Thursday, February 22, 2018

√ 5 Pola Puisi Cinta Murung Menyentuh Hati

5 Contoh Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati – Puisi yakni suatu citra pandangan gres dari pedoman insan mengenai ungkapan perasaan yang mengandung unsur imajinatif, serta selalu memperhatikan rima dan ritma dalam setiap penulisannya untuk membuat sebuah karya sastra berupa tulisan-tulisan yang diindahkan. Di bawah ini merupakan beberapa kumpulan pola puisi yang bertemakan puisi cinta sedih menyentuh hati.


Aku Mencintaimu


Aku mencintaimu …

Tak dapat jauh raga ini ingin selalu bersamamu

Manisnya madu mengandung rasa yang tidak akan terbelenggu

Bunga-bunga menyeru akan hadirnya dirimu disampingku

Namun keadaan kejam tak ingin mengizinkan


Aku mencintaimu …

Rasa tertanam ini tumbuh subur di tanah yang berjulukan cinta

Hadirmu memupuk tangkai-tangkai cinta yang dulunya patah

Berdaun hijau memberi keteduhan mata

Sampai mengakar sedalam lautan hati sanubari


Aku mencintaimu …

Sedalam asa yang tak tau berapa nilai angkanya

Semua telah terberi demi rasa yang berjulukan cinta

Denganmu saya senang dan nyaman saling berhadapan

Tetapi sinar mentari itu enggan memberikan perasaan


Aku mencintaimu …

Tulus dan penuh kasih sayang selalu tercurahkan

Tanpa paksaan insan yang berparas seram

Bidadari dari kayangan eksklusif yang menyematkan

Nampak terlukis indah tapi hanya dalam khayalan


Aku mencintaimu …

Sungguh hati kecil menggebu ingin segera bertemu

Terbalut sedih dengan kata satu apa lagi kalau bukan rindu

Ntah tak tau mengapa keadaan menjadi risau dijiwaku

Dan ku palingkan pandangan ternyata malaikat sudah mencabut nyawamu

Duhai engkau kekasihku yang ku rindu …


Cinta Merubah Dinding-Dinding Rasa


Cinta hadirmu dulu memberi warna tersendiri dalam hidup

Keteduhan selalu menghampiri tersembunyinya kenyamanan

Menggugahkan hati yang sedang layu di ranting keadaan

Memberi pesona dunia berdinding gelas-gelas beling berkilau cahaya


Namun kini tak bercahaya bening lagi

Engkau tinggalkan cinta dengan seenakmu saja

Engkau campakkan bahkan rela engkau jatuhkan

Tak terselamatkan lagi kini ia telah pergi hingga nanti


Ntah mengapa engkau rela memperlakukan secara kejam

Bukankah cinta itu sebuah rasa yang dapat membuat bahagia?

Malah terhempaskan berpengaruh bersama ombak menabrak karang

Sungguh tiada lagi rasa belas kasihan tertinggalkan


Sampai kapan engkau tega mencampakkan saya sendiri di sini

Terbiarkan perasaan yang ingin sekali dimiliki

Sungguh ia dengan sengaja pergi tak menghampiri lagi

Mungkin sudah terperangkap dalam penjara keji


Sudah cukup kerasnya baja yang menimpa raga

Jangan engkau ulangi dengan siraman sedih dan lara

Hanya sederhana yang ingin saya pinta dari nyawamu

Yaitu cinta bergotong-royong bukan cinta sandiwara




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Cukup Menyayat Kepergianmu


Aku senang ketika engkau hadir membawa cinta

Segudang rasa kebahagiaan kalau dirasakan

Tumbuh dalam sanubari disetiap jiwa-jiwa insani

Terpupuk subur dan mekar di dinding- dinding berperasaan


Tak seelok dulu, kini engkau tersipu oleh keadaan dan mulai melayu

Terasa beda dengan perasaan yang dihadirkan

Mengundang luka terbesit di badan lemah ini

Sampai tumbang dan kaku tak mempunyai daya lagi


Cukup menyayat perasaan yang berjulukan cinta

Berpindah putar haluan kepada perasaan cinta lainnya

Terbutakan dengan cahaya-cahaya senja kuning permainan

Terbuai dalam rasa cinta dengan rupa yang berbeda


Bukankah dulu saya yang setia memberimu cinta?

