Friday, August 4, 2017

√ Makalah Pkmd (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
            Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk supaya sanggup mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan bisa berperan sebagai pelaku dalam pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Untuk sanggup mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, departemen kesehatan RI mempunyai visi dan misi.
Visi Departemen Kesehatan yaitu masyarakat yang sanggup berdiri diatas kaki sendiri untuk hidup sehat. Visi ini menggambarkan suatu kondisi dimana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan bisa untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahn kesehatan yang dihadapi, sehingga sanggup bebas dari gangguan kesehatan akhir bencana, maupun lingkungan dan sikap yang tidak mendukung hidup sehat. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi Departemen Kesehatan yaitu menciptakan rakyat sehat.
Artinya Depkes harus bisa menjadi pencetus dan fasilitator pembangunan kesehatan yang dilaksanakn oleh pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, untuk menciptakan rakyat sehat, baik fisik, social, maupun mental / jiwanya.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan PKMD..?
2. Apa saja yang jadi landasan dari PKMD..?
3. Apa latar belakang dari kegiatan PKMD..?
4. Apa Tujuan PKMD..?
5. Apa yang jadi Ciri dari sebuah Kegiatan PKMD itu..?
6. Bagaimana Prinsip PKMD itu..?
7. Apa saja kegiatan dan kegiatan PKMD itu..?
8. Apa saja yang harus dipersiapkan PKMD.?

3. Tujuan
- Mengetahui apa yang dimaksud dengan PKMD itu.
- Mengetahui kegiatan apa saja yang ada di PKMD itu.
- Mengetahui apa tujuan dari PKMD itu.
- mengetahui apa saja yang harus diterpakan pada masyarakat dalam pembangunan PKMD itu.


BAB II
PEMBAHASAN

1.                  Definisi PKMD
   Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) yaitu rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan menurut gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan duduk kasus atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, supaya bisa memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
   PKMD yaitu kegiatan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui sistem pelayanan puskesmas, dimana dalam membuatkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh forum ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui segala pengarahan untuk menyebabkan kesadaran secara aktif di dalam ikut membantu memecahkan dan membuatkan usaha-usaha kesehatan di Desanya (Dirjen Binkesmas Depkes RI, 1976).
   PKMD yaitu kegiatan atau pelayanan kesehatan menurut sistem pendekatan edukatif duduk kasus kesehatan melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu supaya sanggup melaksanakan tindakan-tindakan yang sempurna dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan juga sanggup mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan di wilayahnya dan memilih prioritas kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan impian masyarakat yang bersangkutan. (Kanwil Depkes Jawa Timur).

2. Pokok- pokok Pikiran dari PKMD
Pokok-pokok pemikiran yang mendasar yang melandasi definisi PKMD tersebut diatas ditekankan melalui pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
Ø  Untuk keberhasilan PKMD di suatu tempat herus memanfaatkan pendekatan operasional terpadu (comprehensive operational approach) yang meliputi pendekatan secara sistem (system approach), pendekatan lintas sektoral dan antar kegiatan (inter kegiatan and inter sektoral approach), pendekatan multi displiner (multi displionary approach), pendekatan edukatif (educational approach), dsb.
Ø   Dalam pembinaan terhadap kiprah serta masyarakat melalui pendekatan edukatif, hendaknya faktor ikut sertanya masyarakat ditempatkan baik sebagai pemanis maupun suplemen terdepan dalam penunjang sistem kesehatan nasional ini.

Ø  Sebagai kegiatan yang dikelola sendiri oleh masyarakat, PKMD secara sedikit demi sedikit dan terus menerus harus bisa didorong untuk membuka kemungkinan-kemungkinan menumbuhkan potensi swadayanya melalui pemerataan akan peranserta setiap individu di desa secara lebih luas dan lebih nyata
Ø  Puskesmas sebagai pengarah (provider) setempat perlu meningkatkan kegiatan diluar gedung (ourt door activities) untuk mengarahkan “intervensinya “ di dalam memacu secara edukatif terhadap kelestarian kegiatan PKMD oelh masyarakat dibawah bimbingan LSD.
Kegiatan masyarakat tersebut diharapkan muncul atas kesadaran dan prakarsa masyarakat sendiri dengan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah secara lintas kegiatan dan lintas sektoral. Kegiatan tersebut tak lain merupakan pecahan integral dari pembangunan nasional umumnya dan pembangunan desa khususnya. Puskesmas sebagai sentra pengembangan kesehatan di tingkat kecamatan mengambil prakarsa untuk gotong royong dengan sektor-sektor yang bersangkutan menggerakkan kiprah serta masyarakat (PSM) dalam bentuk kegiatan PKMD.

