Friday, March 30, 2018

√ Latihan Kreatif Kemampuan Mendengarkan

Setiap orang mempunyai kemampuan mendengarkan. Namun kemampuan yang ada tersebut memiliki keterbatasan masing-masing. Selama beliau masih mempunyai kemampuan mendengar (tidak tuli), ia masih mempunyai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan menjadi lebih baik. Sama hal nya dengan kemampuan berbahasa yang lain, mengembangan kemampuan tersebut memerlukan proses dan waktu. Lama tidaknya seorang meningkatkan kemampuan mendengarkan bisa dipengaruhi oleh banyak, efektif dan efisiennya latihan mendengar yang dilakukannya.

Melatih Pendengaran
Karena kemampuan mendengarkan berkaitan dengan fungsi pendengaran (telinga), maka latihannya pun akan mengarah kepada penggunaan alat dengar tersebut. Perlu diketahui untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan, perlu kita mengenal batasan kemampuan alat dengar yang kita miliki tersebut.

Pada proses pembelajaran, pengembangan kemampuan mendengar siswa dipengaruhi oleh sumber bunyi (suara guru atau sumber bunyi lainnya) dan kepekaan pendengaran siswa. Untuk menganlisa itu perlu kita lakukan teknik pengukuran kemampuan mendengarkan. Pengukuran yang dilakukan antara lain bisa :
  1. Mengukur Kejelasan dan Volume Sumber Suara
    Sumber bunyi merupakan termasuk hal penting dalam peningkatan kemampuan pendengaran. Apabila di dalam proses belajar-mengajar sumber bunyi yakni bunyi guru, maka guru mesti menyesuaikan dan mengontrol volume bunyi dan kejelasan dalam pengucapan. Suara guru tidak mesti nyaring, namun cukup bisa didengar oleh siswa yang paling jauh dari guru.

    Apabila sumber bunyi berasal dari alat pengeras (speaker), maka kontrol volume sangat perlu diperhatikan terlebih lagi pengeras bunyi tersebut hanya bersumber pada satu arah (umumnya meletakkan di depan ruangan). Pengeras bunyi bisa mengganggu pendengaran siswa jika yang terdekat merasa terlalu keras dan bab terjauh tidak mendengar (tidak terang didengar) dari daerah mereka berada.

    Alat pengeras bunyi sama halnya bunyi eksklusif dari guru juga mempunyai keterbatas. Dengan mengetahui keterbatasan sumber tersebut, guru bisa membijaksanainya dalam mempergunakan sumber suara.
  2. Mengukur Daya Tangkap dan Kejelasan Pendengaran Siswa.
    Hal yang kedua yakni dengan mengukur daya tangkap pendengaran para siswa. Salah satu caranya yakni dengan menanyakan kejelasan penangkapan sumber bunyi dari posisi dimana siswa itu berada.

    Dalam kenyataannya, bunyi setiap guru mempunyai abjad yang bermacam-macam. Ada yang dengan gampang guru memakai bunyi yang bisa didengar siswanya dari jarak yang terjauh. Akan tetapi ada pula abjad bunyi guru yang susah untuk didengar siswa walaupun sudah berada dibagian terdekat.

    Untuk mensiasati hal tersebut, guru bisa melaksanakan teknik penyampaian dengan arah yang bervariasi. Bisa ketika memberikan berada didepan, bisa berada di bab tengah kelas ataupun belakang kelas. Apabila guru lebih banyak memberikan bahan / isyarat dari bab depan, maka untuk bisa ditangkap apa yang disampaikan, guru merubah posisi duduk siswa dengan meletakkan siswa yang pendengarannya susah menangkap kejelasan bunyi pada bab bersahabat guru dan meletakkan siswa yang mempunyai kemampuan dan perhatian anggun bab belakang. Pemposisian duduk siswa juga akan bermanfaat untuk meningkatkan perhatian para siswa terhadap penyampaian bahan pembelajaran.

