Kita semua niscaya sudah mengetahui dan bahkan pernah menyaksikan pribadi bagaimana sebuah individu mengalami kematiannya, baik itu manusia, hewan maupun tumbuh- tumbuhan. Seperti yang tercantum dalam kitab suci umat Islam, yakni Al- Qur’an yang berbunyi “Kullu Nafsin Dzaaiqotul maut”, yang berarti bahwa tiap- tiap yang bernyawa niscaya akan mati. Bahkan apabila kita perhatikan hal- hal yang ada di sekitar kita, maka bukan hanya makhluk hidup saja yang mengalami maut namun benda mati pun juga bisa mengalami kehancuran. Dengan kata lain, benda mati juga mempunyai umurnya sendiri. Namun umur ini bisa habis bukan melalui nyawa dicabut, melainkan melalui banyak sekali penyusutan. Sebagai pola ialah kendaraan antara kendaraan yang gres dengan kendaraan yang sudah usang dipakai, meskipun brand dan jenisnya sama persis, namun performa dari keduanya pastilah berbeda lantaran gres dan satunya sudah digunakan lama. Demikian pula dengan bangunan usang dan juga bangunan baru. Bangunan usang pastilah lebih ringkih dan tidak abadi dibandingkan dengan bangunan baru.
Tidak hanya benda- benda yang ada di sekitar kita yang bisa mengalami penyusutan. Bahkan planet Bumi yang merupakan tempat tinggal kita juga bisa mengalami penyusutan. Planet Bumi yang semakin bau tanah niscaya menuai lebih banyak masalah, terutama duduk kasus dari alam. Salah satunya banyak terjadi peristiwa alam. Ya, musibah bisa terjadi bukan hanya lantaran usian Bumi yang sudah tua, namun terkadang juga lantaran ulah insan itu sendiri. musibah yang terjadi di permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan bumi) jenisnya ada bermacam- macam. Beberapa jenis musibah yang bisanya terjadi antara lain jenis gempa bumi, jenis banjir, tanah longsor, angin puting beliung atau tornado, badai, tsunami, dan lain sebagainya. Bencana alam memang kedatangannya sama sekali tidak ada yang meginginkan, namun semua itu sanggup terjadi kapan saja dan dimana saja. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai salah satu dari jenis musibah tersebut. Bencana alam yang akan kita bahas pada artikel ini ialah tsunami. Bahasan yang akan kita bahas pada artikel ini mencakup pengertian tsunami, hal- hal apa saja yang memicu terjadinya tsunami, tanda- tanda akan terjadinya tsunami, sampai upaya- upaya yang sanggup dilakukan oleh kita sebagai perjuangan evakuasi ketika tsunam terjadi.
Pengertian Tsunami
Tsunami, sebuah kata yang tidak absurd di indera pendengaran masyarakat Indonesia. Bagaimana bisa terdengar absurd jikalau rakyat Indonesia sendiri telah megalaminya. Bencana alam terbesar sepanjang sejarah dengan korban yang sangat banyak mencapai ribuan orang dari banyak sekali negara. Makara bukan hanya Indonesia saja, namun juga penduduk- penduduk yang berada di sekitar negara Indonesia. Tepatnya di Aceh, musibah itu terjadi. Meski sudah sangat lam, yakni pada tahun 2004, namun peristiwanya sangat diingat. Peristiwa yang telah menewaskan ribuan nyawa sempat menjadi isu utama selama berbulan- bulan lamanya. Sebuah gelombang besar menyapu daratan (baca: ekosistem darat) sebelah utara pulau Sumatera beserta daratan- daratan yang berada di sekitar pulau tersebut menyerupai tanpa ampun. Tsunami akbar yang terjadi ini kedatangannya didahului dengan gempa bumi dengan kekuatan yang sangat besar. Gempa bumi yang terjadi sampai mencapai angka 9 skala richter. Angka ini ditunjukkan oleh alat pengukur gempa bumi yang disebut dengan seismograf. Dengan kekuatan gempa yang begitu dasyat maka timbullah gelombang besar yang disebut dengan tsunami.
