Contoh Pidato Ekstemporan Tentang Lingkungan – Pidato Ekstemporan ialah pidato yang disampaikan dengan terlebih dahulu menyiapkan garis-garis besar konsep pidato yang disampaikan. Pidato disiapkan dalam bentuk poin-poin mengenai apa yang akan dibicarakan.
Point atau garis besar yang akan disampaikan menjadi sebuah pidato contohnya sebagai berikut :
– Tema : Bagaimana Menjaga Lingkungan
– Pembuka : 1. Salam : Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
2. Sapaan : Yang saya hormati, Bapak dan Ibu para tamu undangan. Yang saya banggakan para panitia.
3. Ucapan syukur : Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME dimana berkat rahmat-Nya kita sanggup berkumpul di daerah ini dalam keadaan sehat.
– Isi ` : 1. Ucapan terimakasih : Pada kesempatan ini saya ingin memberikan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk memberikan beberapa hal.
2. Tema : Bagaimana Menjaga Lingkungan
3. Paragraf ke-1 : Hal terdekat dari kita ialah lingkungan daerah kita hidup.
4. Paragraf ke-2 : Problem yang kita hadapi sampaumur ini terkait dengan gosip lingkungan memang tidak main-main.
5. Paragraf ke-3 : Sampah berdasarkan UU No 18 tahun 2008 ialah sisa kegiatan sehari-hari insan atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat sanggup terurai atau tidak sanggup terurai dan dianggap sudah tidak mempunyai kegunaan lagi dan dibuang ke lingkungan.
6. Paragraf ke-4 : Udara dan air merupakan dua komponen penyusun lingkungan yang sangat dibutuhkan manusia.
7. Paragraf ke-5 : Ketergantungan kita terhadap lingkungan semestinya menghadirkan kesadaran untuk menjaga lingkungan tersebut.
– Penutup : 1. Kesimpulan : Sebagai warga negara biasa tentunya kita juga ikut andil dalam menjaga lingkungan.
2. Ucapan terimakasih : Demikian yang sanggup saya sampaikan. Atas perhatian hadirin sekalian, saya sampaikan terimakasih.
3. Salam epilog : Wasaalamu’alaikum. Wr. Wb.
Contoh Pidato :
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Yang saya hormati, Bapak dan Ibu para tamu undangan.
Yang saya banggakan para panitia.
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME dimana berkat rahmat-Nya kita sanggup berkumpul di daerah ini dalam keadaan sehat.
Pada kesempatan ini saya ingin memberikan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk memberikan beberapa hal mengenai bagaimana menjaga lingkungan.
Hadirin yang saya hormati,
Seperti kita ketahui bahwa hal terdekat dari kita ialah lingkungan daerah kita hidup. Setiap hari kita menghabiskan banyak waktu di sana. Baik itu lingkungan rumah, lingkungan kerja, ataupun lingkungan sekolah maupun kampus. Lingkungan menjadi bab penting yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Lingkungan sendiri mempunyai arti segala sesuatu yang ada di sekitar insan yang mempengaruhi kehidupan insan baik secara pribadi maupun tidak langsung. Namun pada pembahasan yang akan kita bahas disini difokuskan pada komponen penyusun lingkungan berupa udara dan air yang keduanya membutuhkan tugas kita dalam upaya penjagaannya.
Hadirin yang saya hormati,
Problem yang kita hadapi sampaumur ini terkait dengan gosip lingkungan memang tidak main-main. Bertambah buruknya kondisi udara yang kita hirup serta seringnya terjadi banjir menjadi bukti aktual banyaknya maslah yang timbul tanggapan rusaknya lingkungan. Pencemaran lingkungan yang terjadi salah satunya diakibatkan oleh sampah yang hingga sekarang tak kunjung mendapat penyelesaian. Padahal jumlah sampah yang sangat banyak setiap harinya memerlukan penanganan yang serius. Di perkotaan menyerupai Jakarta misalnya, sampah yang diproduksi dari kegiatan sehari-hari mencapai volume 7.000 ton perhari. Jumlah yang sangat banyak ini memerlukan pengelolaan yang sempurna tentunya.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Hadirin yang saya hormati,
Secara definisi sampah berdasarkan UU No 18 tahun 2008 ialah sisa kegiatan sehari-hari insan atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat sanggup terurai atau tidak sanggup terurai dan dianggap sudah tidak mempunyai kegunaan lagi dan dibuang ke lingkungan. Definisi ini mungkin perlu kita kaji lebih dalam alasannya ialah pada kenyataannya sisa dari kegiatan insan yang dibuang ke lingkungan justru mencemari lingkungan tersebut. Jika sampah tersebut bersifat organik, meskipun ia sanggup terurai dengan sendirinya, terperinci selama proses pembusukan terjadi akan timbul pencemaran terhadap udara lingkungan sekitar. Sementara itu jikalau sampah yang di buang ke lingkungan berupa sampah anorganik dan hingga masuk ke sumber air tentunya akan mencemari air yang ada di sekitar. Dengan demikian membuang sampah pada daerah yang sempurna menjadi sebuah keharusan untuk mencegah tercemarnya lingkungan menyerupai udara dan air.
