Wednesday, November 1, 2017

√ Angin Bahorok | Pengertian, Proses Terjadinya Serta Efek Negatifnya

Angin bahorok ialah salah satu jenis angin yang sering dibahas dalam ilmu pengetahuan. Apalagi di Indonesia, angin ini pernah melanda salah satu kawasan yakni Deli di Sumatera Barat. Banyak orang yang menyebut bahorok sebagai nama lain dari jenis angin Fohn. Untuk Anda yang ingin mengenal lebih dalam perihal salah angin ini, berikut ialah ulasan lengkapnya.

Angin bahorok akan terjadi dikala angin yang mempunyai massa lalu bergerak ke arah pegunungan dengan ketinggian 200 meter lebih. Bahorok yang mempunyai massa udara tersebut selanjutnya akan menunjukkan perubahan yang signifikan.

Baca juga: Apa Penyebab Angin Topan?

Salah satu efek yang ditimbulkan angin bahorok ialah terjadinya hujan di sekitar sisi lereng gunung. Hal tersebut sanggup terjadi alasannya massa angin ada di sekitar puncak gunung tertinggi. Namun tidak semua pecahan sisi lereng mengalami hujan. Salah satu sisinya saja lah yang akan hujan alasannya angin ini.

Bagian sisi lereng yang tidak hujan disebut dengan istilah kawasan bayangan hujan. Di kawasan bayangan hujan, angin yang berasal dari pecahan atas pegunungan dengan cepat akan menuruni lereng pegunungan. Hal tersebutlah yang pada jadinya menimbulkan suhu udara naik. Karena pada dasarnya, suhu udara akan naik sebesar 1 °C setiap turun sekitar 100 meter.  Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ialah hal-hal yang perlu Anda ketahui terkait dengan angin fohn atau bahorok.

1. Proses Terjadinya Angin Bahorok
Angin bahorok terjadi akhir keberadaan angin mosun. Saat terjadi angin fohn di wilayah Sumatera, angin mosun di tenggara mengalami perubahan menjadi angin mosun dari barat daya. Transformasi tersebut mengakibatkan massa udara dalam angin mengalami penguapan secara eksklusif di atas pegunungan. Hal tersebutlah yang menciptakan angi jatuh dengan kecepatan tinggi dari atas pegunungan. Angin jatuh tersebut terasa sangat kering dan panas.

Baca juga: Macam-macam musibah yang pernah terjadi di Indonesia

2. Proses Kondensasi
Pergerakan massa udara angin mosun yang terjadi di atas pegunungan mengakibatkan proses kondensasi. Sekedar informasi, kondensasi tersebutlah yang menciptakan temperatur udara berair mempunyai suhu yang lebih kecil daripada temperatur di udara yang kering. Dalam proses kondensasi, udara berair selanjutnya akan melepaskan uap panas. Uap ini akan diterima oleh angin secara langsung. Dampaknya, angin akan mengalami pendinginan dan pemanasan dalam waktu yang sama. Keadaan inilah yang menciptakan angin fohn mengalami adanya perubahan temperatur.

3. Dampak Negatif Angin Bahorok terhadap Tanaman
Angin fohn mempunyai efek yang cukup signifikan terhadap tanaman. Penambahan suhu udara yang terjadi akhir angin ini sanggup menciptakan daun tembakau dan daun teh layu secara tiba-tiba dikala angin melewatinya. Hal ini dikarenakan suhu udara panas yang terdapat di dalam angin. Angin Fohn yang terjadi di Sumatera Utara ini terjadi sempurna di kawasan Bahorok, Langkat. Atas dasar itulah kenapa masyarakat Indonesia mengenalnya dengan sebutan angin bahorok.

4. Setiap Daerah Menyebut Bahorok dengan Nama Berbeda
Selain di Sumatera, angin Fohn juga pernah dialami di banyak sekali wilayah Indonesia. Di Pasuruan, angin ini dikenal dengan sebutan angin Gending. Di Cirebon disebut Angin Kumbang, di Irian Jaya diberi nama Angin Wambraw dan di Makassar disebut dengan nama Angin Brubu.

Seperti yang sempat disinggung bahwa angin Fohn pernah menyerang beberapa wilayah di Indonesia. Mulai dari Sumatera Utara, Makassar, Irian Jaya, Pasuruan, dan Cirebon. Masing-masing kawasan terkena efek yang berbeda-beda. Tergantung dari kondisi angin muson yang bertransformasi dan lokasi terjadinya angin Fohn tersebut. Sekian ulasan mengenai pemahaman angin bahorok dan teladan kasusnya di Indonesia, supaya sanggup menambah wawasan Anda.
Sumber http://www.geologinesia.com