Showing posts with label Mineral. Show all posts
Showing posts with label Mineral. Show all posts

Sunday, April 22, 2018

√ Mineral Barit

Barite is a mineral composed of barium sulfate (BaSO4). It receives its name from the Greek word "barys" which means "heavy." This name is in response to barite's high specific gravity of 4.5, which is exceptional for a nonmetallic mineral. The high specific gravity of Mineral Barit makes it suitable for a wide range of industrial, medical and manufacturing uses. Mineral Barit also serves as the principal ore of barium. 

Barite Occurrence
Barite Occurrence Barite often occurs as concretions and void-filling crystals in sediments and sedimentary rocks. It is especially common as concretions and vein fillings in limestone and dolostone. Where these carbonate rock units have been heavily weathered, large accumulations of barite are sometimes found at the soil-bedrock contact. Many of the commercial barite mines produce from these residual deposits.

Mineral Barit is also found as concretions in sand and sandstone. These concretions grow as barite crystallizes within the interstitial spaces between sand grains. Sometimes crystals of barite grow into interesting shapes within the sand. These structures are known as "barite roses" (see image at right). They can be up to several inches in length and incorporate large numbers of sand grains. Occasionally barite is so abundant in a sandstone that it serves as the "cement" for the rock. Mineral Barit is also a common mineral in hydrothermal veins and is a gangue mineral associated with sulfide ore veins. It is found in association with ores of antimony, cobalt, copper, lead, manganese and silver. In a few locations barite is deposited as a sinter at hot springs. 

 It receives its name from the Greek word  √ Mineral Barit
Picture of barite

Physical Properties of Barite
Barite is generally easy to identify. It is one of just a few nonmetallic minerals with a specific gravity of four or higher. Combine that with its low Mohs hardness (2.5 to 3.5) and its three directions of right angle cleavage, and the mineral can usually be reliably identified with just three observations.

In the classroom, students often have difficulty identifying specimens of massive barite with fine-grained crystals. They look at the specimen, see the sugary appearance, correctly attribute it to cleavage and apply a drop of dilute hydrochloric acid. The mineral effervesces and they think that they have calcite or a piece of marble. The duduk kasus is that the effervescence is caused by contamination. The students tested the hardness of the barite with a piece of calcite from their hardness kit. Or the specimen of barite can naturally contain calcite. However, any student who tests the specific gravity will discover that calcite or marble are incorrect identifications.

Barite is also a good mineral to use when teaching about specific gravity. Give students several white mineral specimens that are about the same size (we suggest calcite, quartz, barite, talc, gypsum). Students should be able to easily identify barite using the "heft test" (placing Specimen "A" in their right hand and Specimen "B" in their left hand and "hefting" the specimens to determine which one is heaviest). Students in third or fourth grade are capable of using the heft test to identify barite. 

 It receives its name from the Greek word  √ Mineral Barit
Physical Properties of Barite

Uses of Barite
Most barite produced is used as a weighting agent in drilling muds. These high-density muds are pumped down the drill stem, exit through the cutting bit and return to the surface between the drill stem and the wall of the well. This flow of fluid does two things: 1) it cools the drill bit; and, 2) the high-density barite mud suspends the rock cuttings produced by the drill and carries them up to the surface. Barite is also used as a pigment in paints and as a weighted filler for paper, cloth and rubber. The paper used to make some playing cards has barite packed between the paper fibers. This gives the paper a very high density that allows the cards to be "dealt" easily to players around a card table. Barite is used as a weighting filler in rubber to make "anti-sail" mudflaps for trucks.

Barite is the primary ore of barium, which is used to make a wide variety of barium compounds. Some of these are used for x-ray shielding. Barite has the ability to block x-ray and gamma-ray emissions. Barite is used to make high-density concrete to block x-ray emissions in hospitals, power plants, and laboratories.

Barite compounds are also used in diagnostic medical tests. If a patient drinks a small cup of liquid that contains a barium powder in a milkshake consistency, the liquid will coat the patient's esophagus. An x-ray of the throat taken immediately after the "barium swallow" will image the soft tissue of the esophagus (which is usually transparent to x-rays) because the barium is opaque to x-rays and blocks their passage. A "barium enema" can be used in a similar way to image the shape of the colon.

Sumber http://www.geologinesia.com

Thursday, April 19, 2018

√ Deskripsi Dan Kegunaan Mineral Feldspar

Apa itu Feldspar?

