Hai sahabat geologinesia, jumpa lagi kita pada postingan yang sanggup mengasah keilmuan wacana geologi regional indonesia, yang nantinya sangat mempunyai kegunaan pada tahap awal melaksanakan prospeksi mineral logam dan deposit penting lainnya. Pada kesempatan ini, geologinesia akan membahas mengenai "geologi busur halmahera" yang cukup kompleks. Diharapkan melalu postingan ini dan beberapa postingan lainnya mengenai "busur-busur di Indonesia". sanggup dijadikan rujukan yang mempunyai kegunaan untuk mendukung basic keilmuan kalian.
Baca juga: Gempa Bumi dan Tektonik Regional Halmahera
Busur Halmahera melampar dari Pulau Bacan di bab selatan menerus ke arah bab utara dari lengan Pulau Halmahera dan menerus ke bab barat Pulau Morotai. Batuan dasar tersingkap di bab selatan dari busur ini, di Pulau Bacan terdiri dari sekis dengan batuan basaltik dan andesitik berumur Paleogen terdapat di bab utara (Sufni Hakim dan Hall, 1991). Batuan Paleogen tersebut menumpang pada ofiolit dimana secara stratigrafi menumpang di atas sekis Bacan.
Stratigrafi Pulau Halmahera dan Pulau Waigeo seakan-akan dengan stratigrafi bab timur Mindanao (Hall dkk, 1991). Kemungkinan kawasan ini pada dikala Paleogen berada pada satu lempeng, dan ofiolit Halmahera-Waigeo merupakan bab dari ofiolit New Guinea - bab timur Pulau Sulawesi dan menerus ke kawasan Mindanao (Mitchell dan Leach, 1991).
Baca juga: Geologi Busur Sunda-Banda
Gambar Lokasi Busur Halmahera. |
Sekis Bacan merupakan batuan malihan, sebagai batuan dasar yang termasuk bab Sula-Buton-Bumbulan bab dari kontinen New Guinea dan ofiolit Waigeo tersesarkan naik ke arah selatan (Chariton dkk, 1991) dan menumpang pada Sekis Bacan pada Oligosen. Setelah itu, dikala New Guinea bergerak ke arah utara, Halmahera terputar dan kemungkinan bergerak ke arah barat pada patahan Sorong selama proses penunjaman di Laut Molucca dengan arah timur.
Busur andesitik di Halmahera terdiri dari batuan terobosan dan batuan gunungapi Neogen yang setempat-setempat dan tertutup endapan gunungapi Kuarter. Batuan eruptif Neogen terbentuk pada Akhir Miosen atau Pliosen (Sufni Hakim dan Hall, 1991).
Baca juga: Geologi Busur Kalimantan Tengah
Terobosan tonalit di Bacan kemungkinan berumur lebih tua. Terobosan tersebut merupakan akhir adanya penunjaman ke arah selatan disertai pembentukan ofiolit di Halmahera dan balik busur. Hal ini ekuivalen dengan pembentukan batuan Gunungapi Moon dan diorit Utawa di Papua. Batuan gunungapi Akhir Neogen berafiliasi dengan penunjaman di Laut Maluku, dimana Halmahera bergerak ke arah barat.
Sumber http://www.geologinesia.com