Tuesday, March 20, 2018

√ 10 Tanda Anak Kurang Perhatian (Dan Cara Mengatasinya)

Salah satu hak yang harus ditunaikan orang renta pada anak yakni memperlihatkan perhatian.

Anak kurang perhatian dan kasih sayang semenjak kecil akan cenderung nakal.

Kurang perhatian menjadikan tumbuh kembang anak akan sangat terganggu, anak akan merasa tidak disayangi dan tidak percaya diri.

 Salah satu hak yang harus ditunaikan orang renta pada anak yakni memperlihatkan perhatian √ 10 Tanda Anak Kurang Perhatian (dan Cara Mengatasinya)
Photo credit: 

Berikut ciri-ciri anak kurang perhatian dari orangtuanya:

1. Yang niscaya anak akan kurang bersahabat dengan orangtuanya.

2. Anak sulit mengenali emosi. Anak yang kurang perhatian akan kesulitan dalam mengenali emosi dan norma sosial sehingga cenderung sering melanggar aturan.

Anak juga tidak bisa untuk mengenali perasaan orang lain, sehingga anak kurang tenggang rasa pada orang lain, dan tidak bisa menjaga perasaan orang lain.

Orang renta bertanggung jawab untuk mengajarkan bentuk-bentuk emosi pada anak. Dengan sering berinteraksi antara orang renta dan anak, nantinya anak bertahap akan mencar ilmu untuk mengenali emosi dengan baik.

Apalagi di masa sekarang, seorang dari kecil sudah harus diajari orang tuanya dalam mengenali emosi dan menjaga perasaan orang lain.

Jika anak tidak bisa untuk bergaul dan menjaga perasaan orang lain, maka dirinya sulit diterima lingkungan dan akan dijauhi teman-temannya.

3. Sering mengalami konflik/pertengkaran. Ini bergotong-royong masih berkaitan dengan poin no.2, anak yang kurang perhatian akan cenderung emosional dan tidak mamahami perasaan orang lain, hal ini membuatnya sering berkonflik dengan orang lain.

Kurangnya perhatian orang renta (seperti mengobrol, bercanda, dll) menjadikan anak tidak mempunyai skill dalam membentuk kemahiran sosial yang baik.


4. Anak tidak mau mengakui kesalahan yang diperbuatnya, bahkan anak cenderung suka menyalahkan orang lain. Kurangnya perhatian orang renta menjadikan anak tidak mempunyai perkembangan konsep diri yang optimal.

Alih-alih menghadapi situasi yang berat (bertanggung jawab atas kesalahannya), anak lebih menentukan mengelak dan tidak mengakui kesalahannya, bahkan kalau bisa menyalahkan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali.

Tidak mau mengakui kesalahan yakni sebuah kelemahan, ia tidak mempunyai kemampuan untuk bertanggung jawab.

5. Kurangnya perhatian orang renta menjadikan anak suka melaksanakan hal-hal yang asing dan nakal.

6. Anak sangat pendiam. Ini alasannya anak jarang mengobrol dengan orang tuanya, maka anak kesulitan untuk mengobrol dengan teman-teman sebayanya.

7. Anak absen sekolah. Berkaitan dengan poin no.6, bila anak tidak mempunyai sobat alasannya tidak ada yang mau mengobrol dengannya, maka anak lebih menentukan absen sekolah.

8. Tidak mau terbuka pada orangtuanya. Jika anak merasa kurang mendapatkan perhatian, mana mau anak terbuka pada orang tuanya.

9. Anak gampang marah, bahkan terlibat dalam tindak kejahatan seruis.

10. Ciri-ciri lainnya anak kurang mendapatkan perhatian orang tua:
  • Pakaian atau seragamnya terlihat kusut/lecek.
  • Tubuhnya kurus dan lemah.
  • Tubuhnya tidak terawat ibarat rambut kusut, gigi kuning, dll.
  • Anak tidak percaya diri. Jika seorang anak terlihat tidak percaya diri kemungkinan alasannya orangtuanya yang kurang perhatian.
  • Anak gampang cemas dan takut.
  • Anak suka menyendiri. Ini juga bisa menjadi indikasi bahwa anak mengalami KDRT.
  • Yang terburuk yakni anak depresi, walaupun dirinya masih anak-anak.

Cara Mengatasinya

Jika anak memperlihatkan gejala ini, maka orangtua wajib untuk bersahabat dengan anaknya, gali perasaan anak lebih dalam lagi sehingga orang renta benar-benar bisa mengetahui kondisi anak yang sebenarnya.

Sangat penting untuk secara rutin mengobrol dengan anak, jadikan keluarga sebagai kawasan yang nyaman untuk anak.

Perhatikan kebutuhan dan impian anak, ini bukan berarti impian anak selalu dituruti, yang hendaknya dilakukan yakni berdiskusi dengan anak. Dengan komunikasi yang baik maka anak bisa lebih memahami mengapa keinginannya tidak dipenuhi.

Jangan hingga masa kecil anak terlewat begitu saja tanpa mendapatkan yang terbaik dari orang tuanya.

Mendekatkan Hubungan Orang Tua dan Anak
Orang renta yang harusnya lebih memahami anak, itu alasannya anak kecil belum bisa memahami orang dewasa. Jika anak ingin meminta penjelasan, maka jelaskan dengan bahasa yang gampang dimengerti dan lakukan dengan sabar.

Walaupun anak melaksanakan hal yang sangat buruk, orang renta jangan hingga membenci anaknya sendiri. Ini justru semakin memperburuk keadaan.

Yang harus dilakukan yakni menegur dan menasehati anak dengan baik. Menasehati tentunya dilakukan pelan-pelan dan dengan bahasa yang lembut, anak akan lebih gampang menerimanya.

Adapun bila menasehati dengan cara marah-marah maka anak tidak akan mau menerima, bahkan keadaan akan semakin buruk.

Sering marah-marah dan membenci anak sendiri yakni tindakan konyol, yang namanya mengarahkan anak harus dilakukan secara perlahan dan sabar, tidak bisa instan.

Sumber http://www.freshbugar.com