Engkau terjatuh cintaku membangkitkan lagi ragamu

Keadaan sepi menghantui, cintaku hadir tiba menemani

Malammu kelabu, cintaku tiba menghibur hati yang pilu


Cukup hingga di sini perbatasan cinta yang dulu pernah menyapa

Akan ku pendam dalam wadah yang tak berperasaan

Tak peduli lagi akan keindahanmu yang muncul dan terbuang

Akan terlupakan bersama orang kini yang saya sayang


Lupakan Aku Selamanya


Dulu saya sangat mencintaimu sedalam samudra hindia

Tak ingin sekali kehilangan permata hiasi dunia

Terlindungi dari kejamnya penjahat cinta sandiwara

Disayangi dengan sepenuh hati berhias permaisuri


Segala terjalin indah di dalam wadah-wadah cinta membara

Setiap kata mengandung cinta dan setiap sentuhan mengandung cinta

Terletak manis sekalipun berada disudut tak ternampak

Sebuah rasa dimana dan kapan saja terus berlabuh


Tak ingin kehilangan sedetikpun dari keindahan suatu permukaan

Kamu dimana?, Sedang apa?, Dan baik-baik sajakan

Terjawab lembut dengan penuh rasa cinta tersemai

Bahagia terselimuti diperasaan pedaduan sesungguhnya


Hadirmu mungkin hanya sesaat sebab berlandas sandiwara

Dengan cepat dan hebatnya ia rela mendua di sana

Begitu kejam akan gesekan lara yang terasa

Engkau tinggalkan di sini sendiri tiada lagi yang menemani


Mungkin dengannya engkau dapat senang selamanya

Jagalah peri pendamping itu dengan sebaiknya penjaga

Jangan engka lukai perlahan dengan sembilu yang tajam

Dan mohon secepatnya lupakan saya selamanya


Dalam Hati Yang Mendalam


Ada rasa yang terpendam di lubang berperasaan yang mendalam

Tersimpan sejuta warna hiasi dinding-dinding hati enggan mati

Tumbuh mekar merona dalam naungan cinta

Berdiam diri seolah aib ingin sekali mengungkapkannya


Terpendam usang dalam sebuah perasaan berjudul cinta

Iramanya merdu terdendangkan dalam relung jiwa merana

Bait-baitnya menjajarkan kata yang bermakna cinta

Hingga membentuk baris satu dan kesatuan untuk meraihnya


Diam tak ingin menguak perasaan yang sedang di rasa

Hanya mendengar nama pujangga saja hati gemetar gembira

Tak berhenti lagi ketika ia lewat di mimpi-mimpi indah itu

Tersenyum bibir ini tanpa sadarkan diri sendiri


Sungguh jiwa ini sangat menyimpan rasa yang tak biasa

Ingin sekali duduk di samping peristirahatan pujangga muda

Menemani hari-hari yang dilaluinya bersama merayakan cinta

Tapi ntah kapan akan tersampaikan dengan cara sesungguhnya


Andai hati ini sehebat kuas pelukis menoreh cat di kain kanvas

Akan saya torehkan warna cinta ini menjadi pelangi di hatimu

Tapi apa daya diri ini yang tiada berani mengungkapkan

Hanya terbuai keinginan bersama angin malam disampaikan


Baca Juga:


6 Contoh Puisi Anak SD Kelas 5 dan 6

Kumpulan Puisi Kemerdekaan Untuk Anak SD

5 Contoh Puisi Perpisahan Sekolah Menengah Pertama Kelas 9



Sumber https://ruangseni.com