3. Latar Belakang Kegiatan
Suatu pendekatan yang diharapkan sanggup mengatasi latar belakang permasalahan terhadap :
Ø  meraja lelanya penyakit-penyakit menular yang banyak menimpa rakyat kecil di pedusunan
Ø  keadaan under-nurishment yang menyangkut terutama bayi dan balita maupun ibu-ibu dalam masa reproduktif
Ø  keadaan sanitasi lingkungan buruk ditambah ekses dari perumbuhan industrialisasi
Ø  pertambahan penduduk secara alamiah yang masih tinggi
Ø  tingkat pendapat perkapita yang rendah.
Perbaikan tingkat kesehatan rakyat dengan skala prioritas kegiatan kesehatan antara lain :
Ø  pemulihan kesehatan
Ø  pembinaan hidup sehat
Ø  pemberantasan penyakit menular
Ø  farmasi
Ø  pengembangan infrastruktur
Ø  penelitian kesehatan
Ø  training

Kebijaksanaan-kebijaksanaan pelayanan ditik beratkan kepada :
Ø  perencanaan kesehatan yang lebih baik, kerena sebelumnya masih berupa meraba-raba alasannya yaitu belum ada data-data yang akurat.
Ø  Melihat kenyataan keterbatasan-keterbatasan dana dan fasiitas maupun atas dasar efektifitas dan efisiensi
Ø  Daerah target diprioritaskan pada daerah-daerah pedusunan (yang kemudian lahir konsep PKMD), tempat transmigrasi dan tempat pengembangan / pembanguanan lainnya
Ø  Kebijaksanaan pelayanan ditetapkan atas dasar skala prioritas kegiatan dengan pertimbangan adanya keterbatasan-keterbatasan diatas.
Ø  Usaha-usaha preventif maupun promotif lebih ditingkatkan dengan memperhatikan teladan keseimbangannya menurut situasionalny dan kondisioningnya.
1.                  Tujuan PKMD
Ø  Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.

Ø  Tujuan khusus
a. menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b. membuatkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
c. menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa
d. meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
o   angka kesakitan menurun
o   angka simpulan hayat menurun, terutama angka simpulan hayat bayi dan anak
o   angka kelahiran menurun
o   menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita

5. Ciri-Ciri PKMD
1.                  Kegiatan-kegiatan PKMD didasarkan atas kesadaran masyarakat dan dilaksanakan melalui usaha-usaha swadaya masyarakat menurut gotong-royong yang menggali dan menggunkan sumber dan potensi masyarakat setempat
2.                  Setiap keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah mufakat
3.                  Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga yang berasal dari masyarakat setempat dan dipilih oleh masyarakat sendiri. Tenaga tersebut dipersiapkan terlebih dahulu sehingga pengetahuan sikap dan ketrampilannya sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
4.                  Bantuan dan dukungan pemerintah yang bersifat lintas kegiatan dan lintas sektoral baik dalam bentuk latihan maupun bahan-bahan atau peralatan selalu diubahsuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan tidak hingga menyebabkan ketergantungan
5.                  Dari banyak sekali kegiatan masyarakat tersebut minimal ada satu kegiatan yang merupakan salah satu unsur dari unsur “Primary Health Care”
6. Prinsip-Prinsip PKMD
            Adapun prinsip-prinsip dari PKMD itu sendiri yaitu :
1.                  Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan kesehatan secara langsung. Ini berarti bahwa kegiatan tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan saja, melainkan juga meliputi aspek-aspek kehidupan lainnya yang secara tidak eksklusif menunjang peningkatan taraf kesehatan.
1.                  Dalam membina kegiatan masyarakat dibutuhkan kerjasama yang baik :
a. antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga lain yang bersangkutan
b. antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga tersebut dengan masyarakat
1.                  Dalam hal masyarakat tidak sanggup memecahkan duduk kasus atau kebutuhannya sendiri, maka pelayanan eksklusif diberikan oleh sektor-sektor yang bersangkutan
2.                  PKMD merupakan upaya swadaya masyarakat yang pembinaannya oleh Puskesmas
3.                  Operasionalisasinya oleh pos-pos kesehatan yang didirikan dan dilaksanakan oleh tenaga masyarakat sendiri (kader kesehatan yang dilatih dan dibina oleh puskesmas
4.                  Tugas-tugas Puskesmas sanggup didelegasikan kepada pos-pos kesehatan antara lain :
o   penyuluhan kesehatan
o   mengawasi adanya penyakit menular dan segera melaporkan ke Puskesmas
o   upaya dalam perbaikan sanitasi lingkungan umpamanya jamban, kebersihan halaman, pembuangan limbah, dll.
o   Pengobatan ringan dalam rangka P3K sebelum dirujuk ke Puskesmas.
o   Upaya perbaikan gizi keluarga umpamanya penimbangan balita, kurang gizi, dll.
o    Diskusi-diskusi dengan ibu hamil melalui arisan / PKK.

