanya jarang terjadi.


Umumnya benda langit yang jatuh ke atmosfer bumi dan terbakar yakni meteorid. Meteorid yakni benda langit ibarat batuan, yang berukuran beragam. Ada beberapa jenis meteorid. Meteorid yang paling besar sanggup mempunyai diameter sekitar 10 meter. Volume meteorid akan terus berkurang ketika bergesekan dengan atmosfer bumi. Karena ukurannya yang kecil, ketika bergesekan dengan atmosfer bumi, umumnya meteorid sudah habis terbakar sebelum sanggup jatuh ke permukaan tanah.


Meteorid yang bergesekan dengan atmosfer bumi atau atmosfer planet lain membentuk ekor bercahaya dan disebut sebagai meteor saja. Meteor ini yang sanggup terlihat dari permukaan bumi. Karena cahayanya, insan melihat meteor ini ibarat mirip bintang jatuh.



  • Bumi yang Selalu Bergerak


Di luar angkasa ada banyak sekali benda langit, mulai dari planet, bintang, meteorid, serta benda-benda abnormal lainnya. Banyaknya benda langit tersebut menjadikan bisa terjadinya tabrakan antara satu benda langit dengan benda langit lainnya. Adanya atmosfer bumi salah satunya mempunyai fungsi untuk melindungi bumi dari tabrakan dengan benda langit lainnya.


Bumi kawasan tinggal kita tidak selalu membisu pada tempatnya, melainkan selalu bergerak. Ada dua gerakan bumi, yaitu gerakan rotasi bumi dan juga gerakan revolusi bumi. Gerakan rotasi bumi yaitu gerakan putaran bumi pada sumbunya. Sedangkan gerakan revolusi bumi yaitu gerakan peredaran bumi mengelilingi matahari.


Saat bumi bergerak mengelilingi matahari, bukan mustahil bumi akan mendekati sebuah atau kumpulan benda abnormal di luar angkasa. Apabila bumi menubruk meteorid, maka meteorid tersebut akan bergesekan dengan atmosfer bumi dan terbakar. Meteorid yang terbakar, atau disebut juga dengan meteor ini, merupakan fenomena bintang jatuh yang terlihat dari bumi.



  • Adanya Benda Langit yang Melewati Orbit Bumi


Benda-benda di luar angkasa yang sanggup bergerak bukan hanya planet saja. Benda-benda langit lain ibarat komet, asteroid, dan meteorid juga sanggup berputar secara periodik mengelilingi matahari. Saat benda-benda tersebut bergerak, benda-benda tersebut sanggup bertabrakan dengan atmosfer bumi. Saat benda langit tersebut terbakar, fenomena ini bila dilihat dari bumi akan tampak ibarat bintang jatuh.



  • Adanya Gaya Gravitasi atau Gaya Tarik Bumi


Gravitasi merupakan gaya tarik menarik antara dua obyek yang mempunyai massa dan dengan jarak tertentu. Sebagai contoh, adanya gravitasi matahari menjadikan bumi serta benda-benda langit lainnya sanggup berputar mengelilingi matahari secara periodik. Adanya gaya gravitasi bumi menjadikan insan beserta benda-benda lainnya di permukaan bumi sanggup melekat ke permukaan bumi dan juga sanggup terjatuh.


Semakin besar massa suatu obyek, maka semakin besar pula gravitasi yang dihasilkan. Bumi mempunyai massa yang relatif besar bila dibandingkan dengan massa meteorid. Adanya gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi ini menjadikan meteorid yang berada cukup bersahabat akan terpengaruh oleh gaya tersebut. Meteorid yang berada pada zona gravitasi bumi akan tertarik sehingga sanggup mendekat dan jatuh ke permukaan bumi.


Meteorid tidak bisa begitu saja jatuh ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan lantaran adanya atmosfer yang melindungi bumi. Meteorid yang bergesekan dengan atmosfer akan terbakar sehingga volumenya berkurang secara bertahap. Pembakaran meteorid ini menghasilkan cahaya bergerak yang bila dilihat dari permukaan bumi akan tampak ibarat bintang jatuh.


Umumnya meteorid akan terbakar habis sebelum sanggup mencapai permukaan bumi. Namun, apabila ukurannya cukup besar, maka meteorid ini sisanya sanggup jatuh ke permukaan bumi. Karena kecepatannya yang tinggi, jatuhnya meteor umumnya meninggalkan bekas cekungan di tanah. Cekungan ini ukurannya bervariasi mulai dari yang kecil hingga yang berukuran sangat besar ibarat kawah Vredefort yang mempunyai diameter mencapai tiga ratus kilometer.


Demikian klarifikasi mengenai penyebab terjadinya bintang jatuh. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com