Salah satu diantara jenis-jenis karangan semi ilmiah adalah feature atau yang bisa disebut juga sebagai karangan khas. Karangan ini merupakan suatu karangan yang ditulis dengan gaya bahasa yang khas dan lazim ditemui diberbagai media massa, ibarat koran atau media daring. Biasanya, gaya bahasa yang digunakan oleh feature adalah gaya bahasa yang cenderung lebih naratif dan deskriptif. Selain itu, tema yang diangkat juga relatif lebih ringan dibanding dengan goresan pena gosip pada umumnya.
Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa rujukan sebuah feature yang ditampilkan secara singkat. Adapun rujukan tersebut yakni sebagai berikut ini!
Burok, Seni Tradisi yang Tersisih*
Bagi warga Cirebon dan sekitarnya, seni tradisi Burok niscaya sudah tidak absurd lagi. Namun, tidak seua warga tahu bila seni pertunjukan burok yang berkembang ketika ini sudah jauh berubah dari aslinya. Menurut Untung, pimpinan rombongan seni Burok “Mawar Merah” Kelurahan Kesunean, Kota Cirebon, perubahan terjadi alasannya yakni sejumlah upaya modifikasi, dengan mengadopsi sejumlah unsur budaya lainnya. Upaya modifikasi tersebut terpaksa dilakukan biar seni tradisi burok tidak tersisih oleh seni pertunjukan lain yang lebih modern.
“Kalau kami tidak melaksanakan modifikasi, seni burok niscaya sudah tersisih, bahkan punah,” katanya seusai menggelar pertunjukan Burok di program syukuran khitanan Kamajaya di Kompleks Ciremai Giri Blok, Kalijaga, Sabtu (27/08/2016).
Untung mengungkapkan, sudah sekitar sepuluh tahun grup seni burok yang dipimpinnya mengadopsi sejumlah unsur budaya lain, untuk menyemarakkan pertunjukan. “Awal tahun 1990-an, seni burok sudah jarang yang menanggap. Namun, semenjak kami melaksanakan sejumlah kreativitas dengan mengadopsi sejumlah budaya lain, seni burok mulai kembali banyak yang manggil,” katanya.
Modifikasi yang dilakukan yakni penambahan badawang (boneka dengan ukuran besar) pengiring burok (wujud kuda bersayap dengan kepala putri manis berkerudung). Seni Burok yang orisinil hanya berupa arak-arakan figur utama badawang burok, ditambah badawang pengiring dengan wujud sejumlah hewan ibarat macan, gajah, dan lain-lain, dengan iringan musik pengiring.
Saat ini dalam rombongan ditambahkan pula barongsai, sisingaan, dan replika kereta kenana singa barong. Sisingaan mengadopsi dari seni traisi Subang, sedangkan barongsai mengadopsi seni dari Tiongkok.
Taring
Dulu musik pengiring yakni musik genjring dog-dog. Namun, ketika ini alasannya yakni perkembangan zaman dan undangan konsumen, musik pengiring yakni tarling dengan sejumlah penyanyi perempuan. Sebelum arak-arakan, pergelaran dibuka dengan pertunjukan kuda lumping, dan sejumlah tarian.
Seusai arak-arakan, pertunjukan dilanjut dengan akrobat, sulap, bahkan drama pertempuran antara tokoh legenda dari Tiongkok, simpanse sakti Sun Go Kong dengan barongsai, yang dimenangkan Sun Go Kong.
Terelpas dari semua perubahan seni burok yang tidak lagi asli, Ina Katharina mengungkapkan, ia sengaja mengundang rombongan seni burok di program syukuran khitan anaknya, alasannya yakni lantaran ingin mengenalkan seni traadisi Cirebon kepada anaknya.
“Kebetulan Kama (anak Ina Katharina, pen) sendiri juga minta, jadi ya klop cita-cita kami, katanya. (Ani Nunung/”PR”)***
Demikianlah rujukan feature singkat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai feature khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya.
Jika pembaca ingin menambah referensi soal karangan semi ilmiah, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh esai sastra, contoh biografi pahlawan, contoh opini di koran, contoh autobiografi singkat wacana diri sendiri, contoh resensi buku pelajaran, dan contoh sinopsis film.
Sekian dan terima kasih.
*Disadur dari koran Pikiran Rakyat edisi 29 Agustus 2016
Sumber https://dosenbahasa.com