Sunday, October 29, 2017

√ Ciri-Ciri Zaman Paleozoikum | Mulai Dari Evolusi Tektonik Sampai Kepunahan Makhluk Hidup

Zaman Paleozoikum - Mempelajari wacana zaman pra sejarah ialah hal yang sangat menyenangkan. Masing-masing zaman mempunyai ciri yang berbeda-beda. Paleozoikum sendiri ialah zaman yang paling tua. Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun, mulai dari 542 juta tahun kemudian hingga dengan 251 juta tahun lalu.

Jika dilihat dari segi bahasanya, Paleozoikum diambil dari bahasa Yunani. Palaio artinya ialah bau tanah sedangkan zoion ialah hewan. Perlu diketahui bahwa Paleozoikum merupakan kurun pertama pada zaman Eon Fanerozoikum.

Baca juga: Pembagian Zaman Neozoikum

Paleozoikum dibagi menjadi 6 periode yakni Ordovisium, Kambrium, Devon, Silur, Perm dan Karbon. Masing-masing periode mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Ciri ciri zaman paleozoikum banyak ditunjukkan oleh kondisi bumi zaman dulu.

Ketika zaman Paleozoikum, kondisi bumi masih labil. Dimana hujan lebat terjadi dimana-mana, iklim sering berubah-ubah dan lain sebagainya. Di zaman ini, gejala kehidupan terlihat jelas. Proses ini dimulai dikala mikroorganisme bersel satu mulai muncul.

Ciri-ciri Zaman Paleozoikum Berdasarkan Masa Periodenya
Seperti yang sempat disinggung bahwa ciri ciri zaman paleozoikum dibedakan menurut periodenya. Karena masing-masing periode mempunyai ciri yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ialah ciri-ciri dari zaman paleozoikum menurut beberapa periodenya.

1. Kambrium
Periode ini dimulai sekitar 1 juta tahun hingga dengan 1,7 juta tahun lalu. Di masa tersebut, terdapat kelimpahan makhluk hidup. Para peneliti menduga bahwa hal tersebut berkaitan dengan evolusi skeleton. Pasalnya, terdapat fosil binatang yang mempunyai skleton pelindung pada bab luar di zaman tersebut. Pada periode ini, makhluk hidup mulai menguasai daratan.

2. Devon
Ciri ciri zaman paleozoikum selanjutnya sanggup diketahui dari periode Devon. Pada periode ini, binatang menyerupai vertebrata dan antropoda melaksanakan kolonisasi di wilayah daratan. Pertama kali melaksanakan kolonisasi, binatang ini mengalami aneka macam masalah. Dimana penghirupan oksigen dan air di bumi masih sangat terbatas.

Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat kemajuan evolusioner yang sangat luar biasa. Dimana binatang-binatang tersebut tidak hanya sanggup hidup di daratan namun sanggup menyebar hingga ke penjuru dunia. Periode ini terjadi sekitar 2,8 juta tahun lalu.

Baca juga: Ciri Zaman Mesozoikum

3. Perm
Perm ialah periode terakhir di zaman Paleozoikum. Pada periode ini, ciri-ciri yang nampak ialah bergeraknya benua-benua dan mulai menyatu. Superbenua yang menyatu ialah Gondwana dan Laurasia. Kedua benua yang bersatu tersebut dikenal dengan sebutan Pangaea.

Periode perm dibedakan menjadi tiga kala yakni Guadalupian, Cisuralian dan Lopongian. Di periode Perm, reptilia yang serupa dengan mamalia mulai berkembang dan meningkat jumlahnya.

4. Silur
Silur ialah periode yang dimulai dari terjadinya kepunahan besar-besaran. Dimana pada masa tersebut, 60% spesies yang ada di bahari mengalami kemusnahan. Masa ini dimulai pada final Ordovisium yakni 1,5 juta tahun yang lampau hingga dengan awal periode Devon yakni 2,8 juta tahun lalu.

5. Karbon
Pada periode ini, terdapat lapisan kapur di Eropa Barat. Benua-benua bergabung kemudian membentuk daratan luas yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang mempunyai "jembatan" darat mulai dari daratan Eropa ke Amerika. Lalu "jembatan" Afrika ke daratan Antartika, Australia dan Amerika Selatan.

Baca juga: Peninggalan Zaman Batu di Indonesia

Terjadinya tumbukan antar benua tersebut alhasil membentuk sabuk Pegunungan Appalachian yang terletak di bab timur Amerika Utara serta Pegunungan Hercynian yang ada di Inggris. Pada masa karbon, pohon-pohon konifer mulai bermunculan. Tumbuhan hutan dan amfibi juga mulai berkembang. Muncul pohon pertama yaitu flora fern paku dan jamur klab di rawa-rawa.

Demikianlah ciri ciri zaman paleozoikum menurut periode masanya. Semoga informasi di atas sanggup menambah wawasan dan pengetahuan Anda.
Sumber http://www.geologinesia.com