Showing posts with label drama. Show all posts
Showing posts with label drama. Show all posts

Sunday, January 13, 2019

√ Pola Teks Naskah Drama Lucu Dalam Bahasa Indonesia

Dalam setiap drama, tentunya memerlukan teks naskah drama yang menandakan tahapan dalam alur cerita, dialog, dan unsur-unsur drama lainnya, menyerupai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Dari sekian jenis-jenis drama, salah satunya yang akan kita bahas kali ini ialah drama lucu, yaitu jenis drama yang menampilkan alur cerita bersifat menghibur, menyenangkan dengan para pemain yang berwatak humoris. Berikut misalnya :


Judul : Wajah hantu


Pemeran : Tika, Adit, Mia


Sinopsis drama : Malam itu, seluruh desa gelap gulita akhir pemadaman listrik. Tika, Mia, dan Adit pun bermain-main di teras rumah Mia dengan penerangan cahaya bulan yang dikala itu memang sedang purnama. Adit yang memang jahil berniat untuk menakut-nakuti Tika dan Mia.


Dialog :


Adit : Tika, Mia. Apa kalian tahu jikalau rumah Mia ini ada hantunya?


Mia : Hei, jangan asal bicara kamu, ya Dit. Rumahku ini gak ada hantunya. Kamu itu hantunya. Hantu usil.


Tika : Iya, nih. Rumah Mia manis begini malah kau bilang ada hantunya.


Adit : Kalau gak percaya, coba kalian duduk di ruang tamu menghadap ke jendela. Kalian dapat melihat hantunya lewat jendela.


Tika : Halah, kau kan usil. Palingan kau mau bohongin kita.


Mia : Iya, nih.


Adit : Bilang saja kalian penakut.


Mia : Enak saja. Kami bukan penakut dan rumahku gak ada hantunya. Ayo Tika, kita buktikan sama Adit jikalau omongannya gak benar. (Mia menarik tangan Tika dan duduk di dalam ruang tamu)


Adit pun mengeluarkan senter kecil dari dalam sakunya dan mengendap-endap berjalan ke jendela depan di teras. Ia berniat menakut-nakuti Mia dan Tika dengan menciptakan wajahnya menyerupai hantu dari luar jendela. Ia pun mengarahkan senter ke wajahnya dan menempelkan wajahnya ke jendela.


Adit : Aargh… (Adit menjerit)


Tika dan Mia pun segera keluar melihat keadaan Adit. Mereka heran melihat Adit duduk tersungkur dengan wajah ketakutan.


Tika : Kamu kenapa, Dit? Beneran ada hantu, ya? (suara Tika terdengar cemas)


Mia melihat senter kecil di tangan Adit dan ia pun segera mengetahui apa yang terjadi.


Mia : Hahaha… Tuh, kan bener. Kamu hantunya!


Tika masih belum mengerti.


Mia : Dia ini mau menakut-nakuti kita, Tik. Tuh lihat senter itu. Dia mau akal-akalan jadi hantu dengan mengarahkan senter ke wajahnya dan menakut-nakuti kita dari luar jendela. Itu sebabnya ia bilang kita harus lihat ke arah jendela, biar kita ketakutan melihat wajah hantunya. Tapi rupanya malah ia sendiri yang kaget ketakutan melihat bayangannnya di jendela. Hahaha.. (Mia tertawa terbahak-bahak)


Tika pun ikut tertawa keras. Adit merasa sangat aib sehingga ia pribadi pulang tanpa menyampaikan apapun.


Demikianlah pola teks naskah drama lucu dalam bahasa Indonesia. Selain pola drama lucu, pola lainnya yang sudah pernah dibahas ialah contoh naskah drama pendek perihal persahabatan, contoh naskah drama anak sekolah, contoh naskah drama singkat 4 orang, dan jenis-jenis drama menurut wujud pementasan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Saturday, January 12, 2019

√ Referensi Teks Naskah Drama Dongeng Rakyat – Bawang Merah Dan Bawang Putih

Indonesia mempunyai banyak kisah rakyat yang berasal dari banyak sekali daerah. Cerita rakyat sanggup menurut kisah konkret yang memang terjadi, atau berasal dari contoh mite atau mitos dan contoh legenda singkat  suatu kawasan yang merupakan salah satu dari jenis-jenis karangan non ilmiah. Ada banyak sekali macam-macam dongeng atau kisah rakyat yang mempunyai alur kisah yang unik dan menarik. Berikut kami berikan salah satu pola teks naskah drama kisah rakyat yang sanggup Anda pelajari.