Pembinaan yang dilakukan PKMD antara lain :
1.                  Pembinaan kiprah serta masyrakat dalam kesehatan, baik secara individu, kelompok atau masyarakat luas
2.                  Dalam pembinaan PKMD memakai pendekatan lintas sektor dan lintas program
3.                  Pelayanan eksklusif sanggup diberi oleh petugas kesehatan apabila masyarakat tidak bisa melaksanakannya
4.                  Type penyelenggaraan diubahsuaikan dengan budaya dan kemampuan masyarakat


5.            Ruang Lingkup PKMD

Tujuan PKMD yaitu meningkatkan status kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian status kesehatan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor terutama lingkungan dan faktor sikap masyarakat oleh karenanya kegiatan PKMD tidak terbatas dalam bidang pelayanan kesehatan saja, akan tetapi menyangkut juga kegiatan diluar kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan status kesehatan dan perbaikan mutu hidup masyarakat.
Misalnya : Kegiatan perjuangan bersama dalam bentuk koperasi simpan pinjam untuk meningkatkan pendapatan, atau perjuangan bersama untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dengan bekerja sambil belajar, dan sebagainya.
Pengembangan PKMD tidak terbatas pada tempat pedesaan saja, akan tetapi juga meliputi masyarakat tempat perkotaan yanga berpenghasilan rendah.
Kegiatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pos pelayanan terpadu (posyandu) 5 program, yaitu :
Ø  KIA,
Ø  KB,
Ø  Gizi,
Ø  Imunisasi dan
Ø  Penanggulangan Diare

6.            Wadah Kegiatan PKMD

PKMD merupakan pecahan integral dari pembangunan desa, sedang wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yaitu LKMD(Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa), maka dengan sendirinya wadah kegiatan PKMD yaitu LKMD juga.
Pembinaan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan pecahan dari Tim Pembina LKMD.

7.            Lima Program PKMD dalam PUSKESMAS

Dalam rangka menurunkan angka simpulan hayat bayi, anak balita dan angka kelahiran, dikembangkan pendekatan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan keberhasilan dalam mencapai target yang telah ditetapkan dengan cara membina masyarakat untuk berusaha menolong mereka sendiri dalam melaksanakan 5 kegiatan prioritas, yaitu : KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare.

8.            Hal-hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan PKMD
Langkah pemetaan PKMD
1). Pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) yang dilakukan masyarakat minimal meliputi salah satu dari 8 unsur Primary Health Care sebagai berikut:
1.            Pendidikan mengenai duduk kasus kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta perlindungannya
2.            Peningkatan persediaan makanan dan peningkatan gizi
3.            Pengadaan air higienis dan sanitasi dasar yang memadai
4.            Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5.            Imunisasi untuk penyakit yang utama
6.            Pencegahan dan pengendalian penyakit endemi setempat
7.            Pengobatan penyakit umum dan luka-luka
8.            Penyediaan obat esensial
2). Pengembangan dan pembinaan PKMD dilakukan sebagai berikut :
1.            Berpedoman pada GBHN
2.            Dilakukan dengan kolaborasi lintas kegiatan dan lintas sektor melalui pendekatan edukatif
3.            Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada Gubernur,Bupati,atau Camat.
4.            Merupakan pecahan integral dari pembangunan desa secara keseluruhan
5.            Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk prosedur kerja yang efektif anata instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa.
6.            Puskesmas sebagai sentra pembangunan dan pengembangan kesehatan berfungsi sebagai dinamisator.
Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan PKMD antara lain yaitu :
Ø  masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar wacana kesehatan dan wacana program-program yang dilaksanakan pemerintah.
Ø  masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
Ø  sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu supaya sanggup menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
Ø  harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh dimasyarakat dan sanggup berperan secara masuk akal dan tepat.
Ø  harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik antara para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat, sehingga muncul arus pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD.