Kata feldspar berasal dari dua kata dalam bahasa Swedia yaitu "feldt atau falt" yang berarti medan dan "spath" yang bermakna belahan batuan dalam batuan granit (Deer dkk, 1966). Pengertian "spar" lebih diperjelas lagi oleh Castle dan Gilson (1960) yang mengutip istilah "spat" dalam bahasa Jerman dan mengacu kepada setiap mineral transparan atau translusen berkarakter bidang belah.

Pada awalnya istilah "spar" digunakan untuk menamakan setiap kalsit dan fluorit (Rogers dan Neal, 1975), sebagai pola istilah barium feldspar. Dalam hal ini pengertian feldspar untuk keperluan komersial hanya mengacu kepada 3 mineral silikat yang mempunyai formula K3AlSi3O8 (ortoklas atau mikroklin), NaAlSi3O8 (albit) dan CaAl2Si2O8 (anortit). Dua yang terahir ialah mineral-mineral yang termasuk ke dalam kelompok plagioklas. Di alam ketiganya hampir tidak ditemukan dalam bentuk murni tetapi terdapat bersamaan secara melimpah.

 Kata feldspar berasal dari dua kata dalam bahasa Swedia yaitu  √ Deskripsi dan Kegunaan Mineral Feldspar
Gambar mineral feldspar (K-feldspar).

Bagaimana Feldspar Terbentuk?

Mineral pembentuk batuan dibedakan atas mineral mafik dan felsik; yang pertama mengacu kepada mineral-mineral feromagnesian berupa mineral-mineral silikat mengandung unsur besi (Fe) dan atau magnesium (Mg) sebagai unsur dominan. Mineral mafik dikelompokkan menjadi olivin, hipersten, augit, hornblende, dan biotit. Warna mineral-mineral tersebut umumnya gelap (hijau gelap, coklat atau hitam).

Felsik (akronim dari feldspar - silika) digunakan untuk mineral-mineral silikat berwarna lebih terang ibarat kuarsa, feldspar dan felspatoid. Batuan yang mempunyai komposisi mineral mafik lebih lebih banyak didominasi disebut batuan basa sebaliknya kalau komposisi mineral felsik lebih abnyak di sebut batuan asam, sedangkan batuan dengan komposisi mineral mafik dan felsik seimbang digolongkan ke dalam batuan intermediet.

Terbentuk dari proses kristalisasi magma, feldspar biasanya berasosiasi dengan batuan granitis dan metamorfis, paling umum dijumpai pada batuan beku korok pegmatis (lihat disini contoh batuan beku). Pegmatit yang mempunyai nilai komersial umumnya mempunyai bentuk ibarat lensa dengan panjang bervariasi dari 0,3 hingga 1500 m. Karena terbentuk pribadi dari proses kristalisasi magma, jenis feldspar ini disebut feldspar primer, berukuran berangasan dan terdapat berasosiasi dengan kuarsa. Kehadiran kuarsa ini bersifat pengotor yang harus dipisahkan pada ketika pengolahan. Untuk keperluan komersial, feldspar primer harus mempunyai kadar alkali total (K2O + Na2O) lebih dari 10%.

Selain feldspar primer, terdapat pula jenis lain yang digolongkan ke dalam feldspar diagenetis dan aluvial. Kedua jenis feldspar di atas ialah feldspar sekunder. Yang pertama terbentuk sebab proses diagenesis sedimen piroklastik halus asam yang terendapkan dalam lingkungan air lakustrin, yang berasosiasi dengan cekungan sedimen tersier, umumnya endapan bentonit atau zeolit, feldspar diagenetis mempunyai kadar alkali total (K2O + Na2O) relatif rendah (5%). feldspar aluvial terjadi sebagai akhir rombakan batuan granit dan batuan asam lainnya. Kadar alkali total berkisar antara 5- 10%. Kedua jenis feldspar banyak terkandung mineral ikutan, ibarat mika, hematit, tourmalin, garnet dan kuarsa (Hardjatmo dkk, 1992).

Deskripsi Mineralogi Feldspar

Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, feldspar mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang mengatakan 4 (empat) atom oksigen dalam struktur tetrahedra SiO2 yang digunakan juga oleh struktur tetrahedra lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama kalau ada kation-kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut ibarat penggantian silikon oleh aluminium (lihat proses pembuatan aluminium).

Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, feldspar secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar (rumus kimia: KAlSi3O8), natrium feldspar (Rumus Kimia: NaAlSi3O8), kalsium feldspar (Rumu kimia: CaAl2Si2O8) dan barium feldspar (Rumus Kimia: Ba Al2Si2O8). Sedangkan secara mineralogi feldspar dikelompokkan menjadi Plagioklas dan K-Feldspar. Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi komposisi natrium feldspar dan kalsium feldspar. Kelompok feldspar mempunyai struktur kristal triklin, terdiri dari Na-plagioklas murni (albit, disingkat Ab) hingga Ca-plagioklas murni (anortit, disingkat An).