Judul: Bawang Merah dan Bawang Putih


Pemain: Bawang Merah, Bawang Putih, Ibu Tiri, Ayah Bawang Putih


Sinopsis drama: Pada suatu hari, di sebuah desa yang kondusif dan damai. Hiduplah seorang anak gadis berjulukan Bawang Putih bersama ayahnya di sebuah rumah yang besar. Ayahnya yaitu seorang saudagar kaya di desa. Bawang Putih gres saja kehilangan ibunya sehingga sekarang ia harus hidup berdua saja dengan ayahnya yang sering keluar desa untuk berdagang. Namun, tetangga mereka selalu menunjukkan bantuan.


Ibu tiri: Tuan, jikalau Tuan ingin berdagang keluar, sebaiknya titipkan saja Bawang Putih kepada saya. Saya akan menjaganya dengan baik. Kasihan jikalau ia ditinggal sendirian.


Dan Bawang Putih pun dititipkan oleh ayahnya pada tetangga mereka yang juga mempunyai seorang anak gadis berjulukan Bawang Merah. Bawang Merah dan ibunya bersikap sangat baik pada Bawang Putih. Bawang Putih pun menjadi sangat menyukai mereka hingga meminta ayahnya untuk menikahi ibu Bawang Merah. Dan alhasil ayahnya pun menikahi ibu Bawang Merah. Sayangnya, sehabis menikah semua perilaku baik ibu tirinya dan Bawang Merah menjadi buruk. Bawang Putih sering disiksa saat ayahnya pergi ke luar desa, tapi ia tidak pernah menceritakan penyiksaan tersebut kepada ayahnya.


Ibu Tiri: Bawang Putih! Cepat siapkan makanan! Kami sudah lapar!


Bawang Merah: Iya, nih. Kerja kok lambat banget.


Bawang Putih: Iya, Bu. Sebentar lagi masakannya siap.


Begitulah setiap hari Bawang Putih diperintah sesuka hati oleh ibu tiri dan saudara tirinya. Hingga suatu hari, ayah Bawang Putih sakit parah.


Ayah: Bu, tampaknya waktu Ayah tidak banyak. Tolong Ibu jaga baik-baik Bawang Putih, ya.


Ibu Tiri: Tentu saja, Pak. Ibu akan selalu menjaga dan mengasihi Bawang Putih.


Dan alhasil ayahnya pun meninggal. Ibu tiri dan Bawang Merah sangat senang alasannya yaitu mendapat warisan yang berlimpah, sedangkan Bawang Putih masih saja disiksa. Suatu hari, Bawang Putih mencuci baju di sungai. Namun, ia tidak sengaja menghanyutkan baju kesayangan ibu tirinya. Ia pun mengejar baju itu hingga alhasil baju tersebut menyangkut di akar pohon bersahabat sebuah rumah di tepi sungai. Ketika ia mengambil baju itu, keluarlah seorang nenek renta dari dalam rumah.


Nenek: Anak cantik, apakah kau mau membantu nenek membersihkan rumah? Nenek merasa tidak lezat tubuh hari ini.


Bawang Putih: Nenek tinggal sendirian? Tentu saja saya mau, Nek. Saya akan membantu Nenek hari ini.


Bawang Putih pun membantu sang Nenek hingga semua pekerjaan rumah selesai. Nenek itu mengatakan beberapa buah labu sebagai hadiah.


Nenek: Ini hadiah buat kamu. Kamu pilih saja mana yang kau inginkan.


Bawang Putih: Terima kasih, Nek. Saya ambil labu yang kecil ini saja, ya.


Bawang putih pun kembali ke rumah membawa labu kecil. Ibu tirinya sangat murka alasannya yaitu ia pulang terlambat.


Ibu Tiri: Sudah telat pulang. Malah cuma bawa labu buruk ini saja. Sudah sana cepat belah dan masak untuk kami.


