Friday, February 23, 2018

√ Puisi Rindu Mendalam Sangat Romantis Dan Menyentuh Hati

Puisi Rindu – Apakah yang anda rasakan ketika terpisah usang dari kekasih, kepada orang-orang yang disayangi? Kerinduan menjadi jawabannya. Mereka yang memendam rindu mencicipi berjuta rasa yang tidak bisa dideskripsikan dengan jelas. Jawaban-jawaban ihwal semua rasa yang bercampur, akan anda temukan di kumpulan puisi rindu berikut.





Puisi Rindu Kekasih


 Apakah yang anda rasakan ketika terpisah usang dari kekasih √ Puisi Rindu Mendalam Sangat Romantis dan Menyentuh Hati

Puisi Rindu Kekasih


Salah satu orang yang paling dirindukan ialah kekasih hati. Untuk mengungkapkan kerinduan kepada kekasih hati, puisi merupakan salah satu media yang tepat. Berikut ini referensi puisi rindu terhadap kekasih hati :




Untuk Satu Nama


Aku mengukir sendiri namamu dengan huruf kapital tebal


Menggoreskan tinta awet dengan tekanan teramat dalam


Berharap kau ialah satu-satunya pemilik kenanganku ihwal berdua


Jatuh cinta padamu di setiap detik kebersamaan


Aku suka ketika kau menari diantara tetesan hujan


Basah menciptakan tubuhmu berbunga


Aku suka kau bicara


Merdu mengalahkan kicauan alam


Bahkan kau terdiam, saya jatuh cinta


Kedamaian menghipnotis di setiap tatapan


Tidak ada bosan saya melihat kau bermain dengan angin


Hempasan itu menyebarkan aroma badan yang wangi menenangkan


Duduk meratap, kusediakan dua cangkir


Mencicipi keduanya solah kau ikut menengguk


Lihatlah,


Satu nama awet dalam hatiku


Tertulis terang tidak akan pernah hilang


Untuk sebuah nama saya menunggu


Hanya satu cinta bersamamu yang ku mau




Menuju Senja


Katanya,


Pertemuan akan berarti sehabis tiba perpisahan


Katanya,


Arti mempunyai akan dipahami sehabis kehilangan


Aku tak pernah paham mengapa kata-kata itu begitu familiar


Yang saya tahu


Aku milikmu, dan kau milikku selamanya


Perpisahan ialah ilusi


Kehilangan hanya sebuah khayal


Menuju senja


Ikatan itu kau kau lepas penuh emosi


Kau patahkan jari jemariku yang menjaga kita bersatu


Banjir darah dan air mata kau anggap suatu kemerdekaan


Kerinduan akan hari kemudian terus saja mengikutiku


Tak peduli seberapa keras saya mencari jalan pelarian


Setibanya disana kau menyambut dengan tawa penghinaan




Rindu, Masihkah Pantas?


Aku melangkah sombong ketika kau memohon


Pergi jauh dengan berlari bahkan di ketika engkau mengiba


Kutinggalkan semua, saya tak peduli


Menjelajah tanah sebarang akan lebih menarik pikirku


Aku melihat taman yang begitu indah


Aku melihat istana yang begitu megah


Raungan tangis masih saya dengar hingga jauh


Apa peduliku semua telah berakhir


Tanah sebrang, tanah impian


Gerbang istana terbuka mempersilahkan saya untuk bertahta


Mimpi? Ini bukan mimpi


Lihatlah memang indah tanah sebrang


Tanpa penyesalan ku tinggalkan gubuk yang katamu ialah calon istana kita


Reot selamanya reot


Penuh penyesalan pernah ku sempatkan singgah berteduh


Kurobohkan saja jembatan penghubung itu


Tak akan pernah mungkin saya rindu ingin kembali


Sesalku, selalu berakhir demikian


Istana kini begitu membosankan


Terpisah jauh dari tanah asalku


Gelombang tinggi tak ijinkan saya berpesiar




Rinduku Diujung Sepi


Tetesan gerimis yang merinai,

dikelamnya langit senja.

Kulinangkan rindu diujung mata,

menari indahnya dipelupuk angan.


Raut bayanganmu nan manja,

menerpa ditiap sudut yang sepi.

Kulirihkan namamu didalam

kenang suaraku yang berharap.


Kasih lihatlah…

Lengkungan tujuh warna warni,

menghiasi langit usai hujan.

bagai bentang selendang mayang,

bertuliskan makna huruf rinduku.


Dan sudah kucoba kirimkan pula,

bersama hembus bayu nan laju.

Berharap ia bakal menepikan,

tentang rinduku yang terbata.