Mineral yang termasuk kelompok K-feldspar diklasifikasikan menurut suhu kristalisasinya, mulai dari sanidin (suhu tinggi), ortoklas, mikroklin hingga adu-laria (suhu rendah). Keempat mineral mempunyai rumus kimia sama yaitu KAlSi3O8 dan (terutama) ditemukan pada batuan beku asam ibarat granit dan sienit, selain itu ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil rework pada batuan sedimen.

Kegunaan Feldspar dan Spesifikasinya

Keberadaan feldspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun demikian untuk keperluan komersial diperlukan feldspar yang mempunyai kandungan (K2O + Na2O) lebih dari 10%. Selain itu, material pengotor oksida besi, kuarsa, oksida titanium dan pengotor lain yang berasosiasi dengan feldspar diusahakan sesedikit mungkin.

feldspar dari alam sehabis diolah sanggup dimanfaatkan untuk kerikil gurinda dan feldspar olahan untuk keperluan industri tertentu. Mineral ikutannya sanggup dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi yang ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi feldspar olahan, terutama yang mempunyai kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.

Sebagai industri yang banyak mengkonsumsi feldspar, industri keramik mensyaratkan beberapa hal untuk feldspar olahan biar sanggup digunakan. Untuk pembuatan glasir dengan materi feldspar, tergantung kelasnya yang mengharuskan mempunyai kandungan oksida natrium dan besi dalam jumlah tertentu. Industri kaca/gelas, gelas amber dan beling lembaran mempunyai spesifikasi tertentu pula yang harus dipenuhi biar produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan pasar.

Sebagai komponen batuan granit bersama kuarsa, mika dan mineral aksesori, keindahan mineral feldspar dimanfaatkan untuk kerikil hias (ornament stone). Keindahan ini akan terlihat kalau batuan granit (lihat perusahaan tambang granit) tersebut telah dipotong dalam bentuk lembaran (slab) dan dipoles. Istilah bahwa feldspar ialah batuan ialah sesuatu yang salah kaprah. feldspar bangkit sendiri dan material lain penyusun granit tetap berperan sebagai mineral, bukannya batuan. Masyarakat awam banyak yang tidak mengerti perihal ini.
Sumber http://www.geologinesia.com

Tuesday, April 10, 2018

√ Mengenal Galena Dan Kegunaannya

Pengertian dan Deskripsi Galena

Galena yakni mineral timbal sulfida dengan komposisi kimia PbS. Galena merupakan bijih utama timbal (timah hitam) dan ditambang dari sejumlah besar deposit di banyak negara. Galena banyak ditemukan dalam batuan beku dan metamorf. Dalam batuan sedimen, galena sanggup terbentuk sebagai urat, semen breksi, butiran-butiran yang terisolasi, dan sebagai mineral replacment pada kerikil kapur dan dolostone.

Baca juga: Mineral Kuarsa dan Kegunaannya

Galena sangat gampang untuk diidentifikasi. Mineral Galena menunjukkan belahan yang tepat dalam tiga arah yang bersinggungan 90 derajat. Galena mempunyai warna perak, kilap logam cerah, mempunyai berat jenis tinggi (7,4-7,6) . Galena cukup lembut dengan kekerasan 2.5+ Skala Mohs. Galena mempunyai cerat abu-abu sampai hitam dan kristal galena pada umumnya berbentuk kubus ataupun oktahedron.

 Galena yakni mineral timbal sulfida dengan komposisi kimia PbS √ Mengenal Galena dan Kegunaannya
Gambar mineral galena dan deskripsinya.

Argentiferous Galena (Bijih Silver)

Ciri khas galena yakni mengandung sekitar 86,6% timbal dan 13,4% sulfur. Namun, ada beberapa jenis dari galena mengandung perak sampai beberapa persen (by weight). Galena yang mengandung perak disebut sebagai "Argentiferous Galena". Dalam struktur atom galena, perak sanggup menggantikan timbal, atau juga sanggup berasal dari butiran-butiran halus mineral perak yang masuk dalam galena.