Bawang Putih pun membelah labu itu dan alangkah terkejutnya ia ternyata isinya yaitu emas. Ia kemudian memberitahukan emas tersebut kepada ibu tirinya untuk menyenangkan hati ibu tirinya tersebut. Ibu tirinya senang bukan main. Bawang Putih pun menceritakan tragedi tadi siang. Ibu tirinya mengangguk-angguk mendengar ceritanya. Namun ia merencanakan sesuatu bersama Bawang Merah.


Ibu Tiri: Besok kau lakukan persis menyerupai apa yang Bawang Putih lakukan tadi siang. Ibu yakin kalau kau sanggup mendapat lebih banyak meas daripada dia.


Bawang Merah: Baik, Bu.


Esoknya, Bawang Merah mencuci dan menghanyutkan baju persis menyerupai Bawang Merah. Ia juga hingga dan bertemu dengan si Nenek. Ia juga mengerjakan pekerjaan yang diberikan Nenek tapi dengan asal-asalan. Nenek pun mengatakan pilihan hadiah padanya dan ia menentukan buah labu yang paling besar.


Bawang Merah: Ibu, lihat ini!


Ibu Tiri: Wah, benar kan apa kata Ibu. Kamu niscaya sanggup mendapat hadiah yang lebih besar.


Bawang Merah: Iya, Bu. ayo kita belah, Bu.


Ibu Tiri: Ayo, cepat.


Buah labu itu pun dibelah. Namun ternyata, isinya bukanlah emas, tapi hewan-hewan berbisa. Ibu tiri dan Bawang Merah pun tewas seketika dikeroyok binatang berbisa tersebut.


Itulah salah satu pola teks naskah drama kisah rakyat – bawang merah dan bawang putih dalam bahasa Indonesia. Artikel lainnya yang sanggup Anda pelajari, contoh naskah drama pendek perihal persahabatan, contoh naskah drama anak sekolah, contoh naskah drama singkat 4 orang, contoh teks drama lucu, dan unsur-unsur drama. Semoga bermanfaat. Terima kasih.


 



Sumber https://dosenbahasa.com

Thursday, January 10, 2019

√ Pola Teks Naskah Drama Persahabatan 4 Orang Dalam Bahasa Indonesia

Naskah drama yaitu lembaran teks yang berisikan dialog, tahapan dalam alur cerita, dan aneka macam unsur intrinsik dan ekstrinsik lainnya yang menjadi pemikiran bagi pemain untuk melakonkan drama. Ada banyak jenis-jenis drama dengan berbagai jenis-jenis alur cerita, dan salah satunya akan kita bahas di artikel kali ini. Drama persahabatan yaitu drama yang menampilkan alur cerita permasalahan yang terjadi pada lingkup persahabatan beberapa orang. Berikut yaitu pola naskah drama persahabatan 4 orang yang sanggup Anda pelajari:


Judul: Sahabat Sejati


Tema: Persahabatan


Pemain: Nia, Lita, Desi, Andi


Sinopsi drama: Sepulang sekolah, Nia, Lita, Desi, dan Andi berkumpul di rumah Andi untuk menuntaskan kiprah sekolah. Mereka mengerjakan kiprah kelompok di ruang tamu sambil ditemani beberapa cemilan dan minuman dingin. Namun, ada yang berbeda dari biasanya. Nia yang biasanya periang dan banyak bicara, hari ini tampak lebih banyak membisu dan murung.


Dialog :


Andi: Hei Nia, kau kok termenung terus, sih? Biasanya paling cerewet.


Lita: Iya, nih. Kamu kenapa? Dari semalam duka terus. Kalau ada persoalan kisah dong sama kita. Kita kan sahabat untuk selamanya.


Desi: Betul betul betul. Hehehe.


Nia: Ih, apaan sih. Gak ada apa-apa, lho. Biasa aja, tau.


Lita: Nanti jikalau kami ada masalah, kami juga gak mau bilang, ah.


Desi: Kita gak dianggap, sih. Huh.


Andi: Ayolah, Nia. Kalau ada persoalan kami niscaya bantu. Kita kan sudah bertahun-tahun bersahabat.


Nia: Hmm, sebenarnya…


Lita: Sebenarnya apa?


Nia: Aku belum bayar uang sekolah 3 bulan. Sedangkan orang tuaku sedang kesulitan juga alasannya yaitu panen tahun ini buruk terus. Kaprikornus tampaknya saya tidak sanggup ikut ujian nanti.