Kepergianmu


Kepergianmu meninggalkan sejuta kenanganmu

Kepergianmu membawa separuh hidupku

Kepergianmu merantai jiwaku


Kehilanganmu tlah mengakibatkan kepiluan hati

Cinta tulusmu membelenggu jiwa dan nurani

Hingga tak berhasrat saya tuk mencari pengganti

Hilangmu meningkatkan sesal di dalam sanubari


Kini tambah jadi kehilanganmu

Waktu seakan membunuhku di dalam rindu

Di kesunyian hidupku kau

tebarkan aroma cinta di dalam hatiku




Kekasih


Entah dari mana saya mesti memulai,,

entah dari mana saya mesti mencari kesalahan,,

entah hakim mana yang mesti saya sanding,,

entah langit yang mana yang mesti saya tengok,,


Kekasih

kerinduan ini ialah kenormalan,,

perpaduan antara ambisi dan ketidak mampuan diri pada kenyataan,,

kerinduan ini ialah usaha yang sudah selesai tapi masih riuh terngiang,,


Kekasih

kedalaman hati ialah keabsurban yang tak kan bisa saya ukur,,

layaknya koyakan yang pedih nan di dalam lah kerinduan ini,,

hingga tak tersedia yang bisa saya sanding, lebih-lebih sang waktu,,


Kekasih

jika waktuku habis di dalam perbedaan,,

aku tak kan menentukan ajuan nirwana dan tak kan kuhiraukan kutuknya neraka,,

aku kan memilihmu sebagai tebusan belenggu rindu,,


Kekasih

lihat saya yang tambah cacat lusuh,,

lihat kondisiku sebagai bayaran yang tak kan pernah lunas,,

tebusan bakal merindukanmu,,




Tak Ingat Tak Tahu


Rinduku selalu mengalirkan namamu

Namamu selalu detakkan jantungku

Sulit kubendung naluri itu

Selalu begitu, tiap-tiap waktu

Tapi, kau tak ingat dan tak tahu


Dan kesannya akulah yang terpuruk di dalam rasa itu

Rasa yang menggebu semenjak dulu, dari jaman lalu

Dan kau tak pernah ingat dan tak pernah tahu


Rasa dan asaku padamu terukir begitu menyadari di tulang rusukku

Mengalir deras di anutan darahku

Memukul keras mengakibatkan lebih cepat detak jantungku

Sedikitpun, kau tak ingat dan tak tahu


Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari

Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi

Seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini

Sampai matipun kau tak kan pernah ingat dan tak kan pernah tahu

Bahwa di sini tersedia satu hati yang menunggu, satu jiwa yang terbelenggu




Kerinduan


Kala mentari bersinar kembali

Ku termenung dalam pengara suci

Ku teringat selamanya sanggup dikau

Kusebut selamanya namamu


Kau begitu bersahabat dalam hatiku

Ku takkan pernah bisa melupakanmu

Ingin sekali ku raih dirimu

Agar suka rasa hatiku


Ku rindukan kehadiranmu

Kau mulai begitu bersahabat denganku

Ku rasakan sekali kehadiranmu

Yang begitu menyentuh kalbu




Rindu Kenangan


Setiap kenangan bersamamu


Saat kita melewati hari-hari


Aku dan kau saling bercerita mengenai kehidupan


Tertegun saya waktu tahu semua


Saat hari itu kau pergi untuk selamanya


Meninggalkan sejuta kenangan yang mengidamkan ku ulang


Meninggalkan rindu yang selamanya tersimpan


Kau pergi tanpa sepatah katapun


Meninggalkan saya sendiri dengan kenangan


Sekarang kau selamanya dalam memoriku


Bersama setiap kenanangan yang sudah kita lukis indah


Meskipun saya tau kau sudah disana


Tapi saya selamanya merindukanmu


Merindukan kenangan waktu masih bersamamu




Rinduku


Daun-daun mulai berguguran

hati yang mulai gelisah

ketika ku kudu meniggalkanmu

berat rasanya ku meninggalkanmu


Tuhan…

jagalah ia..

ketika ku pergi meniggalkanya

ku sanggup slalu mencintainya


Cintaku ini…

cinta yang sanggup menjadi cerita

yang begitu indah

yang sanggup ku ceritakan terhadap keturunanku


Rindu…

mungkin hanya itu yang bisa dikatakan

suatu kata yang penuh makna

biarkan rinduku slalu ku simpan


Baik-baik disana…




Rindu Terbesarku


Detak jantung di rongga dadaku,

terasa lebih laju dari detik penanda waktu.

semua perihal perihal saya memahami tak setuju,

untuk tinggalkan apa-pun kenanganku,

disini…


Meski tak seutuhnya indah,

tapi disinilah…

sayangku melimpah.

cintaku pernah dan bakal slalu tercurah.

disini…


Pada memory manis boneka kecilku,

pada wangi asri taman bermainku,

pada tiap tiap saksi pendewasaanku,

pada dongeng ceria disetiap jenjang cita’ku,

pada segudang manja adikku tersayang,

pada murninya cinta para sahabatku,

pada kado terindah para sedarah yang tetap tersisa.


Jelas saya sulit nrimo tuk terima ini,

bila harus…

tinggalkan semua senyum yang kukenali,

aku tahu,waktu tak sanggup kucegah,

demi untuk,menghindari berpisah,


Tapi demi selagi yang tlah lalu,

disinilah…

pusatnya segala cintaku,

disinilah…

mata air rasa sayangku,

disinilah…

lagu awet hidupku.

disinilah…

kan jadi rindu terbesarku,


Esok hari,aku bakal pergi,

tapi ku tak janji,kakiku sanggup berfungsi,

karena banyak jejak langkahku dikota ini,

yang slalu menghendaki terus dan terus kujalani.


