Sunday, August 6, 2017

√ Apa Itu Dasit ? Pengertian, Ciri-Ciri, Kegunaan Dan Proses Terbentuknya

Batu Dasit - Dasit yaitu jenis batuan beku luar (vulkanik) yang paling umum selain andesit, riolit dan trakit. Batuan ini pada prinsipnya merupakan buatan peralihan yang berkomposisi antara riolit dan andesit, bahkan banyak orang yang menganggap dasit yaitu andesit yang mengandung banyak kuarsa.

Daftar Isi:

1. Pengertian Dasit
2. Ciri-Ciri Dasit
3. Proses Terbentuknya Dasit
4. Dasit di Planet Mars
5. Kegunaan Dasit

 Batuan ini pada prinsipnya merupakan buatan peralihan yang berkomposisi antara riolit dan √ Apa itu Dasit ? Pengertian, Ciri-Ciri, Kegunaan dan Proses Terbentuknya

Pengertian Dasit

Dasit yaitu batuan beku berbutir halus yang biasanya berwarna terang. Seringkali hadir dalam tekstur porfiritik. Dasit ditemukan dalam pedoman lava, kubah lava, dike, sill, dan pecahan-pecahan piroklastik. Batuan ini biasanya ditemukan di kerak benua di atas zona subduksi, dimana lempeng samudera yang relatif muda telah mengalami melting di bawahnya.

Dasit merupakan batuan felsik yang terdiri dari atas kuarsa lebih dari 20% dan alkali feldspar / plagioklas lebih dari 0,5%. Komposisi batuan ini umumnya menyerupai dengan andesit, tetapi dasit mempunyai plagioklas yang lebih sodik dan lebih banyak K-feldspar serta kuarsa.

 Batuan ini pada prinsipnya merupakan buatan peralihan yang berkomposisi antara riolit dan √ Apa itu Dasit ? Pengertian, Ciri-Ciri, Kegunaan dan Proses Terbentuknya

Ciri-Ciri Dasit

Ciri utama dasit sanggup dilihat dari komposisi mineral serta warna dari batuan tersebut. Komposisi mineral pada dasit umumnya yaitu komposisi peralihan antara riolit dan andesit. Biasanya mengandung lebih banyak kuarsa daripada andesit dan lebih banyak plagioklas daripada riolit. Feldspars plagioklas yang sering hadir yaitu oligoklas, andesin, ataupun labradorit. Dasit sanggup dianggap setara dengan granodiorit berbutir halus.

Plagioklas yaitu mineral yang paling melimpah di dasit. Mineral lain yang sering ditemukan dalam dasit yaitu kuarsa, biotit, hornblende, dan piroksen. Dasit yang sebagian besar tersusun atas plagioklas dan kuarsa biasanya mempunyai ciri berwarna lebih terang, putih hingga abu-abu terang. Sedangkan yang lebih banyak didominasi disusun atas hornblende dan biotit mempunyai ciri berwarna abu-abu muda hingga coklat muda. Dasit yang paling gelap biasanya banyak mengandung augit ataupun enstatit.

Proses Terbentuknya Dasit

Magma dasit umumnya berkembang di zona subduksi yaitu di lempeng samudera yang relatif muda yang menunjam di bawah lempeng benua. Saat lempeng samudera turun ke mantel bumi, ia akan mengalami melting (pencairan) parsial bersamaan dengan pembebasan air magma yang juga memfasilitasi melting batuan di sekitarnya.

Sebagai contoh, zona subduksi dimana lempeng Juan de Fuca menunjam di bawah lempeng Amerika Utara yaitu satu lokasi dimana magma dasit terbentuk. Disini, lempeng Juan de Fuca relatif muda ketika ia menunjam ke dalam mantel. Aktivitas geologis terbaru di Gunung St. Helens telah melibatkan magma dasit dan andesit sehingga menghasilkan kubah vulkanik, lava, material piroklastik, dan debu vulkanik.

Magma dasit kadang kala terlibat dengan letusan eksplosif. Magma dasit yang kental dan kadang kala mengandung gas berlimpah sanggup menjadikan letusan eksplosif ketika magma mencapai permukaan. Sedangkan magma dasit kental dengan sedikit gas akan keluar dalam bentuk pedoman lava tebal dan secara perlahan-lahan membentuk kubah curam di atas ventilasi vulkanik.

Dasit di Planet Mars

Pada tahun 2002, pesawat ruang angkasa NASA THEMIS mulai mengorbit Mars, memindai permukaan planet dengan sistem gambaran emisi termal. Instrumen pada pesawat ruang angkasa ini mempunyai kemampuan untuk mengkarakterisasi mineralogi dari unit-unit batuan yang terekspos di permukaan Planet Mars. Tujuan penelitian inia yaitu untuk mengidentifikasi jenis batuan di permukaan Mars dan memetakan distribusi geografis planet ini.

THEMIS mengidentifikasi basal sebagai batuan vulkanik primer yang ada di permukaan Mars. Syrtis Major yaitu gunung berapi basaltik selebar 800 mil (1300 kilometer). Gunung berapi ini mempunyai beberapa kaldera yang runtuh di puncaknya, dan banyak ventilasi vulkanik di sisi-sisinya.

Erupsi samping telah menghasilkan serangkaian pedoman magma dasit yang kaya akan silika. Aliran lava ini selanjutnya membangun kerucut vulkanik hingga ketinggian 1000 kaki (300 meter), dengan pedoman lava yang menempuh jarak hingga 12 mil (20 kilometer) dari ventilasi utama mereka.

Banyak batuan vulkanik yang teramati di Syrtis Major merupakan jenis batuan dasit dan obsidian, menyerupai dengan gunung berapi di Bumi yaitu Gunung Hood di Amerika Serikat dan Gunung Fuji di Jepang. Keberadaan dasit dan vulkanisme merupakan salah satu ciri dari Planet Mars dan juga merupakan bukti bahwa magma yang sangat dinamis telah terbentuk di Mars, dan mereka ada alasannya yaitu proses menyerupai melting parsial dan kristalisasi fraksional.

Kegunaan Dasit

Dasit biasanya digunakan sebagai agregat (batuan yang dihancurkan/batu pecah). Agregat dasit sanggup dimanfaatkan sebagai material pengisi diberbagai proyek konstruksi. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa batuan ini sangat jelek jikalau digunakan sebagai agregat gabungan beton alasannya yaitu kandungan silikanya yang tinggi ketika bereaksi dengan kimia semen akan mengurangi daya ikat beton.

Pada zaman dahulu, dasit banyak dipergunakan sebagai benda tajam dan dibentuk sebagai benda utilitarian. Walaupun pecahan dasit tidak setajam obsidian, tetapi dasit terbukti lebih tahan usang ketika digunakan sebagai benda tajam. Hal ini tentunya bekerjasama dengan komposisi dasit yang lebih banyak mengandung kuarsa.
Sumber http://www.geologinesia.com