Jaringan darah pada hewan hanya ada pada binatang level tinggi dimana berada pada organ-organ menyerupai lidah, paru-paru, jantung, ginjal, hati dan sumsum tulang belakang. Jaringan ini terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, plasma darah dan keping-keping darah.
A. Sel darah merah
Sel darah merah disebut juga sebagai eritrosit. Sel eritrosit bentuknya menyerupai cakram bikonkaf dan tidak mempunyai inti sel (nukleus). Garis tengahnya sekitar Garis tengah 2-7 μm. Di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang mempunyai tugas untuk mengikat oksigen dan membentuk oksi hemoglobin. Kandungan hemoglobin yang banyak mengandung zat besi dalam darah merah menjadikan warnanya menjadi merah. Sel darah merah dihasilkan di dalam sumsum tulang belakang. Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat setidaknya 5.000.000 sel darah merah.
Sel darah merah akan mengikat oksigen dari insang atau paru-paru lalu menyebarkannya ke seluruh badan hewan. Ketika telah hingga ke pembuluh kapiler, maka oksigen gres akan dilepas. Umur aktif sel darah merah yakni sekitar 120 hari, kalau melewati batas ini, maka sel darah merah akan dihancurkan.
Tidak semua binatang mempunyai sel darah merah, contohnya ikan dari keluarga Channichthyidae yakni ikan yang hidup di kawasan hambar yang mengandung banyak oksigen. Nah, pada ikan keluarga ini oksigen akan dengan sendirinya larut dalam darah mereka sehingga tidak lagi membutuhkan hemoglobin lagi.
B. Sel darah putih
Sel darah putih dinamakan juga sebagai leukosit yakni suatu cairan darah yang berfungsi untuk memperkuat sistem imun dan melawan benda-benda absurd dari luar badan binatang yang sanggup mengganggu kesehatan hewan, contohnya melawan serangan basil dan virus. Sel darah putih tidak mempunyai warna, sanggup menembus dinding kapiler, mempunyai inti sel dan sanggup bergerak secara amoebeid.
Sel darah putih terdapat lima macam yaitu
- Basofil yang mempunyai kegunaan memberi reaksi alergi atau melawan protein absurd yang berasal dari luar tubuh.
- Eosinofil yang mempunyai kegunaan untuk melawan benalu berukuran besar, contohnya cacing.
- Neutrofil yang mempunyai kegunaan untuk melawan inveksi bakteri.
- Limfosit terdapat tiga jenis yakni sel B (membuat antibodi sehabis adanya serangan kepada beberapa sel), B (mempertahankan serangan antibodi kepada patogen serta menyimpan memori terkait patogen tersebut sehingga ketika suatu ketika patogen kembali menyerang tubuh, maka antibodi sudah mengetahui perlawanan apa yang harus dilakukan) dan sel pembunuh alami (berfungsi membunuh sel yang rusak akhir terinfeksi virus atau bakteri).
- Monosit yang mempunyai kegunaan untuk menciptakan jawaban dengan menunjukkan belahan patogen kepada Sel T sehingga warta terkait patogen sanggup hafal sehingga sanggup dibunuh.
C. Plasma darah
Plasma darah tersusun atas protein, air, hormon, senyawa organik maupun anorganik. Adapun fungsi dari plasma darah yakni untuk mengedarkan sari-sari makanan. Nah, dalam darah porsi plasma darah sangatlah besar yakni sekitar 55% dimana bentuknya menyerupai butiran-buttiran darah.
Protein plasma terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen. Adapun fibrinogen berfungsi untuk menghasilkan benang-benang fibrin yang mempunyai kegunaan untuk pembekuan darah. Plasma darah bewarna merah bau tanah atau coklat kekuning-kuningan. Warna kuning disebabkan adanya bilirubin sedangkan warna merah disebabkan adanya eritrosit yang mengandung Hb.
D. Keping-keping darah (trombosit)
Sel pada keping-keping darah tidak mempunyai inti, tidak bewarna, gampang pecah dan berbentuk menyerupai cakram dengan garis tengah 2 – 5 μm. Di dalam trombosit terkandung enzim trombokinase yang berperan dalam pembekuan darah. Dalam 1 mm3 terdapat 20 ribu-30 ribu keping darah. Bila binatang kekurangan keping darah, maka binatang tersebut akan mengalami pendarahan.
[color-box]Gambar: Dari situs Labsaya.com diakses tanggal 5 Desember 2015.
Rachmawati, Faidah. 2009. Biologi : untuk SMA/ MA Kelas XI Program IPA halaman 47-48. Jakarta: CV. Ricardo.[/color-box]
Sumber https://www.siswapedia.com