Sunday, October 29, 2017

√ Pengertian Transformator (Trafo) Dan Prinsip Kerjanya

Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip kerjanya – Hampir setiap rumah di Kota maupun Desa dialiri listrik yang berarus 220V di Indonesia. Dengan adanya arus 220V ini, kita sanggup menikmati serunya drama Televisi, terangnya Cahaya Lampu Pijar maupun Lampu Neon,  mengisi ulang handphone dan juga memakai peralatan dapur lainnya menyerupai Kulkas, Rice Cooker, Mesin Cuci dan Microwave Oven. Arus listrik 220V ini merupakan jenis arus bolak-balik (AC atau Alternating Current) yang berasal dari Perusahaan Listrik yaitu PLN. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh  PLN pada umumnya sanggup mencapai puluhan sampai ratusan kilo Volt dan lalu diturunkan menjadi 220V menyerupai yang kita gunakan kini dengan memakai sebuah alat yang dinamakan Transformator. Transformator disebut juga dengan Transformer.

Baca juga : Pengertian Efisiensi Trafo (Transformator) dan Cara Menghitungnya.


Pengertian Transformator (Trafo)


Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo yaitu suatu alat listrik yang sanggup mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya menyerupai menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.  Transformator atau Trafo ini bekerja menurut prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya sanggup bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN sampai ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan lalu Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diharapkan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya memakai Tegangan AC 220Volt.


Bentuk dan Simbol Transformator (Trafo)


Berikut ini yaitu gambar bentuk dan simbol Transformator :


 Hampir setiap rumah di Kota maupun Desa dialiri listrik yang berarus  √ Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip Kerjanya


Prinsip Kerja Transformator (Trafo)


Sebuah Transformator yang sederhana intinya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menyebabkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.


Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya yaitu kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.


Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya menyerupai :



  • E – I Lamination

  • E – E Lamination

  • L – L Lamination

  • U – I Lamination


Dibawah ini yaitu Fluks pada Transformator : Hampir setiap rumah di Kota maupun Desa dialiri listrik yang berarus  √ Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip Kerjanya


Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer memilih rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator Step Up. Sebaliknya, kalau terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder yaitu 1/10 dari tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator Step Down.

Baca juga : Pengertian Induktor dan Jenis-jenisnya.



Sumber https://teknikelektronika.com/