Andi: Wooo… Kaprikornus persoalan ibarat ini yang kau sembunyikan dari kami? Ckckck, kami niscaya bantu kamu, Nia. Ya ampun.


Desi: Nia, Nia. Kami kira ada persoalan apa. Kalau yang begini niscaya kami sanggup bantu. Ya, kan Lita?


Lita: Yoyoy. Kita kan sahabat sejati.


Desi: Betul betul betul. Hehehe.


Nia: Terima kasih, ya semuanya. Aku jadi terharu.


Demikianlah pola teks naskah drama persahabatan 4 orang dalam bahasa Indonesia. Contoh drama lainnya yaitu contoh teks naskah drama lucu, contoh teks naskah drama kisah rakyat, contoh naskah drama pendek perihal persahabatan, contoh naskah drama anak sekolah, contoh naskah drama singkat 4 orang. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ Teladan Teks Naskah Drama Persahabatan 5 Orang Dalam Bahasa Indonesia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya sering melihat pertunjukkan drama, baik itu eksklusif di panggung teater, maupun tidak eksklusif melalui televisi. Untuk sanggup memainkan kiprahnya masing-masing sesuai alur cerita, setiap pemain membutuhkan naskah drama. Dengan naskah drama, mereka mengetahui tahapan dalam alur cerita, dialog, dan unsur intrinsik dan ekstrinsik serta unsur-unsur drama lainnya. Ada banyak sekali jenis-jenis drama, dan pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari sebuah pola teks naskah drama persahabatan 5 orang.


Judul : Arti Sebuah Persahabatan


Tema : Persahabatan


Pemain : Siska, Mita, Joko, Edi, Maimanah


Sinopsis drama : Mita dan Siska sedang berbincang-bincang di kantin dikala jam istirahat sekolah. Keduanya sedang membicarakan Joko yang semenjak 2 hari kemudian tidak masuk sekolah dan tidak ada kabar sama sekali.


Siska : Sebaiknya kita ke rumah Joko saja, Mit. Bagaimana jikalau hari ini sepulang sekolah?


Mita : Boleh juga, Sis. Kita ajak Edi dan Maimanah juga. Mereka juga cemas dengan kabar Joko.


Sepulang sekolah, Siska, Mita, Edi, dan Maimanah pergi kerumah Joko. Namun, alangkah terkejutnya mereka alasannya rumah Joko tidak ada lagi. Semua bangunan rumah itu sudah habis dan hanya meninggalkan bekas kebakaran. Mereka pun mencari tahu keberadaan Joko dengan menanyakan tetangganya, dan akibatnya menemukan Joko di rumah Pamannya yang tak jauh dari situ.


Joko : Hai, teman-teman. Maaf saya belum sanggup memberi kabar. Kami masih sibuk membereskan barang kami yang tersisa.


Siska : Ya ampun, Joko. Kamu kan sanggup minta tolong keluargamu yang lain untuk mengabari kami. Makara kami sanggup bantu lebih cepat.


Edi : Maafkan kami, Bro. (Memeluk Joko) Kami gres sanggup tiba hari ini. Aku benar-benar prihatin.


Maimanah : Kalau tahu begini, kami niscaya eksklusif datang. Maafkan kami, ya Joko. Kami juga akan memberitahukan teman-teman yang lain di sekolah.


Mita : Hei, Edi. Baju sekolahmu kan ada banyak, berikan satu untuk Joko nanti sore, jadi beliau sanggup sekolah lagi besok. Kamu gak boleh lama-lama libur, Jok. Sebentar lagi ujian. Kami niscaya bantu kamu. Aku akan bawa beberapa masakan dan minuman nanti sore bersama Ayah.


Edi : Iya, Jok. Aku tiba lagi nanti sore untuk antar keperluan sekolah yang sanggup saya bantu.


Mita : Abangku juga punya sepatu sekolah yang tidak terpakai lagi. Mungkin cocok dengan kakimu, Jok. (sambil melirik kaki Joko)


Joko : Terima kasih, teman-teman.