Kata tsunami sendiri terdiri atas dua suku kata yakni “tsu” yang berarti pelabuhan dan “nami” yang berarti gelombang. Apabila diartikan secara harfiah, maka tsunami berarti ombak besar di pelabuhan. Tsunami pada umumya ialah sebutan bagi perpindahan tubuh air yang disebabkan oleh permukaan air bahari secara vertikan dan terjadi dengan tiba- tiba. perubahan permukaan air laut (baca: ekosistem air laut) ini sanggup disebabkan oleh banyak sekali macam hal. Beberapa penyebab berubahnya permukaan air bahari ini lantaran adanya gempa yang berpusat di bawah laut, ada longsor di bawah laut, ada letusan gunung berapi di bawah bahari (baca: bahaya gunung api bawah laut), meteor yang jatuh ke laut, dan lain sebagainya.
Gelombang Tsunami dan Proses Terjadinya
Kita telah mengetahui pengertian secara umum dari tsunami, kini perlu bagi kita untuk mengetahu lebih dalam mengenai fakta- fakta dari gelombang tsunami. Bencana alam tsunami merupakan peristiwa yang kekuatan utamanya terdapat pada gelombang itu sendiri. perlu diketahui bahwa gelombang tsunami ini mempunyai sifat yang berbahaya. mengapa demikian? Karena gelombang tsunami sanggup merambat ke segala arah, kemudian kekuatan yang dikandung dalam gelombang tsunami ini sifatnya tetap yakni sesuai dengan ketinggian serta kelajuannya. Kondisi di bahari dalam, gelombang tsunami sanggup merambat dengan kecepatan sampai 500 – 1000 km per jamnya, kecepatan demikian ini sama dengan kecepatan pesawat terbang. Dengan kecepatan yang menyerupai itu, gelombang bahari dalam yang terbentuk tingginya hanya sekitar 1 meter saja sehingga lajunya gelombang yang halus ini tidak akan dirasakan oleh kapal- kapal orang yang berada di tengah lautan. Namun ketika mendekati pantai atau daratan, kondisi ini berbalik 180 derajat. Laju kecepatan gelombang tsunami akan jauh lebih melemah, yakni sekitar 30 km saja per jam. Namun siapa sangka dengan kecepatan yang melambat justru gelombang yang terbentuk sudah mencapai puluhan meter dan siap menerjang apa saja. bahkan hantaman dari gelombang ini bisa mencapai puluhan kilometer masuk ke bibir pantai (baca: ekosistem pantai) dan menyapu apa saja yang diterjangnya. Proses terjadinya tsunami secara lebih terang yaitu:
- Adanya gerakan vertikal pada lempeng yang berupa patahan
- Patahan menimbulkan dasar bahari naik yag dinamakan gempa bumi
- Keseimbangan air terganggu
- Munculnya gelombang tsunami yang bergerak menuju pantai
Tanda- tanda Terjadinya Tsunami
Biasanya terjadinya musibah diakibatkan oleh adanya sesuatu. Sesuatu yang tidak baik atau berlebihan akan mendatangkan dampak yang tidak baik. Kedatangan suatu musibah terkadang sanggup diprediksi kedatangannya. Misalnya banjir (baca: jenis banjir) sanggup diprediksi kedatangannya sesudah dilanda hujan deras dalam waktu yang lama, gunung meletus (baca: penyebab gunung meletus) sanggup diprediksi kedatangannya sesudah kita melihat beberapa erupsi kecil yang terjadi lebih dahulu, demikian halnya dengan tsunami. Tsunami juga sanggup kita prediksi kedatangannya sesudah kita melihat beberapa tanda tertentu. Beberapa tanda yang memperlihatkan ciri- ciri terjadinya tsunami antara lain sebagai berikut:
- Terjadinya getaran yang berasal dari dalam bahari dalam kekuatan yang cukup besar
Salah satu tanda yang juga merupakan penyebab terjadinya peristiwa tsunami ialah adanya getaran dalam kekuatan yang cukup besar, dimana pusatnya ada di dalam bumi (baca: inti bumi). Getaran yang kekuatannya besar ini bisa berbentuk gemba bumi bawah laut, gunung meletus di bawah laut, ataupun longsor yang terjadi di bawah laut. Sebab adanya getaran yang luar biasa inilah yang menjadikan gelombang tsunami terjadi lantaran adany goncangan yang berpengaruh dan menghipnotis dasar bahari sehingga menumpahkannya ke daratan sebagai gelombang besar tsunami.