Hadirin yang saya hormati,
Kita semua paham bahwa udara dan air merupakan dua komponen penyusun lingkungan yang sangat dibutuhkan manusia. Udara yang mengandung 20% oksigen berperan besar dalam proses pernafasan manusia. Idealnya udara yang akan dihirup ialah udara yang higienis dan sehat. Untuk itu kita perlu mengetahui apakah udara di sekitar kita higienis atau tidak, salah satu indikator penentunya ialah udara tidak berbau. Oleh alasannya ialah itu sampah yang dibuang sembarangan terperinci akan mengganggu terpenuhinya syarat tersebut.
Selain udara insan juga mempunyai keterbutuhan yang besar terhadap air. Selain untuk mealkukan kegiatan sehari-hari, air juga dibutuhkan oleh badan manusia. Air merupakan unsur terbanyak dalam badan dan menempati 80% ruang di dalamnya. Besarnya komposisi air tersebut membuatnya dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak untuk menggantikan jumlah yang hilang dari badan selama beraktivitas. Tentu air yang dibutuhkan oleh badan ialah air yang sehat dan air yang sehat berasal dari sumber yang bersih. Adapun indikator apakah air itu sehat atu tidak diantaranya ialah tidak berbau dan tidak berwarna. Namun sayangnya, pembuangan sampah sembarangan termasuk pada sumber-sumber air menjadikan sulitnya kita mendapat sumber air higienis dan sehat ketika ini.
Hadirin yang saya hormati,
Ketergantungan kita terhadap lingkungan semestinya menghadirkan kesadaran untuk menjaga lingkungan tersebut. Seperti kita ketahui bahwa pemerintah dengan segenap upayanya telah berusaha menanggulangi permasalahan pencemaran lingkungan yang berkaitan dengan sampah meski tak kunjung selesai. Pemerintah mempekerjakan banyak orang yang khusus menangani sampah. Mulai dari membersihkannya kemudian mengumpulkannya dari jalanan maupun tempat-tempat umum, hingga penanganan selesai dari sampah-sampah tersebut. Upaya ini terperinci menghabiskan dana yang tidak sedikit. Banyak pula organisasi non-pemerintah yang dengan segenap upaya berusaha membuat solusi-solusi kreatif dalam menanggulangi sampah. Bahkan telah lahir sekelompok orang yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam rangka menjaga lingkungan dari sampah. Namun sayangnya, permasalahan sampah tetap menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung berkesudahan. Bagaimana tidak, ternyata salah satu sumber permaslahan tersebut nyatanya ada pada tangan-tangan yang seolah tak berdosa membuang sampah sembarangan. Sampah dibuang di daerah yang tidak semestinya hingga menumpuk dan mencemari lingkungan. Pada kondisi ini penanganan terperinci menjadi lebih sulit. Hingga pada kesannya aneka macam permaslahan terlanjur muncul ke permukaan.
Hadirin yang saya hormati,
Sebagai warga negara biasa tentunya kita juga ikut andil dalam menjaga lingkungan. Ada hal sederhana yang sanggup kita lakukan demi kebaikan bersama yakni memastikan tangan-tangan kita meletakkan sampah sesuai pada tempatnya. Dengan kesadaran dan tindakan aktual tersebut dibutuhkan permaslahan pencamaran lingkungan tanggapan sampah yang dibuang sembarangan dapt bertahap teratasi dan pada kesannya kita turut dalam upaya menjaga lingkungan.
Demikian yang sanggup saya sampaikan. Atas perhatian hadirin sekalian, saya sampaikan terimakasih.
Wasaalamu’alaikum. Wr. Wb.
Baca Juga:
Contoh Naskah Pidato Pernikahan Singkat Terbaru
Contoh Teks Diskusi ihwal Narkoba (Terbaru)
Contoh Pidato Tentang Ulang Tahun (Terbaru)
Sumber https://ruangseni.com