Salah satu diantara tanda baca yang ada ialah tanda petik tunggal (‘…’). Menurut laman puebi.readthedocs.io, tanda petik tunggal memiliki sejumlah penggunaan, di mana penggunaan tanda petik tunggal tersebut ialah untuk mengapit kutipan yang ada di dalam suatu kutipan, serta untuk mengapit makna, terjemahan, atau klarifikasi dari suatu kata dan ungkapan.
Untuk memahami ibarat apa penggunaan tanda baca ini–terutama dalam suatu kalimat, berikut ditampilkan beberapa tumpuan penggunaan tanda petik tunggal dalam kalimat yang ditampilkan sebagaimana yang ditampilkan di bawah ini!
- Pada dikala itu, beliau tiba-tiba berujar kepadaku, “hei, kau tadi dengar bunyi ‘kikikikikik’ tidak?”
- Pada tumpuan kalimat di atas, tanda petik tunggal (‘…’) digunakan untuk mengapit kutipan yang ada di dalam suatu kutipan. Adapun kutipan yang dikutip dari dalam kutipan tersebut adalah kikikikikik.
- Masalah itu akan diselesaikan di meja hijau ‘pengadilan.’
- Pada tumpuan kalimat di atas, tanda petik tunggal (‘…’) digunakan untuk mengapit makna pada suatu ungkapan yang ada pada kalimat di atas. Adapun makna suatu kata yang diapit oleh tanda baca ini adalah pengadilan yang merupakan makna dari ungkapan atau frasa meja hijau.
- “Hei, kau ingat tidak bahwa pak ustaz berkata, ‘setiap ujian yang kita hadapi niscaya ada hikmah di dalamnya?”‘
- Pada tumpuan kalimat di atas, tanda petik tunggal (‘…’) digunakan untuk mengapit suatu kutipan yang ada dalam kutipan kalimat di atas. Adapun kutipan yang diapit tersebut adalah setiap ujian yang kita hadapi niscaya ada hikmah di dalamnya?
- Pejabat itu ditangkap polisi alasannya ialah kedapatan mendapatkan amplop ‘uang sogokan’ dari pejabat lainnya.
- Pada tumpuan kalimat di atas, tanda petik tunggal (‘…’) digunakan untuk mengapit makna pada suatu kata yang ada pada kalimat di atas. Adapun makna yang diapit pada kalimat tersebut adalah uang sogokan yang merupakan makna dari amplop.
- “Kemarin beliau berkata kepadaku, ‘hei, Nad, jikalau nanti kau bertemu dengan Dani, tolong kau tagih utangnya kepadaku, ya!’”
- Seperti halnya pada tumpuan kalimat 1 dan 3, tumpuan kalimat ini juga menampilkan penggunaan tanda petik tunggal pada suatu kutipan yang terkandung di dalam kutipan lainnya. Adapun kutipan yang diapit oleh tanda baca ini adalah hei, Nad, jikalau nanti kau bertemu Dani, tolong kau tagih utangnya kepadaku, ya!
- Pejabat itu ditangkap alasannya ialah terbukti melakukan money politic ‘politik uang’.
- Pada tumpuan kalimat ini, tanda petik tunggal (‘…’) digunakan untuk mengapit makna yang terkandung dalam suatu istilah asing. Adapun makna istilah abnormal yang diapit tersebut adalah politik uang yang merupakan makna dari istilah asing money politic.
- Kemarin, tulang ‘paman’ Sitor bertandang ke rumah kami sambil membawa buah tangan dari luar kota.
- Pada tumpuan kalimat di atas, tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna dari suatu istilah yang berasal dari bahasa daerah. Adapun makna yang diapit tersebut adlaah paman yang merupakan makna dari kata tulang yang berasal dari bahasa Batak.
Demikianlah beberapa tumpuan penggunaan tanda petik tunggal dalam kalimat bahasa Indonesia. Untuk mengetahui beberapa tumpuan tanda baca lainnya, pembaca sanggup membuka artikel contoh penggunaan tanda hubung dalam kalimat, contoh penggunaan tanda pisah dalam kalimat, contoh penggunaan tanda elipsis dalam kalimat, contoh penggunaan tanda tanya, contoh penggunaan tanda seru, serta contoh penggunaan tanda tanya dan tanda seru. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Sumber https://dosenbahasa.com