Demikianlah pola teks naskah drama persahabatan 5 orang dalam bahasa Indonesia. Contoh naskah drama lainnya, contoh teks naskah drama lucu, contoh teks naskah drama kisah rakyat, contoh naskah drama pendek perihal persahabatan, contoh naskah drama anak sekolah, contoh naskah drama singkat 4 orang dan contoh teks naskah drama persahabatan 4 orang. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Monday, March 12, 2018

√ 2 Teladan Naskah Drama Pendek 4 Orang

2 Contoh Naskah Drama Pendek 4 Orang – Naskah drama ialah suatu bentuk hidangan goresan pena yang tersusun atas alur sebuah dongeng yang juga berisikan wacana diaolog-dialog dari para tokoh pemerannya. Dalam pementasan drama, naskah mempunyai peranan penting sebagai kendali jalannya dongeng sebagaimana skenario dalam film atau sinetron. Naskah drama juga mempunyai fungsi sebagai teladan terhadap lakon yang akan dibawakan oleh tokoh pemeran. Berikut ini yakni contoh naskah drama pendek yang dimainkan oleh 4 orang :


Contoh 1 :


Judul : Mengisi Liburan Sekolah

Tema : Pendidikan

Pemeran : Abdul, Kadir, Dina, Afifah

Karakter : Abdul (pemalas), Kadir (Rajin), Dina (Periang), Afifah (Religius)


Sinopsis Drama :


Suatu ketika di sebuah majid, berkumpulah 4 orang cukup umur Sekolah Menengan Atas yang tergabung dalam cukup umur islam masjid (RISMA). Dalam situasi ini yakni beberapa ketika menjelang rapat RISMA akan diadakan. Mereka berbincang-bincang ringan seputar duduk kasus agama dan pendidikan.


Dialog Drama :


Dina : Liburan simpulan semester sehabis ujian ini apa planning kalian?

Abdul : Kalau saya lebih baik di rumah. Santai sambil main game dan nonton TV saja. Kalau kau Din?

Dina : Nanti dulu tanya ke akunya. Aku tunggu tanggapan teman-teman lainnya dulu. Kamu mau ke mana liburan ini Dir?

Kadir : Hmm, apa ya? Aku mau beres-beres rumah. Aku juga mau banyak berguru saja. Lagi pula kiprah liburan kita kan banyak sekali.

Abdul : Ya ampun, kiprah lagi-tugas lagi.

Dina : Kalau kau Fah? Apa rencanamu?

Afifah : Hmm apa ya? Aku mau menghidupkan masjid saja.

Abdul : Menghidupkan masjid bagaimana maksudmu?

Afifah : Ya saya mau menyibukkan diri dengan kegiatan ibadah di masjid sekaligus menghidupkan kegiatan di dalamnya.

Dina : Misalnya?

Afifah : Ya menyerupai yang kita lakukan kini ini. Saat ini bukankah kita sedang berupaya untuk menghidupkan masjid?

Kadir : Dengan mengobrol begini maksudmu?

Afifah : Bukan bab mengobrolnya Dir. Tapi rapat yang akan kita selenggarakan beberapa ketika nanti. Rapat RISMA ini kan salah satu bentuk upaya untuk menghidupkan rumah ibadah dengan banyak sekali kegiatan positif.

Dina : Betul juga sih.

Abdul : Din, tadi kau yang memulai diskusi ini kan? Terus rencanamu apa liburan kali ini?

Dina : Aku sih belum ada planning apa-apa. Makanya saya coba menggali dari kalian, siapa tahu sanggup rujukan yang cantik untuk kegiatan selama liburan.

Abdul : Ah, saya sih sudah mantap. Mau santai-santai saja di rumah.

Afifah : Aku punya inspirasi bagus. Dir, kau mau mengisi liburan dengan berguru kan? Sedangkan Dina belum ada planning apapun untuk liburan. Bagaimana jikalau kita isi saja liburan kita dengan berguru sekaligus mengisi kegiatan di masjid?

Dina : Wah inspirasi cantik itu. Nah, benar kan? Aku bisa sanggup rujukan liburan dari kalian. He..he. Bagaimana Dir?

Kadir : Wah, boleh juga itu. Mengisi kegiatan di masjid juga kan termasuk kegiatan belajar. Tapi bentuk kegiatannya menyerupai apa fah?

Afifah : ya kita bisa adakan seminar keotentikan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan, lomba cerdas cermat TPA, lomba hafalan Al-Qur’an, dan lainnya. Semua nanti akan kita bahas di rapat Risma. Bagaimana?

Kadir : wah, inspirasi bagus.

Dina : baiklah, saya ikut kau Fah. Lalu kau bagaimana Dul? Masih mau santaisantai di rumah?