1. Persiapan bagi pelaksana
Persiapan bagi pelaksana dari masyarakat sangat penting artinya. persiapan yang dimaksud sanggup dilakukan melalui :
                 1. training kader
                 2. kunjungan kerja
                 3. studi perbandingan

   2. Pengadaan Fasilitas
Kelestarian PKMD akan lebih terjamin kalau kemudahan yang disediakan dari swadaya masyarakat melalui potensi dan sumberdaya yang ada dimasyarakat yang sanggup digali dan dimanfaatkan. Bila masyarakat tidak memilikinya barulah para penyelenggara pembinaan PKMD berusaha untuk memperlihatkan pinjaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan ketentuan tidak menyebabkan ketergantungan bagi masyarakat.


7.            Model / Proto Type PKMD
 Ada beberapa Proto type PKMD di Indonesia antara lain :
Ø  Proto Type Srikandi
Disini petugas puskesmas merintis PKMD dengan menyusupkan strateginya lewat non kesehtan. Mereka berkeyakinan bahwa dengan keberhasilan sektor ekonomi di desa, maka kemudian gampang menyelenggarakan usaha-usaha PKMD. Keberhasilan PKMD dirintis lewat keberhasilan ekonomi desa terlebih dahulu. Kebutuhan masyarakat desa tidak dipaksakan oleh dokter Puskesmas menurut keinginannya (Needs) melainkan benar-benar menurut kebutuhan (Demands) masyarakat. Segala perjuangan yang dipelopiri pUskesmas tetap mempergunakan forum pedesaan yang ada secara terpadu
Ø  Proto Type Kelompok
Disini pembinaan masyarakat desa tidak diintegrasikan dengan pembangunan masyarakatdesa secara keseluruhan sebagaimana prototype Srikandi, melainkan dikhususkan secara tersendiri dengan wadah tersendiri pula, yaitu melalui suatu Dana Sehat yang berdiri sendiri . mereka mengorganisir kader kesehatan desa yang sangat menonjol. Sekalipun tidak diintegrasikan didalam LSD, namun pembinaan organisasi dan adminstrasi saderhana oleh Pak Lurahnya. Yang sangat patut dicatat yaitu peranan para kader kesehatan desanya yang sangat menonjol dan berdedikasi.
Ø  Proto Type Karangsalam
PKMD disini sudah merupakan pecahan dari pembangunan masyarakat desa yang intervensinya secara lebih teratur dilakukan dari puskesmas setempat. Kegiatan-kegiatan yang menonjol masih berupa dana sehat, pengembangan promotor kesehatan desa, penyuluhan kesehatan maupunpendidikan gizi melalui arisan-arisan ibi-ibu. Pengetrapan teknologi pedesaan setempat dikerjakan melalui sistem dapur sekam maupun pembuatan gas metan dari kotoran (Digeseter). Sehingga melalaui cara-cara ini orang-orang kesehatan berhasil merubah cara-cara tradisional kearah yang lebih maju yang dijalankan serentak dengan usaha-usaha kesehatan.
Ø  Proto Type Kerten
Merupakan prototype untuk suatu tempat perkotaan yang mempunyai keistimewaan juga. Tekanannya juga pada dana sehat dengan sistem uang pangkal sebagai modal pertama yang selanjutnya dioperasionalkan dengan sistem simpan pinjam. Setelah dananya berpengaruh dipergunakan untuk dana sehat yang meliputi :
- dana pengobatan orang sakit
- perbaikan kampung
- kegiatan pinjaman jangka panjang, yaitu : 8 ahad untuk keperluan ; modal dagang, perbaikan rumah, pemeliharaan ternak.
Unit target hanya satu RT dengan sistem manajemen sederhana tapi tetap rapi. Satu-satunya kendala yaitu bahwa kader kesehatan yang pernah dicoba permulaan dengan 12 orang, ternyata hanya 2 orang yang tertarik dengan tugas-tugas sosial ini..
Ø  Proto Type Karanganyar
Dalam penyelenggaraan PKMD ini puskesmas pemerintah bertindak sebagai pendorong dan pembimbing. Suatu dana sehat diadakan dengan disertai pembentukan promotor kesehatan desa, akan tetapi sayang tidak diintegrasikan dengan pembangunan masyarakat desa. Tidak ada pungutan uang pangakal atau tidak ada perjuangan bagi suatu koperasi simpan pinjam. Pelaksanaannya agak kaku lantaran mungkin terikat kepada suatu protokol “Reseach Proyect”. Ini disiapkan melalui suatu perencanaan dari suatu tubuh konsultant yang terlalu teoritis. Ditetapkan bahwa iuran perkapita atas saran konsultant ditentukan Rp. 40 untuk sanggup mencukupi suatu permulaan kegiatan. Dalam keadaan ini masyarakat banyak yang tidak bersedia. Terlalu banyak intervensi oleh unsur-unsur pemerintah antara lain ibarat kader Promokesa ditunjuk oleh Lurah atau camat bukan dipilih oleh masyarakat setempat, semuanya merupakan hal-hal yang kurang bisa memperoleh dukungan masyarakat setempat..
Ø  Proto Type Subah
Hampir sama dengan bentuk Kranganyar, dimana unsur-insur menonjol yaitu tidak diintegrasikannya PKMD itu dengan Pembangunan Masyarakat Desa, maupun terlalu dibimbing secara ketat oleh Puskesmas Pemerintah setempat dalam menjalankan programnya sendiri. Kasarnya, alhasil terdapat suatu dana sehat tanpa Promokesa
Ø  Proto Type Dampit Malang
Masyarakat melaksanakan kegiatan sesuai dengan kegiatan yang diprioritaskan, sebagi hasil dari pada perencanaan staf Puskesmas dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Tokoh-tokoh masyarakat memang sebelumnya dibina dahulu oleh puskesmas dan kemudian dijadikan “ PION” untuk memungkinkan sistem yang dilemparkan oleh atas sanggup berhasil persis dengan skenario.
Ø  Proto Type Mojokerto
Kegiatan kesehatan disini telah diintegrasikan dalam wilayah kegiatan pembangunan yaitu LSD. Mirip dengan bentuk Srikandi. Disini unsur-unsur Pamong Praja dan LSD-nya digerakkan untuk menangani. Suatu kemajuan yang menonjol bahwa Desa mempunyai suatu anggaran untuk bidang kesehatan yang dimasukkan kedalam semacam APBD Desa, sehabis bisa menyalurkan/menjual hasil produksi tanaman dari Desa. Keberhasilan Proto Type yang demikian majunya hingga bisa berfikir menyelenggarakan semacam APBD Desa, disebabkan lantaran Puskesmas Mojosari sebagai pembina, telah ikut berpengalaman usang dibawah banyak sekali dokter. Memang tempat ini merupakan tempat “Fielf Practice and Demonstration Area” (FPDA) yang berada eksklusif dibawah Dinas Kesehatan Propinsi dan banyak memperoleh perhatian Depkes untuk memperlihatkan Keberhasilan Depkes. Karena juga berlakunya semacam Reward System bagi dokter-dokter pimpinan puskesmas Mojosari untuk berhasil sanggup menduduki jabatan-jabatan penting.



BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ø  Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) yaitu rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan menurut gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan duduk kasus atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, supaya bisa memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Ø  Suatu pendekatan yang diharpkan sanggup mengatasi latar belakang permasalahan terhadap :
o   meraja lelanya penyakit-penyakit menular yang banyak menimpa rakyat kecil di pedusunan
o   keadaan under-nurishment yang menyangkut terutama bayi dan balita maupun ibu-ibu dalam masa reproduktif
Ø  Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
Ø  Tujuan khusus
a. menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b. membuatkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
c. menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa
d. meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
o   angka kesakitan menurun
o   angka simpulan hayat menurun, terutama angka simpulan hayat bayi dan anak
o   angka kelahiran menurun
o   menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita
Ø  Kegiatan-kegiatan PKMD didasarkan atas kesadaran masyarakat dan dilaksanakan melalui usaha-usaha swadaya masyarakat menurut gotong-royong yang menggali dan menggunkan sumber dan potensi masyarakat setempat.
Ø  Pembinaan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan pecahan dari Tim Pembina LKMD.
Ø  5 kegiatan prioritas, yaitu : KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare.


2. Saran
PKMD merupakan suatu wadah organisasi kesehatan untuk masyarakat dan untuk kepentingan bersama. Maka dari itu pelayanan serta kegiatan dari PKMD harus lebih dimaximalkan lagi. Serta penetahuan masyarakat dengan PKMD harus lebih ditingkatkan lagi mengingat PKMD ini juga untuk masyarakat, partisipasi dan kiprah aktif masyarakat sangat dibutuhkan .


DAFTAR PUSTAKA
1.            Ali,Zaidin (2000) Pengantar  Pelayanan Keperawatn di PUSKESMAS : seri 6 Perawatan Kesehatan Masyarakat, Depok.
2.            Depkes RI (1987) Peran serta Masyarakat , Pusat Pendidikan dan latihan Pegawai,Jakarta.
3.            Effendi , Nasrul (1998) Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat, ed 2 , EGC Jakarta.
4.                  Riyadi Slamet (1982) Ilmu Kesehatan Masyarakat : Dasar- Dasar dan Sejarah Perkembangannya, Ed.Revisi,, Usaha Nasional, Surabaya.

Sumber http://macrofag.blogspot.com