Sunday, October 29, 2017

√ Referensi Pantun

PANTUN NASEHAT

Ada ubi ada talas
Ada kebijaksanaan ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab ekspresi tubuh merana

Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci

PANTUN JENAKA

Bangkok kota seribu pagoda
Mekah yaitu kota suci
Kuakui kamu sungguh menggoda
Tapi sayang kamu seorang banci

karung hilang dikasih semen
ditinggal ayam satu kabur
gimana ente dibilang cemen
dikasih cendol malah kabur


PANTUN DEWASA


Ada harta tidak terjaga
Ada peti tidak terkunci
Bahana cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci


Anak ayam berguru berenang
Anak itik di paya bakau
Mulut menyebut hati terkenang
Rindukan adik jauh di rantau


PANTUN AGAMA

Sungguh indah pintu dipahat
    Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
    Taat selalu perintah Tuhan

Belatuk di atas dahan   
    Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
    Kepada Allah kita bermohon

PANTUN TEKA-TEKI

Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang jemurkan pala,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatan apa ekor di kepala?
(Jawabannya: Gajah)
Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang sukatkan padi,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa bertandung di kaki?
(Jawabannya: Ayam Jantan)


PANTUN BERDUKA CITA
Besar buahnya pisang batu,
   jatuh melayang selaranya.
   Saya ini anak piatu,
   sanak saudara tidak punya.

   Lurus jalannya ke Tanjung Sari,
   berkelok ihwal lading lada.
   Jauh bedanya nasibku ini,
   dengan anak orang berada.
PANTUN SUKACITA
Orang bandung memintal kapas,
Anak cina berkancing tilang.
Ayah kandung pulang lekas,
Anak anda rindu bukan kepalang.
Padi pulut di dalam bendang,
Banyak rumput dari jerami.
Mulut kita di suapi pisang,
Ekor dikait dengan duri.



PANTUN PERKENALAN
Dari hulu menuju kanal
Jangan lagi bali ke hulu
Maunya sih kepengin kenal
Apalah daya hati malu

Pergi ke pasar membeli sandal
Jangan lupa membawa doku
Kalau memang kepingin kenal
Katakan saja tak usah aib
PANTUN ADAT
Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Ikan berenang lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang



PANTUN NASIB
Suara guntur bergemuruh
Matahari bersinar terik
Begini nasib seorang buruh
Habislah hidupnya di pabrik

Tolong bawakan daku elap
Emas bercahaya sangat mengkilap
Berangkat masihlah gelap
Pulang ke rumah smua terlelap

Sumber http://risalridwan.blogspot.com