Wednesday, June 19, 2019

√ Pola Paragraf Persuasi Perihal Masakan Dalam Bahasa Indonesia

Berbagai rujukan dari paragraf persuasi sudah ditampilkan di beberapa artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain contoh paragraf persuasi wacana lingkungan, contoh paragraf persuasi wacana internet, contoh paragraf persuasi wacana rokok, contoh paragraf persuasi wacana tentang sampah, contoh paragraf persuasi wacana teknologi, dan contoh paragraf persuasi wacana kesehatan. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan rujukan paragraf persuasi dengan tema tertentu, di mana tema yang akan diangkat yaitu makanan. Adapun beberapa rujukan paragraf persuasi wacana kuliner sendiri yaitu sebagai berikut!


Contoh 1:


Memakan mie instan yang dicampur dengan nasi putih merupakan suatu hal yang lazim kita lakukan. Padahal, kebiasaan tersebut bahwasanya mesti kita hindari alasannya yaitu kebiasaan tersebut sanggup menimbulkan sejumlah kerugian bagi yang melakukannya. Menurut beberapa artikel, nasi putih dan mie instan merupakan dua kuliner yang mengandung karbohidrat sederhana, di mana karobihdrat tersebut merupakan karbohidrat yang hanya sanggup mengenyangkan perut untuk sementara. Bila kita menyantap dua kuliner tersebut sekaligus, maka karbohidrat sederhana tersebut akan masuk ke dalam perut dan menimbulkan perut terasa kenyang sementara, kemudian kemudian terasa lapar kembali. Hal itupun akan menciptakan kita menjadi gampang lapar dan banyak mengkonsumsi aneka macam macam makanan. Akibatnya, kita pun akan mengalami obesitas dan juga mengalami sejumlah penyakit lainnya, mulai dari kolesterol hingga penyakit kanker sekalipun. Oleh karenanya, kebiasaan mengkonsumsi mie instan yang dicampur nasi putih mesti segera dikurangi semoga badan kita terhindar dari efek jelek yang diakibatkannya.


Contoh 2:


Ketika kita makan di rumah makan atau di restoran, kita seringkali menjumpai orang-orang yang tidak menghabiskan kuliner yang dipesannya hingga habis. Makanan tersebut biasanya akan eksklusif dibuang oleh pihak restoran atau rumah makan begitu saja. Tanpa disadari, hal itu justru akan menjadi sampah yang menggunung. Menurut studi dari The Economist Intelligence Unit pada tahun 2016 yang dilansir dari laman Hipwee.com, Indonesia berada di perigkat kedua sebagai penyumbang sampah kuliner terbanyak di dunia sehabis Arab Saudi. Hal ini mengindikasikan bahwa kebiasaan tidak menghabiskan kuliner di Indonesia telah memperlihatkan efek jelek bagi kita.


Jika kebiasaan menyisakan kuliner terus dibiarkan, maka sisa-sisa kuliner tersebut akan menjadi sampah yang menggunung dan sanggup mengakibatkan pencemaran lingkungan. Untuk itu, mulai dikala kita, kita mesti mengurangi kebiasaan menyisakan kuliner dikala kita makan di restoran, rumah makan, ataupun di daerah lainnya. Sebagai gantinya, kita mesti bisa menghabiskan setiap kuliner yang kita bawa atau pesan. Kalaupun tidak sanggup melakukannya sendiri, kuliner tersebut bisa kita makan bersama dengan orang lain. Atau, supaya tidak menimbulkan sampah makanan, kita juga bisa memesan atau membawa kuliner yang hendak kita makan dengan jumlah porsi sebesar setengah porsi saja.


Mari kita kurangi menyisakan kuliner yang kita konsumsi semoga kita tidak menyumbangkan sampah kuliner yang sanggup merusak hidup dan lingkungan kita.


Contoh-contoh di atas hanya segelintir dari rujukan paragraf persuasi wacana kuliner dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa menyebarkan dan menciptakan paragraf persuasi sendiri yang bertemakan kuliner menurut dengan kemampuan dan referensi yang dimiliki oleh penulis. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan saja hingga di sini. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai paragraf persuasi maupun bahasa Indonesia. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com