Abdul : yah, bagaimana ya? Kalau semuanya mau menyibukkan diri dengan kegiatan di masjid, ya mau tidak mau saya ikut.

Dina : ha..ha. nah, begitu donk Dul. Oke, kita sudah sepakat.

Afifa : Oh iya, sudah pukl 13.00 WIB. Kita mulai saja rapatnya.

Kadir, Dina, Abdul : Oke. Kita mulai sekarang!


Akhirnya rapat Risma pun dimulai dengan acara pembahasan planning kegiatan cukup umur masjid untuk mengisi waktu liburan sekolah.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh 2 :


Judul : Menjaga Keamanan Lingkungan

Tema : Sosial

Pemeran : Adi, Elan, Budi, dan Efendi

Karakter : Adi (bijaksana), Elan (Kritis), Budi (ceria), Efendi (penyabar)


Sinopsi Drama :


Suatu ketika di sebuah pos ronda berkumpulah empat orang perjaka kompleks yang sedang membahas wacana keamanan lingkungan kampung. Keemapat orang tersebut yakni Adi, Elan, Budi, dan Efendi. Mereka berempat tengah menerima giliran jaga untuk ronda di lingkungan RT di daerah mereka tinggali.


Dialog Drama :


Elan : Sepi sekali, Apa Cuma kita berempat yang sanggup giliran ronda malam ini?

Budi : Harusnya ada tujuh orang. Tapi yang di sini cuma kita saja.

Efendi : kenapa semakin usang warga semakin enggan dan malas untuk ronda ya?

Adi : Ya…, mungkin saja yang tidak tiba ke pos siskamling malam ini sedang kelehalahan alasannya aktivitasnya. Atau mungkin saja mereka sedang ada keperluan mendesak.

Elan : Keperluan mendesak juga tidak selalu pada ketika giliran jaga kan?

Budi : ha..ha. bisa saja kam Lan.

Efendi : Minggu kemudian masih ada lima orang termasuk kita. Sekarang berkurang satu orang lagi. Ada apa ya sebenarnya?

Elan : Ya apalagi jikalau bukan kurangnya kesadaran untuk menjalankan acara siskamling. Padahal kan kegiatan ini sangat kita perlukan demi menjaga keamanan lingkungan kita.

Budi : Siskamling juga asyik sih sebenarnya, bisa kumpul dengan kalian sambil minum kopi dan makan kacang rebus. Ha..ha.

Efendi : Dasar kau ini Bud.

Adi : Yang terang kegiatan siskamling ini sangat kita butuhkan. Demi kebaikan kita sendiri sebagai warga negara. Dengan adanya warga yang berjaga di malam hari, secara efektif akan bisa mencegah terjadinya tindak kriminalitas menyerupai pembegalan, penodongan, dan yang paling utamanya lagi yakni pencurian di rumah warga. Yang perlu kita lakukan yakni mengingatkan warga yang tidak ikut serta dalam kegiatan ronda!

Elan : Memang harus diingatkan itu mereka yang tidak pernah tiba untuk berjaga! Enak betul mereka. Kita yang jaga, mereka enak-enakan tidur.

Budi : Sabar lan, sabar! He..he.

Efendi : Sudahlah, besok pagi kita laporkan siapa saja yang tidak pernah ikut ronda, termasuk yang jarang hadir juga. Ini demi keamaan serta ketentraman kampung kita.

Adi : Setuju. Kita juga perlu megingatkan yang bersangkutan. Tapi tetap dengan cara santun dan beretika.

Elan : Ya sudah, kini kita keliling kompleks dulu. Dari tadi kita cuma ngobrol saja. Terutama kau Bud, makan saja kerjamu.

Budi : he…he. Maaf maaf. Ayo kita berkeliling!

Adi, Efendi : Baiklah, ayo kita berangkat!

Akhirnya mereka berempat berkeliling kompleks untuk memastikan keamanan kampung biar tetap terjaga dengan baik.