Dan esok nanti,

jujur teramat tak menghendaki kunanti,

sebab akulah malaikat penjaga

untuk adik tercantik satu satunya,

karna dialah candaku apa adanya,

tempat saya membuatkan cerita.


Dan demi suasanaku yang baru,

dia bakal jadi simbol rindu terbesarku.




Merindukanmu


Sekilas bayang dirimu

Yang ku rindukan di hidupku

Andaikan ku bertemu

Ku bakal memelukmu


Tanpamu… tak ada… kebahagiaan

Yang slalu… menyelimuti….. diriku

Di sini… diriku… menunggu… dirimu

Karena aku… merindukanmu


Ingin… diriku… bersama… bersama dirimu

Karena… diriku… sangat… membutuhkanmu




Senandung Rindu


Senjang selagi berirama sendu.

Inilah jiwaku yang meredup.

Meredup di kesunyian.

Biar kiranya udah terbuai.

Angan malam tak temani kesendirian.


Bayang semu tetap terbias.

Terbias dalam dinding kerinduan.

Hempas rindu di embun senja.

Tersipu merunduk, merenung sendiri.


Di sudut hati ku merindumu.

Tiadalah kiranya kau acuhkan aku.

Biar ku simpan rindu ini.

Tanpamu yang sanggup membalas.


Sayang . . .

Dengarkan jerit hati ini.

Kembalilah kau untuk ku.

Temani kesendirianku.

Terangi kesunyianku.

Dan peluk hangat tubuhku.

Jangan kau menciptakan saya merindu kelam.




Puisi Rindu Untuk Yang Sudah Tiada


 Apakah yang anda rasakan ketika terpisah usang dari kekasih √ Puisi Rindu Mendalam Sangat Romantis dan Menyentuh Hati





style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">




Puisi Rindu Untuk Yang Sudah Tiada


Kehilangan seseorang yang kita cintai memang sangat menyakitkan. Tak jarang pula kita mencicipi kerinduan yang begitu dalam terhadap orang yang kita cintai, yang sudah tiada. Dalam situasi tersebut, menulis puisi ialah salah satu cara yang paling tepat untuk mengobati kerinduan tersebut. Berikut ini ialah tumpuan puisi rindu untuk orang yang sudah tiada :




Secangkir Kopi Dan Sebatang Rokok


Apakah arti tangisan yang tiada henti


Sedang ku tau yang engkau inginkan ialah ketabahanku


Berfungsikah penyesalan yang saya lakukan


Sedang saya paham kau tanamkan kepastian akan masa depan


Menantang terik, memikul beban


Kau gendong saya ke puncak kebahagiaan


Tak kau keluhkan badan besarku


Keringatpun sungkan untuk melawan optimis mu


Secangkir kopi dan sebatang rokok


Persiapan tepat mencerahkan hari esok, katamu


Lalu, masih kah kau rasakan kerinduanku?


Tertahan di tenggorokan menyesakkan


Aku tak peduli dengan wajah keriputmu


Kini hanya tangan lemah


Aku tak bisa merobohkan pintu penghalang penjelajahan waktu, katamu


Rambutmu tak lagi lebat dan berkilau, saya tau


Tulang-tulang yang lemah


Aku ingin itu semua, yakinlah


Tetaplah ada hingga kita gotong royong pergi,


Yang hilang itu telah menanamkan semangat untuk selalu ada


Yang lenyap hangus, menerangi kehidupan yang dahulunya buta


Kau yang telah pergi


Kutitipkan salam rindu menembus langit pengharapan




Yang spesial Akan Selalu Ada


 Aku jaminkan diriku sendiri untuk menebusmu pulang


Membuat kau mencicipi lagi semangkuk kesedapan menghirup udara


Melewati deras arus dan hantaman keras bebatuan kali


Kau mungkin hancur, tertaklukkan oleh kejam perjalanan


Melewati cuek dalam sempit kardus tanpa lampu


Meringkuk tenang bersama hembusan takdir, kini mungkin kau


Kedua bola mata bersinar


Menari-nari bersama tiupan angin, dahulu


Mengibaskan seluruh duka, kau sebarkan benih kebahagiaan yang kini tumbuh lebat


Keceriaan kau ciptakan meski kau bergotong-royong murung


Sekuat hati kau teguhkan kedukaanku


Mampukan kini saya menjaga ia tetap subur


Kau hirau tak mau membuatkan lagi


Membuat saya percaya ketetapan ialah prosesi terbaik


Logikamu keras, tak pernah bisa mengerti bahwa saya besar karenamu


Aku akan jaminkan kehidupanku sendiri, untuk kau kembali


Percayalah


Keluar dari sekotak kardus sempit, jangan kau ulangi


Memastikan engkau lepas dari derasnya sungai yang menciptakan kita jauh




Terbaring Di Ranjang Jati


 Ku benci ayah,


Meninggalkan saya dengan kesan kesempurnaan yang ia miliki


Kebahagiaan yang saya rasa abadi


Kau musnahkan ketika kau hilang tanpa kembali


Aku hanya ingin kau gandeng lagi bagai putri


Membual setinggi langit, dalam dada kokohmu saya bercerita


Ceritakan lagi padaku ihwal kisah nabi-nabi ayah


Tentang keutamaan budi yang selalu kau sebut prinsip


Contohkan padaku, kenapa engkau berlari!


