Majas litotes dan majas hiperbola merupakan dua di antara macam-macam majas yang ada di dalam khazanah bahasa Indonesia. Majas litotes merupakan majas yang digunakan untuk merendahkan diri sendiri dihadapan orang lain. Sementara itu, majas hiperbola merupakan majas yang digunakan untuk memberikan suatu hal secara berlebihan. Kedua jenis majas tersebut akan ditampilkan beberapa misalnya di artikel kali ini. Contoh-contoh tersebut bisa dilihat sebagaimana berikut ini!
- Mari, pak, silakan masuk ke dalam rumah saya yang kumuh ini.
- Mari, pak, silakan diicip kopi buatan saya yang tidak semantap kopi buatan bapak.
- Jika dibandingan dengan semua kebaikan yang kamu beri, apa yang kuberikan kepadamu itu hanyalah bagaikan remahan daun yang kering saja.
- Kekasihku yang jelita, terimalah lamaran dari saya kekasihmu yang jelek rupa.
- Terima kasih kepada bapak dan ibu sekalian, dikarenakan telah mendengarkan ocehan saya yang usang tadi.
- Terimalah persembahan dari hamba yang hina ini.
- Akan kupersembahkan lagu picisan untuk kalian yang sangat saya cintai.
- Mohon maaf, tuan dan nyonya, kami hanya bisa menyajikan jajanan-jajanan murah ini kepada tuan dan nyonya sekalian.
- Dibandingkan dengan mereka, saya hanyalah seonggok butiran bubuk yang beterbangan dan tak kelihatan.
- Para hadirin yang saya hormati, izinkan saya yang semenjana ini memberikan sepatah kata yang mungkin tidak seberapa.
- Mari semuanya, cicipi kuliner kami yang tidak seberapa ini.
- Terima kasih telah mempercayakan amanah yang agung ini kepada kami yang beegitu hina dan menyedihkan ini.
- Wah, masakanmu lezat sekali, ya! saya hingga ingin menyantapnya lagi dan lagi hingga beratus-ratus kali.
- Dia menyanyikan lagu murung itu dengan sangat sadis, hatiku hingga teriris-iris dibuatnya.
- Aku membanting tulang ke kiri dan ke kanan hingga tulang ini patah, hanya untuk menafkahi anak dan istriku.
- Aku sudah berkeliling tujuh benua dan tujuh samudera, namun beliau tidak kunjung saya temukan.
- Dari sepuluh ribu kuliner yang saya coba sepanjang hidupku, kuliner buatanmu yakni yang terenak yang pernah saya makan.
- Teh buatanmu ini terlalu manis, saya hingga diabetes dibuatnya.
- Aku sudah mendatangi rumahnya selama tujuh tahun tujuh bulan tujuh hari, namun beliau tak kunjung keluar dari rumah itu.
- Aku sudah meneleponnya, mengirimnya pesan via WhatsApp, bahkan mengirimnya surat lewat merpati pos, namun beliau tak pernah membalasnya sekalipun.
- Dia tidak akan pernah peduli kepadaku, sekalipun saya telah mendaki gunung, menyelami lautan, dan merenangi larva gunung berapi untuknya.
- Aku sudah menasihatinya hingga mulutku dower, tapi beliau masih saja bertindak menyerupai itu.
- Aku sudah memasukan semua rempah terenak di Indonesia bahkan di dunia ke dalam masakanku. Namun, tetap saja masakanku dianggap tidak lezat olehnya.
Demikianlah beberapa pola majas litotes dan hiperbola dalam bahasa Indonesia. biar bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula kalau terdapat kesalahan yang terkandung di dalam artikel kali ini.
Jika pembaca ingin menambah acuan soal majas, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh majas ironi dan litotes; contoh majas anafora dan metafora; contoh majas asidenton dan polisidenton; serta contoh majas ekslamasio.
Sekian dan juga terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com