Perak sering bersifat "pengganggu" dalam struktur kristal galena, sehingga sering mengakibatkan galena mempunyai kenampakan belahan yang melengkung. Identifikasi belahan tersebut sanggup menjadi pengetahuan penting ketika melaksanakan eksplorasi mineral ini. Selain perak, galena sanggup mengandung sejumlah kecil antimon, arsenik, bismuth, kadmium, tembaga dan seng. Kadang-kadang selenium hadir menggantikan belerang (sulfur) yang ada dalam galena.

Baca juga: Logam Titanium dan Kegunaannya

Galena sangat gampang lapuk. Jika lapuk, galena akan berubah warna dari kilau perak metalik ke warna abu-abu kusam atau hitam kusam. Ketika terkubur di dalam tanah, galena akan cepat lapuk membentuk anglesite, cerusite, pyromorphite atau mineral timah lainnya. Mineral-mineral inilah yang sering dijadikan penanda di permukaan untuk mengungkap keberadaan galena dibawahnya.

Kegunaan Galena

Galena yakni mineral yang sangat penting alasannya yakni berfungsi sebagai bijih untuk sebagian besar produksi timbal di dunia. Galena juga merupakan bijih yang signifikan dari perak. Kegunaan timbal paling penting ketika ini yakni dalam baterai timbal. Sebuah baterai khusus mengandung sekitar 20 pon timbal dan harus diganti setiap empat atau lima tahun. Baterai timbal juga dipakai sebagai sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer, kemudahan komunikasi, dan sistem penting lainnya. Timbal juga merupakan salah satu logam yang dipakai dalam sistem penyimpanan energi yang terkait dengan pembangkit listrik dan kendaraan hybrid.
Sumber http://www.geologinesia.com

Sunday, April 8, 2018

√ Mineral Ilmenit ; Genesa, Komposisi Kimia, Sifat Fisik, Dan Kegunaannya

Apa itu Mineral Ilmenit ?

Ilmenit adalah mineral aksesoris yang umumnya berada didalam batuan beku, batuan sedimen, dan material sedimen. Ilmenit merupakan bijih utama dari titanium, logam yang diperlukan untuk menciptakan banyak sekali paduan performa tinggi. Sebagian besar ilmenit yang ditambang di seluruh dunia digunakan untuk menghasilkan titanium dioksida (TiO2), pigmen, kapur putih, dan polishing abrasif. Ilmenit yaitu besi hitam-titanium oksida dengan rumus kimia FeTiO3.

Genesa Ilmenit

Sebagian besar ilmenit terbentuk selama pendinginan lambat pada dapur magma dan terkonsentrasi melalui proses segregasi magmatik. Kristal ilmenit mulai terbentuk pada suhu tertentu, dan kristal ilmenit lebih berat daripada cairan disekitarnya sehingga sanggup karam ke dasar dapur magma.

Hal ini menyebabkan suhu pembentukan ilmenit menyerupai dengan suhu pembentukan mineral lainnya, menyerupai magnetit, yang juga menumpuk di lapisan bawah dapur magma. Gabro, norite, atau anorthosite merupakan batuan yang sering membawa ilmenit (ilmenite bearing). Ilmenit juga terkadang mengkristal dalam vein serta rongga, dan kadang kala dalam bentuk kristal besar di pegmatit.


Ilmenit mempunyai resistensi yang tinggi terhadap pelapukan. Ketika batuan yang mengandung ilmenit mengalami pelapukan, butiran ilmenit akan terlepas dan bergabung dengan material sedimen lainnya. Berat jenis yang tinggi dari butirannya ini menyebabkan ilemenit sanggup memisahkan diri selama proses transportasi, dan pada balasannya terakumulasi sebagai "pasir mineral berat" (Heavy minerals sand).

Pasir ilemenit berwarna hitam dan sangat gampang dikenali oleh hebat geologi. Prospeksi terhadap pasir hitam (black sand) sering dijadikan metode untuk menemukan deposit placer mineral berat. Ilmenit kebanyakan ditambang (ekstraksi) secara komersial dengan menggali atau menggeruk pasir tersebut, yang kemudian disegregasi (dipisahkan) dari butiran mineral berat lainnya.

 mineral aksesoris yang umumnya berada didalam batuan beku √ MINERAL ILMENIT ; Genesa, Komposisi Kimia, Sifat Fisik, dan Kegunaannya
Kenampakan Ilmenit dan Sifat Fisiknya.

