Sunday, October 29, 2017

√ Definisi Katabolisme Dan Anabolisme Plus Uraian Singkat

Definisi Katabolisme dan Anabolisme Plus Uraian Singkat – Katabolisme merupakan suatu reaksi penyederhanaan molekul-molekul yang berukuran besar hingga menjadi molekul yang berukuran lebih kecil atau lebih sederhana. Setelah masakan masuk ke dalam badan insan dan di serap oleh usus halus, maka masakan tersebut harus di rombak terlebih dahulu biar menjadi lebih lunak dan sanggup dengan gampang dicerna oleh usus halus. Misal, materi masakan yang mengandung karbohidrat harus di rubah terlebih dahulu menjadi glukosa, protein di rombak menjadi asam amino, dan lemak di rombak menjadi asam lemak serta gliserol. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa tugas katabolisme dalam fungsi perombakannya.


A. Katabolisme Karbohidrat


Proses katabolisme diawali dikala sudah mulai terjadi pencernaan masakan sehingga terjadilah tahap pemecahan molekul berikutnya. Dalam kondisi tersebut karbohidrat masih bersifat kompleks (polisakarida), selanjutnya akan terurai menjadi monosakarida. Secara umum dari proses katabolisme karbohidrat ini bisa menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh sel untuk bergerak, transportasi zat, pembelahan diri, dan sebagainya. Adapun reaksi katabolisme karbohidrat yang paling sering terjadi yaitu sebagai berikut :


1. Respirasi


Respirasi yaitu suatu proses oksidasi yang memanfaatkan kandungan oksigen sebagai peserta elaktron akhirnya. Dengan demikian pada tahapan ini oksigen akan mengalami pengrekdusian hingga menjadi senyawa H2O. Di sekitaran lingkungan tersebut terdapat hidrogen dan elektron yang bertebaran, selanjutnya akan ditangkap oleh NAD. NAD merupakan salah satu substansi yang dihasilkan dari sintesis vitamin niasin hingga menjadi NADH2. Setelah ditangkap oleh NAD hidrogen dan elektron tersebut akan diberikan kepada oksigen melalui suatu cara sistem transport elektron hingga sanggup memproduksi NAD dan H2O kembali. Adapun tahapan respirasi aerob yang terjadi pada katabolisme karbohidrat yaitu sebagai berikut :


a. Glikolisis


Glikolisis yaitu suatu bencana perombakan molekul glukosa hingga menjadi 2 asam piruvat. Respirasi aerob secara glikolisis ini sanggup berlangsung di organel sitolasma sel dalam tubuh.


b. Produksi Asetil Koenzim A


Setelah mengalami proses glikolisis maka tahap selanjutnya molekul-molekul piruvat yang telah tersedia akan memasuki organel mitokondria. Setelah molekul piruvat masuk kemudian akan dirombak menjadi asetil koenzim A (Asetil KoA). Secara umum bila ditinjau dari serangkaian reaksinya yang bersifat kompleks molekul piruvat akan mengalami dekarboksilasi osidatif. Proses tersebut diawali dengan terjadinya pelepasan gugus karboksil yang merupakan suatu substrat karbon dioksida kemudian diteruskan dan mengalami difusi ke permukaan luar sel.


c. Siklus Asam Sitrat


Siklus asam sitrat pada umumnya dikenal juga dengan istilah siklus krebs (siklus asam trikarboksilat). Dari hasil perombakan glukosa yang telah menjadi asam piruvat melalui reaksi glikolisis tersebut akan dioksidasi hingga terbentuklah air dan karbon dioksida bersama proses siklus asam sitrat.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


2. Fermentasi


Fermentasi yaitu penguraian senyawa organik yang bisa menghasilkan energi, namun dalam prosesnya tidak memerlukan oksigen sebagai aseptor akhirnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai fermentasi alkohol yaitu :


a. Fermentasi Alkohol


Fermentasi alkohol harus berlangsung secara anaerob dan kemudian molekul asam piruvat akan mengalami dekarboksilasi sehingga sanggup menghasilkan asetil dehida.


b. Fermentasi Asam Laktat


Dalam proses ini asam piruvat tidak akan di rombak menjadi asetil KoA yang diteruskan secara eksklusif pada siklus krebs, sehingga sanggup terbentuklah asam laktat.


B. Definisi Anabolisme


Anabolisme ialah suatu proses penyusunan molekul yang bersifat sederhana hingga menjadi molekul yang lebih kompleks. Dalam tahap anabolisme sangat diharapkan energi ATP untuk melaksanakan proses tersebut. Secara umum dalam proses kerjanya anabolisme ada yang memanfaatkan energi cahaya atau sering disebut dengan fotosistesis dan terdapat juga yang tidak memakai energi kimia atau disebut kemosintesis. Dari hasil proses anabolisme sanggup menghasilkan glikogen dan protein yang merupakan materi bakar di dalam tubuh. Selain itu juga bisa menghasilkan asam nukleat yang berfungsi untuk penyampaian gosip genetik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pola reaksi anabolisme yang sering terjadi dalam keseharian.


1. Kemosintesis


Pada tahapan kemosintesis ini akan terjadi pengikatan O2 yang akan dirubah hingga menjadi Fe-. Dengan santunan kuman nitrat maka sanggup terjadi perubahan nitrat menjadi nitrit. Secara urutan reaksi tersebut sanggup dituliskan, Ca(NO2)2 + O2 → Ca(NO3)2 + Energi. Banteri nitrit sanggup melaksanakan fungsinya sebab mempunyai energi yang berasal dari pengoksidasian NH3 dan terbentuklah senyawa amonium berupa amonium karbonat hingga menjadi nitrit. Selain itu, senyawa-senyawa tersebut menjadi aktif sehingga sanggup terjadinya reaksi yang dibantu dengan adanya energi ATP.


2. Fotosintesis


Fotosintesis merupakan salah satu pembentukan zat masakan yang terdiri atas glukosa dan dilakukan oleh tumbuhan serta beberapa jenis kuman dengan memanfaatkan zat hara, karbon dioksida, air, dan energi cahaya matahari. Secara menyeluruh setiap jenis makhluk hidup memakai energi yang dihasilkan dari fotosintesis. Di samping itu juga fotosintesis sanggup menghasilkan oksigen yang tersedia di dalam atmosfer bumi. Jenis suatu organisme yang memproduksi energinya melalui fotosintesis disebut dengan istilah fototrof.


Fotosintesis berlangsung di organ daun tumbuhan dan tidak sanggup berlangsung untuk semua karakteristik sel sehingga hanya sanggup berlangsung pada sel yang mempunyai pigmen klorofil. Dengan demikian untuk tumbuhan yang tidak mempunyai pigmen klorofil maka tidak sanggup memproduksi makanannya secara sendiri melalui proses fotosintesis.


Sumber :

http://www.biologi-sel.com/2012/06/anabolisme-dan-katabolisme.html



Sumber https://ruangseni.com