5 Contoh Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati – Puisi yakni suatu citra pandangan gres dari pedoman insan mengenai ungkapan perasaan yang mengandung unsur imajinatif, serta selalu memperhatikan rima dan ritma dalam setiap penulisannya untuk membuat sebuah karya sastra berupa tulisan-tulisan yang diindahkan. Di bawah ini merupakan beberapa kumpulan pola puisi yang bertemakan puisi cinta sedih menyentuh hati.
Aku Mencintaimu
Aku mencintaimu …
Tak dapat jauh raga ini ingin selalu bersamamu
Manisnya madu mengandung rasa yang tidak akan terbelenggu
Bunga-bunga menyeru akan hadirnya dirimu disampingku
Namun keadaan kejam tak ingin mengizinkan
Aku mencintaimu …
Rasa tertanam ini tumbuh subur di tanah yang berjulukan cinta
Hadirmu memupuk tangkai-tangkai cinta yang dulunya patah
Berdaun hijau memberi keteduhan mata
Sampai mengakar sedalam lautan hati sanubari
Aku mencintaimu …
Sedalam asa yang tak tau berapa nilai angkanya
Semua telah terberi demi rasa yang berjulukan cinta
Denganmu saya senang dan nyaman saling berhadapan
Tetapi sinar mentari itu enggan memberikan perasaan
Aku mencintaimu …
Tulus dan penuh kasih sayang selalu tercurahkan
Tanpa paksaan insan yang berparas seram
Bidadari dari kayangan eksklusif yang menyematkan
Nampak terlukis indah tapi hanya dalam khayalan
Aku mencintaimu …
Sungguh hati kecil menggebu ingin segera bertemu
Terbalut sedih dengan kata satu apa lagi kalau bukan rindu
Ntah tak tau mengapa keadaan menjadi risau dijiwaku
Dan ku palingkan pandangan ternyata malaikat sudah mencabut nyawamu
Duhai engkau kekasihku yang ku rindu …
Cinta Merubah Dinding-Dinding Rasa
Cinta hadirmu dulu memberi warna tersendiri dalam hidup
Keteduhan selalu menghampiri tersembunyinya kenyamanan
Menggugahkan hati yang sedang layu di ranting keadaan
Memberi pesona dunia berdinding gelas-gelas beling berkilau cahaya
Namun kini tak bercahaya bening lagi
Engkau tinggalkan cinta dengan seenakmu saja
Engkau campakkan bahkan rela engkau jatuhkan
Tak terselamatkan lagi kini ia telah pergi hingga nanti
Ntah mengapa engkau rela memperlakukan secara kejam
Bukankah cinta itu sebuah rasa yang dapat membuat bahagia?
Malah terhempaskan berpengaruh bersama ombak menabrak karang
Sungguh tiada lagi rasa belas kasihan tertinggalkan
Sampai kapan engkau tega mencampakkan saya sendiri di sini
Terbiarkan perasaan yang ingin sekali dimiliki
Sungguh ia dengan sengaja pergi tak menghampiri lagi
Mungkin sudah terperangkap dalam penjara keji
Sudah cukup kerasnya baja yang menimpa raga
Jangan engkau ulangi dengan siraman sedih dan lara
Hanya sederhana yang ingin saya pinta dari nyawamu
Yaitu cinta bergotong-royong bukan cinta sandiwara
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Cukup Menyayat Kepergianmu
Aku senang ketika engkau hadir membawa cinta
Segudang rasa kebahagiaan kalau dirasakan
Tumbuh dalam sanubari disetiap jiwa-jiwa insani
Terpupuk subur dan mekar di dinding- dinding berperasaan
Tak seelok dulu, kini engkau tersipu oleh keadaan dan mulai melayu
Terasa beda dengan perasaan yang dihadirkan
Mengundang luka terbesit di badan lemah ini
Sampai tumbang dan kaku tak mempunyai daya lagi
Cukup menyayat perasaan yang berjulukan cinta
Berpindah putar haluan kepada perasaan cinta lainnya
Terbutakan dengan cahaya-cahaya senja kuning permainan
Terbuai dalam rasa cinta dengan rupa yang berbeda
Bukankah dulu saya yang setia memberimu cinta?
