Emas-tembaga pada porfiri umumnya terletak di lingkungan busur kepulauan (island arc). Daerah tersebut mengalami penunjaman (subduction) yang berpengaruh sehingga terjadi pengendapan mineralisasi porfiri (kasar), sebagai pola contohnya busur magmatik PNG-Papua. Asosiasi emas dengan tembaga porfiri secara umum dibuat oleh batuan kalk-alkalin hingga alkalin pada busur volkanik dan pada umumnya busur tersebut berasosiasi dengan penunjaman.
Baca juga: 15 Busur Magmatik di Indonesia
Sedangkan cebakan skarn terbentuk pada tempat magmatisme yang mengintrusi batugamping. Intrusi pada umumnya bekerjasama dengan deposit-deposit porfiri dari batuan diorit, granit, tonalit, monzonit, dan granodiorit. Intrusi ini umumnya menjadi batuan beku dalam (stock) vertikal (1 - 2 km).
Kebanyakan deposit emas-tembaga porfiri dan skarn terjadi pada sekitar 2 juta tahun yang kemudian (Tersier - Miosen). Tatanan tektonik skarn banyak bekerjasama dengan sistem porfiri pada batas pemekaran lempeng (convergent plate margin), terutama pada batas benua yang aktif bergerak (active continental margin). Pada busur kepulauan, magma berkomposisi menengah - basa yang berasosiasi dengan batugamping terumbu sering menghasilkan cebakan skarn yang kaya magnetit.
Gambar aneka macam model pembentukan endapan tipe porfiri. |
Baca juga: Geologi Pembentukan Emas
Jenis cebakan emas yang terbentuk pada tipe mineralisasi menyerupai ini yaitu biasanya dalam bentuk lode emas kuarsa, tersebar (disseminated), dan mineral ikutannya. Lode emas kuarsa terdiri dari aneka macam jenis endapan. Walaupun demikian, semua endapan lode yaitu urat-urat kuarsa-emas yang berasal dari pengendapan larutan hidrotermal, baik itu berupa penggantian (replacement) unsur-unsur pada dinding batuan maupun berupa pengisian rongga-rongga terbuka (cavity filling) di sepanjang zona rekahan.
Pada endapan emas tersebar (disseminated) terdiri dari butiran-butiran halus emas yang tersebar di dalam batugamping lempungan dan batugamping dolomitan. Bijih ini terbentuk sebab proses penggantian oleh larutan hidrotermal terhadap unsur-unsur pada batuan induk, sedangkan endapan emas ikutan terbentuk sebagai unsur ikutan dalam bijih logam dasar dan hanya dapat diperoleh jika konsentrat logam dasar tersebut dilebur atau dimurnikan.
Baca juga: Daftar Perusahaan Tambang Emas di Indonesia
Contoh cebakan emas yang berasosiasi dengan tembaga pada porfiri dan skarn yaitu Ertzberg dan Grasberg (Papua), Batu Hijau (NTB), Tombalilato (Sulawesi Utara), Pulau Bacan, Kailaka, Sayoang, Raroang, Raiau, Pigaraja (Maluku), dan Tapanuli Selatan (Sumatera Utara).
Sumber http://www.geologinesia.com