Wednesday, January 30, 2019

√ Jenis Metamorfosis: Hemimetabolisme Dan Holometabolisme Serta Peranan

Ada dua jenis utama metamorfosis pada serangga: metamorfosis sederhana atau hemimetabolisme, dan metamorfosis lengkap atau holometabolisme.


Metamorfosis sederhana atau hemimetabolisme


Serangga yang mengalami metamorfosis sederhana (atau tidak lengkap) mempunyai tiga tahap kehidupan. Serangga ini bermula sebagai telur, yang biasanya sangat kecil. Saat telur menetas, larva atau nimfa keluar. Nimfa hanyalah serangga bayi. Sebagian besar waktu, nimfa terlihat menyerupai dengan organisme dewasa, tetapi lebih kecil, mungkin mempunyai warna yang berbeda, dan tidak mempunyai sayap. tumbuh Nimfa melalui tahap yang disebut instar, menumpahkan ‘kulit’ (epicuticle) pada setiap tahap (ekdisis). Akhirnya, ia berubah menjadi sampaumur dengan sayap.


Beberapa nimfa ialah serangga air, yang berarti mereka hidup di air. Nimfa ini biasanya mempunyai insang dan terlihat sangat berbeda dari orang sampaumur yang akan mereka tuju. Nimfa yang hidup di air disebut naiad.


Beberapa teladan serangga yang mempunyai siklus hidup telur-nimfa-dewasa adalah:



  • kecoak

  • capung

  • belalang

  • kutu sejati


Metamorfosis lengkap atau holometabolisme


Serangga yang mempunyai metamorfosis lengkap mempunyai empat tahap kehidupan. Serangga ini berawal dari telur, yang sangat kecil. Telur menetas dan larva keluar. Larva terlihat menyerupai cacing dan makan dan makan sehingga sanggup tumbuh lebih besar. Ketika larva telah tumbuh itu berubah menjadi pupa. Pupa biasanya tidak sanggup bergerak atau makan. Pupa ialah waktu khusus ketika serangga berubah menjadi sampaumur yang akan terlihat sangat berbeda dari larva atau pupa. Kepompong ngengat ada di dalam kepompong. Ketika pupa terbuka, serangga sampaumur keluar.


Banyak teladan serangga mempunyai siklus hidup telur-larva-pupa-dewasa. Beberapa serangga ini adalah:



  • Coleoptera: kumbang

  • Himenoptera: lebah, tawon, semut

  • Lepidoptera: kupu-kupu, ngengat

  • Diptera: lalat


Kupu-kupu raja


Kupu-kupu raja melewati empat tahap pengembangan. Kehidupan kupu-kupu raja dimulai ketika telur menetas dari serangga dewasa. Telur ini kemudian berkembang menjadi ulat menyerupai larva. Pada tahap kepompong, ulat memutar sebuah alas sutra pada ranting atau daun dan digantung dari alas ini oleh sepasang proleg. Itu menggantung terbalik dalam bentuk “J” dan kemudian molting meninggalkannya terbungkus dalam kerangka eksoskeleton hijau. Kupu-kupu sampaumur muncul sesudah sekitar dua ahad dan memakan banyak sekali bunga menyerupai semanggi merah.


Metamorfosis amfibi


Dalam perkembangan amfibi yang khas, telur diletakkan di dalam air dan larva diubahsuaikan dengan gaya hidup akuatik. Katak, kodok, dan kadal semua menetas dari telur sebagai larva dengan insang luar. Ini meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi mereka.


Kemudian, larva bergabung dengan plankton lainnya, makan dan tumbuh sebelum berubah menjadi menjadi dewasa. Kebanyakan invertebrata bahari dan banyak ikan mempunyai siklus hidup dengan larva pelagis atau bahkan telur pelagis. Ini mempunyai kapasitas untuk diangkut jarak jauh, dan dengan demikian mengembangkan spesies ke daerah lain.


Peranan metamorfosis


Kebutuhan untuk metamorfosis terperinci ketika ukuran relatif telur dan organisme sampaumur dipahami. Ikan Cod Atlantik yang sampaumur sanggup mencapai panjang dua meter, dan beratnya lebih dari 200 pound (96 kgm). Betina akan menghasilkan lebih dari 100.000 telur dalam pemijahan tunggal, dan larva yang dihasilkan cukup kecil. Tidak mungkin mereka sanggup hidup menyerupai ikan dewasa, yang merupakan predator. Larva bahkan tidak sanggup berenang melawan arus. Karena itu mereka harus menjalani kehidupan yang berbeda sebelum mereka sanggup hidup menyerupai ikan dewasa.


Ada dua jenis utama metamorfosis pada serangga √ Jenis Metamorfosis: hemimetabolisme dan holometabolisme serta peranan
Enam tahap perkembangan, dari nimfa yang gres menetas sampai sampaumur bersayap penuh.

Perkembangan mereka dikemas ke dalam tahap-tahap, dan setiap tahap mempunyai penyesuaian terhadap kehidupan pada tahapnya. Perbedaan tajam antara tahap (paling terlihat pada serangga) mungkin alasannya ialah transisi yang lebih usang akan menciptakan remaja kurang fit, baik pada cara hidupnya yang lebih muda atau lebih tua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com