Monday, March 12, 2018

√ 2 Teladan Naskah Drama Pendek 4 Orang

2 Contoh Naskah Drama Pendek 4 Orang – Naskah drama ialah suatu bentuk hidangan goresan pena yang tersusun atas alur sebuah dongeng yang juga berisikan wacana diaolog-dialog dari para tokoh pemerannya. Dalam pementasan drama, naskah mempunyai peranan penting sebagai kendali jalannya dongeng sebagaimana skenario dalam film atau sinetron. Naskah drama juga mempunyai fungsi sebagai teladan terhadap lakon yang akan dibawakan oleh tokoh pemeran. Berikut ini yakni contoh naskah drama pendek yang dimainkan oleh 4 orang :


Contoh 1 :


Judul : Mengisi Liburan Sekolah

Tema : Pendidikan

Pemeran : Abdul, Kadir, Dina, Afifah

Karakter : Abdul (pemalas), Kadir (Rajin), Dina (Periang), Afifah (Religius)


Sinopsis Drama :


Suatu ketika di sebuah majid, berkumpulah 4 orang cukup umur Sekolah Menengan Atas yang tergabung dalam cukup umur islam masjid (RISMA). Dalam situasi ini yakni beberapa ketika menjelang rapat RISMA akan diadakan. Mereka berbincang-bincang ringan seputar duduk kasus agama dan pendidikan.


Dialog Drama :


Dina : Liburan simpulan semester sehabis ujian ini apa planning kalian?

Abdul : Kalau saya lebih baik di rumah. Santai sambil main game dan nonton TV saja. Kalau kau Din?

Dina : Nanti dulu tanya ke akunya. Aku tunggu tanggapan teman-teman lainnya dulu. Kamu mau ke mana liburan ini Dir?

Kadir : Hmm, apa ya? Aku mau beres-beres rumah. Aku juga mau banyak berguru saja. Lagi pula kiprah liburan kita kan banyak sekali.

Abdul : Ya ampun, kiprah lagi-tugas lagi.

Dina : Kalau kau Fah? Apa rencanamu?

Afifah : Hmm apa ya? Aku mau menghidupkan masjid saja.

Abdul : Menghidupkan masjid bagaimana maksudmu?

Afifah : Ya saya mau menyibukkan diri dengan kegiatan ibadah di masjid sekaligus menghidupkan kegiatan di dalamnya.

Dina : Misalnya?

Afifah : Ya menyerupai yang kita lakukan kini ini. Saat ini bukankah kita sedang berupaya untuk menghidupkan masjid?

Kadir : Dengan mengobrol begini maksudmu?

Afifah : Bukan bab mengobrolnya Dir. Tapi rapat yang akan kita selenggarakan beberapa ketika nanti. Rapat RISMA ini kan salah satu bentuk upaya untuk menghidupkan rumah ibadah dengan banyak sekali kegiatan positif.

Dina : Betul juga sih.

Abdul : Din, tadi kau yang memulai diskusi ini kan? Terus rencanamu apa liburan kali ini?

Dina : Aku sih belum ada planning apa-apa. Makanya saya coba menggali dari kalian, siapa tahu sanggup rujukan yang cantik untuk kegiatan selama liburan.

Abdul : Ah, saya sih sudah mantap. Mau santai-santai saja di rumah.

Afifah : Aku punya inspirasi bagus. Dir, kau mau mengisi liburan dengan berguru kan? Sedangkan Dina belum ada planning apapun untuk liburan. Bagaimana jikalau kita isi saja liburan kita dengan berguru sekaligus mengisi kegiatan di masjid?

Dina : Wah inspirasi cantik itu. Nah, benar kan? Aku bisa sanggup rujukan liburan dari kalian. He..he. Bagaimana Dir?

Kadir : Wah, boleh juga itu. Mengisi kegiatan di masjid juga kan termasuk kegiatan belajar. Tapi bentuk kegiatannya menyerupai apa fah?

Afifah : ya kita bisa adakan seminar keotentikan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan, lomba cerdas cermat TPA, lomba hafalan Al-Qur’an, dan lainnya. Semua nanti akan kita bahas di rapat Risma. Bagaimana?

Kadir : wah, inspirasi bagus.

