Masa pembayaran premi asuransi jiwa unit link yang singkat, misal hanya bayar 10 tahun sehabis itu tidak bayar lagi, sering menarik buat banyak orang lantaran dianggap cara murah beli asuransi. Nyatanya tidak sesederhana itu.
Tidak ada makan siang yang gratis. Masa pembayaran premi yang pendek di unit link punya implikasi serius, antara lain risiko polis asuransi lapse dan anjloknya nilai investasi, yang sering tidak dipahami nasabah.
Sebelumnya, saya sudah pernah membahas soal masa bayar premi yang singkat ini, atau sanggup disebut sebagai ‘cuti premi’, di artikel soal asuransi jiwa unit link. Saya tulis kembali lantaran suatu alasan.
Beberapa kali bertemu sahabat yang menutup asuransi jiwa unit link milik mereka lantaran kecewa dengan nilai investasi yang ternyata tidak sesuai harapan. “Mosok, sudah investasi selama 10 tahun, nilai tunainya kecil banget ”, keluh mereka.
Teman yang lain mengalami polis asuransinya lapse – polis tidak aktif akibat belum terbayarnya premi yang jatuh tempo – karena nilai unitnya tergerus sehingga tidak cukup untuk membayar biaya asuransi. Pilihan yang ia punya ialah menutup atau menambah dana (top up), padahal berdasarkan simulasi di tawaran seharusnya sudah masuk ke masa tidak perlu bayar premi lagi.
Ketika saya tanya berapa usang mereka sudah bayar premi, mereka yang kecewa dan menutup ini, semuanya membayar premi hanya di 10 tahun pertama sehabis itu tidak bayar lagi.
Saya tidak persoalan dengan penutupan unit link. Itu hak mereka. Tapi, concern saya ialah teman-teman ini menjadi tidak memiliki perlindungan untuk keluarga dengan ditutupnya asuransi jiwa milik mereka. Padahal, perlindungan ialah fondasi keuangan yang sehat dan sangat penting buat keluarga.
Tanpa bermaksud membela unit link, saya melihat kekecewaan tersebut banyak disebabkan oleh ketidaktahuan atas implikasi teladan bayar premi singkat di unit link. Jika dipahami dan diterangkan dengan terang dan gamblang semenjak awal, saya yakin kekecewaan ini tidak akan muncul lantaran semenjak awal sudah tahu konsekuensinya.
Bagaimana menghindari munculnya kekecewaan tersebut dikemudian hari? Apa yang perlu dipahami sebelum memutuskan menentukan masa pembayaran premi yang singkat? Ini pertanyaan yang coba dijawab oleh artikel ini.
Cuti Premi
Kita harus paham dulu apa itu cuti premi di asuransi jiwa unit link.
Cuti premi ialah fitur dimana nasabah sanggup sementara berhenti membayar premi, sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku, ibarat antara lain, usia polis sudah di atas 2 (dua) tahun, dan telah membayar seluruh premi pada periode dua tahun tersebut, serta polis mempunyai nilai tunai yang cukup untuk membayar biaya asuransi dan administrasi.
Ini sebuah fitur yang bahwasanya bermanfaat buat nasabah, terutama dikala kondisi emergency, dimana kondisi keuangan tidak memungkinkan membayar premi, maka perusahaan asuransi mengatakan solusi agar perlindungan tetap sanggup berjalan.
Dalam prakteknya, cuti premi dimodifikasi dengan membuatnya menjadi masa pembayaran premi yang singkat. Misalnya, bayar premi 10 tahun saja, sisanya sudah tidak bayar lagi.
Untuk lebih terang sanggup lihat di tabel dibawah ini, yang saya cuplik dari tawaran asuransi. Terlihat dalam kolom pembayaran premi bahwa masa pembayaran cukup 10 tahun, kemudian sehabis itu tidak bayar premi lagi, sementara manfaat masih berjalan sampai umur 99 tahun.
Ini esensinya sama dengan cuti premi, tapi dibungkus dalam marketing gimmick yang lebih menarik.
Siapa yang tidak tergiur dengan penawaran, “ bayar premi 10 tahun, sehabis itu gratis, tidak perlu bayar lagi. Perlindungan hingga umur 99 tahun”.
Banyak yang jadi tertarik kemudian mengambil asuransi dengan teladan pembayaran premi ibarat ini.
Cuti premi hampir selalu diterima oleh nasabah sebagai gratis bayar premi.
Tapi, apakah betul itu gratis bayar premi ?
Asuransi Tidak Gratis
Sebelum menjawab itu, kita perlu paham bahwa manfaat asuransi akan tersedia selama biaya asuransi (cost of insurance) dibayar. Jika biaya asuransi berhenti dibayar, perlindungan dan manfaat asuransi otomatis berhenti.
Anda sanggup cek di tawaran atau polis asuransi biasanya tercantum berapa biaya asuransi yang perlu dibayar setiap bulan. Ada tambahan asteriks keterangan, yang menyatakan bahwa biaya asuransi ini meningkat seiring bertambahnya usia.
Jadi tidak ada yang namanya gratis biaya asuransi. Hal ini sanggup ditanyakan ke semua perusahaan asuransi.
Kalau begitu, mengingat biaya asuransi tidak gratis, bagaimana sanggup nasabah yang berhenti bayar premi tetap menikmati manfaat proteksi?
Ini jawabnya: nilai tunai atau nilai investasi yang membayar biaya asuransi tersebut.
Anda tahu bahwa dalam unit link, premi dialokasikan untuk perlindungan dan investasi. Hasil investasi tercermin dalam nilai tunai. Jadi, ketika pembayaran premi Anda stop, biaya asuransi terus berjalan dengan memotong nilai tunai. Konsekuensinya, nilai tunai yang Anda miliki akan tergerus.
