Kita ketahui bersama bahwa pembentukan batubara sering menghasilkan gas-gas yang sebagian besar merupakan gas metana. Gas metana dalam batubara intinya terbentuk melalui 2 proses, yaitu proses biogenik dan termogenik. Gas yang yang dihasilkan dari proses biogenik disebut dengan biogenik metan, sedangkan gas yang terbentuk dari proses termogenik biasa disebut dengan termogenik metan. Pembahasan kita kali ini akan lebih fokus membahas mengenai Biogenik Metan dalam Batubara.
Biogenik metan terbentuk dalam kondisi anoxic ketika material organik pembentuk batubara mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme. Organisme yang hidup di dunia dikelompokkan ke dalam 3 domain besar, yaitu Bacteria, Archaea, dan Eukarya.
Methanogen termasuk ke dalam domain Archaea. Archaea merupakan satu-satunya mikroorganisme yang diketahui bisa membentuk metan. Methanogen mempunyai sifat sangat sensitif terhadap oksigen ( redoks levels Eh < -200 mV ) dan memproduksi metan sebagai hasil simpulan dari produk metabolismenya. Hanya saja, kemampuan metabolisme methanogen terbatas pada material organik dengan rantai karbon sederhana (tidak lebih dari dua atom karbon) (Faison, 1991; Fakoussa and Hofrichter, 1999).
Gambar 3 Domain Besar Makhluk Hidup di Dunia (dimoodifikasi dari Woose, drr, 1990). |
Sedangkan untuk mengkonversi material organik dengan rantai karbon yang kompleks menyerupai batubara, methanogen membutuhkan kerjasama dengan banyak sekali jenis bakteri. Kerjasama ini dikenal dengan istilah "microbial methanogen consortia" atau konsorsium mikroorganisme pembentuk metan.
Berbagai jenis kuman bekerja pada tahap awal dengan mengkonversi rantai karbon kompleks menjadi rantai karbon sederhana yang siap dipakai oleh methanogen untuk membentuk metan. Dalam mengubah material organik menjadi metan, methanogen memakai banyak sekali macam "pathway". Pathway yang paling banyak dipakai oleh methanogen dalam mengkonversi batubara menjadi metan ialah reduksi CO2 (hydrogenotrophic) dan fermentasi acetate (acetoclastic) (Strapoc, drr., 2011).
Baca juga: Genesa Pembentukan CBM
Gambar Methanogen Pathway dan Pembentukan Metan dari Material Kompleks. |
Pembentukan biogenik metan berlangsung pada suhu rendah (< 56 derajad celcius) pada tahap penggambutan dan pada tahap awal pembentukan batubara (Ro < 0,3%). Gas yang terbentuk melalui proses biogenik sebagian besar berupa CH4 dan hanya sebagian kecil berupa gas hidrokarbon berat (C2+).
Biogenik metan pada gambut biasanya berupa gelembung-gelembung gas rawa yang cenderung terlepas ke atmosfer. Sedangkan biogenik CH4 yang terbentuk pada tahap awal pembatubaraan, bisa bertahan dan terakumulasi jikalau proses penimbunan berlangsung cepat dan sistem seal dari batuan di atas lapisan batubara terbentuk dengan baik (Gao, drr., 2014).
CH4 yang terbentuk pada dikala penggambutan dan pada tahap awal proses pembatubaraan dikenal sebagai biogenik CH4 primer. Karena terbentuk pada kedalaman yang dangkal, biogenik CH4 primer sangat jarang terakumulasi menjadi endapan yang ekonomis.
Baca juga: Perkembangan CBM di Indonesia
Proses pembentukan biogenik metan sanggup juga terjadi sesudah batubara terbentuk. Hal ini terjadi ketika lapisan batubara yang berada pada batas cekungan mengalami kontak dengan air meteorik yang mengandung mikroorganisme pembentuk metan (CH4).
Sumber http://www.geologinesia.com