Baca Juga:


Contoh Pidato Sumpah Pemuda Terbaru

Pidato Visi dan Misi Calon Kepala Sekolah Terbaru

Contoh Esai Tentang Korupsi di Indonesia



Sumber https://ruangseni.com

√ Pola Drama Perpisahan Sekolah Terbaru

Contoh Drama Perpisahan Sekolah Terbaru – Naskah drama merupakan suatu bentuk susunan goresan pena yang berisikan alur dongeng serta dialog-dialog yang menjadi pola serta referensi bagi pemain drama dalam pementasan drama. Berikut ini yaitu contoh naskah drama wacana perpisahan sekolah :


Contoh :


Pemeran :


Judul : Kenangan di Sekolah

Tema : Perpisahan

Pemeran : Karisa, Chandra, Wawan, Risa, Faisal

Karakter : Karisa (agresif), Chandra (Periang), Wawan (Humoris), Risa (Ceria), Faisal (Dewasa)


Sinopsis Drama :


Suatu ketika di ruang kelas pada ketika jam istirahat, berkumpullah 5 dewasa siswa kelas 12 Sekolah Menengan Atas Negeri 76 Bandung. Mereka sedang asyik mengobrol wacana banyak hal hingga menjurus pada tema obrolan mengenai perpisahan sekolah.


Dialog :


Karisa : Wah, tidak terasa ya seminggu lagi kita ujian nasional.


Chandra : Iya ya. Kaprikornus deg-degan nih aku. Sebentar lagi ujian nasional.


Wawan : itu artinya tak usang lagi kita akan meninggalkan sekolah ini ya? Kaprikornus tambah sedih aku.


Risa : betul juga kau Wan, ujian nasional sebentar lagi. Itu artinya waktu kita di sekolah ini tinggal menghitung hari saja kan?


Karisa : Ya ampun, saya sama sekali tidak menyadari itu. Selama ini fokusku hanya hingga pada ujian nasional dan konsentrasi melanjutkan studi perguruan tinggi. Sama sekali tidak terpikir bahwa kita semua akan berpisah.


Faisal : berpisah bagaimana Sa?


Karisa : Ya jelas, pasca lulus dari sekolah ini kita tidak sanggup bahu-membahu lagi kan? Tentu kita mempunyai tujuan yang berbeda sehabis keluar dari sekolah ini. Betul tidak?


Risa : kau benar Karisa. Tapi pendapatmu itu tidak sepenuhnya benar juga. Belum tentu kita akan menempuh jalan yang berbeda. Siapa tahu ada diantara kita yang kuliah di universitas yang sama bukan?


Karisa : iya, kau benar Risa. Tapi sanggup dipastikan jikalau masing-masing dari kita mempunyai harapan yang berbeda sehabis lulus nanti. Aku sendiri berencana untuk mengambil konsentrasi jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia.


Faisal : Wah, berarti kau akan meninggalkan Bandung ya Sa?


Karisa : Ya, sanggup dibilang begitu. Bagaimana dengan kalian?


Wawan : Kalau saya mau berkuliah di ITB saja. Masalah jurusan, akan saya pikirkan nanti.


Risa : Kalau saya ikut keluargaku yang di Bandar Lampung sih, tampaknya saya akan berkuliah di Universitas Negeri di kawasan itu.


Chandra : rencanaku pasca kelulusan akan mendaftar perguruan tinggi kepolisian.


Karisa : Nah, gres dibuka sedikit obrolan wacana planning pasca lulus, kita sudah mempunyai pandangan yang berbeda bukan? Kemungkinan besar kebersamaan kita ya hanya hingga pada simpulan periode sekolah ini saja, yakni hingga program perpisahan kelas 12 dilangsungkan.


Chandra : Ya ampun, perpisahan ya. Di mana-mana tema ini sungguh akan menjadi kisah dramatis dan mengharuskan.


Risa : Melankolis sekali kau Chandra. Ha… ha….


Faisal : Ya, saya rasa ungkapan Chandra barusan tidak berlebihan. Aku sendiri merasa sekolah ini telah menjadi rumah kedua bagiku. Para penghuninya sudah menyerupai keluarga sendiri. Pak guru, ibu guru, bapak kepala sekolah, para karyawan, ibu kantin, pak satpam, seluruh teman-teman termasuk kalian yaitu bab tak terpisahkan dari kehidupanku di sekolah ini.


Wawan : wah, saya jadi pengen nangis ne.


Risa : kau benar Sal. Aku niscaya akan merindukan sekolah ini.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Chandra : Aku juga.