Jadi tidak ada yang gratis saudara – saudara.
Apa Implikasinya
Nilai investasi akan menurun dengan adanya pemotongan biaya asuransi. Apalagi, biaya asuransi meningkat setiap tahun (note: ini dijelaskan dalam proposal. Bisa dicek). Sehingga pecahan terhadap nilai investasi ikut bertambah setiap tahun.
Tidak heran biasanya nilai investasi turun atau stagnan sehabis Anda tidak lagi membayar premi. Apalagi dibarengi kinerja investasi sedang loyo. Makin cepat penurunannya.
Extreme-nya nilai investasi ini sanggup jadi nol ketika pecahan biaya asuransi lebih besar daripada nilai investasi yang tersedia. Ini menyebabkan risiko polis asuransi lapse, yaitu polis menjadi tidak aktif akhir tidak ada pembayaran biaya asuransi, sehingga semua manfaat berhenti. Sebelum itu terjadi, perusahaan asuransi akan minta nasabah melaksanakan top-up, bayar lagi, agar polis tidak lapse dan manfaat perlindungan asuransi tetap efektif.
Top Up ini kerap mengejutkan banyak nasabah.
Bayangkan, di awal Anda menerka bahwa premi cukup dibayar 10 tahun, sehingga mulai tahun ke 11, porsi honor yang sebelumnya untuk bayar premi, dialokasikan ke pengeluaran lain, contohnya membayar cicilan KPR atas investasi rumah.
Kemudian, akhir pecahan biaya asuransi yang meningkat dibarengi kinerja investasi yang sedang jelek, tiba kewajiban melaksanakan top – up di tahun 11 agar polis tidak lapse. Bisa bubrah rencana keuangan Anda, dengan pengeluaran tidak terduga ini.
Jadi sekali lagi, tidak bayar premi tidak berarti gratis. Biaya asuransi tetap dibayar dengan uang Anda sendiri meskipun dari sumber yang lain.
Kinerja Investasi
Apakah ini berarti bahwa dengan menentukan bayar premi singkat, Anda bertaruh dengan kinerja investasi untuk membayar premi ?
Betul sekali.
Lihat, bila kinerja investasi ternyata bagus, ada cukup pool nilai investasi untuk membayari premi, sehingga Anda tidak perlu bayar lagi. Tetapi, dikala kinerja investasi buruk, pool nilai investasi anjlok, Anda harus membayar lagi (top up). Jadi Anda betting pada seberapa manis hasil return investasi yang Anda pilih.
Perlu pula dipahami bahwa banyak orang membeli asuransi untuk persiapan dana pendidikan dan dana pensiun, yang sumbernya ialah nilai investasi. Kalau sekarang, nilai investasi sudah terpotong oleh pembayaran biaya asuransi atau premi, lantaran Anda tidak bayar premi lagi, bagaimana nasib dana pendidikan atau dana pensiun. Ini yang selayaknya Anda pertimbangkan dengan matang ketika menentukan masa bayar premi yang pendek.
Apa Perlu Dilakukan
Solusinya sederhana:
Pertama, jangan gampang tergiur mengambil asuransi yang mengatakan masa pembayaran premi singkat lantaran menganggap itu murah dan menguntungkan. Pertimbangkan dengan hati – hati, hitung dan pahami benar konsekuensinya sebelum ambil keputusan.
Kedua, ingat tidak ada yang namanya premi atau biaya asuransi gratis, lantaran itu sebisa mungkin bayar premi secara rutin.
Jika ada biro yang mengatakan cuti premi atau masa pembayaran yang pendek, minta simulasi bagaimana dampaknya terhadap nilai investasi Anda. Minta ditunjukkan dalam tawaran atau dijelaskan, kapan kemungkinan Anda menghadapi risiko polis lapse sehingga harus melaksanakan Top Up.
Ketiga, pertimbangkan dan bandingkan dengan jenis asuransi lain yang tidak kenal cuti premi, ibarat asuransi tradisional atau asuransi murni. Ini jenis asuransi yang tidak banyak embel-embel, straight to the point, fungsinya murni untuk proteksi.
Kalau tujuannya murni proteksi dan tidak memerlukan investasi lantaran sudah melakukannya di daerah lain, asuransi murni sanggup jadi pilihan.
Keempat, kecewa dengan kinerja asuransi boleh saja, tetapi pastikan sebelum Anda menutup asuransi tersebut, sudah ada penggantinya.
Ingat: tanpa asuransi, keluarga Anda menghadapi risiko. Kecuali yakin 100% bahwa besok PASTI masih hidup, Anda tidak perlu asuransi. Kalau tidak, ya belilah asuransi.
Kesimpulan
Masa pembayaran premi unit link yang singkat sering menarik lantaran dianggap cara murah beli asuransi. Kenyataannya tidak seindah itu, ada risiko polis lapse dan anjloknya nilai investasi lantaran nilai tunai unit yang terpotong untuk membayar biaya asuransi, ibarat diuraikan dalam artikel ini. Pastikan Anda tahu benar konsekuensi bayar premi singkat sebelum mengambilnya.
Saya banyak melihat teman-teman yang kecewa dan karenanya menutup asuransi mereka, bukan lantaran produk asuransinya yang jelek, tapi lantaran ketidaktahuan dan tidak adanya klarifikasi yang fair dan lengkap di awal kepada mereka. Semoga sehabis membaca ini Anda sanggup lebih paham sehingga tidak melaksanakan kesalahan dan menghadapi persoalan yang sama dengan teman-teman saya.
GRATIS Konsultasi Premi Asuransi
Sumber https://duwitmu.com