Penuh kemarahan saya memaki,


Aku tau engkau di tanah sunyi


Kerinduan memaksa saya tiba hanya untuk meliat mata mu yang mulai sayu


Cahaya yang mulai meredup


Tak saya paham manakah yang menguasaiku


Benci padamu berada di lima puluh persen


Aku saksikan kau telah menjadi lemah


Kenapa kemarin ayah harus lari


Takdir membalas kebencianku padamu


Aku temukan kau terbaring di ranjang kayu jati




Rindu Buat Ayah


Semasa kecil kami belum mengerti

apa arti pengorbanan seorang ayah

selalu berjuang demi kebutuhan anak mu

tanpa mengenal waktu

engkau rela di hina dan di maki

demi belum dewasa mu


Ayah..

kini kami sadari betapa berartinya diri mu

karena anak mu kini sudah menjadi seorang ayah


Ayah..

saat detik kepergian mu

menghembus nafas terakhir

kami ibarat tak percaya

karena beberapa detik

engkau telah pergi untuk selamanya


Ayah..

maafkan anakmu ini

yang belum bisa membahagiakan diri mu

di waktu hidup dan bau tanah mu


Ayah..

betapa anak mu kehilangan

dan selalu terbayang wajah mu

serasa engkau masih bersama kami


Ya As- sami..

Engkau maha mendengar

perkenankan permohonan kami

Ya Al-Ghafur..

ampuni dosa dan kesalahan ayah kami

semasa hidup dan mati nya

Ya Al-Maajid..

tempatkan ia pada kemuliaan Mu

karena disisi Mu daerah kemuliaan kami


Ayah..

kami belum dewasa mu

kini hanya sanggup mendo’akan mu

semoga engkau tenang di sisi Nya






Maafkan saya ayah , terima kasih ayah


ayah .

kau ajarkan untuk tegar jalani hidup ini

kau ajarkan saya tuk selalu sabar

kau ajarkan saya tuk menghargai apa yg kita miliki ketika ini


ayaah .

aku tahu hidupku tak sesulit yg kau rasakan .

aku tahu cobaanmu lebih berat dari yg kurasakan .

aku tahu rasa sayangmu lebih besar dibandingkan yg kurasakan.


ayah .

sejak kau pergi .

hidup ini terlalu hampa .

tak bermakna .


ayah .

dulu ketika saya merengek minta boneka .

kau selalu bilang , “kapan kapan saja , ayah belikan”

aku selalu murka ,

tapi ternyata semua yang ayah lakukan ,

hanya demi saya ,

agar saya tak menjadi anak manja.

dan menyusahkan 🙁


aku tahu ayah lakukan semua itu .

agar saya menjadi anak yang cukup umur .

aku menyadari semua itu

saat kau tlah jauh dari ku disana






Ayah Begitu Sempurna


Ayah kau begitu sempurna

kau ialah hembusan nafasku

kau ialah peyemangat hidupku ayah..

kau yang selalu ada di setiap kesedihan, dan bahagianya hidupku


maaf ayah samapai ketika ini saya belum membahagiakan mu ayah

mungkin dengan berguru dengan sunguh-sunguh saya sanggup membahagianmu


terimakasih ayah tanpamu saya tidak mempunyai kegunaan di kehidupan ku ini 🙂






Ayahku Hidupku


Ayah…..

kau penguat hatiku

menjadikanku perempuan yang tegar

wanita yang sabar

wanita yang pantang menyerah


Ayah….

sepi ketika kau jauh

kau begitu hebat

tak ada yang bisa sepertimu

ataupun menggantikan posisimu


Ayah….

aku begitu menyayangimu

keringatmu menjadi inspirasiku

tawamu yang slalu saya rindu

sedihmu ialah deritaku


Ayah….

dimanapun engkau

doaku slalu bersamamu

tangisku menjadi sumpahku

bahwa,apapun yang terjadi ku kan slalu menjagamu



Merindumu


Tersenyumlah waktu kau mengingatku

karena waktu itu ku benar-benar merindukanmu..

menangislah waktu kau merindukanku

karena waktu itu ku tak berada disampingmu..

tersenyumlah waktu kau mengingat kenangan termanis kita

karena waktu itu ku tak lagi bersamamu..


Lihatlah bintang-bintang yang bertaburan dilangit biru

tataplah bulan yang bersinar terang..

karena disana tersedia cintaku yang selamanya menantimu

lihatlah rintik-rintik hujan dan tataplah daun-daun yang berguguran

karena disana ialah simbol rinduku padamu..