Komposisi Kimia dan Sifat Fisik Ilmenit

Komposisi kimia yang ideal untuk ilmenit yaitu FeTiO3. Namun, seringkali komposisi kimia ilmenit banyak mengandung sejumlah variabel magnesium atau mangan. Unsur-unsur tersebut sanggup menggantikan besi dalam bentuk larutan padat. Serangkaian seri larutan padat yang pertama berada diantara ilmenit (FeTiO3) dan geikielite (MgTiO3). Dalam seri ini, sejumlah variabel pengganti besi berupa magnesium berada dalam struktur kristal mineral ini. Larutan padat yang ke-2 berada diantara ilmenite dan pyrophanite (MnTiO3), dengan variabel pengganti besi berupa mangan. Sedangkan pada suhu yang tinggi, seri larutan padat ke-3 berada diantara ilmenite dan hematit (Fe2O3).


Ilmenit yaitu mineral hitam dengan kilap sublogam (sub metallic) sampai kilap logam. Dengan hanya sekilas melihat kilapnya, mineral ini sangat menyerupai dengan hematit dan magnetit. Akan tetapi hal ini sanggup dibedakan dimana hematit mempunyai cerat berwarna merah, sedangkan ilmenit mempunyai cerat berwarna hitam. Selain itu, kita juga sanggup membedakannya dimana mineral magnetit sangat bersifat magnetik, sementara ilmenit non-magnetik. Terkadang ilmenit ditemukan bersifat sub-magnetik (magnetik lemah), ini dimungkinkan alasannya yaitu adanya sejumlah kecil mineral magnetit yang melekat pada ilmenit.

Kegunaan Ilmenit

Ilmenit yaitu bijih utama logam titanium. Sejumlah kecil titanium dipadukan dengan logam tertentu akan menghasilkan paduan logam yang tahan lama, berkekuatan tinggi, serta ringan. Paduan ini digunakan untuk memproduksi banyak sekali materi baku dan alat-alat yang berkinerja tinggi. Contohnya bagian-bagian pesawat, sambungan sendi buatan (artificial joint) bagi manusia, dan peralatan olahraga menyerupai rangka sepeda.


Sekitar 5% dari ilmenit yang ditambang digunakan untuk menghasilkan logam titanium. Selain itu, beberapa ilmenit juga digunakan untuk menciptakan rutil sintetis dan titanium dioksida yang nantinya digunakan untuk menciptakan kapur putih dan pigmen yang sangat reflektif. Pigmen yang dihasilkan dari titanium dioksida ini berwarna putih dan banyak digunakan untuk menciptakan sebuah materi menjadi cerah (mengkilap) menyerupai cat, kertas, lem, plastik, pasta gigi, dan bahkan makanan. Titanium dioksida juga digunakan untuk menciptakan bubuk dengan banyak sekali ukuran partikel. Bubuk ini selanjutnya digunakan untuk menciptakan materi abrasive polishing.

Sumber http://www.geologinesia.com

Monday, April 2, 2018

√ Mineral Magnetit: Pengertian, Sifat Fisik, Dan Kegunaannya

Pengertian Magnetit

Magnetit adalah mineral oksida besi dengan rumus kimia Fe3O4 dan banyak ditemukan dalam batuan beku, metamorf, dan batuan sedimen. Magnetit merupakan bijih besi yang paling sering ditambang. Magnetit juga merupakan mineral dengan kandungan besi tertinggi (72,4%).

Baca juga: Genesa, Sifat Fisik, dan Kegunaan Mineral Ilmenit

Deskripsi Mineral Magnetit

Magnetit sangat gampang untuk di identifikasi, alasannya yakni mineral ini merupakan salah satu dari hanya beberapa mineral yang tertarik pada magnet. Sifat fisik mineral ini yaitu berwarna hitam, buram, kilap submetallic-metalik, bentuk kristal oktahedral, dan mempunyai nilai kekerasan Mohs antara 5 - 6,5. Mineral ini juga sering ditemukan dalam bentuk kristal isometrik. Di alam, magnetit merupakan mineral yang paling berpengaruh sifat magnetiknya.

 mineral oksida besi dengan rumus kimia Fe √ Mineral Magnetit: Pengertian, Sifat Fisik, dan Kegunaannya
Sifat fisik dan bentuk mineral magnetit.

Magnetit sebagai Batu Magnet (Loadstone)

Normalnya, magnetit akan tertarik pada magnet, tetapi beberapa jenis "automagnetized" mempunyai kemampuan untuk menarik potongan-potongan kecil besi, potongan-potongan kecil magnetit, dan benda-benda magnetik lainnya. Bentuk umum magnetit sering dikenal sebagai "batu magnet" (loadstone) merupakan inovasi pertama insan dengan magnet.