- Air bahari surut mendadak
Setelah terjadi getaran yang besar, selanjutnya kita akan melihat air bahari yang tiba- tiba surut. Ini merupakan menandakan yag sangat terang ketika akan terjadi tsunami. Air permukaan bahari terlihat surut lantaran air bahari akan tersedot oleh keadaan di dalam bahari itu sendiri akhir getaran yang berpengaruh tadi.
- Binatang- hewan berbondong- bondong menjauhi kawasan pantai
Tanda yang selanjutnya akan terjadinya peristiwa tsunami ialah apabila kita melihat banyak binatag berbondong- bondong menjauhi kawasan pantai (baca: manfaat pantai), baik itu burung maupun hewan darat lainnya. Hal ini lantaran sensor hewan lebih berpengaruh daripada insan maka dari itulah hewan lebih dahulu mengetahui akan terjadinya tsunami, dan mereka mencoba menyelamatkan diri semoga tidak terkena gelombang tsunami yang bisa mengancam keselamatan mereka.
Itulah beberapa tanda yang sanggup kita rasakan atau kita lihat ketika tsunami akan datang. Apabila kita melihat tanda- tanda tersebut sebaiknya kita pribadi melaksanakan upaya evakuasi tanpa pikir panjang.
Tindakan Penyelamatan yang dilakukan Menjelang Terjadinya Tsunami
Dalam menghadapi masalah peristiwa alam, kita perlu bersikap waspada terhadap musibah yang mungkin terjadi. Selain mengenali ciri- ciri dari musibah atau tanda- tanda musibah akan terjadi, yang perlu kita lakukan selanjutnya ialah melaksanakan upaya- upaya penyelamatan. Upaya- upaya yang perlu kita lakukan ketika melihat tanda- tanda tsunami akan terjadi antara lain sebagai berikut:
- Segera menjauh dari kawasan pantai
Pertama hal paling logis sebagai upaya evakuasi menjelang terjadinya tsunami ialah segera menjauhi kawasan pantai. apabila kita teah sadar akan terjadinya tanda- tanda akan tsunami, maka kita harus segera menjauhi kawasan pantai. mengapa? Karena kawasan pantai ialah kawasan yang paling erat dengan bahari (baca: macam-macam laut) dan menjadi kawasan yang pertama kali terkena hempasan gelombang tsunami. Tidak jarang kawasan pantai atau sekitarnya menjadi yang porak poranda lantaran gelombang tsunami tersebut.
- Segera menuju ke tempat yang lebih tinggi
Setelah pergi menjauhi pantai, selanjutnya marilah kita mencari tempat yang lebih tinggi (baca: dataran tinggi) menyerupai perbukitan atau pegunungan apabila ada. Tempat yang tinggi akan melindungi kita dari gelombang tsunamidan juga dari banjir (baca: banjir rob) sesudah gelombang tsunami menghantam daratan. di tempat yang lebih tinggi pula kita akan lebih gampang untuk memperlihatkan arahan penyelamatan. Tidak dipungkiri bahwasannya tim penyelamat sesudah peristiwa tsunami biasanya dari udara, lantaran selain lebih gampang memantau kawasan yang terlanda, tim udara mempunyai lebih sedikit kendala daripada tim darat.
Nah itulah dua langkah evakuasi yang wajib kita lakukan dengen segera sesudah menyadari terjadinya tanda- tanda akan terjadi peristiwa tsunami. Apabila kita menyadari tanda- tanda akan terjadinya tsunami sedari dini, kita akan sempat menyelamatkan barang- barang berharga yang ingin kita bawa. Tentu saja barang berharga yang kecil dan bisa kita bawa untuk menyelamatkan diri. Lebih efektif lagi apabila kita mencari tempat yang lebih kondusif dengan memakai kendaraan, hal ini lantaran laju kendaraan lebih cepat daripada jikalau kita berlari. Hal ini menciptakan kita lebih gampang menjangkau tempat yang jauh dari pantai.