Kasih.. meskipun kita jauh,

namun, ku tak sanggup melupakanmu

karena engkaulah cintaku,sayangku,dan rinduku, termasuk hidup dan matiku..

aku tak barangkali terbang mencari cinta yang lain

karena dihatiku ini hanya tercantum nama mu..


Walau kita terpisahkan oleh jarak dan waktu

namun, tak kan mengubah rasa sayangku ini padamu

ku ingin kau kan menungguku disana..

ku ingin kau kan setia dengan cintaku ini..

ku titipkan hatiku ini padamu, sehingga kau selamanya menjaganya

ku ingin kau tak kan melukai hatiku ini..


Malam ini begitu sepi tanpa senyumanmu kasih..

ku tatap sang rembulan yang indah, ku titip pesan padanya

wahai rembulan, sampaikanlah rinduku padanya

aku tak mau kehilangannya,aku sungguh menyayanginya

disini selamanya tersedia doaku hanya untukmu kasih..




Rindu Ingin Bertemu


Sayang……………

semenjak kau pergi hidup ku mulai sunyi

sampai kapankah kita kan berjauhan sperti ini

ku igin kita seprti pernah lagi

selalu bersama,suka maupun duka


Tiap waktu ku selamanya merindukan mu

dambakan hadirmu selamanya di segi ku

selalu ku ingat waktu kita dahulu bersama


Kini ku benar-benar merindukan hadirmu

canda dan tawa mu yang bisa buat ku ceria itu

akankah kita bisa dengan lagi

hengki kembalilah ke sini

ku rindukan belaian kasih sayangmu di sini




Rindu


Ketika…..


Rindu sudah bermetamorfosis disebuah hati


Identitas tak sanggup lagi terkenali


Tak acuhkan gemuruh angin yang menyapa


tak acuhkan desir pasir yang mengejar


Jika kerinduan sudah tertanam dilubuk hati


Semua tak tersedia artinya.


Hanya pertemuan dengan Sang Habibi Qolbi


Yang sanggup merubah segalanya


Merubah kegetiran dalam jiwa


menjadi sebuah bunga yang merekah.


Disuatu bintang saya menunggumu


Tuk menemuiku tuntaskan Rindu….




Kerinduanku


Berjalan dalam kegelapan hidup ku

tanpa sebuah cahaya yang menerangi…

mata ku tak bisa melihat indah nya sebuah cinta

buta alasannya diri mu,yang kini berada salah satu sayup-sayup angin


Wajah mu kini hanya sebuah uraian dalam benak ku

tak aktual dan tak bisa lgi saya sentuh…..

senyuman mu,kini menjadi sebuah suka untuk ku…

kebahagiaan yang tak aktual bagi ku…


Hati ku kini tertingal oleh waktu yang tak henti henti nya berlalu….

menggenggam sejuta kerinduan yang dalam….

memendam cinta yang kelam….


Walupun kini hanya tinggal sebuah cereita,namun saya selamanya percaya

suatu saat,dirimu sanggup tiba dalam detik-detik waktu di hidup ku….

karna hati ku,hanya bisa menyayangi dan merindukan kau dan hnya kau dlam hati ku….




Rinduku


Mungkin cuma mega,

yang sanggup mengantarku segera.

kepada langit,

kusampaikan setumpuk rindu ini,

kepada matahari,

kutitipkan seribu lembar kalimat indah ini untukmu.

yah….untukmu.


Mungkin gelora ini udah usang berkelana,

dan udah usang pula kemauan ini terpenjara.


Pada cakrawala senja pernah kutanyakan kabarmu.

pada pekat jendela malam pernah jua kukorek ceritamu.


Disini,

disepenggal dongeng langit ku bersenandung.

tentang bintang,

tentang terang,

tentang kecupan,

tentang rangkulan.


Adakah kau pun disana rindu,dinda?

padaku?

pada kelana,

pada perjalanan,

pada debu-debu.


Adakah kau inginkanku,dinda?

pada tanah yang kupijak,

pada langit bernaung.

kusampaikan rindu teramat sangatku, padamu.




Rindu


Rindu….

Bagai mendung tanpa hujan

Bagai pelangi tanpa warna

Bagai taman tanpa bunga

Demikianlah hidupku tanpamu

Ingatkah engkau bakal rintik hujan ini?

Ingatkah engkau bakal merdu nyanyian burung?

Ingatkah engkau sengatan lebah di tangan ini?

Dan ingatkah engkau bakal masa kami dulu?

Sungguh kolam sayur tanpa garam

Hidupku hambar tanpamu


Ini rinduku untukmu

Rindu yang menerjang kolam ombak ditepi laut

Rindu yang tetap menghendaki mengejar kamu

Tapi, entah di mana kini engkau berada

Rasa ini bisa saja bakal awet di hati

Tak bakal hilang tersapu debu

Tak bakal goyah di goncang bumi

Tak bakal pergi , cuma untukmu kupertahankan

Rinduku tetap cintaku




Bukan Dulu Lagi


Indah mulai benci contohnya ku ingat

ingin ku lagi duniaku dulu

ku perbaiki waktu

musnah semua menghilang jauh


Kamu mesti tau…

entah pernah , lusa , kini dan seterusnya

rasaku itu tetap sama

aku tetap sayang ibarat kamu


Aku sebetulnya tercipta bukan bersama kesempurnaan

sadarlah wahai kasih ..

percayalah saya jauh dari yang kau cintai

karna itu jauh pula cintaku untukmu




Rinduku


Rindu..