Batu magnet gampang diidentifikasi alasannya yakni biasanya ditutupi dengan partikel kecil magnetit dan mineral magnetik lainnya (lihat gambar). Potongan kerikil magnet sebagai kompas magnetik pertama kali dipakai di Cina pada awal 300 SM. Dalam kompas tersebut sepotong kerikil magnet akan mengikuti keadaan dengan medan magnet bumi.

Kegunaan Magnetit sebagai Bijih Utama Besi

Saat ini, sebagian besar bijih besi ditambang dari batuan sedimen banded yang dikenal sebagai taconite, berisi adonan magnetit, hematit, dan rijang. Taconites yang bernilai komersial ketika ini mengandung berat 25% - 30% besi. Bijih taconite dalam bentuk tanah sampai abu halus, dan magnet yang berpengaruh dipakai untuk memisahkan partikel magnetis yang mengandung mineral magnetit dan hematit dari rijang tersebut.

Baca juga: Mengenal Mineral Galena dan Kegunaannya

Konsentrat yang terambil lalu dicampur dengan kerikil kapur dan tanah liat, lalu di "rolled" menjadi pelet lingkaran kecil. bentuk berupa pelet ini gampang untuk di angkut dengan kapal, kereta api, ataupun truk. Mereka bisa pribadi dimuat ke dalam "blast furnace" di pabrik dan dipakai untuk menghasilkan besi atau baja.

Magnetit dan Medan Magnet Bumi

Kristal kecil dari magnetit sering hadir dalam banyak batuan. Dalam proses kristalisasi pada batuan beku, bentuk magnetit berupa kristal kecil akan mencair, dan alasannya yakni mereka bersifat magnetik sehingga mereka akan mengikuti keadaan dengan arah dan polaritas medan magnet bumi. Mineral magnetit akan mempertahankan orientasi medan magnet bumi dalam batuan pada ketika proses kristalisasi terjadi.

Saat ini, andal geologi sanggup mempelajari sifat magnetik batuan dari banyak sekali umur dan merekonstruksi sejarah perubahan medan magnet bumi hanya dari orientasi mineral magnetit. Sifat ini juga sanggup dipakai untuk mempelajari pergerakan benua dari waktu ke waktu. Orientasi serupa dari butiran kecil magnetit terjadi juga pada pengendapan partikel sedimen, dan sanggup dipakai sebagai petunjuk sejarah magnet bumi pada beberapa jenis batuan sedimen.

Sumber http://www.geologinesia.com

√ Mineral Hematit: Pengertian, Kegunaan, Dan Proses Terbentuknya

Pengertian Hematit

Hematit yaitu salah satu mineral yang paling melimpah di permukaan bumi maupun di kerak bumi yang dangkal. Hematit merupakan oksida besi dengan komposisi kimia Fe2O3. Mineral ini merupakan mineral pembentuk batuan yang umumnya ditemukan pada batuan sedimen, metamorf, dan batuan beku. Hematit merupakan bijih yang cukup penting untuk menghasilkan besi. Kebanyakan bijih hematit diproduksi di Cina, Australia, Brazil, India, Rusia, Ukraina, Afrika Selatan, Kanada, Venezuela, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Deskripsi dan Genesa Mineral Magnetit

Hematit mempunyai banyak sekali macam kegunaan, tetapi dari sisi nilai ekonomis, hanya sedikit hematit yang dipakai sebagai bijih utama dari besi. Hematit lebih banyak dipakai untuk menghasilkan pigmen, materi pelindung radiasi, ballast, dan masih banyak produk-produk lainnya.

Sifat Fisik Hematit

Hematit mempunyai kenampakan yang sangat variabel. Kilapnya sanggup berkisar dari submetallic hingga metallic dengan sistem kristal trigonal. Rentang warna hematit berada pada merah hingga coklat dan hitam hingga abu-abu perak. Mineral ini hadir dalam banyak sekali bentuk yang mencakup lembaran, padat, kristal, botryoidal, berserat, Oolitic, dan lain sebagainya. Meskipun hematit mempunyai kenampakan yang sangat variabel, mineral ini akan selalu menghasilkan cerat kemerahan. Cerat yang berwarna kemerahan inilah sebagai petunjuk penting untuk mengidentifikasi hematit.

Hematit tidak bersifat magnetik dan tidak selalu tertarik oleh magnet. Namun, banyak jenis dari hematit yang mengandung mineral magnetit sehingga mereka sanggup tertarik oleh magnet. Hal ini sanggup mengakibatkan perkiraan yang salah bahwa mineral magnetit atau pirhotit yaitu lemah magnetik. kita harus menilik sifat-sifat lainnya untuk menciptakan identifikasi yang tepat.