Engkau terjatuh cintaku membangkitkan lagi ragamu
Keadaan sepi menghantui, cintaku hadir tiba menemani
Malammu kelabu, cintaku tiba menghibur hati yang pilu
Cukup hingga di sini perbatasan cinta yang dulu pernah menyapa
Akan ku pendam dalam wadah yang tak berperasaan
Tak peduli lagi akan keindahanmu yang muncul dan terbuang
Akan terlupakan bersama orang kini yang saya sayang
Lupakan Aku Selamanya
Dulu saya sangat mencintaimu sedalam samudra hindia
Tak ingin sekali kehilangan permata hiasi dunia
Terlindungi dari kejamnya penjahat cinta sandiwara
Disayangi dengan sepenuh hati berhias permaisuri
Segala terjalin indah di dalam wadah-wadah cinta membara
Setiap kata mengandung cinta dan setiap sentuhan mengandung cinta
Terletak manis sekalipun berada disudut tak ternampak
Sebuah rasa dimana dan kapan saja terus berlabuh
Tak ingin kehilangan sedetikpun dari keindahan suatu permukaan
Kamu dimana?, Sedang apa?, Dan baik-baik sajakan
Terjawab lembut dengan penuh rasa cinta tersemai
Bahagia terselimuti diperasaan pedaduan sesungguhnya
Hadirmu mungkin hanya sesaat sebab berlandas sandiwara
Dengan cepat dan hebatnya ia rela mendua di sana
Begitu kejam akan gesekan lara yang terasa
Engkau tinggalkan di sini sendiri tiada lagi yang menemani
Mungkin dengannya engkau dapat senang selamanya
Jagalah peri pendamping itu dengan sebaiknya penjaga
Jangan engka lukai perlahan dengan sembilu yang tajam
Dan mohon secepatnya lupakan saya selamanya
Dalam Hati Yang Mendalam
Ada rasa yang terpendam di lubang berperasaan yang mendalam
Tersimpan sejuta warna hiasi dinding-dinding hati enggan mati
Tumbuh mekar merona dalam naungan cinta
Berdiam diri seolah aib ingin sekali mengungkapkannya
Terpendam usang dalam sebuah perasaan berjudul cinta
Iramanya merdu terdendangkan dalam relung jiwa merana
Bait-baitnya menjajarkan kata yang bermakna cinta
Hingga membentuk baris satu dan kesatuan untuk meraihnya
Diam tak ingin menguak perasaan yang sedang di rasa
Hanya mendengar nama pujangga saja hati gemetar gembira
Tak berhenti lagi ketika ia lewat di mimpi-mimpi indah itu
Tersenyum bibir ini tanpa sadarkan diri sendiri
Sungguh jiwa ini sangat menyimpan rasa yang tak biasa
Ingin sekali duduk di samping peristirahatan pujangga muda
Menemani hari-hari yang dilaluinya bersama merayakan cinta
Tapi ntah kapan akan tersampaikan dengan cara sesungguhnya
Andai hati ini sehebat kuas pelukis menoreh cat di kain kanvas
Akan saya torehkan warna cinta ini menjadi pelangi di hatimu
Tapi apa daya diri ini yang tiada berani mengungkapkan
Hanya terbuai keinginan bersama angin malam disampaikan
Baca Juga:
6 Contoh Puisi Anak SD Kelas 5 dan 6
Kumpulan Puisi Kemerdekaan Untuk Anak SD
5 Contoh Puisi Perpisahan Sekolah Menengah Pertama Kelas 9
Sumber https://ruangseni.com