Rindu..

Rindu..


Rindu dihati ini

Tersirat bayangan wajahmu

Gelora asmaraku padam


Aku rindu

Terpikat bayangan wajahmu

Sungguh tak mungkin


Tuhan tolong aku

Rindu ini terpenat dihatiku

Menggoyah pikiran

Memikat kekuatan


Aku rindu..


Air mata bederai dipipiku

Isak tangis bertabur rindu

Kenanganku

Masa laluku


Aku menangis lantaran rindu




Merindu


Ku merindu mu

Rindu yang menggelora

Tiada hari tanpa memikirkan mu

Tak pernah tersedia bosannya

untuk mengingat mu

Badaipun bakal ku terjal

Asal ku sanggup bersama bersama mu

Hati dan jiwa terus berontak

ingin bertemu


Tak sanggup ku menepis

Bayang mu yang slalu terlintas di depan kata

Dapatkah ku bertemu bersama mu ???

Sedang jarak dan selagi slalu memisahkan kita

Akankah kami sanggup bersatu dalam indahnya dunia ???

Sedang tembok yang tinggi menjulang menghalangi kita

Hanya hati dan perasaan kita_lah yang dapat

mempersatukan kami .


 




Puisi Rindu Untuk Kenangan


 Apakah yang anda rasakan ketika terpisah usang dari kekasih √ Puisi Rindu Mendalam Sangat Romantis dan Menyentuh Hati

Puisi Rindu Untuk Kenangan


Dalam kehidupan insan pastilah mempunyai kenangan. Terkadang kenangan tersebut menciptakan kita rindu dan ingin untuk mengulangnya kembali. Namun apa daya, kenangan yang notabene sudah berlalu tentunya tidak sanggup diulangi lagi.


Oleh lantaran itu ketika kita rindu untuk mengulangi lagi kenangan, menulis puisi ialah cara yang tepat untuk melampiaskan kerinduan tersebut. Di bawah ini akan tersaji tumpuan puisi rindu pada ketika kita ingin mengulang kembali kenangan yang telah kemudian :