Dampak Terjadinya Tsunami
Semua bentuk musibah tidak pernah disukai kedatangannya, hal ini lantaran musibah pastilah menimbulkan banyak kerusakan sampai kematian. Seperti halnya gelombang tsunami. Tsunami merupakan jenis musibah yang datangnya sangat jarang. Apabila tidak didahului goncangan yang melanda bawah bahari secara dahngsyat, tsunami tidak akan terjadi. Dan dampak dari tsunami ini tergantung pada besar kecilnya gelombang tsunami yang datang. Kerusakan yang dihasilkan dari gelombang tsunami ini tergantung pada kekuatan air yang menyapu daratan. selain kekuatan dari air, juga diakibatkan oleh hantaman material- material yang terbawa oleh air tersebut. Dampak negatif yang paling kelihatan ialah rusaknya bangunan, tanaman, matinya manusia, hewan dan tumbuhan, serta terdapat pencemaran yang berupa genangan- genangan air asin yang sanggup merusak ladang, sawah, tambak dan lain sebagainya.
Gelombag tsunami apabila datangnya besar akan menjadi peristiwa yang maha dasyat. Bukan hanya mematikan saja, namun bisa menyeret apa saja yang dilaluinya sampai berpindah ke tempat lain. Bayangkan saja jikalau insan yang sudah mati, bisa terseret dari tempat asalnya sehingga banyak yang tidak diketemukan atau hilang. Untuk lebih detail mengenai dampak dari peristiwa tsunami, berikut ini akan dipaparkan secara lebih dalam dan juga lebih rinci. Beberapa dampak dari tsunami antara lain sebagai berikut:
- Banyak memakan korban
Dampak yang paling terlihat dari terjadinya tsunami ialah menimbulkan banyak korban. Yang dimaksud dengan korban disini ialah korban yang meninggal dunia. Sapuan gelombang tsunami yang dasyat akan menimbulkan hantaman yang akan menimbulkan banyak insan mengalami kesakitan, terseret, terbentur sampai mati. Sebagai pola peristiwa gelombang tsunami yang terjadi di Aceh yang telah menimbulkan banyak korban meninggal sampai ribuan orang. Oleh lantaran banyaknya korban yang mati, peristiwa ini termasuk sebagai peristiwa yang paling dasyat sepanjang sejarah.
- Membuat binatang- hewan mati
Ketika terjadi peristiwa tsunami, tidak hanya insan saja yang akan mati, namun makhluk hidup lainnya menyerupai binatang. Keberadaan hewan tidak akan luput dari hempasan gelombang lautan sehingga banyak binatang- hewan yang akan mati. Binatang- hewan ini bisa saja berada di sekitar lingkungan manusia, biasa saja di hutan (baca: hutan hujan tropis), bisa di peternakan dan lain sebagainya. Karena tsunami ini ialah gelombang yang berarti berbentuk air, maka jenis hewan yang banyak mati pastinya ialah binatang- hewan darat, terutama yang tidak bisa berenang.
- Merusak tanaman
Tidak hanya insan dan juga binatang, tsunami juga akan menghancurkan keberadaan tanaman. Tanaman- tumbuhan yang hidup di daratan akan rusak dan juga mati ketika diterjang oleh ombak yang tanpa ampun. Akibatnya banyak tumbuhan mati dan tanah akan terlihat gundul. Jenis tumbuhan yang gampang mati, terutama tumbuhan yang tidak mempunyai akar yang berpengaruh untuk menopang batang dan juga buahnya, sehingga akan gampang mati serta terbawa oleh arus. Batang- batang dari pohon yang tumbang dan kemudian hanyut inilah salah satu yang menimbulkan banyak korban. Batang yang hanyut ini kemudian akan menerjang apa saja sehingga akan merusak bangunan yang masih berdiri dan akan melukai manusia- insan yang hanyut, akhir banyak benturan maka insan banyak yang meninggal dunia lantaran kehilangan banyak darah, dan sebagainya.
- Merusak bangunan
Gelombang tsunami juga menimbulkan kerusakan pada bangunan. Hantaman gelombang yang sangat keras menimbulkan bangunan menjadi rusak. Tidak hanya bangunan saja namun juga beberapa kemudahan umum akan rusak lantaran hantaman gelombang tsunami. Beberapa jenis bangunan yang bisa rusak lantaran tsunami selain rumah, ada tempat ibadah, sekolah, sarana umum dan lain sebagainya. Akibat banyak jenis bangunan terutama kemudahan umum yang rusak maka insan akan sangat direpotkan untuk melaksanakan aktivitasnya sehari- hari. Dengan demikian para korban menempati posko pengungsian secara bersama- sama semoga mendapat pelayanan umum yang memadai, menyerupai pembagian logistik dan juga kemudahan kesehatan yang telah didirikan.