Jika kita menilik suatu spesimen yang lemah sifat magnetiknya serta ceratnya berwarna kemerahan maka identifikasi spesimen tersebut sebagai magnetit atau pirhotit akan dikesampingkan atau dengan kata lain spesimen tersebut yaitu hematit. Sebaliknya, kalau suatu spesimen yang bersifat magnetik dan mempunyai cerat kemerahan, maka kemungkinan besar spesimen tersebut merupakan kombinasi mineral hematit dan mineral magnetit.

Komposisi Hematit

Hematit murni mempunyai komposisi berat sekitar 70% besi dan 30% oksigen. Sama menyerupai material alami lainnya, hematit jarang ditemukan dengan komposisi yang murni. Hal ini utamanya berlaku pada deposit sedimen dimana hematit terbentuk secara anorganik atau akhir pesipitasi biologis dalam badan air.

Sedimentasi klastik sanggup memasukkan mineral lempung kedalam oksida besi. Sedimentasi episodik sanggup mengakibatkan deposit yang bentuknya menyerupai "bands oksida besi" dan serpih. Silika dalam bentuk jasper, rijang, atau kalsedon sanggup masuk melalui proses kimia, klastik, atau proses biologis dalam jumlah kecil. Deposit hematit yang berlapis dan menyerpih atau perpaduan lapisan hematit dan silika dikenal sebagai "banded iron formations" (lihat gambar).

 Hematit yaitu salah satu mineral yang paling melimpah di permukaan bumi maupun di kerak  √ Mineral Hematit: Pengertian, Kegunaan, dan Proses Terbentuknya
Sifat fisik dan kenampakan hematit.

Proses Terbentuknya Hematit

Hematit banyak ditemukan sebagai mineral primer dan sebagai produk alterasi dalam batuan beku, metamorf, dan batuan sedimen. Mineral ini sanggup mengkristal selama proses diferensiasi magma atau presipitasi dari cairan hidrotermal yang bergerak melalui massa batuan. Hematit juga sanggup terbentuk selama proses metamorfosis kontak dikala magma panas bereaksi dengan batuan yang ada disampingnya.

Deposit hematit yang paling penting terbentuk dalam lingkungan sedimen. Sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu, lautan kita banyak mengandung zat besi terlarut, tetapi sangat sedikit mengandung oksigen bebas. Kemudian sekelompok cyanobacteria bisa melaksanakan fotosintesis. Bakteri tersebut memakai sinar matahari sebagai sumber energi untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat, oksigen, dan air. Reaksi ini menghasilkan oksigen bebas pertama di lingkungan laut.

Baca juga: Mengapa Jumlah Karbon banyak terdapat di Inti dan Mantel Bumi ?

Selanjutnya, oksigen bebas tersebut segera berikatan dengan besi dan membentuk hematit yang karam ke dasar maritim dan pada kesannya menjadi unit batuan yang kita kenal kini sebagai "banded iron formations". Proses deposisi ini berlangsung selama ratusan juta tahun, mulai dari sekitar 2,4 hingga 1,8 juta tahun yang lalu. Hal ini memungkinkan pembentukan deposit besi yang tebalnya mencapai ratusan hingga ribuan kaki dengan pelamparan lateralnya mencapai ratusan hingga ribuan mil persegi.

Sumber http://www.geologinesia.com

Sunday, April 1, 2018

√ Mineral Olivin: Pengertian, Genesa, Deskripsi Dan Kegunaannya

Apa itu Mineral Olivin ?

Olivin (Olivine) adalah nama dari sekelompok mineral pembentuk batuan yang banyak ditemukan dalam batuan beku mafik dan ultramafik menyerupai basalt, gabro, dunit, diabas, dan peridotit. Olivin biasanya berwarna hijau dan mempunyai komposisi kimia berkisar antara Mg2SiO4 dan Fe2SiO4. Banyak orang yang dekat dengan olivin alasannya merupakan mineral dari gamestone (akik) hijau yang sangat populer, yang kita kenal sebagai peridotit.


Genesa Olivin

Kebanyakan olivin ditemukan di permukaan bumi, pada batuan beku yang berwarna gelap. Mineral ini biasanya mengkristal bersamaan dengan plagioklas dan piroksen untuk membentuk kerikil gabro ataupun basalt. Kedua jenis batuan tersebut merupakan batuan yang paling umum pada batas lempeng divergen dan pada sentra hotspot lempeng tektonik.