Di Sebuah Tanah Lapang


Kedamaian dipersembahkan hidup


Mempersilahkan siapa saja untuk menikmati jamuan itu


Tertawa lepas, tanda tak ada sedih cita


Hidup memperlihatkan dirinya secara Cuma-Cuma


Aku tak pernah percaya bahwa senang menjadi hutang yang menjerat


Rasa tenang, tenang dan terkasihi


Mereka semua menuntut cicilan terbayar seketika


Disini, hidup memperlihatkan saya mutiara sebesar gunung


Disini, kau ambil ia kembali dalam perut bumi


Aku kau tanam untuk selalu bisa melihat kegembiraanku


Tangan dan kaki terjerat, dan lisan tertutup


Sesekali terlihat engkau yang  menyuruh saya berlari


Aku merangkak bagaikan ulat


Rumput dan debu kadang  harus masuk ke dalam bola mataku yang kini menjadi pedih


Jangan kau pikir kuit mulus ini utuh


Sobek pun tidak akan pernah kau hiraukan


Kau teriakkan selalu kata pisah di daerah pertemuan


Agar saya tersiksa rindu kembali ke ketika itu




Dingin, Membeku Bersama Bayang


Bangunan itu kini telah menjadi tua


Sendiri menunggu kehancuran yang tak pernah bisa ia tahan


Dinding ringkih mengancam setiap jiwa yang mencoba mendekat


Rumput liar ia perintahkan tumbuh lebat


Pepohonan besar ia minta menjadi angker


Semua binatang melata diundangnya


Perjamuan akan dimulai


Pesta pora sedang berlangsung


Dentingan gelas-gelas penuh rasa sengsara


Disajikan semua kenangan semoga habis tak tersisa


Bangunan bau tanah membiarkan waktu mempercepat kematian


Aku tua, sendiri tanpa penghuni


Suatu ketika kau kenang saya daerah tercipta gelegar tawa


Tempat belum dewasa yang kini begitu arogan kau besarkan




Rindu Malam


Jerit malam ini


membangunkan singa didalam gundahku


tak pasti


tapi inilah nyatanya


rasanya terkurung didalam jeruji besi


yang digenggam jemarijemari hatimu


yang membisikkanku ihwal rindu


disaat kau jatuhkan perasaanperasaan itu


aku cuma memungutnya


sambil menghirup wangi nafasmu yang masih membekas


di jalanjalan yang kau lalui




Aku Ingin Tahu


Aku mendambakan kau tahu


dalam gesekan wajahmu selalu terpancar pelangi


bak cahaya surgawi


dalam hatimu selalu terajut wewangi


bagai aroma kasturi


dan itulah yang memicu cinta berkembang


di telaga hatiku ini


Aku mendambakan kau tahu


cintaku dan cintamu


seperti kerikil yang sukar untuk dipecahkan


seperti angin yang selalu berhembus di sela-sela


jemari rindu


seperti air yang mengalir dalam


batas area dan waktu


karena itulah saya mencintaimu dengan


apa terdapatnya dirimu




Pesan Rindu


Malam menusuk hingga tulang rindu

Menepis segala khawatir didalam ranting bulan

Awan kelabu mengukir prima wajahmu

Bintang menari-nari menyembuhkan pilu hatiku


Kau lagi tumpah ruah didalam lambung kenangan

Sadar dan kusadar kau cuma bayang penuh misteri

Menerbangkan dedaunan gelisah didalam jalanjalan kerinduan ini

Terasa layaknya samudera tanpa batas yang mengatasi kita

Tetapi butiranbutiran rindu ini tercecer dan mengkristal di jalanjalan yang kulalui


Saat ini rindu membisik cuek didalam gelapnya hari

Kuharap malam memberikan pesan ini

Sebelum kumembeku dan mati




Hujan Hari ini


Walau tumpahan detik udah lantas bersama dengan redah hujan,


namun memoriku tak berhenti memikirkanmu…


Kita berdua melawati jalan-jalan


bersama hujan yang menaut pada busana yang kita kenakan


Bukan gigil lantaran kuyup kusekarang,


tetapi lantaran rindu yang mengulangi kenangan,


Itulah sebermula cinta dikuatkan!




Rindu Jemari Hati


Dalam lamunan


Aku melukis sepi


Tiada deru


Tetapi rindu selalu mendambakan bergemuruh…


Aku cuma termangu


membayangkan ronarona wajahmu menarinari didalam sepi


Dan lagilagi


Kau cuma jadi rindu di jemari hati…




Rindu Perlukan Senja


Disaat dedaun bertasbih

langit memerah temaram

aku terbaring berselimut debu

beralas rerumput di hamparan senja


Rindu begitu mengoyak tepin hatiku

jantung sesekali bercuap galau tanpa detak

siluet wajahmu teruntai pada gemawan awan

terpautlah segala rindu dan kenangan


Gemuruh nada pada tiap rumah Tuhan

pertanda kuharus pribadi berhenti menikmati sepi

dan di sini

aku mencicipi makna rindu

ialah

bila sepi memberi salam dan kau jauh dariku,

tetapi begitu bersahabat berasal dari ingatanku


Semakin jadi kini

rindu dipelukan senja

memanjakanku jadi selaksa rindu pada keheningan




Lukisan Rindu


Malam terus menyerbakkan wangi rindu

pisau sunyi menikam kelam

seketika saya pun terkena tikamnya


Hinggaku tak kuasa membendung rinduku

padamu

yang tertumpah di sini


Tumpahan rinduku terus membulir pada

lantai kamar

menguntaikan segala rasa dan

memutar lagi tiap-tiap kenangan

aku pun terus larung menikmati kerinduan


Tanpa kusadari tumpahan rindu udah menguap

dan dijadikan Tuhan tinta

pada lukisan indah-Nya

dengan hiasan bintang pada tepiannya

mempercantik hasil lukisan

yang menjadikannya penawar


ialah wajahmu

ya wajahmu yang udah Tuhan lukis

di kanvas langit malam ini




Menanti Rindu


Peron jadi tempatku

menanti rindu

rindu pepada kenangan bersama

yang udah usang tak kurasa

memetik buah ketidaksabaranku

dalam lamunan,

tetapi sesaat senyum berlabuh terukir

ketika memori terputar


Aku mendambakan menulis semua kenangan ini

sebelum jadi rindu dikemudian hari

karena esok ialah misteri

hari ini ialah kisah yang terguris

dan kemarin ialah buah rerindu yang manis

ketika hari ini

atau esok kucicipi rasanya




Sebuah Renungan


Sepotong bulan masih melekat pada langit pagi


Tanda alam udah membuka hari pada untaian baru


Aku terhanyut oleh tiap alunan dedaun pada reranting


yang sesekali meneteskan embun


Seperti hidup yang ga ada pernah terbaca,


Kadang tersedia tangis yang mesti menetes,


tetapi dzikir mesti selalu terucap


Terimakasih Tuhan udah mengirimnya pada hidupku


karena tiap kenangan tentangnya


adalah secangkir semangat pada diri


untuk mengawali hari tanpa kata mengalah dan berhenti


karena hidup ialah buah kebermaknaan yang berlangsung pada rutenya


dan berakhir pada perhentiannya….***




Kamar


Langit-langit bisu saja,


padahal rinduku rasanya udah menembus hingga terlihat menemui tuannya


kamar ini terhitung selalu saja persegi


tak tersedia ubahnya,


seperti rinduku yang tak ubahnya padamu


kasur dan alasnya, gordeng dan gantungannya, setumpuk busana didalam lemarinya,


tembok-coak dan di pada tepian tersedia yang sedikitsedikit kehilangan catnya


semua membisu saja,


kusut terhitung didalam pikiranku, kusut terhitung kurasai didalam hatiku,


tak tersedia yang berubah,


tak tersedia yang bergerak,


biar mereka hidup pun


mereka takkan peduli


karena cuma satu yang tak berhenti,


hanya jarum jam pada jamnya dan pada dindingnya


ya begitu terhitung aku, berasal dari kesemuanya


hanya hati ini yang terus pada langkahnya,


mencari dan kucari terhitung langkah membebaskan rindu




Nelangsa


Gelap alap kurasa,

ternyana angin diamdiam berbisik:

“Di mana rinduan?”