Dina : baiklah, saya ikut kau Fah. Lalu kau bagaimana Dul? Masih mau santaisantai di rumah?

Abdul : yah, bagaimana ya? Kalau semuanya mau menyibukkan diri dengan kegiatan di masjid, ya mau tidak mau saya ikut.

Dina : ha..ha. nah, begitu donk Dul. Oke, kita sudah sepakat.

Afifa : Oh iya, sudah pukl 13.00 WIB. Kita mulai saja rapatnya.

Kadir, Dina, Abdul : Oke. Kita mulai sekarang!


Akhirnya rapat Risma pun dimulai dengan acara pembahasan planning kegiatan cukup umur masjid untuk mengisi waktu liburan sekolah.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 2 :


Judul : Menjaga Keamanan Lingkungan

Tema : Sosial

Pemeran : Adi, Elan, Budi, dan Efendi

Karakter : Adi (bijaksana), Elan (Kritis), Budi (ceria), Efendi (penyabar)


Sinopsi Drama :


Suatu ketika di sebuah pos ronda berkumpulah empat orang perjaka kompleks yang sedang membahas wacana keamanan lingkungan kampung. Keemapat orang tersebut yakni Adi, Elan, Budi, dan Efendi. Mereka berempat tengah menerima giliran jaga untuk ronda di lingkungan RT di daerah mereka tinggali.


Dialog Drama :


Elan : Sepi sekali, Apa Cuma kita berempat yang sanggup giliran ronda malam ini?

Budi : Harusnya ada tujuh orang. Tapi yang di sini cuma kita saja.

Efendi : kenapa semakin usang warga semakin enggan dan malas untuk ronda ya?

Adi : Ya…, mungkin saja yang tidak tiba ke pos siskamling malam ini sedang kelehalahan alasannya aktivitasnya. Atau mungkin saja mereka sedang ada keperluan mendesak.

Elan : Keperluan mendesak juga tidak selalu pada ketika giliran jaga kan?

Budi : ha..ha. bisa saja kam Lan.

Efendi : Minggu kemudian masih ada lima orang termasuk kita. Sekarang berkurang satu orang lagi. Ada apa ya sebenarnya?

Elan : Ya apalagi jikalau bukan kurangnya kesadaran untuk menjalankan acara siskamling. Padahal kan kegiatan ini sangat kita perlukan demi menjaga keamanan lingkungan kita.

Budi : Siskamling juga asyik sih sebenarnya, bisa kumpul dengan kalian sambil minum kopi dan makan kacang rebus. Ha..ha.

Efendi : Dasar kau ini Bud.

Adi : Yang terang kegiatan siskamling ini sangat kita butuhkan. Demi kebaikan kita sendiri sebagai warga negara. Dengan adanya warga yang berjaga di malam hari, secara efektif akan bisa mencegah terjadinya tindak kriminalitas menyerupai pembegalan, penodongan, dan yang paling utamanya lagi yakni pencurian di rumah warga. Yang perlu kita lakukan yakni mengingatkan warga yang tidak ikut serta dalam kegiatan ronda!

Elan : Memang harus diingatkan itu mereka yang tidak pernah tiba untuk berjaga! Enak betul mereka. Kita yang jaga, mereka enak-enakan tidur.

Budi : Sabar lan, sabar! He..he.

Efendi : Sudahlah, besok pagi kita laporkan siapa saja yang tidak pernah ikut ronda, termasuk yang jarang hadir juga. Ini demi keamaan serta ketentraman kampung kita.

Adi : Setuju. Kita juga perlu megingatkan yang bersangkutan. Tapi tetap dengan cara santun dan beretika.

Elan : Ya sudah, kini kita keliling kompleks dulu. Dari tadi kita cuma ngobrol saja. Terutama kau Bud, makan saja kerjamu.

Budi : he…he. Maaf maaf. Ayo kita berkeliling!

Adi, Efendi : Baiklah, ayo kita berangkat!

Akhirnya mereka berempat berkeliling kompleks untuk memastikan keamanan kampung biar tetap terjaga dengan baik.


Baca Juga:


Contoh Pidato Sumpah Pemuda Terbaru

Pidato Visi dan Misi Calon Kepala Sekolah Terbaru

Contoh Esai Tentang Korupsi di Indonesia



Sumber https://ruangseni.com