Wednesday, November 1, 2017

√ Pola Lengkap Rantai Makanan Di Sungai Serta Interaksi Didalamnya

Rantai Makanan di Sungai - Seperti yang diketahui bahwa ekosistem ialah kepingan dari siklus bumi yang harus dijaga keseimbangannya. Rantai masakan di sungai ialah salah satu ekosistem alami dengan karakteristik yang khas. Ekosistem sungai terdiri dari binatang dan tumbuhan yang menyesuaikan diri pada setiap kondisi air.

Ekosistem memang berkaitan eksklusif dengan proses dimakan dan memakan antar setiap komponen. Istilah ini dikenal dengan sebutan rantai makanan. Secara umum, rantai masakan ialah proses perpindahan energi yang diperoleh dari makanan. Dimana prosesnya berawal dari tumbuhan sebagai produsen masakan kemudian ke organisme lain yang masuk dalam jenjang masakan pada tingkat trofik yang bertambah tinggi.

Contoh Interaksi dalam Rantai Makanan di Sungai
Rantai masakan di sungai meliputi interaksi memakan dan dimakan yang dilakukan oleh komponen biotik pada satu rantai makanan. Ekosistem di sungai memiliki karakteristik yang unik. Dimana air pada ekosistem ini mengalir dari hulu menuju hilir. Kondisi kimia dan fisik yang terjadi pada tingkatan ajaran air sungai sangatlah tinggi. Sehingga masuk akal saja kalau seringkali terjadi perubahan pada kondisi kimia dan fisik ekosistem sungai.

Secara alamiah, binatang dan tumbuhan yang hidup di dalam sungai akan menyesuaikan dirinya dengan keadaan ajaran sungai. Di bawah ini ialah komponen-komponen yang berperan dalam ekosistem sungai.

1. Produsen atau Autrotofik
Autrofik ialah penyedia masakan pada rantai masakan yang ada di sungai. Banyak orang mengenalnya dengan istilah produsen. Eutrofik ialah makhluk hidup yang harus dilihat memakai mikroskop atau beling pembesar sebab bersel satu dan sangat kecil. Hidupnya di dalam ajaran sungai dan melayang-layang secara bebas.

Fitoplankton dikenal sebagai produsen. Sebab makhluk hidup ini memiliki klorofil. Sehingga sanggup memproduksi masakan sendiri memakai sinar matahari. Selain fitoplankton, banyak sekali jenis gangga juga berperan sebagai autrotofik yang sanggup menciptakan masakan sendiri.

2. Dekomposer
Di setiap rantai masakan niscaya selalu ada dekomposer, tak terkecuali rantai masakan di sungai. Dekomposer merupakan pengurai jasad setiap makhluk hidup yang sudah mati. Dekomposer akan mengurai sisa-sisa makhluk hidup atau bangkai biar ukurannya lebih kecil sehingga sanggup dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk menambah nutrisi.

3. Pemangsa atau Predator
Dalam rantai masakan di sungai, tentu saja ada pemangsa yang memakan komponen lain. Pemangsa dalam sungai ialah ikan, burung, penyu, buaya dan lain sebagainya. Urutan atau tingkat pemangsa diadaptasi dengan kekuatannya dalam mencari makanan. Misal buaya memakan ikan besar, kemudian ikan besar memakan ikan kecil dan seterusnya.

Contoh rantai makanan yang terjadi di sungai sanggup dimulai dari alga yang mendapat masakan melalui proses fotosintesis. Selanjutnya, alga dimakan ikan kecil menyerupai ikan sepat. Kemudian ikan sepat dimangsa oleh burung bangau.

Ketika burung bangau tengah lengah, mereka akan dimangsa oleh buaya sebagai predator tertinggi pada rantai masakan ini. Buaya memang tidak dimangsa oleh binatang lain. Namun saat mati, buaya akan diuraikan atau dimakan oleh dekomposer atau organisme detritivor.

Contoh lainnya ialah fitoplankton yang dimakan oleh kepiting darat atau yuyu. Kemudian kepiting darat dimakan oleh bangau. Tentu saja, burung bangau akan dimakan oleh predator menyerupai buaya.

Memahami komponen dalam rantai masakan dan prosesnya cukup gampang bukan? Manusia sendiri sanggup menjadi kepingan dari rantai masakan di sungai. Karena insan mengonsumsi ikan yang ada di sungai untuk memenuhi kebutuhan energi. Setelah meninggal, insan juga akan didekomposisi oleh pengurai.
Sumber http://www.geologinesia.com