Berdasarkan hasil penelitian di Indonesia, mineral-mineral yang mengandung unsur tanah jarang di Indonesia terdapat sebagai mineral ikutan dari acara penambangan timah dan emas aluvial. Hal ini merupakan sebuah peluang untuk sanggup diambil sebagai produk sampingan yang memperlihatkan nilai tambah sehingga sanggup mengurangi materi galian tertinggal dan materi galian terbuang dalam suatu acara penambangan.
Baca juga: Genesa Endapan Sekunder Logam Tanah Jarang
Potensi endapan timah dan emas aluvial di Indonesia kita ketahui cukup berlimpah. Mineral utama mengandung unsur atau logam tanah jarang yang banyak ditemukan di Indonesia yaitu xenotim, monasit, dan zircon yang berasosiasi dengan kasiterit yang diperoleh dari penambangan timah aluvial. Berikut ini diuraikan ketiga mineral utama LTJ yang banyak ditemukan di Indonesia:
Tabel Mineral Utama LTJ pada Penambangan Timah Aluvial. |
MONASIT
Monasit yaitu mineral fosfat yang mengandung LTJ dan thorium (Ce,La,Pr,Nd,Th,Y)PO4 dan mengandung 60-62% total oksida tanah jarang. Monasit umumnya diambil dari konsentrat yang merupakan hasil pengolahan dari endapan aluvial mineral logam berat lain.
Monasit mempunyai kandungan thorium yang cukup tinggi, sehingga mineral tersebut mempunyai sinar alfa (sifat radiaktif). Thorium memancarkan radiasi tingkat rendah, dengan hanya memakai selembar kertas saja maka akan terhindar dari radiasi yang dipancarkannya.
Baca juga: Timah Placer
Monasit tahan terhadap pelapukan kimia dan mempunyai berat jenis yang tinggi dalam asosiasinya dengan mineral berat lainnya ibarat ilmenit, magnetit, zircon, dan rutil. Kristal monasit berwarna kuning hingga coklat atau orange-coklat dengan kilap sutera. Butiran monasit biasanya berbentuk prismatik dengan diakhiri bentuk membaji, bentuk lainnya biasanya granular dan bentuk pejal.
XENOTIM
Xenotim yaitu mineral fosfat yang mengandung Y (YPO4) dan merupakan senyawa yttrium fospat dengan kandungan 54-65% LTJ termasuk erbium, cerium, dan thorium. Xenotim juga merupakan mineral yang sering ditemukan dalam pasir mineral berat serta dalam pegmatit dan batuan beku.
Xenotim berwarna coklat kekuningan hingga coklat kemerahan dengan kilap sutera. Warna lain xenotime biasanya kelabu, oranye, dan hijau. Xenotim selalu akan hadir sebagai mineral pelengkap dalam batuan asam dan alkalin, walaupun dikala ini telah teramati dalam sekis mika dan gneiss yang kaya kuarsa. Selain itu, xenotim sanggup hadir sebagai mineral rombakan.
Xenotim sanggup secara gampang tertukar dengan zircon oleh alasannya kesamaan bentuk kristal dan kenampakan secara keseluruhan. Namun demikian, xenotim tidak sekeras zircon dan menampakan kepingan sempurna.
ZIRCON
Zircon merupakan senyawa zirkonium silikat yang di dalamnya sanggup terkandung thorium, yttrium, dan cerium.
Baca juga: Genesa Endapan Primer Logam Tanah Jarang
Ketiga jenis mineral yang mengandung LTJ di atas banyak ditemukan dalam penambangan timah aluvial di tempat Bangka-Belitung dan Kepulauan Riau. Masing-masing wilayah penambangan memperlihatkan karakteristik persen berat kelimpahan kasiterit, monasit, xenotim, dan zircon yang berbeda-beda. Sumber http://www.geologinesia.com