Jarum arlojiku berlangsung terhitung tanpa henti,

tapi kemana jawaban ga ada bertemu


Awan tudung di atasku,

daundaun jatuh kuyu

dibawanya terhitung kabar:

“Tak tersedia lagi rinduan!”

Jarum Arlojiku terhitung tak peduli, selalu berjalan

dan saya terhitung belum menemu


nelangsalah

nelangsalah

nelangsalah

sekemudian tersedia pekik hati,

sepenuhnya ringis,

sepenuhnya tangis,

tanpa kusadari lagi, arlojiku

tetap pada rutenya,

tetap pada detaknya, berjalan

hingga tersedia yang dilahirkan alam:

pagi pun membawa kenelangsaanku.




Ingatlah


Kamu yang disana

Masih ingatkah kau denganku ?

Aku yang pernah tersiram senyum

Ingatkah ?


Ingatkah kau ?

Kamu yang pernah bertutur

Akan selamanya ada

Digelap dan terangku


Aku masih ingat

Kamu yang menghapus hujan

Yang deras mengalir dipipi

Lalu kau rubah menjadi pelangi


Ingatkah ?

Kau hilang waktu ku tak ada

Kau pergi …

Hujan pun deras kembali




Bayang Wajahmu


Aku tengah memandangmu

di bawah bulan 1/2 lingkaran

membaca selaksa kilau di matamu

menafsirkan sirat cinta.


Maka kala kau memandangku

aku tahu, kau bulan yang jatuh di wajahku

kau yang selamanya di wajahku

memelukku sarat rindu.


Suara debar jantungmu menjadi petunjuk

langkahku menelusuri jalur setapak di hatimu

surga yang mengetukkan sendiri pintu

untuk pulang kerinduanku




Rindu


Angin,,,,

Wajah sang kekasih,,,,

seketika menyemburat kerelung batin ini,

memancarkan senyuman-senyuman yang terindah

Menyematkan lambaian-lambaian manisnya

seolah-olah tak jenuh mengundangku untuk menujunya,mendekatinya,membelainya

lalu memeluknya erat-erat dan mempersembahkan sehelai kecupann hangat

yang takkan pernah terlupakan dalam bundelan helai histori hidupnya,,,


Dan,,,,

Aku tak pernah mencari-cari alasan

untuk membetulkan rasa sayang dan cinta ini padamu,

bila seluruh itu yang sudah tergaris

untuk kita berharapakan

dapat kita lewati masa-masa perih dan lewati masa-masa bahagia

aku sanggup tetap menghendaki itu seluruh bersamamu




Puisi Rindu Untuk Tuhan


 Apakah yang anda rasakan ketika terpisah usang dari kekasih √ Puisi Rindu Mendalam Sangat Romantis dan Menyentuh Hati

Puisi Rindu Untuk Tuhan


Sosok Tuhan yang kita sembah pun terkadang menjadi obyek kerinduan yang sangat mendalam. Dalam kerinduan terhadap Tuhan yang kita sembah, kita bisa mengungkapkannya melalui puisi ibarat halnya tumpuan puisi rindu untuk Tuhan berikut ini :




Ratapan


Aku besar, tanpa tanggapan Kau anugrahkan


Kau biarkan semesta mengaminkan segala doa


Ucapan tanpa pengharapan pun Kau buat menjadi nyata


Mengijinkan langit memberi hujan tidak hanya sebatas kedamaian


Rimba membuka diri memperbolehkan miliknya diperebutkan


Penuh kasih kau sadarkan kemurkaan yang saya kerjakan


Hari ini, esok dan seterusnya kau tegur saya secara halus


Kepekaanku telah hilang Tuhan,


Kebaikan yang kau anugerahkan menjadikan saya lalai


Apakah ampunan masih akan Kau berikan


Dekaplah saya penuh kasih semoga tak tersesat lagi


Aku terperdaya oleh jahatnya hati dan pikiran yang saya miliki


Tersesat sedang petunjuk selalu Engkau berikan




Itulah contoh-contoh puisi rindu yang sanggup ditujukan untuk siapapun atau apapun. Betapapun rasa rindu itu memperlihatkan penderitaan. Satu hal yang harus anda ingat bahwa kerinduan anda tiba lantaran besarnya rasa cinta.


Puisi Rindu


puisi rindu singkat, puisi rindu buat kekasih, puisi rindu islami, puisi rindu dalam diam, puisi rindu kekasih yang jauh, puisi kerinduan yang mendalam, puisi rindu khalil gibran, puisi rindu sahabat




Sumber https://infoana.com