Karisa : Suasanan ruang kelas semacam ini mungkin saja tidak kita temukan di kursi perkuliahan. Bencanda ria bersama kalian, berguru bersama, tertawa bersama, bahkan menangis bersama. Semuanya yang ada di sini akan sangat sulit untuk ditemukan di tempat yang akan kita jalani di masa mendatang. Masing-masing dari kita akan menjalani perjalanan hidup gres yang tentu saja berbeda satu dengan lainnya bukan?


Wawan : Kamu benar Sa. Yang paling berkesan buatku yaitu ketika kita berlima menjadi perwakilan delegasi sekolah untuk mengikuti olimpiade tingkat Sekolah Menengan Atas se-Jawa Barat. Pengalaman itu sungguh tak terlupakan.


Chandra : Waktu itu kita mendapat juara 3 se-provinsi bukan? Alangkah bangganya orang renta ku pada ketika itu.


Karisa : Oh, waktu itu kau salah masuk kamar mandi perempuan pada ketika kita semua sedang berada di lingkungan kampus tempat lokasi kompetisi kan? Kamu dimarahi oleh salah satu mahasiswi di kampus tersebut alasannya yaitu kekeliruanmu itu. Ha… ha. Lucu sekali.


Wawan : Sudahlah Sa, jangan ingat-ingat malu itu terus!


Risa : Ha..ha. iya Sa, kasihan Wawan. Tapi lucu juga sih.


Faisal : Kalau yang paling berkesan buatku yaitu ketika ibu Salimah menangis haru ketika kita semua berinisiatif menunjukkan hadiah padanya ketika hari guru. Sungguh, pada ketika itulah hari yang sangat berkesan buatku.


Karisa : Inisiatornya kan kau Sal. Kami semua menyetujui proposal kau dan sekenario sumbangan hadiah pun dilakukan. Ha…ha.


Risa : Karisa, kau loh yang paling sadis mengerjai Bu Salimah. Kamu hingga menyampaikan bahwa Ibu Salimah bukanlah contoh guru yang baik. Padahal planning kita tidak sejauh itu. Kamu harus minta maaf kepada Bu Salimah, meskipun pada ketika itu kita semua sedang bersandiwara mengerjainya sebelum pada akibatnya menunjukkan ucapan selamat serta memnerikan hadiah untuknya.


Karisa : Iya, iya. Nanti saya minta maaf ulang deh sama bu Salimah. Oh ya, ngomong-ngomong pada ketika program perpisahan nanti konsepnya mau menyerupai apa?


Chandra : Nah, bagaimana Sal? Diantara kami semua, kan kau yang pengurus OSIS. Kamu juga nanti akan andil dalam penyelenggaraan program perpisahan sekolah kan?


Faisal : Hmm, iya. Siang ini OSIS akan mengadakan rapat bersama kepala sekolah, guru, dan teman-teman dari eskul lainnya. Agenda pembahasannya yaitu konsep program perpisahan kelas 12.


Risa : Acaranya harus yang berkesan ya? Jangan terlalu banyak hura-hura lah.


Faisal : Iya, jikalau itu sudah pasti. Nanti akan saya sampaikan ke forum. Sebelum itu, jikalau kalian ada usulan, nanti sanggup kusampaikan di rapat siang nanti.


Wawan : Wah, wangsit anggun itu. Nanti kita bahas lagi pada jam istirahat kedua ya. Ini sudah bel masuk kelas sepertinya. Yuk kita bersiap!


Chandra : Kita kan sudah berada di ruang kelas semenjak awal jam istirahat pertama tadi Wan?


Wawan : Ha… ha. Iya.


Risa : Sudah, kita lanjutkan nanti, Ibu guru sudah tiba itu!


Chandra : He… he, iya Ris. Maaf.


Akhirnya kelima sahabat itu kembali menjalankan acara mereka di ruang belajar. Selanjutnya jadwal pembahasan perpisahan kelas berlanjut pada jam istirahat kedua dan berikutnya akan disampaikan oleh Faisal di lembaga yang lebih resmi.


Sumber :

http://www.teksnaskahdrama.com/2014/03/contoh-drama-perpisahan-sekolah.html


Baca Juga:


2 Contoh Naskah Drama Pendek 4 Orang

Contoh Pidato Sumpah Pemuda Terbaru

Pidato Visi dan Misi Calon Kepala Sekolah Terbaru



Sumber https://ruangseni.com