Olivin mempunyai suhu kristalisasi yang tinggi dibandingkan dengan mineral lainnya. Olivin merupakan mineral pertama yang mengkristal dari magma. Kristal olivin terbentuk selama proses pendinginan magma yang lambat dan lalu mengendap dibagian bawah dapur magma alasannya densitasnya yang relatif tinggi. Akumulasi olivin ini sanggup mengakibatkan pembentukan batuan menyerupai dunit yang berada dibagian bawah dapur magma.


Kristal olivin juga sanggup terbentuk selama proses metamorfosis kerikil kapur dolomit. Dolomit memperlihatkan donasi magnesium, sedangkan silikanya diperoleh dari kuarsa dan mineral pengotor lainnya dalam kerikil kapur tersebut. Olivin juga merupakan mineral yang praktis terubah (teralterasi) oleh proses pelapukan. Karena begitu praktis terubah, olivin bukan mineral yang umum dalam batuan sedimen tetapi hanya merupakan penyerta pada beberapa deposit pasir ataupun sedimen ketika tertransportasi sangat dekat dengan batuan induk yang banyak mengandung olivin.

Komposisi Kimia Olivin

Olivin merupakan nama yang diberikan untuk sekelompok mineral silikat yang mempunyai komposisi kimia umum (A)2SiO4. Berdasarkan komposisi umumnya tersebut, "A" biasanya merupakan Mg atau Fe, tetapi dalam kondisi tertentu "A" sanggup tersubsitusi oleh Ca, Mn, ataupun Ni.

Komposisi kimia yang paling umum dari olivin gotong royong berada di antara forsterit murni (Mg2SiO4) dan fayalit murni (Fe2SiO4). Dalam seri itu, Mg dan Fe sanggup bebas saling menggantikan dalam suatu struktur atom mineral, dalam rasio apapun. Jenis variasi komposisi ini terus terjadi sehingga menghasilkan "larutan padat" dan diwakili dalam rumus kimia sebagai (Mg,Fe)2SiO4.

Sebenarnya, nama "olivine" dipakai sebagai pengganti "forsterit" atau "fayalit" alasannya diharapkan analisis kimia atau pengujian rinci untuk mengidentifikasi kedua jenis mineral tersebut. Nama "olivine" berfungsi sebagai cara cepat, mudah, dan murah untuk memperlihatkan nama pada sebuah material. Pada gambar dibawah, sanggup dilihat kelompok mineral olivin (olivine group) lengkap dengan komposisi kimianya.

Olivin pada Mantel Bumi

Olivin dianggap sebagai mineral penting dalam mantel bumi. Kesimpulan mengenai keberadaannya sebagai mineral pada mantel bumi ditunjukkan oleh perubahan sikap gelombang seismik dikala melewati bidang "Moho" (batas antara kerak dan mantel bumi).


Kehadiran olivin di struktur internal bumi juga terkonfirmasi oleh keberadaannya di xenoliths. Xenoliths merupakan potongan (sobekan) mantel bumi potongan atas, yang terbawa ke permukaan oleh magma (letusan gunung berapi). Olivin juga merupakan mineral yang melimpah pada potongan bawah ofiolit. Ofiolit merupakan batuan kerak samudera yang terdorong ke atas benua.

Deskripsi Olivin (Sifat Fisik)

Olivin merupakan mineral yang berwarna hijau, tetapi juga sanggup berwarna kuning kehijauan. Olivin yaitu mineral yang transparan (tembus cahaya) dengan kilap beling dan kekerasan antara 6,5 ?? hingga 7,0 skala mohs. Walaupun pada umumnya olivin berwarna hijau, tetapi pada kondisi olivin yang kaya zat besi (fayalites) akan menghasilkan warna yang kecoklatan. Sifat-sifat fisik (deskripsi) mineral olivin dirangkum pada gambar dibawah ini.

 nama dari sekelompok mineral pembentuk batuan yang banyak ditemukan dalam batuan beku maf √ Mineral Olivin: Pengertian, Genesa, Deskripsi dan Kegunaannya
Sifat fisik dan kelompok mineral olivin.

Kegunaan Olivin

Kebanyakan olivin dipakai dalam proses metalurgi sebagai "slag conditioner". Olivin dengan kandungan magnesium yang tinggi (forsterit) ditambahkan ke "blast furnace" untuk menghilangkan pengotor baja dan untuk membentuk terak. Olivin juga telah banyak dipakai sebagai materi tahan api. Mereka biasanya dipakai untuk menciptakan kerikil bata tahan api dan sebagai "sands cast".

Sumber http://www.geologinesia.com