    Setelah guru sanggup mengukur kemampuan atau batasan pendengaran para siswa, guru sanggup melaksanakan latihan-latihan umum untuk pengembangan kemampuan mendengarkan ibarat yang berikut ini :
    1. Diamlah Untuk Beberapa Saat.
      Latihan yang pertama yakni meminta siswa untuk damai sejenak. Dengan suasana diam, guru dan siswa menjadi lebih sensitif terhadap suara-suara yang muncul disekitar. Ketenangan ketika membisu berarti tidak menyebabkan suara-suara yang sanggup mengganggu sehingga guru dan siswa bisa memusatkan pikiran pada suara-suara tertentu atau yang ditentukan.-Keadaan dimana terjadi keributan dan kegaduhan menciptakan kemampuan mendengarkan menjadi terganggu. Sehingga daya konsentrasi siswa ataupun guru menjadi terpecah oleh perhatian lain.

      Untuk itulah guru dilatih kesabaran untuk membiasakan siswanya supaya bisa mengendalikan diri. Memberi kesempatan untuk membisu dan memberi kesempatan untuk bersuara. Dengan kata lain para siswa bisa mengatur emosi mereka di dalam proses pembelajaran. Hal ini menjadi tantangan besar bagi guru yang menawarkan pembelajaran pada tingkat usia anak didik Sekolah Dasar dan Lanjutan Pertama dimana sebagian besar yang guru hadapi yakni psikologi keramaian dan kecerian yang labil dari para siswa.
    2. Mendengarkan Beberapa Suara.
      Latihan mendengarkan berikut yakni mendengarkan beberapa suara. Pada latihan mendengarkan beberapa suara, buat dan ajaklah siswa mendengarkan salah satu dari beberapa suara. Dengan ini, siswa akan terlatih untuk menyeleksi perhatian mereka pada suara-suara tertentu ketika keadaan muncul banyak suara.

      Buatlah bunyi atau temukan suara-suara disekitar kita yang menarik untuk didengarkan, kemudian tanyakan kepada siswa yang mereka sanggup tangkap dari bunyi tersebut. Melatih mendengarkan beberapa bunyi tidak mesti yang didengarkan yakni kata atau kalimat. Bisa saja siswa dilatih mendengar bunyi suara lain. Dengan seringnya latihan ini, kita dan juga siswa bisa meningkatkan kesensitifan pendengaran dan juga konsentrasi dengan pemberian gangguan / pengecoh dari bunyi lain (distruction).
    3. Menikmati Suara-Suara yang Anda Tidak Suka.
      Latihan mendengarkan berikut merupakan latihan lanjutan, alasannya mempunyai tantangan lebih berat. Kebanyakan orang mendengarkan apa yang mereka sukai untuk didengarkan. Mereka akan mengacuhkan perhatian dari suara-suara yang tidak disenangi kepada bunyi yang nyaman didengar.

      Kesukaan seseorang terhadap bunyi dipengaruhi oleh subjektifitas dan kebiasaan seseorang. Misalnya bagi siswa, guru yang memberikan dengan lantang dan bersemangat itu disukai. Namun siswa yang lain lebih menyukai guru yang memberikan dengan tutur perlahan dan lembut. Contoh lain diluar kelas. Kebisingan pasar bisa dianggap bunyi yang mengganggu, tapi bisa pula dianggap sebagai keramaian yang menyenangkan.

      Dalam pembelajaran, buatlah latihan mendengarkan yang disenangi dan ajaklah siswa untuk menikmati bunyi yang tidak disenangi. Karena ada suara-suara yang disenangi dan ada bunyi yang tidak disenangi, maka cobalah untuk menikmatinya alasannya dimana yang tidak disenangi tersebut juga menyimpan keunikan dan kesenangan yang tidak eksklusif dinikmati.
    4. Mengubah Posisi Mendengarkan Anda.
      Peningkatan kemampuan mendengarkan sanggup dilatih dengan menentukan posisi yang tepat dan sesekali merubahnya ke posisi yang lain. Ini akan menawarkan pengalaman kita untuk mengetahui bagaimana posisi yang baik untuk mendengarkan. Secara tidak eksklusif hal ini mempunyai kegunaan untuk mengukur daya tangkap pendengaran.

      Pemposisian ini layaknya meletakan antena akseptor sinyal gelombang radio. Posisi yang sempurna besar kemungkinan kita atau siswa kita bisa mendapatkan dengan baik sinyal dari sumbernya (sumber suara).-Posisi juga sanggup mengukur bab indera pendengaran sebelah mana yang mempunyai daya tangkap lebih kuat. Namun untuk memaksimalkan daya tangkap tetap perlu mempergunakan kelebiihan dari dua bab alat pendengaran.
Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Sumber http://menofschool.blogspot.com