- Pencemaran lingkungan
Bencana tsunami juga menimbulkan buntut berupa pencemaran lingkungan. Hampir semua musibah niscaya menimbulkan pencemaran lingkungan, tak terkecuali gelombang tsunami ini. gelombang tsunami juga menimbulkan pencemaran lingkungan lantaran gelombang tersebut memporak porandakan apa saja yang ada di daratan, menciptakan berair semua yang ada di daratan dengan air laut. Apabila sesudah banjir tiba kita akan menyaksikan lingkungan yang becek, nah begitu pula ketika tsunami tiba akan menimbulkan banyak tempat yang becek. Selain tempat yang becek, genangan- genangan air asin juga akan memperlihatkan kesan jorok pada lingkungan (baca: fungsi lingkungan). Belum lagi sampah yang berantakan dimana- mana semakin memperkeruh suasana, terlebih pemandangan yang disaksikan oleh kita semua.
- Merusak lahan pertanian
Akibat yang ditimbulkan oleh musibah tsunnami salah satunya ialah merusak lahan pertanian. Bagaimana tidak, apabila lahan pertanian yang semula subur kemudian diterjang dengan ombak besar maka lahan tersebut akan rusak. Beserta dengan tanaman- tanamannya. Apabila lahan pertanian rusak maka yang akan terjadi ialah tidak ada kuliner yang bisa dihasilkan dari tanah pertanian tersebut, kesannya akan banyak kekurangan pasokan materi kuliner disekitar tempat tinggal masyarakat. Dengan demikian banyak yang akan kesusahan mendapat materi makanan, maka dari itulah korban musibah jenis apapun sebaiknya diberikan santunan salah satunya bentuk makanan, mengingat lahan pertanian yang gampang rusak apabila terkena peristiwa alam.
- Merusak tambak
Tidak hanya lahan pertanian saja yang bisa rusak, namun tambak juga bisa rusak apabila terkena peristiwa tsunami. Bagimana tidak? Air bahari yang banyak akan menenggelampakn tambak, kesannya ikan yang berada di dalam tambak akan terbawa air bahari dab tambak- tamabk akan tergantikan dengan air asin atau air yang bercampur antara air asin dengan air tawar yang ada di dalam tambak tersebut. Dengan rusaknya tambak, maka stok ikan air tawar akan habisa dan masyarakat tidak akan mendapat ikan air tawar untuk keperluan konsumsi maupun yang lainnya.
- Menimbulkan banyak penyakit
Dampak tidak pribadi dari terjadinya musibah ialah timbulnya wabah atau bibit penyakit. Biasanya beraneka ragam penyekit akan menyerang masyarakat pada dikala mereka berada di pengungsian. Tempan pengungsian digunakan oleh banyak orang. Selain minimnya sarana dan prasarana, kehidupan orang banyak dalam satu tempat ini menimbulkan banyak masalah, seperri duduk kasus kebersihan. Apabila lingkungan kotor maka yang akan terjadi ialah banyak bibit penyakit yang akan timbul. Hal inilah mengapa seringkali kita jumpai banyak masyarakat yang terkena penyakit ketika mereka di pengungsian.
- Menimbulkan trauma
Dampak yang sangat berarti namun tidak terlalu kelihatan ialah dampak psikologis. Salah satunya ialah timbulnya syok di kalangan korban peristiwa alam. Demikian pula dengan peristiwa tsunami. Bencana alam tsunami akan gampang sekali menimbulkan trauma, bahkan syok yang berkepanjangan. Karena sangat shock melihat ombak besar yang datangnya sangat cepat, apalagi telah membahayakan nyawa dan menciptakan semuanya menjadi rusak. Hal ini pula yang terjadi ketika musibah tsunami di Aceh terjadi. Kala itu banyak sekali orang syok terhadap laut, terlebih pada air, terutama anak- anak. Hal ini butuh upaya- upaya untuk menghilangkan rasa syok itu secara perlahan- lahan.
Nah, itulah beberapa dampak dari terjadinya musibah tsunami. Dampak- dampak yang telah disebutkan di atas ialah dampak jelek dari terjadinya tsunami. Oleh lantaran tsunami menimbulkan banyak dampak yang negatif, maka perlu banyak sekali upaya untuk mengantisipasinya supaya kita sanggup bersiap- siap dan meminimalkan banyak kerugian yang terjadi.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com